7 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pesta Dansa

IGA Darma PutrabyIGA Darma Putra
May 8, 2019
inEsai
Swastyastu, Nama Saya Cangak
33
SHARES

Apa yang spesial dari sebuah pesta dansa?

Saya tidak tahu karena saya belum pernah berdansa. Bagaimana bergerak mengikuti irama musik, melangkahkan kaki, gerak tangan dan juga gestur tubuh. Semuanya harus cocok.

Saya hanya senang memperhatikan jika dalam suatu film, ada adegan berdansa. Seperti adegan dansa antara Lim Kwei Ing [dipanggil Ing] dan Kwee Tjie Hoei [dipanggil Hoei] dalam film Love and Faith. Ing adalah anak perempuan seorang bangker yang kaya, sedangkan Hoei adalah seorang lelaki yang menjadi guru di sekolah Ing. Ayah Ing tahu, kalau Hoei menyukai Ing. Lalu Hoei diundang untuk mengikuti pertemuan keluarga besar Ing.

Pada pertemuan itulah ayah Ing mengatakan bahwa ada seorang perwira yang mapan menyukai Ing. Ayah Ing berkata kepada Hoei, “Lihatlah Hoei, dia adalah seorang perwira yang mapan, dia anak dari saudara saya, dan dia menyukai Ing. Saya tahu, kamu juga suka pada Ing. Tapi seorang ayah tentu berharap yang terbaik untuk anaknya”. Hoei hanya diam tidak bicara, dan tampak sedikit kaget. Lalu ayah Ing melanjutkan, “Mungkin kamu menyukai Ing, tapi apa yang bisa kamu lakukan untuk membahagiakannya?”.

Hoei menjawab, “Saat ini saya memang belum mapan, tapi saya akan berusaha. Sekarang saya hanya punya cinta dan kesetiaan”.

“Saya tahu kamu punya itu semua. Hanya satu saja yang kamu belum punyai, kekayaan”, kata ayah Ing. Tanpa menunggu jawaban Hoei, ayah Ing berkata lagi, “Saya ini bukan jenis orang tua yang memaksakan kehendak pada anaknya Hoei. Sekarang dekatilah Ing, yakinkan dia”.

Hoei tersenyum, memberi hormat dengan sekali anggukan, lalu mendekati Ing yang sedang berdansa dengan perwira yang juga suka pada Ing. Musik masih terdengar sayup, dan Hoei mencoba berdansa dengan Ing. “Saya tidak pernah berdansa”, kata Hoei Ing hanya tersenyum, lalu berkata, “Kamu tinggal ikuti saja iramanya. Dan kemana pun kakimu melangkah, Ing akan mengikutinya”.

Saya tidak bisa berhenti memikirkan kata-kata Ing kepada Hoei. Konon seorang perempuan akan mengikuti kemana pun kaki pria yang disukainya melangkah. Apalagi yang lebih romantis dari itu?

Tapi itu juga berarti, seorang pria mesti bertanggungjawab atas keputusan yang diambilnya. Sebab satu keputusan, tidak lagi tentang satu orang pria, tapi juga seorang perempuan yang mengikutinya.

Saya ini Cangak yang juga bertanggungjawab. Segala jenis keputusan yang saya ambil, akan saya terima konsekuensinya. Kan dunia ini hanya milik mereka yang bernyali. Nah, saya ini salah satunya.

Nyali saya cukup besar untuk mengambil banyak resiko. Sebab hidup ini pada dasarnya hanyalah kumpulan resiko-resiko. Sisanya hanya tinggal bagaimana menyiasati resiko itu. Tapi bernyali tidak cukup. Orang harus punya kecerdasan, alias kebijaksanaan.

Percumalah keberanian itu jika hanya mendatangkan musibah. Makanya, orang berani, harus juga memiliki kecerdasan. Memangnya ada yang mau mati konyol? Tidak kan?

Oke. Mari kita pikirkan kembali tentang pesta dansa. Saya mencoba mencari rujukanrujukan sastra tentang dansa. Tapi tidak kunjung saya temukan. Yang saya temukan adalah rujukan tentang tarian. Namanya Dharma Pagambuhan. Ada ungkapan menarik di dalamnya. Konon, setiap penari mestilah berdoa terlebih dahulu kepada Dewa Smara. Tujuannya, agar penonton merasa tertarik dan betah melihat tarian.

Kata Smara berasal dari akar kata Smr dalam bahasa Sanskerta, yang artinya adalah ingat. Kata Smara ini juga bersinonim dengan Asmara, sehingga antara cinta dan ingat, berasal dari akar kata yang sama. Atau mungkin memang begitu? Orang yang sedang jatuh cinta, akan selalu mengingat-ingat yang dicintainya. Jika ada penari yang memuja Smara, barangkali tujuannya juga agar penonton selalu membayangkan dan mengingat-ingat tariannya.

Biasanya, pujaan kepada Dewa Smara juga disertai dengan pujaan kepada Dewi Ratih. Ratih itu nama lain dari Bulan. Jadi pasangan dari cinta dan ingatan adalah bulan. Wah, saya ini terkejut sendiri memikirkan itu. Tetapi ada yang belum jelas, kenapa antara cinta dan bulan itu berhubungan?

Tentang kedua tokoh ini, bisa kita cari-cari penjelasannya dalam kakawin Smaradahana. Kisahnya sudah tersohor. Mengisahkan tentang Dewa Smara yang dibakar oleh Shiwa karena telah berani mengganggu tapanya. Sedangkan Ratih, menunjukkan kesetiaannya. Ia dengan sadar meminta ikut dibakar, agar bisa menyatu dengan Smara. Kurang setia apa lagi Dewi Ratih itu?

Tentang kesetiaan, ada banyak cerita yang bisa kita baca. Kesemua cerita itu, adalah tentang kesetiaan wanita. Barangkali, wanita adalah perwujudan hakiki dari kesetiaan. Entahlah, saya juga belum mengerti. Jika perempuan adalah wujud kesetiaan, lalu apa sebenarnya keunggulan lelaki?

Kesetiaan Ratih cukup membuat hati Cangak saya yang suci ini terenyuh. Tahu tidak apa yang dia katakan sewaktu Smara baru saja dibakar oleh Siwa?

Kalau belum tahu, mari saya beritahu. Begini.

“Tuan, Dewa Smara pujaan hati hamba. Ruang mana yang mesti hamba masuki, Tuan tak kunjung nampak. Mungkinkah Tuan sembunyi pada cahaya bulan yang terang memandang lautan. Atau pada pohon kelapa yang tinggi dan miring ke jurang seperti menusuk langit. Apakah Tuan di sana, pada dawai pandan harum yang hamba tunggu membawa puisi”

“Tahukah Tuan? Hamba selalu teringat pada Tuan, saat menyaksikan kabut lembut memeluk gunung. Lebih lagi saat perlahan ia menghilang diterpa cahaya mentari, seperti tanda bagi hamba ketika jiwa Tuan turut musna”

“Tidakkah Tuan merasa terenyuh menyaksikan pohon-pohon berguguran, kering disengat cahaya matahari. Ranting-rantingnya menggapai-gapai, mengharap datang hujan gerimis. Lihatlah Tuan, tunas bunga Pudak yang tak sengaja dipukul oleh bambu yang digerakkan angin. Ia patah seperti Tuan kini, dan tiada yang peduli”

Smara yang tubuhnya telah dibakar, tapi suara-suaranya masih bisa didengar oleh Ratih berkata, “Dinda penguasa nafasku. Lihatlah, nasibku kini yang hancur jadi debu. Maafkan aku yang tak bisa membahagiakanmu”.

“Barangkali takdirku kini berpisah denganmu Dewi. Tubuhku boleh saja tak mungkin kembali. Tapi tidak dengan hatiku. Hanya dirimu, dan satu-satunya. Maafkan aku”.

Pesta dansa tidak ada ketika Smara dan Ratih dipisahkan oleh keadaan. Tapi pada tiap pesta dansa yang diadakan, Smara dan Ratih selalu bersemayam. Mereka bersembunyi di sana, jauh di relung hati yang tidak mungkin kelihatan.

Mereka sembunyi disana, pada tiap hamparan musik, langkah kaki, gerak tangan dan gestur tubuh masing-masing. Jadi wahai sodara-sodaraku para ikan, mari kita buat pesta dansa sambil berdoa agar hujan turun. Bukankah konon, hujan juga pertanda cinta langit kepada bumi?

Sejujurnya, saya ingin bertanya kepada Bumi tempat saya berpijak kini. “Wahai Bumi, yang konon berputar-putar seperti tarian para sufi. Kenapa kau menari?” [T]


CANGAK YANG LAIN:

  • Swastyastu, Nama Saya Cangak
  • Pemimpin dan Pandita
  • Aturan Mati
  • Muka Gua
  • Siapa yang Tahu?
  • Panduan Nyepi ala Cangak
  • Kembali
  • Yang Kita Cari Adalah Hening
  • Siang Malam Berpikir Sendiri
  • Teman Tidak Makan Teman
  • Menerima Tanpa Terlena
  • Perlindungan
Tags: renunganSeni
Previous Post

Bangga Menjadi Buddhis di Seminar Remaja Patria Denpasar 2019

Next Post

“Laklak Gede” Isi Pisang di Pasar Penebel, Namanya Laklak Biu Men Bayu

IGA Darma Putra

IGA Darma Putra

Penulis, tinggal di Bangli

Next Post
“Laklak Gede” Isi Pisang di Pasar Penebel, Namanya Laklak Biu Men Bayu

“Laklak Gede” Isi Pisang di Pasar Penebel, Namanya Laklak Biu Men Bayu

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co