6 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tirtayatra Toska Se-Delod Ceking : Pura Taman Mumbul dan Pura Ratu Ayu Dalem Mumbul

I Nyoman TingkatbyI Nyoman Tingkat
February 3, 2025
inTualang
Tirtayatra Toska Se-Delod Ceking : Pura Taman Mumbul dan Pura Ratu Ayu Dalem Mumbul

Tirtayatra Toska Se-Delod Ceking : Pura Taman Mumbul dan Pura Ratu Ayu Dalem Mumbul

HARI Raya Siwa Ratri  bagi umat Hinduyang jatuh pada Purwanining Tilem Kapitu, 27 Januari 2025 bertepatan dengan Hari Raya Isra Miraj bagi umat Islam. Kedua hari raya bagi dua agama yang berbeda itu pada hakikatnya bertujuan meningkatkan kualitas spiritual umat-Nya. Siwa Ratri bagi umat Hindu adalah malam renungan suci untuk mengendalikan triguna (satwam, rajas, tamas). Pengendalian diri itu tidaklah diperoleh begitu saja dari langit, tetapi melalui proses belajar secara sadar dan terus-menerus. Kesadaran itu hanya didapat dari mereka yang tekun dan suntuk ber-jagra (melek). Itulah sebabnya secara nasional, orang yang tidak melek huruf adalah disebut buta huruf sebagai simbol kebodohan (awidya, kegelapan).

Analog dengan hal itu, Isra Miraj bagi umat Islam adalah perjalanan spiritual untuk meningkatkan kualitas keimanan dengan melaksanakan solat 5 waktu secara disiplin dan tertib. Kedisiplinan dan ketertiban itu hanya dimungkinkan oleh mereka yang memiliki kesadaran belajar untuk meningkatkan kualitas diri dengan senantiasa terhubung dengan Sang Pencipta.

Nemu gelang-nya Siwa Ratri dengan Isra Miraj dapat bermakna ganda. Pertama, wujud toleransi yang diskenario Sang Kala, Sang Maha Waktu dengan semangat semesta mendukung. Sebuah penyadaran akan pentingnya hidup bersama di tengah keyakinan yang berbeda. Lebih-lebih, dua hari setelahnya adalah Tahun Baru Imlek bagi umat Budha. Kedua, penyadaran yang diniatkan secara terus-menerus melalui proses belajar tanpa henti berlangsung seumur hidup sebagai manusia pembelajar. Semua ajaran agama dengan kitab sucinya ibarat silabus kehidupan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang terarah, teratur, dan terukur. Tujuan pembelajaran demikian adalah pembelajaran yang tegak lurus, fokus, dan tulus memuja-Nya sesuai dengan filosofi Trihita Karana membangun keharmonisan semesta.

Demikianlah nemu gelang-nya hari raya dua agama kita maknai sebagai bagian dari perjalanan spiritual umat-Nya. Dalam konteks Hindu, perjalanan spiritual menapaktilasi jejak orang-orang suci ke berbagai Pura disebut tirtayatra atau dharma yatra.

Tulisan  ini berfokus pada perjalanan SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska) memaknai Siwa Ratri melalui kegiatan Tirtayatra seputar Gumi Delod Ceking di kawasan Kuta Selatan yang terkenal banyak menyimpan harta karun peradaban purba yang tidak pernah selesai digali. Ada 9 Pura yang menjadi objek tirtayatra Toska pada Siwa Ratri 27 Januari 2025, yaitu Pura Taman Mumbul, Pura Ratu Ayu Dalem Mumbul, Pura Geger Dalem Pemutih, Pura Karang Boma, Pura Gunung Payung, Pura Goa Gong, Pura Batu Pageh, Pura Goa Selonding, dan Pura Luhur Uluwatu.

Pada edisi ini, perjalanan Tirtayatra Toska difokuskan pada dua Pura yaitu Pura Taman Mumbul dan Pura Ratu Ayu Dalem Mumbul yang letaknya berdekatan. Di antara kedua Pura ini terdapat loloan kecil jalan air bagi jukung-jukung nelayan mencari ikan seputar prapat suung sampai laut Benoa tempat kapal-kapal ramai berlabuh datang dan pergi dari segala negeri. Jukung-jukung nelayan tradisional itu diparkir tanpa atap mengabarkan nelayan bermodal lemah, tetapi tidak memunggungi laut apalagi mengkapling laut dengan memasang pagar bambu. Dari mana mereka dapat uang untuk itu bila untuk sekadar makan saja masih susah.

Para nelayan itu bermodalkan jukung tanpa mesin menangkap ikan dengan pancing dan jaring. Beberapa di antara mereka memiliki “aka” tempat menjebak ikan-ikan air payau suung prapat perpaduan air laut Teluk Benoa. “Aka-aka” itu dibuat dari kumpulan pohon bakau mati (masyarakat dilarang menebang bakau) sehingga ikan-ikan nyaman berkumpul seakan tiada bahaya. Dalam konteks ini tiadalah beda nelayan-nelayan itu dengan Si Cangak dalam kisah Tantri Kamandaka. Namun, demikian, nelayan-nelayan ini tidaklah rakus, sebagai Sang Cangak. Mereka hanya menangkap ikan untuk memenuhi kebutuhan makan sehat bergizi bagi keluarga. Maklumlah mereka belum tersentuh Program Makan Sehat bergizi gratis.

Menarik juga dicatat, keistimewaan Pura Taman Mumbul yang berada di tepi rawa-rawa dengan pemandangan Jalan Tol Bali Mandara. Pertama, di Utama Mandala terdapat pohon Menengen. Pohon ini termasuk pohon berkelas patih sehingga direkomendasi menjadi bahan bangunan penunjang pelinggih, seperti Bale Piyasan, Bale Kulkul, Bale Gong, Gedong Simpen. Ketika saya malukat pada 5 September 2024 menjelang perayaan Lustrum Toska, Jro Mangku menggunakan dahan berdaun menengen itu untuk nyiratang tirta panglukatan. Prosesi melukat diadakan di madya mandala menghadap ke arah Timur Utama Mandala.

Kedua, di Pura Taman Mumbul terdapat kelebutan ‘sumber air’ yang konon terhubung ke Pantai Pura Geger Dalem Pemutih, yang juga digunakan sebagai tempat malukat. Sesuai dengan namanya, Pura Taman Mumbul  adalah taman air yang berbentuk kelebutan untuk kelembutan jiwa raga setelah malukat. Wibawanya juga kian menyala bila dihubungkan dengan Kidung Warga Sari, khususnya dalam teks Kidung Turun Tirta. “….makalangan muncrat mumbul, mapan tirta merta jati, paican bhatara sami, panyupatan dasa mala, sami pada lebur, malane ring bumi”.

Sebagai mana umumnya orang Hindu malukat, tujuan kami memohon keselamatan dan kejernihan pikiran agar dapat melaksanakan tugas sesuai dengan swadharma masing-masing. Manawa Dharma Sastra Bab V Sloka 105 menyebutkan, “Badan dibersihkan dengan air. Pikiran disucikan dengan kebenaran/kejujuran. jiwa disucikan dengan ilmu pengetahuan dan tapa brata. Akal dibersihkan dengan kebijaksanaan”.

Begitulah Pura Taman Mumbul adalah taman air suci dengan ikan-ikan penjaga sebagai tempat pertemuan antara air laut dan air rawa-rawa dengan pohon Prapat yang masih rapat, yang dalam Bahasa Indonesia disebut Pohon Bakau yang memukau. Betapa tidak, ia menjadi sumber paru-paru penghasil oksigen di tengah udara makin polusi akibat makin padatnya kendaraan menuju arah Gumi Delod Ceking sebagai Kawasan Pariwisata Kelas Dunia.

Selesai bersembahyang di Pura Taman Mumbul, rombongan Toska menuju Pura Ratu Ayu Dalem Mumbul yang letaknya bersebelahan. Di papan nama Pura tertulis : Pura Ratu Ayu Ayu Dalem Mumbul Prasanak Uluwatu Desa Adat Bualu. Di Utama Mandala selain terdapat Pelinggih Utama, terdapat Pohon Asam berusia tua. Pohon ini dirapikan dahan-dahannya saat musim hujan pada akhir 2024 untuk mengantisipasi bencana agar tidak merugikan umat dan Pura yang baru selesai dipugar sekitar 5 tahun silam.

Selain dengan ciri pohon asam berusia tua sebagai mana juga terdapat di Pura Puseh dan Pura Desa Desa Adat Kampial, di Pura Ratu Ayu Dalem Mumbul terdapat Gedong pelinggih Ratu Ayu dengan  Banjar Mumbul Desa Adat Bualu sebagai Pangemong. Pujawali di Pura ini bersamaan dengan pujawali di Pura Taman Mumbul yaitu Sabtu Kliwon Wayang (Tumpek Wayang). Pelaksanaan Pujawali dilaksanakan secara nadi setahun sekali yang oleh pangemongnya disebut nyelat bunga.

“Pada saat pujawali nadi biasanya ada pamentasan Calon Arang tetapi tidak rutin dan diselang-selingi dengan Tari Topeng dengan pragina dari Banjar Mumbul,” kata I Made Pender salah seorang tokoh Banjar Mumbul.

Rombongan Toska tidak langsung melaksanakan persembahyangan karena hujan deras begitu memasuki pelataran Pura Ratu Ayu Dalem Mumbul. Kami berteduh di balai-balai Pura yang artistik dan nyaman sambil menunggu hujan agak reda untuk melaksanakan persembahyangan bersama dipimpin oleh Jro Mangku Wayan Gobleg, yang sekaligus pemangku di Padmasari SMA Negeri 2 Kuta Selatan. Persembahyangan di sini berlangsung ketika gerimis tipis masih menyertai diakhiri dengan nunas tirta dan bija sebelum mapamit melanjutkan perjalanan ke Pura Geger Dalem Pemutih.

Secara historis, dulunya wilayah Banjar Mumbul termasuk bagian dari Desa Adat Kampial, sebagai mana dituturkan Bandesa Kampial, Drs. I Nyoman Sudiarta. Karena pemekaran Desa Adat Kampial pada akhir 1950-an, Desa Adat Kampial menjadi dua desa adat : Desa Adat Kampial dan Desa Adat Bualu. Namun Desa Adat Bualu, belumlah benar-benar berpisah dengan Desa Adat Kampial karena masih terikat dengan setra dan Pura Penataran yang terletak di wilayah Desa Adat Kampial.

Banjar Mumbul telah melahirkan dua tokoh besar dalam konteks ke-Bali-an, yaitu arsitek tradisional Bali, Ir. I Nyoman Glebet dan tokoh Pendidikan Drs. I Wayan Wija, M.M. Semasa hidupnya, Ir. I Nyoman Glebet adalah akademikus Fakultas Teknik Unud yang  diacu pandangan dan pikiran-pikirannya, terutama berkaitan dengan asta kosala-kosali. Ia tidak hanya diakui oleh orang-orang dari Gumi Delod Ceking, tetapi juga diakui oleh masyarakat Bali pada umumnya dan sering bersuara lantang terkait dengan kebijakan pembangunan yang dilakukan pemerintah, termasuk dengan lantang menolak berdirinya Patung GWK pada era 1990-an.

Sementara itu, Drs. I Wayan Wija, M.M. lama berkarier di Kantor Wilayah Depdikbud Provinsi Bali dan pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga ketika Gubernur Bali dijabat Made Mangku Pastika. Mutiara pikirannya banyak memengaruhi kebijakan bidang Pendidikan di Pronnsi Bali dengan Jabatan terakhirnya sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali yang belum selesai diemban karena terburu meninggal sesaat sehabis bermain tenis di Lapangan Tenis Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Bali.

Kedua tokoh dari Banjar Mumbul itu sudah almarhum dan berasal dari dadia yang sama. Berbahagialah Banjar Mumbul Desa Adat Bualu melahirkan dua putra berkecerdasan dengan semangat belajar yang selalu mengalirkan air peradaban sebagaimana kelebutan Pura Taman Mumbul yang terus muncrat mumbul dengan taksu Pura Ratu Ayu Dalem Mumbul, yang juga menjadi Prasanak Uluwatu. Mari perjalanan kita lanjutkan ke Pura Geger Dalem Pemutih pada edisi berikutnya. [T]

Penulis: I Nyoman Tingkat
Editor: Adnyana Ole

  • BACA artikel lain dari penulisNYOMAN TINGKAT
Tradisi “Mendak Hujan” di Gumi Delod Ceking
Membaca Gumi Delod Ceking dari Tol Bali Mandara
Pura Gunung Payung di Gumi Delod Ceking
Ibu Tapa dan Pura Penataran Kampial, Keistimewaan Lain dari Gumi Delod Ceking
Berguru ke “Ngampan” Delod Ceking
Pura Karang Boma, Benteng Penyelamatan di Gumi Delod Ceking
“Matirtayatra” ke Kawasan Pariwisata Religius Agraris: Pura Batukaru dan Jatiluwih
Tags: Gumi Delod CekingPuraSMAN 2 Kuta Selatantirtayatra
Previous Post

Demokrasi dan Tantularisme

Next Post

Serangga dan Kenangan Hidup Tak Biasa

I Nyoman Tingkat

I Nyoman Tingkat

Kepala SMA Negeri 2 Kuta Selatan, Bali

Next Post
Serangga dan Kenangan Hidup Tak Biasa

Serangga dan Kenangan Hidup Tak Biasa

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co