26 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Opini
Foto: koleksi penulis

Foto: koleksi penulis

KKN Mahasiswa IHDN, Beda! – “Ngayah Ngelilit Sate”, Cinlok Bukan Topik

Wayan Erik Indrawan by Wayan Erik Indrawan
February 2, 2018
in Opini
800
SHARES

KULIAH Kerja Nyata (KKN) tentu berkesan bagi semua mahasiswa yang mengikutinya. Bagi mahasiswa dari kampus pendidikan Hindu, seperti Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN), tentu juga memiliki kesan berbeda dengan mahasiswa dari kampus umum, semisal Unud dan Undiksha.

KKN mahasiswa IHDN banyak diisi program-program bernuansa Hindu. Salah satunya adalah mengimplementasikan konsep Tri Hita Karana: parhyangan, pawongan, dan palemahan. Di parhyangan mahasiswa membuat program menyusun purana, plutuk banten, dan membuat papan nama pelinggih.

Di pawongan,  programnya adalah dharmawacana, penyuluhan, pengobatan mata, pasraman. Di palemanahan diisi dengan program penanaman pohon Taman Bumi Banten, yakni menanam pohon-pohon yang berkaitan dengan sarana-prasarana upacara.

Yang lebih khas, ada program-program penunjang lain yang mungkin tak banyak dilakukan mahasiswa KKN dari perguruan tinggi umum, yakni senantiasa ikut ngayah di Pura, seperti ngayah mekidung, ngayah ngelilit sate, ngayah membuat ulam caru.

kkn3Yang lebih menarik, pada saat KKN mahasiswa IHDN juga terbiasa nguopin (membantu) warga yang sedang menggelar upacara adat. Selama KKN, mahasiswa benar-benar belajar menjadi warga desa adat yang baik, rajin, dan suka belajar dari para orang tua.

Tahun 2016 ini mahasiswa IHDN melaksanakan KKN di desa-desa di Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Selain ikut ngayah di desa-desa di wilayah Badung bagian utara itu, mahasiswa juga banyak belajar tentang sarana upacara dari warga setempat. Selain itu, mahasiswa secara tidak langsung juga belajar tentang tradisi, dresta, dan kebiasaan adat, yang di beberapa hal tertentu berbeda dengan desa-desa lain di Bali.

Saat odalan di pura, mahasiswa tak kesulitan ketika ngayah ngelilit sate, membuat penjor, dan mejejaitan. Semua mahasiswa cowok ternyata sudah terbiasa dan cukup pasih melakukan pekerjaan ngelilit sate, apalagi membuat penjor. Yang cewek juga tak perlu diragukan kemampuannya mejejaitan.

Namun ketika membantu warga membuat ulam caru, hampir semua mahasiswa klingang-klingeng karena tak banyak yang paham secara detil tentang ulam caru. Maka di situlah kesempatan mahasiswa belajar kepada warga desa. Jadi, KKN bukan ajang untuk “mengajari” warga desa, melainkan juga ajang mahasiswa untuk “belajar” dari warga desa.

kkn2Pada saat itu nguopin di rumah warga yang menggelar upacara tiga bulanan anaknya, mahasiswa juga mendapatkan pengetahuan tentang tradisi, dresta dan kebiasaan warga adat yang berbeda-beda. Misalnya di satu desa di Kecamatan Petang, upacara tiga bulanan anak pertama sangat meriah dan memakai banten berskala besar. Untuk anak kedua dan seterusnya, upacara tiga bulanannya tak sebesar anak pertama.

Dengan program-program yang terasa tradisional seperti itu, jangan membayangkan mahasiswa IHD yang KKN sudah mirip seperti kumpulan orang-orang zaman dulu yang jauh dari peradaban masa kini. Tidak seperti itu. Mahasiswa IHDN juga mahasiswa yang hidup pada zaman modern. Di waktu senggang mereka juga main gadget, bercanda dan bergembira bersama.

Mahasiswa IHDN juga mengalami indahnya kebersamaan dengan teman-teman satu kelompok, canda tawa, yang serasa tak pernah berakhir, dan akan jadi kenangan selamanya. Di pos KKN, mahasiswa seperti keluarga kecil.

Kebiasaan-kebiasaan umum juga terjadi. Mahasiswa cewek bagun pagi-pagi, lalu ke pasar membeli bahan masakan dan langsung memasak. Yang cowok seperti biasa juga, bangun agak siang, lalu berteriak dengan nada bercanda. “Kopi sik, Luh!”

Setelah ngopi, giliran mahasiswa cowok mencari air minum di beji atau di pancuran desa. Sudah banar-benar seperti keadaan rumah tangga. Setiap permasalahan di selesaikan dengan jalan yang baik, agar tidak ada perpecahan di dalam kelompok.
Mahsiswa cowok juga punya permainan untuk menghilangkan jenuh. Pada malam hari jika mau tidur di kamar cowok kita memiliki tradisi dalam mematikan lampu dengan permainan “ompimpa”.
Siapa yang kalah dia yang mematikan lampu, dan tentu saja harus tidur paling belakang. Jika ada yang tidur duluan, maka dia akan diganggu agar mau bangun. Pengalaman lain, sama seperti mahasiswa lain, misalnya perebutan toilet di pagi dan sore.

Soal cinta lokasi (cinlok)? Ah, itu bukan jadi topik penting. Tapi mungkin saja ada yang suka sama suka, hanya saja hal itu tidak diperlihatkan di depan teman-teman, dan juga tak menjadi gosip yang menarik. (T)

Tags: cintahinduIHDNKKNmahasiswa
Wayan Erik Indrawan

Wayan Erik Indrawan

Mahasiswa IHDN Denpasar, Jurusan Pendidikan Agama Program Studi Pendidikan Agama Hindu Fakultas Dharma Acarya

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Sketsa Nyoman Wirata
Puisi

Puisi-puisi Alit S Rini | Aku dan Pertiwi, Percakapan di Depan Api

by Alit S Rini
January 23, 2021
Lukisan Gde Cahaya Bhaskara Ananda Cita
Esai

Seni Anak Usia Dini: Terikat dengan Kebebasan

Tulisan ini tidak bisa dianggap serius karena dibuat oleh seorang emak-emak yang tengah menunggui kedua anaknya latihan karate. Yang satu ...

December 3, 2019
Ulasan

Doa Bulan untuk Nuryana – Sebuah Ulasan Buku Puisi

KESULITAN terbesar saya ketika harus membicarakan sajak-sajak Nuryana Asmaudi SA yang terkumpul dalam buku "Doa Bulan untuk Pungguk" (DBUP) adalah ...

February 2, 2018
Esai

Orang Bali dan Waktu – Dari “Semengan Deg” hingga “Ngelingsirang”

Saya tidak pernah membayangkan bagaimana orang Bali pada zaman dulu mengenali waktu sebelum ditemukannya jam seperti sekarang. Jika mereka ingin ...

August 14, 2019
Esai

Bukan Hanya Cinlok yang Abadi saat KKN, Patah Hati Juga

Di kampusku, mahasiswa calon sarjana yang menginjak semester 4 harus mengambil mata kuliah tambahan di hari libur semesternya. Mata kuliah ...

July 11, 2019
Warga adat Bali di Baturiti menggotong mayat nenek saya yang warga keturunan saat diantar ke kuburan di Baturiti Tabanan. /Foto: Julio
Esai

Di Baturiti, Nenek ke Surga, Diantar Rasa “Bareng Ngayah” Warga Bali dan Keturunan Tionghoa

  SUATU sore, April 2017, saya sedang mengantuk di kelas saat ikut mata kuliah di Undiksha Singaraja. Tiba-tiba saya menerima ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Wayan Eka Artana Putra, pengelola kedai kopi mini di Pecatu, Badung
Khas

Pandemi, Bule jadi “Tamu Lokal”, Ngebon pun Biasa | Cerita dari Sebuah Kedai Kopi

by Nyoman Nadiana
January 26, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Sayang Kukiss/Diah Cintya
Esai

7 Jurus Memperbaiki Diri untuk Melangkah pada Rencana Panjang | tatkalamuda

by Sayang Kukiss
January 25, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (150) Dongeng (10) Esai (1360) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (311) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (97) Ulasan (329)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In