21 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pinih Sira Ragane?

Komang BeratabyKomang Berata
November 27, 2024
inBahasa
Pinih Sira Ragane?

TIDAK semua benar-benar seperti payuk maan tutup atau slepa maan tekep ketika kosakata bahasa Indonesia dialihbahasakan ke bahasa Bali. Sebaliknya pun demikian. Gabungan kata jenis kelamin, misalnya. Ketika seorang ibu baru saja melahirkan, kerabat yang turut bersuka cita, akan tetapi belum sempat berkunjung, tidak sedikit yang menanyakan, “Akuda baat anake cenik? Akuda lantang ukudan anake cenik? Sesar apa normal lekadne? Apaan (jani) anake cenik?”

Pertanyaan apaan anake cenik, napian anake cenik, napian anake alit, napian okane sebagai pengganti pertanyaan apa jenis kelamin anak kalian. Jika kemudian untuk keperluan administrasi diri, ada blanko isian tercantum jenis kelamin, rumit juga membahasabalikannya. Membahasabalikan jenis kelamin itu soroh prana, terasa senglad (baca: sènglad). Jika pada blanko isian dicantumkan luh muani atau lanang istri, belum lazim dilakukan.

Blanko isian yang mencantumkan anak ke (berapa) juga serupa dengan jenis kelamin. “Pinih nyen cai? Pinih sira ragane?” adalah pertanyaan untuk mengetahui seseorang itu anak pertama, anak kedua, anak ketiga, dan seterusnya. Jawaban yang diberikan itu “tyang pinih Wayan” dan seterusnya sudah menunjukkan “saya anak pertama (tyang pinih Wayan), saya anak kedua (tyang pinih Made), saya anak ketiga (tyang pinih Komang), atau saya anak keempat (tyang pinih Ketut)”.

Untuk anak kelima dan seterusnya, jawaban yang diberikan itu “saya anak kelima (tyang Wayan balik atau Wayan panagel), saya anak keenam (tyang Made balik atau Made panagel), anak ketujuh (tyang Komang balik atau Komang panagel), atau saya anak kedelapan (tyang Ketut balik atau Ketut panagel). Untuk anak kesembilan dan seterusnya, Wayan dan seterusnya itu mendapatkan tambahan balik pindoan atau panagel pindoan, balik pingteluan atau panagel pingteluan, dan seterusnya.

Jika kemudian seorang ibu yang baru melahirkan ditanya, “Pinih nyen makaukin anake cenik?”, penanya tidak membutuhkan jawaban anak ke berapa itu. Ini lebih kepada pilihan nama yang tersedia. Anak pertama, kelima, kesembilan, dan seterusnya kelipatan empat plus satu tersedia pilihan nama Wayan, Gede, Luh, dan Putu. Anak kedua, keenam, kesepuluh, dan seterusnya kelipatan empat plus dua  tersedia pilihan nama Made, Nengah, dan Kadek.

Anak ketiga, ketujuh, kesebelas, dan seterusnya kelipatan empat plus tiga tersedia pilihan nama Komang, Nyoman, dan Cenik. Anak keempat, kedelapan, keduabelas, dan seterusnya kelipatan empat tersedia pilihan nama hanya Ketut. Di beberapa tempat anak pertama itu Eka, anak kedua Rai atau Ari, dan anak ketiga Alit, tanpa mencantumkan Wayan, Made, Nyoman, dan seterusnya.

Pada kalangan tertentu nama Wayan dan seterusnya itu tidak sepenuhanya digunakan. Ada yang sama sekali tidak menggunakannya, ada yang menggunakannya sebagian.Pada kalangan tertentu ini, anak pertama dan kelipatan empat berikutnya digunakan Agung, Anak kedua dan kelipatan empat berikutnya digunakan Ngurah, Anak ketiga dan kelipatan empat berikutnya digunakan Alit atau Anom.

Dengan alasan tertentu, nama urut kelahiran anak tidak sepenuhnya digunakan. Di Batannyuh Kelod, Karangasem ada yang menggunakan Gede (laki-laki, anak pertama), Made (laki-laki, anak kedua), dan Gede (laki-laki, anak ketiga). Ada juga yang menggunakan Wayan (perempuan, anak pertama), Made (laki-laki, anak kedua), Gede (laki-laki, anak ketiga), dan Gede (laki-laki, anak keempat).

Beberapa keluarga di Basangalas, Abang, Karangasem, tidak menyematkan Komang atau Nyoman untuk anak ketiganya. Sebagai penggantinya adalah Cenik. Dua pemilik nama yang saya kenal adalah Meme Cenik Kutung dan Meme Cenik Nori. Mereka anak ketiga. Kini Cenik itu tidak masih digunakan untuk pengganti Komang atau Nyoman. Kecenderungannya dilewatkan begitu saja atau tidak dilewatkan akan tetapi tidak digunakan. Seperti anak-anak pasangan Bapa Gede Widia dan Meme Made Wati, anak pertama Wayan, anak kedua Made, dan anak ketiga Ketut. Pasangan Bapa Wayan Maris dan Meme Nengah Landep, nama anak pertama tidak saya kenal (karena sudah meninggal dunia), anak kedua Made, anak ketiga Made, dan anak keempat Ketut.

Sementara di Sekargunung Kaler, Bukit, Karangasem ada dua keluarga yang tidak menggunakan Komang untuk anak ketiganya. Anak-anak pasangan I Gede Oka dan Ni Luh Oka itu Wayan (laki-laki, anak pertama), Made (laki-laki, anak kedua), Ketut (laki-laki, anak ketiga), Ketut (laki-laki, anak keempat), dan Gede (laki-laki, anak kelima). Pada mulanya Ketut anak ketiga dinamai Komang. Sakit yang berkepanjangan pada anak itu menginspirasi kedua orang tuanya menamai Ketut. Anak kedua dari pasangan I Gede Oka dan Ni Luh Oka itu, Made Putra, mempunyai tiga anak. Nama yang diberikan untuk ketiga anaknya itu Wayan (laki-laki, anak pertama), Kadek (perempuan, anak kedua), dan Ketut (laki-laki, anak ketiga).

Di Geria Kauh, Duda Utara, Selat, Karangasem ada keluarga yang memberikan nama anak-anaknya itu Wayan (laki-laki, anak pertama), Nyoman (perempuan, anak kedua), dan Nyoman (perempuan, anak ketiga). Sama alasan yang disampaikan oleh pasangan Bapa Ledet dan Meme Ledet seperti pasangan I Gede Oka dan Ni Luh Oka ini, Nyoman anak kedua tidak dinamai Made, Nengah, atau Kadek.

Sangat kebetulan nama urut anak dengan kasus tertentu seperti di Batannyuh Kaler, Basangalas, dan Geriana Kauh itu tidak ada nama balik atau panagel. Sangat kebetulan juga nama urut anak dengan kasus tertentu yang di Sekargunung Kaler itu nama balik atau panagel ada pada Gede yang memang pas untuk itu. Justru nama urut anak yang bukan balik atau panagel yang perlu penjelasan lebih ketika ada yang menanyakan. “Tyang kaukina Gede, nanging tyang pinih Nyoman” untuk yang di Batannyuh Kaler. “Tyang kaukina Ketut, nanging tyang pinih Nyoman” untuk yang di Sekargunung Kaler dan Basangalas. “Tyang kaukina Nyoman, nanging tyang pinih Made” untuk yang di Geriana Kauh. “Tyang kaukina Made, nanging pinih Nyoman” untuk yang di Basangalas.

Selain nama urut, di Geriana Kauh itu saya mendapati nama pasangan suami istri itu sama. Tahun 1980-an sama mulai berinteraksi ke Geriana Kauh, saya mendapati masih ada nama pasangan suami istri itu seperti Kaki dan Dadong Rauh, Kaki dan Dadong Rame, Kaki dan Dadong Ngantia, juga Bapa dan Meme Ledet. Menurut mereka, itu adalah nama hadiah perkawinan. Setiap pasangan suami istri yang baru melangsungkan perkawinan, tetua desa memberikan hadiah berupa nama perkawinan (adan/pungkusan nganten). Entah dengan pertimbangan apa, adan/pungkusan nganten tidak lagi saya dengar keberadaannya. Dua anak laki-laki Kaki dan Dadong Rauh, tetap menggunakan nama mereka masing-masing setelah melangsungkan perkawinan. Bapa Komang Turun tetap Bapa Komang Turun dan Bapa Nengah Merta tetap Bapa Nengah Merta. [T]

  • BACA artikel lain dari penulisKOMANG BERATA
“Ketika Memberi”, Bagaimana Memadankannya ke Bahasa Bali?
Sesuatu yang Setengah
Transfer Lisan Bahasa Tutur
Dialek dan Idiolek Bahasa Bali Saya
Tags: BahasaBahasa Bali
Previous Post

Menyingkap Kekuatan Debus: Ritual Ketangguhan yang Mengungkap Keberanian, Pengakuan Sosial, dan Spiritualitas

Next Post

Dari Surga ke “No List Fodor”: “Overtourism” Bali dan Tantangan Diplomasi Indonesia

Komang Berata

Komang Berata

Pemerhati Bahasa Bali, tinggal di Karangasem

Next Post
Membedah Keunggulan Komparatif: Kunci Sukses Pariwisata Global di Era Modern

Dari Surga ke “No List Fodor”: “Overtourism” Bali dan Tantangan Diplomasi Indonesia

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

HP Android dan Antisipasi Malapetaka Moral di Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 21, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

DALAM beberapa tulisan yang pernah saya publikasikan, kurang lebih sepuluh tahun lalu saya sudah memperkirakan bahwa seketat dan setegas apa...

Read more

Mari Kita Jaga Nusantara Tenteram Kerta Raharja

by Ahmad Sihabudin
May 20, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

Lestari alamku, lestari desaku, Di mana Tuhanku menitipkan aku. Nyanyi bocah-bocah di kala purnama. Nyanyikan pujaan untuk nusa, Damai saudaraku,...

Read more

PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

by Putu Eka Guna Yasa
May 20, 2025
0
PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

MERESPON meluasnya cabang ormas nasional yang lekat dengan citra premanisme di Bali, ribuan pacalang (sering ditulis pecalang) berkumpul di kawasan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Menyalakan Kembali Api “Young Artist Style”: Pameran Murid-murid Arie Smit di Neka Art Museum
Pameran

Menyalakan Kembali Api “Young Artist Style”: Pameran Murid-murid Arie Smit di Neka Art Museum

DALAM rangka memperingati 109 tahun hari kelahiran almarhum perupa Arie Smit, digelar pameran murid-muridnya yang tergabung dalam penggayaan Young Artist....

by Nyoman Budarsana
May 21, 2025
I Made Adnyana, Dagang Godoh Itu Kini Bergelar Doktor
Persona

I Made Adnyana, Dagang Godoh Itu Kini Bergelar Doktor

“Nu medagang godoh?” KETIKA awal-awal pindah ke Denpasar, setiap pulang kampung, pertanyaan bernada mengejek itu kerap dilontarkan orang-orang kepada I...

by Dede Putra Wiguna
May 21, 2025
Ubud Food Festival 2025 Merayakan Potensi Lokal: Made Masak dan Bili Wirawan Siapkan Kejutan
Panggung

Ubud Food Festival 2025 Merayakan Potensi Lokal: Made Masak dan Bili Wirawan Siapkan Kejutan

CHEF lokal Bali Made Masak dan ahli koktail Indonesia Bili Wirawan akan membuat kejutan di ajang Ubud Food Festival 2025....

by Nyoman Budarsana
May 20, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co