9 March 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Opini

Kuota Internet adalah Nyawa dan “Understanding Media” Marshall McLuhan

Jaswanto by Jaswanto
February 2, 2018
in Opini
65
SHARES

 

SIANG tadi. Setelah pulang kuliah, Ainul, seorang mahasiswa tingkat I, mengajak saya untuk meminta keterangan kepada kios counter hp, kenapa kartu perdana yang baru saja dia beli, tidak dapat dibuat mengakses internet. Singkat cerita, sampailah kami di tempat kios counter hp itu. Terjadilah interaksi antara Ainul dengan pemilik.

“Ada yang bisa dibantu, Mas?” tanya penjaga kios, ramah.

“Begini, Bu. Kemarin, saya beli kartu internet disini, tapi pas saya pakai, tidak bisa dibuat seperti semestinya. WA gak bisa, Facebook gak bisa, IG gak bisa, Youtube apalagi.”

“Coba saya lihat dulu.”

Ainul memberikan handpone-nya.

“Sudah registrasi NIK sama nomor KK?” tanya penjaga kios.

“Emang penting, ya Bu?” Ainul balik nanya.

“Mas mahasiswa kan?” Belum sempat Ainul menjawab, perempuan pemilik kios itu melanjutkan. “Dasar hukum registrasi kartu prabayar ini tertuang dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 14 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 12 Tahun 2016.”

Ainul melongo, saya juga.

Kemudian, pemilik kios itu menunjukkan bahwa kartu baru bisa dipakai setelah registrasi.

“Nih, sekarang bisa digunakan sebagaimana mestinya.”

Ainul mengangguk pelan. Lalu mengucapkan terimakasih. Dalam hati menggerutu, susah sekali mau internetan aja.

Belum beranjak saya dan Ainul, seorang kakek, bersama cucunya, mematikan motor tepat di depanku. Sepertinya, kakek dan cucunya—bocah umur sepuluh tahun—itu juga ingin membeli kartu paket internet. Saya perhatikan kekek dan cucunya itu.

Sang kakek mengeluarkan sesuatu dari tas kecilnya. Sebuah lipatan kertas kertas. KK. Ya. Kartu Keluarga. Registrasi. Ya. Buat registrasi. Benar tebakkan saya. Kakek dan cucunya itu memilah dan memilih kartu interner sambil terus bertanya.

“Ini harganya berapa?”

“Terus yang ini?”

“Kalau yang ini?”

Dikeluarkanlah satu kartu internet dari etalasenya. XL.

Kemudian, kembalilah kakek dan cucunya itu ke motor yang telah terparkir.

“Gimana, kamu sudah senang?” tanya kakek kepada cucunya.

“Senang sekali, Kek.”

“Lebih baik dibuat beli makanan, to.”

“Kakek-kakek. Kakek itu tidak tahu, betapa pentingnya kuota bagiku. Kek, kalau lapar itu bisa ditahan, tapi kalau kuota habis, mana tahan.”

Kakeknya menggelengkan kepala. Mungkin, heran dengan generasi sekarang ini. Inrasional. Ketika lapar, tak apa. Tapi kalau kouta habis, mabuk kepalang sampai terkapar.

Marshall McLuhan, di tahun 1960 menerbitkan sebuah buku tentang media. Judulnya Understanding Media. Buku yang belakangan disusul dengan edisi infografisnya yang berjudul The Medium is the Massage itu, terbukti sejak itu mengubah cara pandang orang tentang kedahsyatan media dalam membentuk cara hidup masyarakat.

Di buku-bukunya itu McLuhan memperingatkan kita tentang masa depan umat manusia yang akan berubah disebabkan penemuan media audiovisual. Bayangkan, saat itu adalah sedikitnya 20 tahun hingga internet ditemukan (Bagir, 2017: 33).

Lebih lanjut Haidar Bagir menjelaskan dalam bukunya Islam Tuhan Islam Manusia (Agama dan Spiritualitas di Zaman Kacau), dalam Understanding Media juga, untuk pertama kalinya istilah dunia sebagai global village diperkenalkan.

Tapi, ada pesan unik dan menarik lain yang disampaikan buku legendaris ini. McLuhan dengan sangat orisinal menunjukkan bahwa bukan saja seperti makna asli istilah itu media adalah sarana penyebaran informasi, ia sesungguhnya adalah isi pesan itu sendiri.

Ya. Lepas dari kandungan pesan yang didiseminasikan lewat media, media itu sendiri ikut menbentuk cara berpikir dan cara hidup penggunanya. Jangankan media audiovisual, yang dirujuk oleh McLuhan pada saat itu, orang pun sudah sepakat bahwa sekadar gambar memberikan peluang lebih besar untuk penyampaian informasi. A picture speaks a thousand words.

Karakter media audiovisual, sebagai gambar hidup yang diperkaya dengan efek musik dan teknik penyuntingan, telah menjadi upaya penyampaian pesan menjadi memiliki kekuatan berlipat ganda. Dan pengaruhnya tak lagi semata sensual atau rasional, melainkan juga merasuk ke wilayah psikis penikmatnya.

Saya tertarik akan pernyataan McLuhan bahwa, pengaruh teknologi (baca: internet) tidak semata sensual atau rasional, melainkan juga merasuk ke wilayah psikis penikmatnya.

Begitulah, mentalitas generasi saat ini. Yang gak mudeng sampeyan, micin yang disalahkan. (T)

Tags: internetmedia massamedia sosial
Jaswanto

Jaswanto

Kader HMI Cabang Singaraja, penulis novel Munajat Hati.

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi: salah satu karya dalam pameran seni rupa di Undiksha Singaraja, 7 Mei 2018
Puisi

Puisi-puisi Eny Sukreni | Lima Macam Kecemasan

by Eny Sukreni
March 6, 2021
Ilustrasi diolah dari google
Esai

Mempercakapkan Transportasi Publik di Bali – Sebuah Percakapan yang Agak Sia-sia…

WAWAN bingung dengan pernyataan Gubernur. Katanya, Trans Sarbagita sepi karena orang Bali gengsi naik angkutan umum, termasuk Trans Sarbagita*. Mereka ...

February 2, 2018
Salah satu karya dalam pameran seni rupa di Undiksha Singaraja, 2019
Puisi

Sajak-sajak Ozik Ole-olang || Macam-macam Rindu dan Tata Cara Menyucikannya

Macam-macam Rindu dan Tata Cara Menyucikannya Rindu ada tiga macam: 1. Rindu Mukhaffafah: cukup disucikan dengan satu tatap muka dan ...

June 7, 2020
Upacara melasti di Pelabuhan Buleleng. (Foto: Ketut Wiratmaja)
Esai

Malasti, Dari Tepi Air ke Hening

PERJALANAN menuju tepi air, begitulah drama sosial-religius kolosal yang senantiasa dipertontonkan Bali saban kali menjelang hari suci Nyepi datang. Ribuan ...

March 4, 2019
Sanggar Seni Kelakar di Festival Seni Bali Jani
Esai

Relasi Tubuh Sanggar Seni Kelakar dengan Puisi Sungai Karya Kim Al Ghozali

“Alih media dari teks ke pertunjukkan” dan juga “Meng-adegankan puisi dalam bentuk drama” itulah dramatisasi puisi menurut Desi Nurani pembina ...

November 5, 2019
Ilustrasi foto: Mursal Buyung
Opini

Dari (Praktik) Upacara Menuju (Nilai) Teologis dan Diakhiri Penghayatan Diri

Belum lama saya menggeluti studi tentang peradaban masyarakat di pegunungan Bali, utamanya adalah kawasan Cintamani Mmal (perbukitan Kintamani), dimana Batur, ...

July 10, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Ketua Tim Literasi SMAK Harapan, Ni Putu Nuratni, M.Pd. dan Kepala Sekolah SMAK Harapan, Drs. I Gusti Putu Karibawa, M.Pd.
Kilas

Kupetik Puisi di Langit | Buku Puisi dari SMAK Harapan

by tatkala
March 5, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
ILustrasi tatkala.co / Nana Partha
Esai

Saṃpradāya Kuno Sampaikah ke Nusantara?*

by Sugi Lanus
March 4, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (158) Dongeng (11) Esai (1422) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (343) Kiat (19) Kilas (198) Opini (480) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (104) Ulasan (337)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In