7 March 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Kiat

Bergerak Jika Ada Jarak – Curhatan Orang yang Gagal Menulis Opini

Diki Wahyudi by Diki Wahyudi
February 2, 2018
in Kiat
59
SHARES

 

TERKADANG banyak penulis yang kebingungan dalam menulis huruf pertama dalam tulisanya, hal ini terjadi juga terhadap saya. Hal ini pernah saya alami ketika saya menulis opini kali ini, dalam otak kecil saya sudah terkonsep sebuah pembahasan yang amat terstruktur, tertata, penuh refrensi dan tinggal tulis. Tetapi saat tangan ini menyentuh keybord hanya ada satu paragraph yang bisa tertulis.

Saya coba lagi untuk melanjutkan tulisan itu dengan huruf-huruf serta kalimat-kalimat untuk menyempurnakan tulisan saya. Hasilnya jangan kan satu paragraph, satu kalimat berikutnya tak mampu lahirkan konsep yang sudah matang dalam otak.

Kebingungan inilah yang kadang membuat saya jengkel dan ingin rasanya membanting laptop yang digunakan untuk mengetik. Tetapi logika bodoh berbicara, “Jangan engkau banting laptop itu, karena tulisanmu tidak akan pernah sempurna.”

Mendengar bisikan dari logika bodoh tersebut urunglah niat untuk membanting laptop.

Situasi inilah yang membuat saya tidak nyaman, ekspektasi ingin seperti Kartini yang mengatakan, “Raga dan tubuh bisa dibelenggu tapi biarkan pikiranmu bebas”.

Pikiran ini sudah bebas tetapi ketika tangan ingin mewakili mulut untuk memvisulkan konsep yang ada dalam pikiran. Apakah ini yang disebut mental blok, dimana konsep yang sudah terstruktur, tertatat, penuh refrensi dan tinggal jebret alias eksekusi seketika buyar karena diakibatkan oleh sebuah ide yang tiba-tiba datang yang tak tahu arah datangnya.

Dan ketika ingin menyatukan konsep yang buyar tadi rasanya sangat susah seperti mencium sikut sendiri, dan ahirnya menyerah kehabisan energi karena usaha menyatukan konsep yang buyar akibat keadaan mental block

Tiba-tiba teringatlah otak ini dengan kata-kata Dee Lestari: “Seindah apapun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tidak ada jeda? Dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi? Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang jika ada ruang?”

Mungkin aku disuruh oleh tubuhku untuk mengambil jeda sejenak untuk mengonsep kembali ide yang ada di otak. Mungkin juga aku diminta untuk memberi spasi pada struktur ideku sehingga dapat terbaca. Mungkin aku diharuskan membeli jarak dan ruang agar tulisanku ini dapat rampung dan sempurna.

Kata Suwardi Rasyid alias Bang Onang, seoarang sejarawan yang tinggal dan menetap di bawah Bukit Pulaki mengatakan, menulis adalah sebuah rasa, dimana untuk mendapatkan rasa yang pas pada tulisan kita, kita harus menjadi peka. Latihan menjadi peka itu bisa dilatih dengan rokok..

Ketika tangan sudah memegang sebatang kretek dan api dinyalakan di ujungnya kemudian dihisap perlahan dan dinikmati rasanya, maka kita akan menemukan kepekaan terhadap rasa.

Tapi yang menjadi permasalahan, saya tidak merokok bagaimana saya melatih kepekaan itu, terjadilah dilemma yang cukup dilematis dalam batin. Antara mencoba kretek untuk bisa peka terhadap rasa atau mencari cara lain untuk melatih kepekaan rasa.

Sampai dua teori ini muncul dalam pikiran saya, belum juga konsep apa yang saya ingin tulis tadi kembali utuh seperti konsep semula. Padalah saya sudah berdiri, minum, main hape, balas chat WA untuk menemukan jalan keluar dari mental block yang saya alami.

Saya malah semakin jengkel dengan situasi ini, dan ingin rasanya ku bongkar otak ini untuk aku install kembali agar virus block ini hilang. Sampai opini ini saya kirim saya belum selesai menyusun konsep yang terstruktur, tertata, penuh refrensi dan siap jadi opini menjadi sebuah tulisan. (T)

Tags: menulis
Diki Wahyudi

Diki Wahyudi

Anggota HMI. Tulisannya bisa dilihat di cakdiki.blogspot.co.id

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi: salah satu karya dalam pameran seni rupa di Undiksha Singaraja, 7 Mei 2018
Puisi

Puisi-puisi Eny Sukreni | Lima Macam Kecemasan

by Eny Sukreni
March 6, 2021
Ilustrasi: IB Pandit Parastu
Cerpen

Bekas Tamparan Bapak

Cerpen: Satia Guna SORE ini kami ada janji untuk bermain sepak bola kampung. Bermain di lapangan yang dilingkari pohon bambu, ...

February 2, 2018
Esai

Reuni

Rainan atau hari penting yang menandai Galungan sudah dekat adalah Tumpek Pengatag. Sejak hari ini galungan terhitung lagi 25 hari. ...

February 12, 2020
Film Kimchi
Ulasan

Kimchi: Foto, Keabadian dan Ketiadaan – Catatan dari Minikino Film Week 2018

SATU film pendek yang sangat menyentuh saya dari sekian banyak film yang diputar dalam Minikino Film Week (MFW) - Bali ...

October 12, 2018
Foto: Mursal Buyung
Kiat

Langkah Penting Mencipta Musikalisasi Puisi Bersama Kak Heri

  MALAM itu ada yang berbeda di agenda latihan Komunitas Cemara Angin, Jumat, 17 November 2017. Komunitas Cemara Angin yang ...

February 2, 2018
Ilustrasi: Dek Omo
Opini

Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum: Modernisasi vs Industrialisasi

DUNIA pendidikan, modal utama dalam perkembangan peradaban manusia. Inovasi-inovasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir terlahir di dalamnya.  Sejarah perubahan ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Ketua Tim Literasi SMAK Harapan, Ni Putu Nuratni, M.Pd. dan Kepala Sekolah SMAK Harapan, Drs. I Gusti Putu Karibawa, M.Pd.
Kilas

Kupetik Puisi di Langit | Buku Puisi dari SMAK Harapan

by tatkala
March 5, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
ILustrasi tatkala.co / Nana Partha
Esai

Saṃpradāya Kuno Sampaikah ke Nusantara?*

by Sugi Lanus
March 4, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (158) Dongeng (11) Esai (1422) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (343) Kiat (19) Kilas (198) Opini (480) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (104) Ulasan (337)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In