6 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

ChusmerubyChusmeru
June 5, 2025
inFiksi
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Ilustrasi tatkala.co

TAHUN anggaran ini fakultas menerima lima pegawai baru. Mereka adalah Pawit, Hendra, Yitno, Ranto, dan Didin. Sebetulnya fakultas mengajukan sepuluh calon pegawai. Namun karena kebijakan pemerintah terkait efisiensi anggaran, hanya lima orang yang disetujui.

Penambahan pegawai baru itu terkait dengan volume pekerjaan di fakultas yang semakin bertambah. Apalagi kini fakultas memiliki beberapa gedung baru, sehingga memerlukan tambahan pegawai. Jumlah pegawai yang ada saat ini tidak lagi mampu menanggung beban kerja yang terlalu berat.

Pembagian kerja terhadap kelima pegawai baru segera dilakukan. Mereka semua lulusan SMA dan SMK sehingga ditempatkan di bagian administrasi dan teknisi. Pawit, Hendra, dan Yitno di bagian perlengkapan. Sedangkan Ranto dan Didin di bagian teknik.

Meskipun mempunyai bidang kerja yang berbeda, kelima pegawai baru itu menempati ruang yang sama di sebelah timur gedung utama di lantai satu. Maka tidak heran jika mereka hampir setiap hari bertemu dan mengobrol saat istirahat.

Tempat favorit bagi mereka untuk bertemu adalah di pantry, tempat yang difungsikan dan dianggap oleh para pegawai dengan sebutan dapur. Padahal pantry dan dapur merupakan dua hal yang berbeda.

Pantry merupakan ruangan atau lemari yang digunakan untuk menyimpan makanan, minuman, dan perlengkapan masak. Pantry dapat ditemukan di rumah, kantor, hotel, dan rumah sakit. Biasanya berada dekat dapur atau  sederet dengan dapur.

Di kantor, pantry digunakan karyawan untuk bersantai, berkumpul sejenak sesama karyawan sambil berbincang ringan, serta menyiapkan makan. Biasanya hanya sekadar memanaskan makanan atau membuat makanan dan minuman instan.

Begitu pun pantry di fakultas. Beberapa pegawai nongkrong, ngobrol sambil mengopi dan merokok di depan pantry. Kadang pegawai juga memasak mi instan, menanak nasi, atau membuat rica-rica ayam di dapur yang menyatu dengan pantry.  Kebetulan terdapat pintu keluar, sehingga bisa dibuka ketika ada pegawai yang merokok. Bukan hanya pegawai, beberapa dosen yang baru selesai mengajar kadang juga duduk sambil merokok.

Fakultas menyediakan perlengkapan memasak yang komplet. Karenanya pegawai merasa nyaman saat bekerja. Jika ingin membuat kopi panas telah tersedia kompor gas dan panci untuk memasak air. Jia pegawai belum sarapan, mereka dapat memasak nasi dengan lauk telor ceplok. Biasanya pegawai iuran tiap bulan untuk keperluan masak-memasak di dapur.

***

Ruangan kelima pegawai baru fakultas tidak terlalu jauh dari pantry, hanya berkisar sepuluh meter. Pawit, Hendra, dan Yitno menempati ruang di sebelah kiri pantry, sedangkan Ranto dan Didin di sebelah kanan. Jarak yang dekat dari dapur dan pantry membuat ruangan mereka sering tercium aroma makanan yang sedang dimasak.

Apalagi jika suasana fakultas sedang sepi atau saat sore hari, aroma masakan sangat terasa dari ruang mereka. Terlebih jika malam hari. Mereka memang terbiasa bekerja lembur sampai sore, bahkan malam hari. Menjelang yudisium dan pelepasan mahasiswa atau acara-acara seperti dies natalis fakultas membuat mereka harus kerja lembur menyiapkan perlengkapan kegiatan esok harinya.

Hari ini mereka kembali bekerja hingga sore menjelang malam. Pawit dan Hendra menata kursi di dalam aula fakultas yang akan digunakan acara yudisium besok. Ranto dan Didin sedang mempersiapkan mikrofon yang kadang ngadat ketika digunakan. Di tengah kesibukan Ranto dan Didin di ruangan kerja mereka, tercium bau gosong dari arah pantry.

“Bau gosong.. siapa yang memasak di dapur?” tanya Ranto.

Didin bergegas menuju ke dapur untuk melihat masakan apa yang gosong. Namun sampai di dapur ia tak melihat siapa pun sedang memasak. Didin juga tidak melihat ada bekas masakan di atas kompor.

“Nggak ada siapa-siapa,” kata Didin pada Ranto.

“Sekarang malam Jumat Kliwon..,” kata Ranto membuat Didin ketakutan.

Bau gosong yang tercium di malam Jumat Kliwon sering diartikan sebagai hadirnya makhluk halus di sekitar tempat itu. Ranto dan Didin saling pandang. Belum lama ia bekerja sudah harus berhadapan dengan peristiwa aneh di kampus. Mereka cepat-cepat keluar dari ruangan dan berkumpul dengan pegawai lain yang sedang menghias aula.

Kejadian serupa dialami Pawit dan Hendra. Hari yang sama, Kamis Wage malam Jumat Kliwon. Pawit dan Hendra bekerja lembur hingga malam untuk persiapan dies natalis pada dua hari ke depan. Saat itu mereka sedang menyiapkan spanduk untuk dipasang di aula.

Malam yang dingin membuat mereka lapar. Hendra minta kepada Pawit untuk membuat mi instan setelah urusan spanduk selesai. Belum lagi Pawit beranjak ke dapur, mereka mencium bau terasi digoreng. Tercium jelas di hudung mereka yang hanya berjarak lima meter dari arah pantry dan dapur. Padahal mereka tidak melihat seseorang melintas ke pantry.

“Siapa yang menggoreng terasi malam-malam?” tanya Hendra kepada Pawit.

“Coba aku lihat,” kata Pawit sambil berjalan menuju ke dapur.

Pawit sangat terkejut. Ia menghentikan langkahnya menuju dapur. Terlihat sosok perempuan sedang berada di depan kompor. Berambut hitam keriting, perempuan itu memakai daster putih. Pawit tak melihat wajah perempuan itu, karena menghadap kompor. Pawit pun tak meneruskan langkahnya. Siapakah perempuan itu? Apakah dia hantu? Begitu pikir Pawit.

Pawit memutuskan untuk kembali menemui Hendra. Ia tidak ingin hantu perempuan itu membalikkan badan dan melihatnya. Pawit menduga wajah hantu perempuan itu pasti menyeramkan. Apalagi di malam Jumat Kliwon.

“Siapa yang di dapur?” tanya Hendra.

“Hantu..,” jawab Pawit sedikit ketakutan.

“Ah.. yang benar saja…?” Hendra seakan tak percaya.

“Iya.. hantu perempuan!” Pawit meyakinkan Hendra.

Hendra terdiam. Mulutnya terkatup. Tampak wajahnya juga ketakutan. Namun seolah ia tak percaya ada hantu di pantry. Berjingkat ia berjalan menuju dapur. Tidak dilihatnya siapa pun. Hendra tidak melihat hantu perempuan seperti yang dikatakan Pawit. Namun bau terasi goreng masih tercium di sekitar pantry. Merinding juga Hendra.

Munculnya sosok hantu perempuan di pantry fakultas menjadi bahan perbincangan di kalangan pegawai dan dosen. Ada yang percaya, ada pula yang tidak. Tetapi bagi Pawit hantu perempuan itu memang dilihatnya. Terserah bila orang lain tak percaya.

***

Bagi Yitno, cerita teman-teman pegawai tentang hantu perempuan sungguh menciutkan nyalinya untuk bekerja di kampus hingga larut malam. Apalagi bila sendirian. Yitno dikenal sebagai penakut. Jangankan malam hari, siang hari pun jika sedang sendirian ia akan mencari teman lain untuk mengobrol. Oleh karenanya, cerita tentang hantu perempuan yang muncul di pantry membuatnya takut jika berada sendiri di ruang kerjanya.

Namun sial tak bisa ditolak. Ia harus melakukan rekapitulasi barang-barang inventaris fakultas sendirian hingga malam. Ia harus mengerjakan laporan itu di komputer sendirian. Hendra dan Pawit sudah melakukan cek fisik barang inventaris sejak pagi hingga sore. Yitno mendapat tugas menginput data di komputer. Tugas yang rumit, karena harus detail data spesifikasi barang yang diinput.

Yitno baru sadar bahwa hari ini adalah malam Jumat Kliwon, ketika tak sengaja ia melihat kalender yang terpajang di tembok. Sudah pasti Yitno terbayang cerita teman-temannya, sosok hantu perempuan di pantry. Yitno hendak mengakhiri saja pekerjaannya. Ia akan lanjutkan besok saja.

Belum sempat mematikan komputer, Yitno dikejutkan oleh suara orang memasak di dapur fakultas. Terdengar suara spatula yang bergesekan dengan wajan, seolah ada orang yang sedang memasak sayur tumis. Yitno langsung gemetaran. Ini pasti hantu perempuan itu, pikirnya.

Suara gesekan spatula itu semakin keras terdengar. Anehnya, Yitno  mencium bau sayur yang gosong. Padahal belum ada lima menit ia dengar suara orang memasak. Yitno jadi penasaran. Mengapa orang memasak sayur sampai gosong. Rasa takut dan rasa ingin tahunya berbaur yang membuatnya tergerak untuk menuju dapur.

Perlahan Yitno berjalan ke pantry. Ia ingin mengintip terlebih dahulu siapa yang sedang memasak di dapur. Dari balik tembok matanya tertuju ke dapur. Terkejut Yitno ketika terlihat sosok perempuan sedang memasak sayuran. Tangannya gemetaran sambil bersandar di tembok. Dan, ketika perempuan itu tiba-tiba membalikkan badan, detak jantung Yitno seakan berhenti. Wajah perempuan itu rusak, begitu menyeramkan. Keringat dingin bercucuran. Yitno serasa mau pingsan.

Ketakutan Yitno terbawa hingga ke rumah. Badannya menggigil. Perutnya terasa mual. Ia hendak muntah, tapi tak ada yang dimuntahkan. Ia berbaring di tempat tidur. Wajah perempuan yang rusak dan menyeramkan itu masih terbayang. Yitno menyelimuti tubuhnya.

Orang tua Yitno terkejut melihat anaknya pulang kerja dengan badan menggigil. Mereka pikir Yitno terserang demam. Ayah Yitno memegang kening anaknya. Tidak begitu panas. Ia bertanya pada Yitno apa yang terjadi. Yitno pun menceritakan tentang sosok perempuan menyeramkan di dapur fakultas.

Ayah Yitno tidak terkejut. Ia tahu persis seperti apa kampus tempat anaknya bekerja di masa lalu. Kampus yang sekarang berdiri megah gedung-gedung baru, dahulu adalah sawah di dalam hutan. Ayah Yitno sering bermain ke hutan itu untuk mencari kayu bakar dan berburu burung. Hutan itu dikenal angker, banyak dihuni makhluk halus dengan berbagai bentuk.

Ayah Yitno menyarankan agar di pantry dipasang Gunungan wayang kulit. Gunungan dalam pewayangan Jawa digambarkan sebagai hutan belantara dan seisinya sebagai simbol kehidupan. Harapannya, hantu perempuan yang ada di kampus kembali ke alam masa lalunya, di hutan belantara melalui simbol Gunungan.

Esoknya, para pegawai baru di fakultas iuran untuk membeli dua Gunungan dari seorang perajin wayang kulit. Gunungan itu dipasang di tembok kiri dan kanan antara pantry dan pintu masuk dapur. Sepintas memang aneh, Gunungan wayang kulit dipajang di tembok dapur.

Tetapi begitulah. Saran ayah Yitno yang paham tentang simbol-simbol pewayangan dan dunia gaib terbukti. Sejak terpasang Gunungan tidak tercium lagi bau gosong dari arah pantry. Tidak tampak hantu perempuan memasak di dapur. Ia telah kembali ke belantara, ke alam tempatnya bermukim di masa lalu. [T]

  • Ini adalah cerita fiksi misteri bersambung. Jika terdapat kesamaan nama, tempat, dan peristiwa hanyalah kebetulan dan rekaan penulis semata

Penulis: Chusmeru
Editor: Adnyana Ole

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta
Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus
Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah
Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah
Kampusku Sarang Hantu [13]: Cek Khodam Muncul Pocong
Kampusku Sarang Hantu [12]: Anak-Anak Bermain di Sungai Kecil
Kampusku Sarang Hantu [11]: Dosen Tak Kasat Mata
Tags: Cerbung Kampusku Sarang Hantucerita misterifiksihoror
Previous Post

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

Next Post

Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025

Chusmeru

Chusmeru

Purnatugas dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP, Anggota Formatur Pendirian Program Studi Pariwisata, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah. Penulis bidang komunikasi dan pariwisata. Sejak kecil menyukai hal-hal yang berbau mistis.

Next Post
Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025

Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co