4 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

Dede Putra WigunabyDede Putra Wiguna
June 2, 2025
inPanggung
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

Chef Abya Khalida di UFF 2025 | Foto: tatkala.co/Dede

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner, menyusup lembut di antara kerumunan yang antusias. Di sanalah, dalam gemuruh sendu cuaca dan hangatnya uap dari panci, sebuah kisah tentang rumah dan warisan terhidang: Pindang Ayam Gunung khas Pangandaran. Hidangan yang tampak sederhana, tapi sarat cerita, disajikan oleh tangan terampil seorang chef muda berbakat—Abya Khalida.

Hari itu, Minggu, 1 Juni 2025, adalah hari terakhir dari perhelatan UFF 2025—festival kuliner prestisius yang kini memasuki tahun ke-10 penyelenggaraannya. Dan pada hari itu, Chef Abya membagikan sepenggal warisan dari dapur keluarganya lewat sesi cooking demo.

Biasanya, kata pindang mengingatkan kita pada olahan ikan. Tapi, di berbagai penjuru Nusantara, istilah pindang memiliki banyak rupa dan rasa. Hari itu, Chef Abya Khalida membawakan salah satu variannya yang tak kalah menggugah, yaitu Pindang Ayam Gunung Pangandaran—olahan ayam khas Jawa Barat.

“Ini resep keluarga,” ucapnya dengan sorot mata berbinar. “Lebih tepatnya, resep nenek. Di rumah, selalu dimasak saat hari raya. Hari ini, saya ingin membagikannya untuk UFF 2025.”

Dengan caranya yang lugas dan bersahaja, Abya membawa para penonton menyelami dapur masa kecilnya. Ia memulainya dengan menyiapkan bumbu satu per satu: kencur, kunyit, jahe, cabai, serai—lalu diblender menjadi satu adukan harum yang menyimpan rahasia rasa. “Bumbu adalah jiwa dari masakan,” katanya, sesekali tersenyum kepada penonton yang terpukau.

Chef Abya Khalida dari Yummy IDN di UFF 2025 | Foto: tatkala.co/Dede

Salah satu elemen paling esensial dalam Pindang Ayam Gunung khas Pangandaran ini adalah kehadiran kecombrang—bunga merah muda yang menjulang dari batang tinggi, mekar liar di hutan, pinggir jalan, hingga pekarangan rumah—ia menyimpan aroma yang elegan dan rasa yang tajam. Kecombrang bukan sekadar pelengkap, ia adalah roh dari rasa. Harumnya yang asam segar berpadu dengan kuah rempah, menciptakan dimensi rasa yang sulit dilupakan.

“Barangkali tak banyak yang tahu kecombrang,” ujar Abya sambil mengangkat bunga itu ke udara, memperkenalkannya kepada penonton seperti memperkenalkan tokoh penting dari masa lalu. Bagi masyarakat di beberapa daerah, kecombrang adalah rahasia dapur yang diwariskan secara turun-temurun—digunakan dalam sambal, tumisan, hingga sup. Tapi dalam pindang ayam ini, kecombrang bukan hanya penambah aroma dan rasa, melainkan penanda identitas.

Chef Abya Khalida memasak bersama salah satu pengunjung | Foto: tatkala.co/Dede

Abya Khalida bukan chef biasa. Ia adalah creative chef di Yummy IDN—sebuah platform digital kuliner yang menyuguhkan resep, tips memasak, dan segudang inspirasi bagi para pecinta dapur. Abya juga pernah menempuh pendidikan di bidang Culinary Management di IMI Switzerland dan pernah mengasah keahliannya di Nobu Dubai—restoran fusion ternama yang masuk dalam daftar Michelin Guide. Dari situ, gaya memasaknya menjadi unik—perpaduan Barat dan Jepang, ia sulam dengan akar rasa Nusantara.

Namun hari itu, tak ada teknik rumit, tak ada pula plating kontemporer yang menjulang di atas piring-piring mewah. Hanya semangkuk sup ayam yang hangat, gurih, ringan, dan harum—dihidangkan apa adanya. Rasanya mampu membangkitkan kenangan, aroma dapur yang akrab, dengung obrolan keluarga, dan suasana rumah yang tak pernah benar-benar hilang dari ingatan. Dan itu saja, sudah lebih dari cukup bagi Chef Abya.

Chef Abya Khalida dari Yummy IDN di UFF 2025 | Foto: tatkala.co/Dede

“Apakah kalian mencium aromanya?” tanya Abya saat kuahnya mendidih sempurna dan harum rempah-rempah mulai menari di udara. Para penonton mengangguk, sebagian memejamkan mata—seolah pulang ke dapur masa lalu mereka sendiri.

Salah satu penonton bahkan sempat naik ke atas panggung, membantu Abya menyiapkan bumbu dan mengaduk panci. Ada juga permainan tebak gambar bahan makanan, yang turut mencairkan suasana dengan gelak tawa. Sebuah sesi memasak yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menghangatkan hati.

Ice breaking | Foto: tatkala.co/Dede

Begitu masakan selesai dan api dimatikan, aroma rempah yang telah berpadu sempurna menyebar ke seluruh penjuru panggung. Kuah kekuningan mengepul pelan, membawa serta wangi serai, kencur, dan kecombrang yang menyeruak lembut namun tak bisa diabaikan. Abya tersenyum puas, sorot matanya berbinar seperti seseorang yang baru saja mempersembahkan kenangan paling berharganya.

Penonton yang semula duduk santai mulai bergerak, berdiri, lalu membentuk barisan. Ada semacam kegembiraan kecil yang meluap dalam gerak-gerik mereka—campuran rasa penasaran, lapar, dan kerinduan akan sesuatu yang sederhana namun akrab.

Para penonton mengantre untuk Ayam Pindang Gunung khas Pangandaran | Foto: tatkala.co/Dede

Wajah mereka berseri, berharap mendapat giliran lebih awal. Anak-anak muda, ibu-ibu, wisatawan asing—semuanya berdiri dalam antrean yang penuh harap. Mereka tahu, yang akan mereka cicipi bukan sekadar sup ayam. Tapi suapan pertama dari cerita yang telah dimasak dengan cinta dan diwariskan dengan kenangan.

Namun sayang, ayamnya ludes lebih cepat dari yang diduga. “Maaf ya, ayamnya sudah habis, tinggal supnya saja,” kata Abya sambil tertawa kecil. Serentak penonton berseru, “Yahhh…”

Para penonton mencicipi Ayam Pindang Gunung khas Pangandaran | Foto: tatkala.co/Dede

Tapi, itu bukan masalah bagi sebagian orang di sana. Bahkan hanya supnya saja sudah cukup membawa mereka pada perjalanan rasa yang jauh dan dalam. Dan bila ingin mengulanginya di rumah, tinggal buka Yummy IDN—di sana terdapat berbagai resep dan tips memasak yang inspiratif. Dalam setiap mangkuk Pindang Ayam Gunung khas Pangandaran hari itu, yang tersimpan bukan hanya rasa, tapi warisan. Karena makanan, ia seperti rumah, selalu tahu jalan pulang ke hati yang rindu dan perut yang lapar. [T]

Reporter/Penulis: Dede Putra Wiguna
Editor: Adnyana Ole

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Ubud Food Festival 2025 Merayakan Potensi Lokal: Made Masak dan Bili Wirawan Siapkan Kejutan
Kitchen Photojournalism di Ubud Food Festival 2022; Membidik Sisi Lain Dapur
Cokelat Rasa Buah Pala dan Tomi-Tomi dari Kepulauan Sula di Ubud Food Festival 2022
Rempah-Rempah Kita dalam Khazanah Gastronomi Internasional
Tags: balikulinerUbudUbud Food Festival
Previous Post

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

Next Post

Kita Selalu Bersama Pancasila, Benarkah Demikian?

Dede Putra Wiguna

Dede Putra Wiguna

Mahasiswa aktif di Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah. Kontributor tatkala.co

Next Post
Ramadhan Sepanjang Masa

Kita Selalu Bersama Pancasila, Benarkah Demikian?

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more

Kita Selalu Bersama Pancasila, Benarkah Demikian?

by Suradi Al Karim
June 3, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

MENGENANG peristiwa merupakan hal yang terpuji, tentu diniati mengadakan perhitungan apa  yang  telah dicapai selama masa berlalu  atau tepatnya 80...

Read more

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Lawan Sastra Ngesti Mulya
Khas

Lawan Sastra Ngesti Mulya

LAWAN Sastra Ngesti Mulya adalah salah satu kearifan warisan Ki Hadjar Dewantara di Perguruan Taman Siswa Yogyakarta. Sesanti itu bermakna...

by I Nyoman Tingkat
June 4, 2025
Senyum Rikha dan Cendol Nangka Pertama: Cerita Manis di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Senyum Rikha dan Cendol Nangka Pertama: Cerita Manis di Ubud Food Festival 2025

LANGIT Ubud pagi itu belum sepenuhnya cerah, tapi semangat Rikha sudah menyala sejak fajar. Di tengah aroma rempah yang menyeruak...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025

ASAP tipis mengepul dari wajan panas, menari di udara yang dipenuhi aroma tumisan bumbu. Di baliknya, sepasang tangan bekerja lincah—menumis,...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co