7 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Winda dari Blahkiuh, Usia 22 Tahun, Mantap Bertani, Susun Jadwal Kerja Bak Pegawai Kantor

Nyoman NadianabyNyoman Nadiana
April 11, 2023
inPersona
Winda dari Blahkiuh, Usia 22 Tahun, Mantap Bertani, Susun Jadwal Kerja Bak Pegawai Kantor

Ni Made Winda Sumantari

TAHUN 1970-AN KE BAWAH, cerita perempuan muda jadi petani adalah cerita biasa. Tidak ada nilai beritanya. Kini, pada zaman millennial, perempuan muda memantapkan diri jadi petani adalah berita luar biasa.

Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, ada seorang perempuan muda, usianya baru 22 tahun, dan memutuskan diri menjadi petani. Nama perempuan itu, Ni Made Winda Sumantari. Ia lahir 23 Juli 2000.

Winda bisa disebut sebagai perempuan luar biasa karena keputusannya yang tak biasa. Pada saat perempuan muda lainnya berlomba masuk kantor, ia justru menjadikan sawah sebagai kantor untuk mendapatkan penghasilan.

***

Saya bertemu Winda pada Senin, 11 April 2023. Saat itu saya mengikuti aktifitas program wisata berkelanjutan, Plesir ke Desa, bersama beberapa teman.

Tepat siang hari pukul 13.00 WITA saya bersama teman berangkat dari Desa Sading, Badung, menuju Desa Blahkiuh. Kami naik bemo.

Hanya membutuhkan waktu 30 menit kami sampai di Desa Blahkiuh. Kami yang melakukan “Perjalanan Wisata Desa” hendak bertemu dan mendengarkan cerita seorang remaja putri yang memantapkan diri jadi petani. Ya, itu,  Ni Made Winda Sumantari.

Winda, begitu perempuan manis ini dipanggil. Ia anak kedua dari pasangan I Made Jana (54 tahun) dan Ni Made Sutami (47 tahun)

Kami sampai pada sebuah jalan desa, dan Winda menyambut kami untuk diajak menuju rumahnya di Banjar Ulapan.

Dalam perjalanan menuju rumah Winda, saya masih bertanya-tanya dalam diri, apa yang akan saya temukan dalam perjalanan ke desa ini. Namun, tak ada yang tidak menarik hati jika sudah berada di sebuah desa. Dan, kemudian saya memang temukan banyak hal yang menarik perhatian, terutama hal-hal yang jarang ditemukan di desa lain.

Di rumah Winda kami disuguhi jamu kumis kucing. Itu jamu yang dibuat dari bahan utama tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus). Kebetulan banyak tanaman kumis kucing di sekitar rumah Winda.

Kumis kucing memang dipercaya sebagai tanaman obat. Tanaman ini berbatang basah yang tegak dengan bunga menyerupai kumis kucing. Tanaman ini dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney tea plants/java tea (Inggris), giri-giri marah (Sumatera), remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan songot koceng (Madura). Tanaman Kumis kucing berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah Asia dan Australia, tentu saja sampai ke sekitar rumah Winda..

Setelah minum jamu kumis kucing, kami bersiap untuk berjalan-jalan keliling desa, perkebunan dan persawahan. Winda sendiri sebagai tour leader sekaligus narasumber.

Pemandangan sawah di kawasan subak Desa Blahkiuh punya ciri khas tersendiri. Wilayahnya cukup datar, dengan pemandangan gunung-gunung di sebelah utara. Pepohonan masih rindang.

Foto: Trekking di tepi parit menuju persawahan Desa Blahkiuh

Perjalanan dilakukan kurang lebih dua kilometer ini. Sepanjang perjalanan saya pelan-pelan mulai mengerti siapa sesungguh Winda, perempuan muda yang tak biasa ini.

Setelah Winda menjelaskan sistem subak secara sederhana sambil berjalan-jalan, tibalah saya di sawah yang menjadi  tujuan utama. Kami ngobrol di tengah gubuk yang mungil.

Sebagai petani, Winda menjelaskan berbagai kegiatannya selama ia berada di sawah. Selain menanam padi, ia juga menanam sayur seperti kangkung, sayur hijau, dan kol.

Kami ikut melakukan praktek penanaman. Dan, Winda mengarahkan kami dengan sabar. Kami menyemai bibit kangkung di tray yang sudah disiapkan.

Foto: kami memetik kangkung

Setelah itu, kami diajak intuk menanam bibit kangkung dan menggemburkan tanah. Sebagian besar dari kami sangat tertarik melakukan apa yang Winda suruh, seraya merasakan bagaimana menjadi petani. Saya sendiri menyadari kegiatan ini lebih dari sesuatu yang bisa dianggap menarik.

***

Ngomong-ngomong, bagaimana Winda bisa memutuskan untuk menjadi petani?

“Saya termotivasi dengan kehidupan orang tua dulu, walaupun menjadi petani tapi masih bisa menghidupi keluarga, menyekolahkan anaknya,” kata Winda.

Winda juga melihat dirinya sendiri yang bisa sekolah karena hasil pertanian di sawah. Karena menyadari dirinya bisa sekolah dari hasil pertanian, ia pun termotivasi menjadi petani dan mau mendalami pertanian.

“Saya meyakinkan diri bisa sukses di pertanian. Jangan takut kotor. Petani itu memang harus kotor,” kata Winda.

Keputusan untuk menjadi petani ternyata juga punya tantangan tersendiri.

“Awalnya tidak didukung orang tua setelah saya memutuskan menjadi petani,” kata Winda.

Orang tua, kata Winda, tak mau anaknya menjadi petani barangkali karena pemikiran orang luar yang menggangap menjadi petani itu adalah satu langkah mundur. Padahal kemajuan banyak orang yang dinikmati sekarang ini ada karena orang tua mereka menjadi petani.

Foto: Pemandangan persawahan Desa Blahkiuh

Tantangan paling berat, kata Winda, saat memeutuskan menjadi petani tepat dua tahun yang lalu ia hanya punya modal Rp 100.000 untuk membeli bibit sayur mayur. “Tapi dengan modal itu saya tetap memulai jalanmenjadi petani. Saya meyakinkan diri untuk tetap berjalan menjadi petani,” kata Winda.

Yang menarik, pola kerja Winda tentu tidak sama dengan pola kerja petani pada umumnya. Dalam bekerja, ia membuat jadwal kerja layaknya pegawai kantoran. Dia memberikan dirinya sendiri jadwal libur.

Soal kemungkinan gagal, Winda punya prinsip sendiri. Aktifitas ini paling tidak sudah memberi banyak sekali pengalaman bagi dirinya. “Karena memang ternyata selalu ada bibit-bibit baik, meski tidak banyak yang tumbuh. Setidaknya ada bibit dan ditanam, dan semua itu harus dirawat dan dikelola dengan baik,” kata Winda.

Semoa tumbuh subur dan berkah buat semua. Terima kasih, Winda. [T]

Pertanian, Pariwisata, Industri Kreatif, Integrasi yang tak Sampai #Kolom Made Metera
Padi, “Guremisasi Petani”, dan Mengembalikan Pertanian kepada Paradigma Budaya
Jika Sarjana Pertanian jadi Pegawai Bank, Apakah Kampus Masih Penting?
Tags: PerempuanPerempuan Balipertanian
Previous Post

Puasa di Masa Kecil dan Kenakalan-kenakalan yang Mewarnainya

Next Post

Workshop Gerak Mulawali Institute: Mencari Pusat Diri Dalam Tubuh Setengah Jadi

Nyoman Nadiana

Nyoman Nadiana

Anak dari pelosok utara Bali. Suka ke semua penjuru arah mata angin menemukenali semua hal tentang hidup dan kehidupan lewat cerita-cerita

Next Post
Workshop Gerak Mulawali Institute: Mencari Pusat Diri Dalam Tubuh Setengah Jadi

Workshop Gerak Mulawali Institute: Mencari Pusat Diri Dalam Tubuh Setengah Jadi

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Menguatkan Spiritualitas dan Kesadaran Budaya melalui Tumpek Krulut

by I Wayan Yudana
June 7, 2025
0
Tumpek Landep dan Ketajaman Pikiran

TUMPEK Klurut, sebagai salah satu rahina suci dalam ajaran agama Hindu di Bali, memiliki makna yang sangat mendalam dalam memperkuat...

Read more

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co