2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pesan Komunikasi itu Bernama Puisi

ChusmerubyChusmeru
July 15, 2023
inEsai
Memaknai Perbedaan Komunikasi Antarbudaya: Bukan Sekadar Wacana

JIKA ADA karya sastra yang abadi, yang tak lekang dimakan zaman; maka dialah puisi. Salah satu karya sastra ini selalu hadir di setiap waktu, dan telah melahirkan sastrawan di setiap generasinya.

Mengapa puisi tetap abadi sepanjang masa? Jawabnya, karena puisi adalah detak nadi dan hembusan nafas setiap orang. Sepanjang masih ada fase yang bernama kehidupan, maka di saat itulah puisi hadir.

Bagi sebagian orang yang hanya dapat membaca dan menikmati puisi, karya sastra ini dapat mengisi jeda rutinitas kehidupan. Puisi dapat dibaca santai di sela-sela rehat kerja atau dibaca serius di ruangan pribadi. Namun bagi penulis puisi, kerja berkesenian ini tentunya tak sekadar mengisi waktu luang.

Setiap pusi sejatinya intensional. Ada tujuan dari setiap puisi yang ditulis. Lewat bait dan baris dalam puisi, sang penyair hendak mengkomunikasikan pesan kepada pembacanya. Maka puisi bukan hanya proses berkesenian, tetapi juga proses komunikasi.

Pesan Puisi

Interaksi antara penyair dan pembacanya sangat ditentukan oleh kekuatan dan interpretasi pesan. Setiap puisi memiliki kekuatan yang terbentuk oleh energi penyair ketika ketika menuangkan gagasannya. Sedangkan interpretasi pesan puisi oleh pembaca akan menimbulkan getaran jiwa, yang dalam beberapa kasus dapat menjadi spirit untuk bertindak.

Pesan puisi dapat bersifat eksitensial. Apa yang ingin disampaikan kepada pembacanya adalah tentang dirinya, tentang ke-aku-annya. Puisi “Aku” yang ditulis Chairil Anwar tahun 1943 mengandung pesan ekistensial. “Aku ini binatang jalang; dari kumpulannya terbuang; biar peluru menembus kulitku; Aku tetap menerjang; luka dan bisa kubawa berlari “.

Begitu cuplikan pusi karya Chairil Anwar. Sangat individualistik. Tapi memang demikianlah puisi eksistensial. Tak ada pesan yang terlalu penting untuk diketahui pembaca, selain agar memahami diri sang penyair.

Karya puisi dapat membawa pesan religius. Bermacam doa, rasa syukur atas nikmat Tuhan atau kebesaran Tuhan kerap mewarnai pesan puisi. Termasuk dalam penyair yang religius di Indonesia, terdapat nama Taufiq Ismail dengan karyanya “Sajadah Panjang”dan “Rindu Rasul” yang digubah menjadi lagu oleh grup musik Bimbo.

Puisi kerap digunakan mengkomunikasikan kritik sosial atas kondisi yang ada di masyarakat maupun di suatu negara. Puisi karya Si Burung Merak, WS Rendra yang berjudul “Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta” begitu keras dan vulgar membuka borok kehidupan di ibu kota Indonesia. Simak saja penggalan puisi WS Rendra tersebut: “Para kepala jawatan, Akan membuka kesempatan, Kalau kau membuka kesempatan, Kalau kau membuka paha, Sedang diluar pemerintahan, Perusahaan-perusahaan macet, Lapangan kerja tak ada”.

Bukan hanya sarana kritik, puisi juga dapat untuk menyampaikan pesan perlawanan terhadap situasi maupun rezim. Puisi karya Wiji Thukul berujudul “Peringatan” yang ditulis pada tahun 1986 telah menjadi spirit bagi rakyat, mahasiswa, dan aktivis untuk melawan rezim Orde Baru. Penggalan puisinya, “Maka hanya satu kata: lawan!”, telah menjadi ungkapan wajib para demonstran ketika menyuarakan perlawanan terhadap rezim yang menindas.

Mengungkapkan perasaan sedih, senang, dan cinta sering disampaikan lewat puisi. Begitu pula kekaguman terhadap alam semesta ini. Sastrawan Sapardi Djoko Damono menulis puisi bertajuk “Hujan Bulan Juni” yang selalu menjadi trending setiap bulan Juni tiba.

Puisi yang ditulis tahun 1989 itu begitu syahdu dan mampu mengaduk-aduk perasaan setiap orang tentang kenangan di bulan Juni. “Tak ada yang lebih tabah, dari hujan bulan Juni, Dirahasiakannya rintik rindunya, Kepada pohon berbunga itu”. Penggalan puisi “Hujan Bulan Juni” yang sungguh menyentuh relung hati.

Manfaat Puisi

Puisi bukan semata ekspresi penulisnya, tetapi juga apresiasi pembacanya. Menulis puisi dan membaca puisi tak sekadar aktivitas berkesenian. Puisi juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, baik bagi penulis maupun pembaca.

Menulis puisi, sebagaimana aktivitas menulis lainnya memiliki banyak manfaat. Hasil penelitian Harvard Medical School, sebagaimana dikutip Kompas.com, 13 Agustus 2021 menyebutkan, menulis dapat dapat meningkatkan kesehatan mental, fisik, dan emosional. Bahkan, penelitian tersebut juga membuktikan bahwa menulis dapat meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh, mengurangi peradangan, dan membantu mengurangi rasa sakit.

Bagi pembacanya, puisi juga memberi manfaat untuk otak. Sebuah studi yang diterbitkan Frontiers in Psychology, seperti diungkap Sukocokongso dalam Lombokjournal.com, 4 Mei 2021, menyebutkan orang yang membaca puisi menunjukkan peningkatan kefasihan linguistik dan flesibilitas mental.

Terapi seni, termasuk puisi; dapat meredakan gejala nyeri fisik dan emosional kronis. Pusat Memori New York telah menerapkan puisi sebagai bentuk pengobatan dimensia atau penurunan daya ingat. Membaca puisi secara teratur bahkan dapat memperpanjang umur bagi orang dewasa yang menginjak usia lanjut.

Puisi memang sebuah karya yang mampu menembus ruang dan waktu, dapat ditulis dan dibaca oleh siapa pun tanpa memandang jenis kelamin, usia, ras, agama, dan suku bangsa. Puisi yang ditulis dan dibaca dengan sepenuh hati akan membuat hidup lebih bergairah.

Penyair Rusia Yevgeny Yevtushenko mengatakan, puisi itu seperti burung, mengabaikan semua batas. Sedangkan aktivis dan penyair Amerika Serikat Lawrence Ferlinghetti menegaskan, puisi adalah grafiti abadi yang tertulis di hati setiap orang. [T]

  • BACA opini dan esai lain tentang komunikasi dari penulis CHUSMERU
Mendem: Totalitas Komunikasi Transendental dalam Berkesenian
Ilmu Komunikasi di Perguruan Tinggi Hindu, Untuk Apa?
Ruang Komunikasi dalam Seni Rupa
Komunikasi sebagai Kunci Interaksi Lintas Budaya | Catatan dari Inggris [2]
Strategi Kampanye Pemilu: Antara Komunikasi Persuasif dan Pencitraan
Sentuhan Komunikasi dalam Pariwisata
Tradisi Bayen di Wonosobo: Komunikasi Antarpersona Mewujudkan Women Support Women
Teknologi Komunikasi: Analisis Trade Policy Marketplace di Indonesia
Komunikasi dan Revitalisasi Kesenian Tradisional
Menjaga Reputasi Melalui Interaksi dengan Netizen
Tags: BudayakomunikasiPuisisastra
Previous Post

Filsafat Pendidikan Emansipatif Jacques Ranciére

Next Post

Sepanjang Jalan Sunyi: Emha Ainun Nadjib dalam Pusaran Rindu-Dendam Puisi

Chusmeru

Chusmeru

Purnatugas dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP, Anggota Formatur Pendirian Program Studi Pariwisata, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah. Penulis bidang komunikasi dan pariwisata. Sejak kecil menyukai hal-hal yang berbau mistis.

Next Post
Bukan Liyan, Lebur Tiada Jarak: Faisal Baraas dalam Leak

Sepanjang Jalan Sunyi: Emha Ainun Nadjib dalam Pusaran Rindu-Dendam Puisi

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co