3 March 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Khas
Workshop bersama Afrizal dan Samar Gantang di Rumah Belajar Komunitas Mahima

Workshop bersama Afrizal dan Samar Gantang di Rumah Belajar Komunitas Mahima

Mendengar Afrizal Malna & Samar Gantang: Terjebak Dalam Bahasa

Nyoman Noviantini by Nyoman Noviantini
November 2, 2018
in Khas
22
SHARES

KETAKUTAN itu jangan dibiarkan manja. Kalimat itulah yang terngiang-ngiang di kepala saya usai mengikuti kegiatan workshop di Rumah Belajar Komunitas Mahima. Nampaknya kalimat itu biasa saja bagi peserta workshop lain yang hadir di acara itu, tetapi tidak untuk saya, yang memiliki sedikit masalah dengan rasa takut dalam diri.

Malam itu, Selasa 30 Oktober 2018, saya mendapat ajakan dari rekan kuliah saya untuk menghadiri kegiatan workshop penulisan kreatif yang menghadirkan dua penulis ternama sebagai narasumber. Keingintahuan saya terhadap dunia baru mendorong saya untuk menerima ajakan itu sembari mengisi waktu luang saya, yang saat itu sedang tidak ada dosen di jam kedua perkuliahan.

Berangkat dengan rasa keingintahuan dan pengetahuan yang minim di bidang penulisan dan sastra, sayapun meluncur ke Rumah Belajar Komunitas Mahima di Jalan Pantai Indah III Nomor 46, Singaraja, dengan ditemani oleh sang pujaan hati yang selalu setia menemani di kala sepi, yang terkadang sering bikin keki.

Dari beberapa banner yang diletakkan di panggung, saya tahu bahwa workshop penulisan kreatif itu diselenggarakan Gong Laut yang bekerja sama dengan Komunitas Mahima, Mahmia Institute Indonesia, dan Tatkala.co, dengan menghadirkan Afrizal Malna dan Bawa Samar Gantang, yang sejujurnya belum pernah saya dengar nama mereka sebelumnya.

Yang saya tahu hanyalah mereka merupakan penulis ternama yang sudah tidak asing lagi di dunia kesusastraan  tanah air.

Afrizal Malna, narasumber pertama yang berbagi ilmu dan pengalamannya kepada peserta workshop di malam itu. Ia berbicara mengenai banyak hal, yang di sini tidak dapat saya pahami dengan baik semuanya karena apa yang dibicarakan begitu awam terdengar di telinga saya, namun terdapat  beberapa hal yang melekat di ingatan saya  yaitu ketika ia berbicara mengenai mesin ketik dan komputer, yang pertanda bahwa ia hidup di dua zaman.

Tentang bagaimana menyelaraskan tubuh dengan alat yang digunakan, misalnya: apakah menggunakan atau tidak menggunakan pakaian saat sedang menulis akan berpengaruh dengan gaya bahasa hasil karya? Atau tentang menghadirkan tubuh dalam karya, yang saya tafsirkan sebagai bentuk penjiwaan diri terhadap karya yang dibuat.

Ia juga mengatakan bahwa bahasa adalah jebakan, ketika menulis kita dapat terjebak dengan bahasa yang kita gunakan, dan bagaimana kita dapat terperangkap dengan politik makna dalam bahasa. Sepertinya hal itu benar adanya, sebab ketika saya mencoba membuat ulasan ini , sayapun terjebak dengan bahasa saya sendiri dan seperti dipermainkan oleh politik makna dalam tulisan ini.

Kebingungan yang melanda saya selama mendengarkan penjelasan Afrizal Malna  kemudian berubah ketika Bawa Samar Gantang, narasumber kedua di workshop itu, mulai berbicara dan berbagi pengalamannya. Perhatian saya terfokus pada salah satu ceritanya yang mengatakan bahwa ia menulis puisi dengan mendengarkan bisikan-bisikan dari makhluk yang tak kasat mata, serta usahanya untuk menafsirkan apa yang disampaikan oleh makhluk itu dengan bunyi yang terdengar samar-samar.

Dari cerita itulah saya paham mengapa Bawa Samar Gantang terkenal dengan puisi modrenya, puisi yang erat kaitannya dengan hal-hal mistis yang entah mengapa membuat saya begitu tertarik untuk membaca puisi hasil karyanya.

Hal terpenting yang saya dapat dari sekian banyak hal yang ia sampaikan adalah kalimat motivasi yang ia lontarkan pada salah satu peserta workshop malam itu, yang saya tulis di awal ulasan ini. Kalimat sederhana, namun begitu bermakna, yang berhasil membuat saya termotivasi dan menghasilkan ulasan singkat yang masih jauh dari kata sempurna ini.

Entah ulasan ini layak atau tidak untuk dibaca, itu terserah anda untuk menilainya , yang terpenting adalah saya mendapat satu motivasi baru untuk terus melangkah maju.

Sebagai penutup dari ulasan ini, yang ingin saya sampaikan adalah terimakasih kepada penyelenggara kegiatan dan pihak-pihak yang terkait, saya sangat suka dengan konsep workshop yang simple dan tidak formal (tanpa menyanyikan lagu Indonesia Raya dan serangkaian acara pembukaan workshop pada umumnya), yang membuat suasana workshop tidak kaku dan mengalir seperti layaknya air, dan membuat peserta workshop yang ikut hanya karena rasa ingin tahu (seperti saya) merasa begitu nyaman. (T)

Tags: Afrizal MalnaBahasa BaliKomunitas Mahimasastraworkshop
Nyoman Noviantini

Nyoman Noviantini

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Panji Sakti Singaraja. Pacaran sambil kuliah, suka jalan-jalan,

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi diolah dari gambar Google
Cerpen

Bagaimana Surat Pertama Ditulis | Cerpen Rudyard Kipling

by Juli Sastrawan
March 3, 2021
Opini

Kenapa Kita (Orang Bali) Berpaling dari Gaguritan?

  MILAN Kundera, dalam pidato saat menerima Jerusalem Prize di tahun 1985, membedah kelalaian Eropa, yaitu ketidakpahaman mereka pada seni ...

February 2, 2018
Esai

Catatan Harian Sugi Lanus: Kisah Tri Sadaka & Siwa Wesnawa dalam Lontar Resi Wesnawa

Lontar 'Resi Wesnawa' ini bisa dibaca online. Isinya menarik, sebab lontar ini berkisah tentang 'gegelaran' atau 'keilmuan' dari Resi Wesnawa ...

February 2, 2018
Foto ilustrasi: Pameran Tunggal Nyoman Erawan Shadow Dance 3 -- Monolog Rupa Dasa Muka, Festival Monolog Bali 100 Putu Wijaya, 28 Oktober 2017, di Bentara Budaya Bali (Foto: Rudi Waisnawa)
Cerpen

Perjumpaan dengan Bayangan yang Hilang

Cerpen: Surya Gemilang ____ Pagi ini saya tak bisa bercermin gara-gara bayangan saya menghilang. Di cermin, saya hanya melihat dinding ...

September 15, 2019
Foto-foto: Eka Prasetya
Ulasan

Pameran Tunggal Basugiart – Merekam Kisah Lewat Wajah

WAJAH-WAJAH itu menatap dengan pandangan kosong. Tergantung di dinding begitu saja. sekilas wajah itu menyerupai pria. Terkadang menyerupai wanita. Bisa ...

February 2, 2018
Esai

Pan Balang Tamak dan Karl Marx

Benar kata-kata Karl Marx. Sejarah ditentukan oleh basis struktur, yakni ekonomi. Hal inilah dasar materialisme dialektika historis (MDH). Agama atau ...

June 28, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jro Alap Wayan Sidiana memanjat pohon kelapa di Desa Les, Buleleng
Khas

Jro Alap, Kemuliaan Tukang Panjat Kelapa di Desa Les

by Nyoman Nadiana
March 2, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Dr. I. Made Pria Dharsana. SH. M.Hum
Opini

Tergerusnya Demokrasi Indonesia

by I Made Pria Dharsana
March 3, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (157) Dongeng (11) Esai (1419) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (343) Kiat (19) Kilas (196) Opini (480) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (103) Ulasan (337)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In