6 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Cara Dosen Merespons Kondisi Kekinian – Catatan Pameran Seni Rupa Dosen Undiksha

Eka PrasetyabyEka Prasetya
November 27, 2019
inUlasan
Cara Dosen Merespons Kondisi Kekinian – Catatan Pameran Seni Rupa Dosen Undiksha

Pameran seni rupa karya dosen Undiksha Singaraja

160
SHARES

TANAH liat yang dibentuk serupa manusia itu saling bertumpuk. Sengkarut meniti tangga. Manusia-manusia liat itu berebut, bertempuk, menuju sebuah mangkuk tanah liat yang di dalamnya terdapat air.

Di dalam mangkuk itu, sejumlah manusia-manusia liat lainnya tenggelam. Beberapa lainnya masih mampu timbul, setelah menginjak manusia liat lainnya.

Mangkuk dan manusia tanah liat itu, merupakan bagian dari karya seni rupa yang dibuat Luh Suartini, dosen seni rupa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja. Karya itu diberi judul Berebut Tempat Basah (2019, stoneware, variable dimension).

Lewat karya itu, Suartini berusaha menunjukkan kondisi kekinian, tatkala para pekerja negeri maupun swasta, berusaha berebut tempat yang dianggap “basah”. Padahal “tempat basah” itu bisa saja jadi sumber petaka. Pekerja bisa tenggelam dalam pekerjaan yang tak pernah berakhir, atau tenggelam dalam masalah korupsi.

Luh Suartini adalah salah satu dari 10 dosen jurusan pendidikan seni rupa Undiksha yang menyelenggarakan pameran, di Ruang Galeri Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Undiksha. Pameran itu dibuka Wakil Rektor III Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Suastra, pada Rabu (27/11/2019).


Pameran Seni Rupa karya dosen Undiksha Singaraja

Adapun sembilan dosen lain yang terlibat dalam pameran yakni Hardiman, Mursla, I Nyoman Sila Agus Sudarmawan, Gede Eka Harsana Koriawan, I Ketut ‘Kumis’ Sudita, I Gusti Nengah Sura Ardana, I Wayan Sudiarta, I Nyoman ‘Polenk’ Rediasa, dan I Made Susanta Dwitanaya. Mereka akan menggelar pameran bersama, hingga 11 Desember mendatang.

Karya-karya yang dihadirkan tak melulu karya seni lukis. Memang karya lukis sangat mendominasi. Tercatat ada 20 karya lukis yang dipamerkan. Namun ada pula sejumlah karya lain. Seperti kriya keramik yang dibuat Luh Suartini, instalasi yang dibuat Agus Sudarmawan, kriya kayu yang dibuat oleh I Nyoman sila dan I Ketut Sudita, dan fotografi yang dibuat oleh Mursal.

Dalam hal karya lukis, berbagai gaya ditampilkan. Ada yang menampilkan gaya realis seperti yang dihadirkan I Gusti Nengah Sura Ardana, gaya surealis, maupun abstrak.

Sura Ardana, sengaja menghadirkan karya-karya yang bersifat realis. Sejumlah wajah sepuh, dihadirkan pada karya-karyanya. Tengok saja karya berjudul Lapuk Itu Indah (2019, cat minyak pada kanvas, 150×250 cm). Pada karya itu, ia menghadirkan sesosok pria tua bertopi biru yang duduk di balik jendela. Pria itu menghadirkan ekspresi yang misterius, entah tersenyum, atau sama sekali tanpa ekspresi.

Sura mengaku sebelum berkarya, ia selalu mencari objek untuk dipotret. Objek itu kemudian ia terjemahkan dalam bentuk karya, yang bahkan sangat mendetail. Dalam hal wajah para sepuh, ia menghadirkan seluruh bentuk kerutan di wajah hingga leher. Bahkan kondisi lapuk di kusen jendela, dihadirkan secara presisi.

“Bagi saya, wajah itu misteri dari seluruh bagian tubuh kita. Kalau marah, maka akan terlihat gesture seperti marah,” katanya.

Lukisan abstrak karya Hardiman juga tak kalah menarik dicermati. Melalui karyanya yang berjudul Mereka Bilang (2019, cat akrilik dan bolpoin pada kanvas, 100×130 cm), Hardiman menghadirkan abstraktif, stilatif, dan naratif dalam satu bingkai lukisan. Ketiga unsur itu sebenarnya unsur-unsur yang disharmonis. Namun bisa saja menjadi sebuah karya yang harmonis saat disatukan.

Saking disharmonisnya, ada dua kanvas yang dijadikan dalam satu bingkai lukisan. Kanvas utama, terdapat unsur abstraktif dan stilatif. Sementara unsur naratif, dihadirkan pada kanvas berukuran 30×40 cm yang terletak di tengah-tengah lukisan utama. Kanvas berukuran kecil ini, digambar menggunakan bolpoin yang menghadirkan narasi tentang kekacauan kondisi kini.

“Saya coba gabungkan unsur-unsur yang tidak harmonis ini sebagai harmonis. Secara keseluruhan, apakah lukisan ini bisa dinikmati? Bisa ya, bisa tidak. Tergantung subjektifitas apresiator. Bisa dibilang lukisan saya ini seperti rujak. Menghadirkan aneka macam rasa buah, ada rasa pedasnya juga, tapi bisa dinikmati,” jelasnya.

Karyanya yang lain, yang berjudul Seri Sepuluh Abstraksi Unggas (2019, cat akrilik pada kanvas, 30×40 cm) juga sempat memunculkan perdebatan. Setidaknya bagi pengunjung yang menyaksikan pameran itu.

Pada lukisan itu, Hardiman menghadirkan sembilan panel lukisan yang terdiri dari abstraksi terhadap burung jalak. Pada awalnya, ia berusaha menghadirkan lukisan yang sangat mirip dengan burung jalak. Namun dalam proses, Hardiman melakukan improvisasi.

“Ketika berproses saya nggakingat lagi sedang buat jalak. Jalak hanya titik berangkat saja. Selanjutnya yang berkembang adalah persoalan visual. Persoalan bentuk garis, bidang, dan warna,” ungkap pria yang juga dikenal sebagai kurator pameran itu.

Perdebatan yang muncul pada karya Seri Sepuluh Abstraksi Unggas ini, bermula dari jumlah lukisan yang dihadirkan. Hanya ada sembilan panel lukisan yang dihadirkan. Sementara judul lukisan, adalah Seri Sepuluh Abstraksi Unggas.

Kemana lukisan kesepuluh? Saya dan beberapa pengunjung sempat berusaha memaknai dan mencari lukisan kesepuluh itu. Caranya dengan melihat lukisan itu dari jauh, dan “membingkai” kesembilan lukisan itu menjadi lukisan kesepuluh.

Apakah memang itu lukisan kesepuluh? “Nggak sih. Sebenarnya ada lukisan kesepuluh. Tapi karena saat display, jadinya kelihatan jelek, akhirnya saya bawa pulang. Lukisan yang kesepuluh ada di rumah,” jawab Hardiman. [T]

November 2019

Tags: Pameran Seni RupaUndiksha
Previous Post

“Sukla” versus “Surudan”

Next Post

Andai Pariwisata Tak Merasuki, Siapa Yang Peduli Sampah Plastik di Nusa Penida?

Eka Prasetya

Eka Prasetya

Menjadi wartawan sejak SMA. Suka menulis berita kisah di dunia olahraga dan kebudayaan. Tinggal di Singaraja, indekost di Denpasar

Next Post
Andai Pariwisata Tak Merasuki, Siapa Yang Peduli Sampah Plastik di Nusa Penida?

Andai Pariwisata Tak Merasuki, Siapa Yang Peduli Sampah Plastik di Nusa Penida?

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co