5 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Proses Kreatif Mekratingrum Hapsari: “Karya yang Jujur Adalah Karya yang Hadir dari Diri Sendiri”

Dian Ayu LestaribyDian Ayu Lestari
September 10, 2022
inPersona
Proses Kreatif Mekratingrum Hapsari: “Karya yang Jujur Adalah Karya yang Hadir dari Diri Sendiri”

Sekitar pukul sepuluh malam, saya dan Mekratingrum Hapsari (kerap disapa Mike) duduk berhadapan di meja resto sambil mengaduk teh hangat masing-masing. Kami ngobrol, setelah di pagi hari saya membisikinya: “Mbak Mike, nanti malam saya minta waktunya, ya, buat ngobrol.”

Perempuan dengan pembawaan diri yang tegas ini, dari awal pertemuan sebenarnya membuat saya tidak percaya diri untuk berbincang-bincang banyak hal. Takut canggung, takut kaku, takut nggak nyambung, dan takut-takut sejenisnya. Tapi nyatanya, malam itu, obrolan kami mengalir bahkan sampai tengah malam.

Mekratingrum Hapsari adalah salah satu koreografer muda asal Solo yang terpilih pada kegiatan Temu Seni Tari, serangkaian Indonesia Bertutur 2022, yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan. Ia berkata bahwa dirinya berasal dari keluarga yang kedua orang tuanya tidak memiliki darah seni. Namun, darah seni ternyata ada pada kedua kakaknya, yakni kakak pertama yang merupakan seorang pemusik dan kakak kedua yang merupakan seorang pengrajin kulit.

Mekratingrum Hapsari dalam Sesi Sharing Methode pada Temu Seni Tari 2022  

Ia sempat menekuni musik, berharap bisa seperti kakak pertamanya. Namun, walaupun ia berusaha mendalami dan mencintai musik, ia tetap merasa tidak berada di sana. Kehampaan dirasakannya, jauh berbeda dengan perasaan saat ia menari. Ketertarikannya terhadap tari tumbuh sedari ia kecil. Hingga pada ia menginjak bangku SMA, Mike akhirnya mengenal sebuah aliran tari yang berbeda yaitu, Hiphop. Sejak saat itulah, Mike menyadari bahwa Hiphop adalah aliran yang cocok dengan dirinya. Istilah gaulnya: Ini gue banget, Coy.

Mike menempuh pendidikan keseniannya di ISI Solo. Dijelaskan olehnya, bahwa seni tari yang ada di ISI Solo sangatlah kental oleh tari tradisi. Sambil nyengir kecil, ia mengatakan dengan jujur tentang nilainya yang kerap anjlok pada mata kuliah berbau tari tradisi. Ya, sekali lagi Mike mengatakan bahwa tubuhnya sudah terlanjur merasa nyaman dengan bentuk-bentuk gerak jenis Hiphop. Lebih jelasnya ia mengatkan bahwa ia suka kebebasan, dan tidak suka terikat oleh aturan-aturan dalam berkarya.

Sambil bergantian menyeruput teh hangat, saya kembali bertanya tentang isu yang ia pilih dalam penggarapan karyanya: “Teknologi sih. Aku lagi tertarik membahas teknologi,” sahutnya.

Mekratingrum Hapsari dan Peserta Temu Seni Tari Lainnya dalam Kegiatan Napak Tilas di Pura Samuan Tiga

Kemajuan teknologi yang ada, teryata menjadi daya tarik bagi Mike. Ia menyadari bagaimana kemajuan dan kemudahan yang diberikan dari perkembangan teknologi justru membuat lingkup gerak tubuh manusia menjadi sangat minim. Kebanyakan orang pada saat ini malah tidak memanfaatkan tubuhnya dengan maksimal, dan terlalu fokus terhadap apa pun yang menarik atensinya, semisal telepon genggam yang dimiliki hampir setiap orang.

Hal tersebut justru memberikan Mike sebuah pemikiran tentang bagaimana seharusnya kita “kembali ke rumah”. Rumah yang dimaksud di sini bukanlah rumah dengan makna denotasinya, melainkan rumah sebagai kesadaran untuk kembali pada diri kita sendiri; kembali menanyakan pada diri sendiri tentang memori-memori yang terpendam untuk lebih paham dan mengenal siapa diri kita yang sebenarnya, apa yang kita mau, dan bagaimana harusnya memposisikan diri kita. Jawaban ini merupakan jawaban yang begitu dalam dari Mike bagi saya.

  • Baca artikel lain tentang Temu Seni Tari Indonesia Bertutur
  • Menciptakan karya dengan mengambil sebuah isu atau permasalahan yang tidak dialami oleh diri secara langsung, baginya adalah hal yang sangat sulit. Maka, hal tersebutlah yang membuatnya harus kembali ke pada diri sendiri. Karena bagi Mike, “Setiap orang memiliki sebuah perubahan masing-masing, lalu mengapa tidak kita resapi dan rasakan perubahan yang ada tersebut?” katanya.

    Saya semakin larut dalam obrolan. Saya tanyakan lagi karya-karya yang telah berhasil ia garap yang tentunya masih terkait dengan ketertarikan yang dijelaskan sebelumnya. Mike meminta ijin untuk menyulut rokoknya, kemudian melanjutkan obrolan dengan sangat tenang.

    “Aku sedang suka karya yang melibatkan partisipan. Bagi aku ini adalah hal yang baru, mungkin bagi yang lain tidak. Judulnya A Day To Remember.”

    Mike menceritakan bahwa karya ini adalah sebuah garapan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi partisipan untuk mengingat “pada satu hari tersebut”. Pada karya ini, ia berusaha mengadakan dua ruang: pertama, tentang bagaimana partisipan  menulis dan menjelaskan segala hal yang sudah terjadi di masa lampau dan yang diharapkan terjadi pada kehidupannya di masa mendatang. Kedua, memainkan imajinasi ketika melihat gerak yang dilakukannya ketika ia sudah membaca dan mengintepretasikan apa yang sudah dituliskan oleh partisipan. Secara impulsif, ide gerak itu muncul melalui apa yang ia rasakan melalui tulisan.

    Pertunjukan “A Day to Remember” oleh Mekratingrum Hapsari di Mandala Wisata, Desa Bedulu

    Semakin lama berproses, ternyata mampu menumbuhkan sebuah kesadaran untuk semakin bergerak dengan jujur; bergerak sesuai apa yang ingin dilakukan oleh diri, tidak memaksakan segala sesuatunya, dan berusaha memberikan makna yang lebih mendalam pada setiap gerakan. Gerak tidak lagi hanya sebatas mementingkan keindahan bentuk, tetapi juga lebih fokus pada narasi melalui pikiran yang matang. Hal inilah yang kini menjadi sebuah metode baru dalam proses kreatifnya: mengesampingkan sejenak tubuh yang sudah terbentuk, dan mulai belajar untuk mengasah otak secara perlahan melalui kekuatan narasi.

    Rosas Danst Rosas Company merupakan salah satu inspirasinya dalam menentukan metode latihan ketubuhan. Memiliki model gerak repetisi dengan pendekatan hiphop yang di dalamnya memainkan dinamika, juga permainan tempo yang membuat karyanya menjadi menarik, dan tidak membosankan walau dengan gerakan-gerakan pengulangan. Hal-hal lain yang memberikan sebuah pelajaran, tentang bagaimana mereka bernapas dengan jujur. Tidak menahan napas yang ada, dan memilih untuk mengeluarkan secara los dan menjadikan itu sebagai ritme pementasan—musik internal.

    Pertunjukan “Tanda Baca”, kolaborasi Mekratingrum Hapsari, Bathara Saverigadi, Puri Senja, dan Alisa Soelaeman (dari kiri ke kanan)

    Selain Rosas Danst Rosas, Mike juga menyebut Melati Suryodarmo, seniman performance art, sebagai orang yang sangat mempengaruhi proses kreatifnya selama ini. Melatilah yang menyadarkannya untuk “kembali ke tubuh” ketika ia merasa terjebak dalam ide yang ada. Berkarya memerlukan motivasi yang kuat, dan Melati Suryodarmo adalah salah seorang yang bisa membangkitkan motivasi Mike yang selama ini mengendap.

    Setelah cukup lamanya ngobrol tentang proses kreatifnya, saya pun pada akhirnya menanyakan tentang apa yang ingin dicapainya kini. Perempuan yang sedang sibuk sebagai nail artist itu berkata bahwa ia ingin melanjutkan pendidikan keseniannya di jenjang S2.

    “Belajar itu lebih enak dari pada nyari uang. Tapi, untuk bisa belajar juga perlu uang terlebih dahulu. Jadi aku masih cari uang dulu sebagai nail artist. Selain bisa memenuhi kebutuhan finansialku, pekerjaan ini juga sekaligus sebagai proses pengalaman baru tubuhku untuk mungkin membuat hal-hal yang lainnya ke depannya.” [T]

  • Baca artikel lain tentang Temu Seni Tari Indonesia Bertutur
  • Tags: Indonesia Bertuturseni tariTemu Seni Tari
    Previous Post

    Dari Jiwa Merdeka ke Jiwa Pemberani: Refleksi Pembelajaran Sastra di Era Merdeka Belajar

    Next Post

    Aghumi: Tarot dan Teater, Menceritakan Simbol-simbol

    Dian Ayu Lestari

    Dian Ayu Lestari

    Lahir di Singaraja, 22 Juni 2000 dan sedang menempuh pendidikan di Undiksha Singaraja dengan prodi Manajemen. Kini aktif di Teater Kampus Seribu Jendela

    Next Post
    Aghumi: Tarot dan Teater, Menceritakan Simbol-simbol

    Aghumi: Tarot dan Teater, Menceritakan Simbol-simbol

    Please login to join discussion

    ADVERTISEMENT

    POPULER

    • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

      Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

      23 shares
      Share 23 Tweet 0
    • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Lonte!

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Ritual Sebelum Bercinta | Cerpen Jaswanto

      0 shares
      Share 0 Tweet 0

    KRITIK & OPINI

    • All
    • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik

    Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

    by Dewa Rhadea
    June 4, 2025
    0
    Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

    KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

    Read more

    The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

    by Wulan Dewi Saraswati
    June 4, 2025
    0
    The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

    MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

    Read more

    Susu dan Tinggi Badan Anak

    by Gede Eka Subiarta
    June 3, 2025
    0
    Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

    KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

    Read more
    Selengkapnya

    BERITA

    • All
    • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
    Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

    Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

    May 29, 2025
     Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

    Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

    May 27, 2025
    911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

    911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

    May 21, 2025
    Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

    Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

    May 17, 2025
    Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

    Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

    May 16, 2025
    Selengkapnya

    FEATURE

    • All
    • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
    Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025
    Panggung

    Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025

    “Hey, do you sell this sauce? How much is it?” tanya seorang turis perempuan, menunjuk botol sambal di meja. “It’s...

    by Dede Putra Wiguna
    June 5, 2025
    Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025
    Panggung

    Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025

    MATAHARI menggantung tenang di langit Ubud ketika jarum jam perlahan menyentuh angka 12.30. Hari itu, Minggu, 1 Juni 2025, Rumah...

    by Dede Putra Wiguna
    June 4, 2025
    Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng
    Kuliner

    Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng

    SORE menjelang malam di Pasar Senggol, di Pelabuhan Tua Buleleng, selalu tercium satu aroma khas yang menguar: adonan tipis berbahan...

    by Putu Gangga Pradipta
    June 4, 2025
    Selengkapnya

    FIKSI

    • All
    • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
    Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

    Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

    June 5, 2025
    Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

    Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

    May 31, 2025
    Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

    Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

    May 31, 2025
    Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

    Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

    May 29, 2025
    Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

    Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

    May 25, 2025
    Selengkapnya

    LIPUTAN KHUSUS

    • All
    • Liputan Khusus
    Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
    Liputan Khusus

    Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

    SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

    by Jaswanto
    February 28, 2025
    Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
    Liputan Khusus

    Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

    SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

    by Made Adnyana Ole
    February 13, 2025
    Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
    Liputan Khusus

    Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

    BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

    by Jaswanto
    February 10, 2025
    Selengkapnya

    ENGLISH COLUMN

    • All
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
    Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

    Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

    March 8, 2025
    Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

    Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

    November 30, 2024
    The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

    The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

    September 10, 2024
    The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

    The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

    July 21, 2024
    Bali, the Island of the Gods

    Bali, the Island of the Gods

    May 19, 2024

    TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

    • Penulis
    • Tentang & Redaksi
    • Kirim Naskah
    • Pedoman Media Siber
    • Kebijakan Privasi
    • Desclaimer

    Copyright © 2016-2024, tatkala.co

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In
    No Result
    View All Result
    • Beranda
    • Feature
      • Khas
      • Tualang
      • Persona
      • Historia
      • Milenial
      • Kuliner
      • Pop
      • Gaya
      • Pameran
      • Panggung
    • Berita
      • Ekonomi
      • Pariwisata
      • Pemerintahan
      • Budaya
      • Hiburan
      • Politik
      • Hukum
      • Kesehatan
      • Olahraga
      • Pendidikan
      • Pertanian
      • Lingkungan
      • Liputan Khusus
    • Kritik & Opini
      • Esai
      • Opini
      • Ulas Buku
      • Ulas Film
      • Ulas Rupa
      • Ulas Pentas
      • Kritik Sastra
      • Kritik Seni
      • Bahasa
      • Ulas Musik
    • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
      • Dongeng
    • English Column
      • Essay
      • Fiction
      • Poetry
      • Features
    • Penulis

    Copyright © 2016-2024, tatkala.co