14 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kampusku Sarang Hantu [9]: Mahasiswi yang Duduk di Pojok Kantin

ChusmerubyChusmeru
February 27, 2025
inFiksi
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Ilustrasi tatkala.co

LINGKARAN pertemanan atau yang kini dikenal dengan circle dianggap penting di kalangan kaum muda. Tak terkecuali di kalangan mahasiswa. Banyak alasan memilih circle pertemanan. Selain faktor kecocokan dan kenyamanan, lingkaran pertemanan kadang terbentuk karena hal-hal yang sepele.

Seperti Gadis 3 D, kelompok pertemanan di kampus yang terbentuk karena kesamaan nama depan mereka, yaitu Dina, Dini, dan Dita. Mereka dikenal di kampus sebagai bestie yang sulit terpisahkan. Ke mana pun Dina pergi, pasti ada Dini dan Dita. Gadis 3 D bahkan sudah menjadi perhatian beberapa dosen.

Setiap perkuliahan mereka bertiga pasti akan masuk kelas bersamaan dan duduk di kursi terdepan dengan bersebelahan. Pernah suatu ketika, Dina sakit flu dan tidak dapat mengikuti kuliah  Aldo Nugroho, dosen Fotografi. Anehnya, Dini dan Dita juga tidak datang ke kampus. Alasan mereka, bersimpati kepada Dina yang sedang sakit.

Mereka sebetulnya berasal dari daerah yang berbeda. Dina mahasiswi perantau dari Bandung. Dini berasal dari Solo. Sedangkan Dita berasal dari Medan. Ketiganya juga kost di tempat yang berbeda, meski masih di seputaran kampus. Latar belakang daerah dan budaya yang berbeda tidak membuat Gadis 3 D itu kesulitan berinteraksi. Justru mereka tampak akrab dan saling menghormati adat dan budaya mereka.

Seperti pagi ini, mereka kompak kuliah dengan baju yang sama-sama biru dengan hijab hitam yang sama pula. Bukan tanpa alasan mereka tampil dengan busana seragam dan rapi. Kuliah Humas Perusahaan dengan dosen Risa Mutiara memang harus rapi. Apalagi Risa Mutiara juga selalu tampil necis dengan busana dan asesorinya.

Selesai kuliah, mereka bertiga bergegas ke kantin. Kebetulan mereka memang belum sempat sarapan pagi. Kantin fakultas tidak terlalu jauh dari ruang kuliah, hanya dalam kisaran 30 meter. Kantin itu pula yang selalu menjadi tempat mereka bergosip tentang apa saja.

***

Kantin belum begitu ramai. Hanya ada beberapa orang mahasiswa yang minum kopi sambil mengobrol. Maklum hari belum berangkat siang, sehingga belum banyak mahasiswa yang makan. Dita memesan nasi pecel. Tak lupa mendoan, yang tidak ada di Medan daerah asalnya. Mendoan adalah tempe khas daerah Banyumas yang digoreng dengan tepung setengah matang. Dina dan Dini sama-sama memesan soto ayam untuk sarapan pagi.

Saat mereka mulai menyantap makanan, tiba-tiba datang  seorang gadis, mahasiswi yang langsung duduk di pojok kantin. Parasnya cantik. Menggunakan baju ungu dengan kerudung putih, mahasiswi itu duduk termenung. Dia tidak memesan makanan apa pun.

Sorot matanya tajam, memandangi Dina, Dini, dan Dita yang sedang menyantap makanan. Dina yang merasa diperhatikan mahasiswi itu merasa tidak nyaman, sekaligus sedikit ngeri melihat wajah gadis yang tampak pucat. Dicoleknya Dini dan Dita.

“Kalian perhatikan cewek itu nggak?” tanya Dina pada sahabatnya.

“Cewek yang mana?” tanya Dini

“Itu…, yang duduk di pojok kantin!” jawab Dina.

Serempak Dini dan Dita melihat ke pojok kantin. Mereka kaget. Gadis itu menatap mereka. Bibirnya putih seperti layu. Sesekali ia memegangi kerudungnya. Gadis 3 D itu menghentikan makan paginya.

“Siapa dia..? Wajahnya serem,” kata Dina.

“Mahasiswi jurusan apa?” tanya Dita.

Mereka tak ada yang mengenali gadis itu. Selama empat semester kuliah di jurusan komunikasi, mereka tidak pernah bertemu dengan mahasiswi itu. Ketika bermain ke jurusan lain, mereka juga tidak pernah melihat gadis itu. Lantas siapakah dia?

Mereka buru-buru membayar makanan ke kasir kantin. Selera makan mereka terasa terganggu dengan sosok gadis yang duduk di pojok kantin. Namun betapa terkejut mereka ketika membalikkan badan dari depan kasir, gadis layu dan misterius itu telah hilang dari pandangan mereka. Tak ada lagi gadis yang duduk di pojok kantin.

Hari berikutnya, kuliah Fotografi. Dita, Dini, dan Dina berangkat lebih pagi. Dosen pengampu kuliah, Aldo Nugroho terkenal sangat disiplin. Jadwal kuliah pukul tujuh, pada pukul tujuh kurang lima menit Aldo sudah masuk kelas.

Mereka bertiga belum sempat sarapan. Hanya minum air putih dan sepotong biskuit di tempat kost masing-masing. Karenanya, mereka sepakat untuk sarapan pagi di kantin saja. Kali ini mereka serempak memesan gado-gado sebagai menu makan pagi.

Kembali mereka dikejutkan oleh sosok gadis misterius selagi menyantap gado-gado. Entah dari mana datangnya, tiba-tiba di hadapan mereka sudah duduk gadis di pojok kantin. Kali ini dia memakai baju putih dengan hijab berwarna hitam. Duduk terdiam, tak memesan apa pun di kantin.

Mereka saling pandang, ketakutan. Sudah dua kali mereka melihat gadis yang selalu duduk di pojok kantin, terdiam dan tidak memesan makanan. Benarkah gadis itu mahasiswi di kampus ini, atau hantu penunggu kantin?

Di tengah keheranan mereka, gadis itu memandang mereka dengan wajah sendu; memelas. Seolah dia ingin mendapat perhatian Dita, Dini, dan Dina. Mata gadis itu berkaca-kaca. Sejurus kemudian butiran air menetes di sudut kelopak matanya. Wajahnya menunjukkan kesedihan yang mendalam.

“Cewek itu menangis…,” bisik Dini pada kedua temannya.

“Iya…, kenapa ya?” tanya Dita.

“Ayok kita samperin…,” ajak Dina.

“Hii… serem ah…,“ tukas Dita dan Dini berbarengan.

“Gak apa, siapa tahu dia perlu bantuan…,” kata Dina.

Mereka mencoba untuk memberanikan diri mendekati gadis di pojok kantin. Siapa tahu gadis itu sedang dalam kesulitan atau kemalangan. Baru saja mereka berdiri bersama untuk menghampiri, gadis itu sudah menghilang dari pandangan mata mereka. Sudah tentu mereka terkejut.

“Hahh… menghilang…!” ujar Dita.

“Jangan-jangan hantu…,” kata Dini sambil ketakutan memegang lengan kedua temannya. Suasana kantin membuat rasa lapar mereka hilang seketika. Wajah mereka tegang. Cepat-cepat mereka menuju ke kasir untuk meminta penjelasan pemilik kantin tentang gadis yang selalu duduk di pojok.

“Iya.. saya juga pernah lihat dia,” ujar Maryati pemilik kantin.

“Siapa dia, Bu?” tanya mereka berbarengan.

“Kata orang-orang sih mantan mahasiswi di kampus ini. Beberapa bulan yang lalu meninggal karena kasus pembunuhan di daerahnya. Sampai saat ini pembunuhnya belum tertangkap,” cerita  Maryati.

“Jadi dia… hantu…?” tanya Dini yang dari tadi merasa tercengkeram ketakutan.

“Mungkin arwahnya masih belum diterima. Kadangkala dia juga tampak duduk di gazebo belakang kantin ini. Pernah ada penjaga malam yang melihat dia menangis di gazebo. Saat ditanya, gadis itu menghilang,” tambah Maryati.

Cerita Maryati pemilik kantin bukan membuat Dita, Dina, dan Dini lega, namun justru menjadikan mereka ketakutan. Jadi selama ini yang mereka saksikan adalah arwah mantan mahasiswi yang jadi korban pembunuhan.

***

Kembali ke ruang kelas di pagi hari membuat Dita, Dina, dan Dini merasa malas-malasan. Beruntung kuliah Aldo Nugroho selalu diwarnai guyonan yang membuat suasana kelas menjadi geerr.. Apalagi Aldo selalu saja mempunyai cerita menarik yang berbeda-beda setiap perkuliahan.

Tidak terasa, kuliah 3 SKS itu berakhir sudah. Seperti biasa, mereka hendak sarapan pagi di kantin. Namun sepertinya mereka ingin mengurungkan niat. Mereka tak mau lagi lagi melihat sosok gadis yang duduk di pojok kantin.

“Malas ahh… entar ketemu hantu cewek itu lagi…,” ucap Dini.

“Tapi aku lapar nihh…,” pinta Dina merajuk temannya.

Akhirnya mereka sepakat untuk ke kantin. Kali ini mereka tidak memesan makanan berat. Dina hanya memesan kopi susu dan kue basah yang dapat menganjal perut laparnya. Sedangkan Dita dan Dini memesan teh manis dan kue serabi.

Sambil menyeruput minuman dan menyantap kue, mereka berkali-kali memandang ke pojok kantin. Rasa cemas dan takut masih menyelimuti mereka. Terbayang di benak mereka sosok gadis yang lugu, memelas, namun menyeramkan duduk di pojok kantin.

Sudah cukup lama mereka berada di kantin. Tempat duduk di pojok masih tetap kosong. Tidak tampak gadis yang biasanya duduk di sana. Meski sebenarnya mereka juga berharap tidak akan melihatnya, tetapi rasa penasaran mengusik mereka.

“Kok gak muncul cewek itu ya?’ tanya Dita.

“Iya… emang kamu pingin lihat dia?” Dini balik bertanya.

“Hiii… amit-amit.. nggak ahh…,” pungkas Dita.

Hingga mereka selesai makan, mahasiswi yang biasa duduk di pojok kantin itu belum juga muncul. Rasa penasaran itu mereka tanyakan kepada pemilik kantin, Maryati.

“Iya… sudah tidak nongol lagi. Kabarnya, pelaku pembunuhan itu sudah tertangkap. Semoga arwahnya tenang di alam sana,” kata Maryati.

“Aamiin.. syukurlah,” kata mereka hampir berbarengan.

Sejenak mereka menghela nafas lega. Sudah beberapa hari ini mereka diterpa ketakutan ketika berada di kantin. Meski sebenarnya mereka juga merasa prihatin dan memelas atas apa yang terjadi pada mahasiswi itu. Mereka berharap pembunuh mahasiswi itu akan dihukum seberat-beratnya. Dan tentu saja mereka berharap tidak ada lagi kejadian buruk yang menimpa mahasiswa di kampusnya.

  • Ini adalah cerita fiksi misteri bersambung. Jika terdapat kesamaan nama, tempat, dan peristiwa hanyalah kebetulan dan rekaan penulis semata

Penulis: Chusmeru
Editor: Adnyana Ole

Kampusku Sarang Hantu [8]: Mobil Bergoyang Tengah Malam
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam
Kampusku Sarang Hantu [2]: Suara Misterius di Ruang Dosen
Kampusku Sarang Hantu [3]: Kuntilanak Beterbangan di Proyek Bangunan
Kampusku Sarang Hantu [4]: Mahasiswa Kesurupan di Ruang Kuliah
Kampusku Sarang Hantu [5]: Tangisan dari Gudang Tua
Kampusku Sarang Hantu [6]: Akik Keramat Dosen
Kampusku Sarang Hantu [7]: Suara Printer dan Keran Air Mengucur
Tags: Cerbung Kampusku Sarang Hantucerita misterifiksihoror
Previous Post

Truni Itu Truna

Next Post

Cerita Kunjungan Kolaborasi Sekber SPAB Bali ke DIY: Jogja-Bali Sama-Sama Rawan Bencana

Chusmeru

Chusmeru

Purnatugas dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP, Anggota Formatur Pendirian Program Studi Pariwisata, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah. Penulis bidang komunikasi dan pariwisata. Sejak kecil menyukai hal-hal yang berbau mistis.

Next Post
Cerita Kunjungan Kolaborasi Sekber SPAB Bali ke DIY: Jogja-Bali Sama-Sama Rawan Bencana

Cerita Kunjungan Kolaborasi Sekber SPAB Bali ke DIY: Jogja-Bali Sama-Sama Rawan Bencana

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

by Hartanto
May 14, 2025
0
‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

Read more

Menakar Kemelekan Informasi Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 14, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

“Di era teknologi digital, siapa pun manusia yang lebih awal memiliki informasi maka dia akan jadi Raja dan siapa yang ...

Read more

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co