SIANG, Jumat, 23 Mei 2025, di Berutz Bar and Resto, Singaraja. Ada suara drum sedang dicoba untuk pentas pada malam harinya. Suara gitar juga, suara alat musik lainnya masih sama di-setting oleh tim.
Semua itu untuk acara pada Jumat, 23 Mei, pada malam harinya: “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana.
Arkana, atau I Gede Angga Regina Martha, adalah seorang penyanyi asal Bali yang mencoba kini debutnya di lagu berbahasa Bali, setelah ia mengembara dalam Bahasa Indonesia. Bakat vokalnya yang menonjol membawanya meraih penghargaan sebagai vokalis terbaik dalam salah satu ajang kompetisi. Di ajang Bintang Radio tingkat nasional ia pernah mewakili Bali.


Arkana mencoba beberapa lagu untuk persiapan Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja | Foto: tatkala.co/Son
Pada tahun 2011 Arkana mendapat kesempatan istimewa ketika dihubungi oleh Krisna Balagita, musisi sekaligus mantan keyboardis Ada Band untuk membawakan lagu ciptaannya sendiri.
Sementara kali ini, Arkana memantapkan diri untuk menyanyikan lagu-lagu ciptaannya dalam bahasa Bali. Pada album yang dilaunching dalam acara bertajuk Asmaraloka itu terdapat beberapa lagu, seperti Mule Saje, Leak, Benyah, dan Jaga Hati.
Kemudian Anugerah Terindah, Sirep Sayang, dan Lagu Cinta akan dibawakannya bersama Agus Pewe sebagai drummer dan Sugix Anantra sebagai gitaris. Acara itu digawangi The Reim Land.
Tak hanya launching album, tetapi juga beberapa vidio clip di dalamnya akan diputar secara serentak pada acara itu.
“Untuk tema tidak terlalu jauh dari cinta (asmara), kemudian kecintaan terhadap lingkungan sekitar, lingkungan-lingkungan kita yang se-vibrasi, yang se-frekuensi, kecintaan saya sama teman-teman, sama keluarga, kecintaan saya sama alam semesta, pasangan. Tidak terlalu jauh dari itu,” kata Arkana.
Ia juga menjelaskan album itu dipersembahkan untuk anaknya yang baru lahir, Syifa Ayudya Pramata—namanya, sebagai rasa syukur anaknya lahir dengan selamat. Rasa syukur itu ia tumpahkan dalam lagu berjudul “Anugrah Terindah”.
Awal Debut dalam Mencipta Pasar
Sebelumnya, Arkana telah merilis beberapa single berbahasa Indonesia. Kini ia mencoba fokus untuk lagu berbahasa Bali, dan ini adalah debutnya dalam menciptakan pasar musik dari lagu-lagu berbahasa Bali.
Akhir-akhir ini, telinga pendengar di Bali seakan tidak lepas dari lagu pop berbahasa Bali. Dengan rhythm musik digenapkan oleh suara kendang, seolah semua usia muda atau tua berada dalam tekanan bayangan—koplo. Banyak orang suka, juga berjoget jika mendengar itu.
Fenomena itu, justru tidak diambil oleh Arkana dan tim. Ia memilih memisahkan diri dari pasar yang sudah terbentuk secara massal. Ia menciptakan sendiri kesan secara liris dan musikal.
Ketika drum dan gitar sudah tersetting. Arkana mencoba miknya berbunyi, lalu menyanyikan “Lagu Cinta”. Semua yang duduk di sofa, atau saling tatap orang-orang di meja, seakan mendengar suasana yang berbeda. Tidak ada koplo.

Arkana mencoba beberapa lagu untuk persiapan Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja | Foto: tatkala.co/Son
Secara lirik dan musik—sebagai pengiring lagu—Arkana memberikan kesan mewah, kesan yang berbeda dari lagu pop Bali pada umumnya yang sedang digandrungi oleh anak muda sekarang.
Lagu-lagu Arkana tidak terlalu memabukkan, masih bisa didengar santai sambil ngopi. Sebagaimana band-band nasional seperti Ada Band atau Lyla, misalnya, kesan Arkana dalam album pertamanya itu tidak mengguncang kepala—memaksa joget. Tapi secara lirik, dahsyat ke hati masuknya.
Lagu-lagu Arkana terdengar seperti lagu dalam berbahasa Indonesia. Ia juga mengaku, secara logat, ia tak gunakan logat Bali ketika menyanyi.
Sehingga lagunya bisa lebih dirasakan oleh semua pendengar dari berbagai etnis tanpa mesti memunculkan logat kedaerahan yang kentara. Hal itu dimunculkan, agar bahasa Bali bisa masuk ke semua pendengar yang dominan menggunakan bahasa Indonesia.
“Vibes itulah yang dimunculkan dari Album Asmaraloka,” kata Arkana.
Sebelumnya, Arkana tidak percaya diri untuk menggarap itu semua. Tapi kepercayaan dirinya sebenarnya sudah sempat luntur, namun kepercayaan dirinya itu bangkit ketika dua temannya, Agus Pewe dan Sugix, yang sekarang ikut mengiringinya bernyanyi, telah memberi keyakinan bahwa ia bisa menciptakan pasar tersendiri dalam dunia musik.
Bagaimana lagu-lagu itu akan dibawakan Arkana dan tim?
Datanglah ke Berutz Bar and Resto jam 18.00, hari ini. Beberapa band seperti Sendari, Eternals, Tell Stories—juga akan tampil dan merayakannya.
Lesgooo…. [T]
Repoter/Penulis: Sonhaji Abdullah
Editor: Adnyana Ole
- BACA JUGA: