2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Jangan Pilih-Pilih Penjual saat Beli Nasi Kuning, Toh Rasanya Tak Jauh Beda

B. B. SugionobyB. B. Sugiono
April 15, 2019
inEsai
Jangan Pilih-Pilih Penjual saat Beli Nasi Kuning, Toh Rasanya Tak Jauh Beda

Pedagang nasi kuing di Jalan A Yani Singaraja

78
SHARES

Perhatikan foto/gambar yang melengkapi tulisan ini! Itu adalah gambar dua pedagang nasi kuning yang satu ramai dikerumuni dengan antrian yang padat, sedangkan satu lagi sepi tak ada pembeli. Padahal dagangan mereka sama: nasi kuning dengan varian dan menu yang sama. Apa yang terjadi?

Pada tanggal 11 April 2019 dini hari, pukul 00.56 Wita saya tiba di dalam kos, dengan membawa seberkas cerita tentang penjual nasi kuning yang berada di sekitar perempatan Jalan A. Yani, Singaraja.

Cerita ini hanyalah untuk memberi kesadaran kepada pembeli agar tidak pernah pilih-pilih penjual ketika ingin membeli nasi kuning yang dijual oleh beberapa pedagang di sekitar sana.

Seharusnya kita lebih sadar, lebih mengerti, lebih memahami, dan lebih mementingkan rasa simpati dan empati terhadap pedagang-pedagang yang sepi akan pembeli. Bukan malah ikut-ikutan mengantri pada pedagang yang banyak dikerumuni orang; dan menelantarkan para pedagang yang hanya menjadi pemantau pedagang-pedagang lain yang laris manis.  

Padahal dari segi sajian nasi dan menunya semua pedagang itu sama, yaitu pedagang nasi kuning. Tetapi kebanyakan orang tidak memedulikan hal semacam itu, justru mereka lebih mementingkan egonya untuk membeli nasi kuning di tempat kesayangannya.

Dalam peristiwa menyedihkan ini, terpaksa harus saya ceritakan terkait kondisi pedagang di sana. Karena saya sendiri merasa iba kepada mereka yang seringkali termenung dan menjaga dagangannya yang tak laku-laku. Sementara beberapa pedagang lainnya justru diperburukan sampai mencapai antrian yang tidak kalah dengan warung-warung modern macam KFC, MC’Donald dan lainnya.

Itu justru yang menambah keheranan saya, kenapa mereka yang sebagai pembeli harus beramai-ramai dan mengantri hanya untuk membeli nasi kuning yang sama seperti yang dijual oleh pedagang-pedagang yang tengah sepi pembeli? Bukankah kita sebagai manusia harus memiliki kepekaan dan kesadaran tinggi dalam memandang dan memahami kondisi yang lain?

Salah satu contohnya, seperti keadaan yang dialami oleh seorang pedagang  yang berada di bagian kanan jalan di pojok timur—jika kita berkendara dari arah barat. Ia menyaksikan keadaan-keadaan pedangang lain yang begitu ramai dijumpai pembeli, khususnya pedagang yang berada di samping kirinya. Sementara dagangannya sendiri sangat sepi dan tidak ada satupun yang melirik ke tempatnya. Sedangkan saya hanya bisa memantau dari suatu pojokan lampu merah usai membeli dagangannya

Sebagai seorang wanita paruh baya dan dengan kondisinya yang hamil tua. Ia hanya bisa menjaga dagangan-dagangannya sembari menggantungkan dagunya ke atas kepala kursi dan beralaskan karpet robek-robek. Bahkan bisa dibilang tidak terhitung matanya berkedap-kedip sambil menunggu : siapakah yang akan datang untuk membeli?—sebagai salah satu pembeli saya sangat merasakan betapa tersiksa ia menjaga kehamilannya dan juga menjaga dagangannya.

Belum lagi jika ia memikirkan berapa kepala dalam keluarganya yang harus ia nafkahi dan mengurus sekolah-sekolahnya. Sementara dagangannya yang dianggap sebagai pekerjaan tetap dan yang ia andalkan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya ternyata tidak banyak diminati orang, bahkan bisa terbilang sangat miskin pembeli.

Hal semacam ini bukan hanya menjadi beban berat wanita pedagang itu saja. Tapi ini juga menjadi tanggung jawab beban kita, yang terkadang juga menjadi pelaku pilih-pilih penjual ketika ingin membeli nasi kuning di sana ataupun di tempat lain.

Memang, kita boleh-boleh saja memiliki selera makan yang beragam. Tapi jangan pula kita miskin kesadaran untuk menunjukkan rasa kepedulian. Karena pedagang-pedagang seperti mereka yang jarang dilirik banyak orang sangat membutuhkan kepedulian kita, meskipun hanya sebagai pembeli. Tapi setidaknya hal yang kita lakukan sudah cukup untuk menghapus keringat mereka yang sedari malam, sampai dini, bahkan larut pagi hanya untuk menunggu kita yang sebagai pembeli dan bisa jadi—bahkan menjadi yang pertama.

Sungguh itu menjadi hal yang berharga bagi mereka. Meski terkadang kita sering mengabaikannya dan lebih mementingkan gengsi dan selera pada pedagang-pedagang yang memang ramai diminati ‘kadang juga hanya ikut-ikutan’. Padahal semestinya kita tidak dilema dalam hal ikut-ikutan itu, justru yang harus dilakukan adalah meratakan dan menyesuaikan dengan kondisi yang ada di sana.

Misal nih, ketika dagangan Ibu Nur sangat ramai. Sedangkan keadaan dagangan Ibu Atik sangat sepi, perlulah kita sadar agar membeli dagangan Ibu Atik—bukan malah justru ikut-ikutan beramai-ramai dan antri pada dagangan Ibu Nur— dan tak acuh terhadap dagangan Ibu Atik.

***

Dalam tulisan ini tidak ada kesimpulan yang akan tertera untuk melengkapi uraiannya. Tetapi suatu hal yang perlu kita petik ialah ketergoncangan hati kita—serta mencoba menyadarkan diri sendiri. Yang sering melakukan tindakan-tindakan atau hal-hal yang sedari tadi berusaha dikemukakan melalui narasi-narasi sederhana yang ada di dalam tulisan ini.

Kita juga perlu untuk menegur diri kita yang terlampau sering menuruti kemauan dan porsi ego yang tak berbatas, sehingga seringkali sikap apatis keluar dan menimbulkan hilangnya rasa kepedulian yang seharusnya menjadi hal utama dalam diri manusia.[T]

Tags: kulinernasi kuningSingaraja
Previous Post

Rambut dan Rezim Ketakutan Dalam Sejarah Indonesia

Next Post

“Majalah Batur: Kata Penyambung Peradaban” – Butuh Penajaman Vista Historis

B. B. Sugiono

B. B. Sugiono

lahir di Tempuran, Bantaran, Probolinggo. Kini merantau di Singaraja, Bali; menjadi pekerja teks: penyair dan prosais. Untuk menghubunginya bisa melalui nomor 082301299466. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di sejumlah media massa di Indonesia, cetak maupun elektronik, antara lain: Koran Tempo, Harian Rakyat Sultra, Denpasar Post, Malang Post, Kurung Buka, Galeri Buku Jakarta, dan lain-lain. Salah satu pendiri Majalah Lentera Bayuangga (MLB).

Next Post
“Majalah Batur: Kata Penyambung Peradaban” – Butuh Penajaman Vista Historis

“Majalah Batur: Kata Penyambung Peradaban” - Butuh Penajaman Vista Historis

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co