8 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Bahasa Isyarat yang Humanis dan Bahasa Ekspresif yang Di-off-kan dalam Debat Final Paslon Pilkada Buleleng

Sonhaji AbdullahbySonhaji Abdullah
November 21, 2024
inKhas
Bahasa Isyarat yang Humanis dan Bahasa Ekspresif yang Di-off-kan dalam Debat Final Paslon Pilkada Buleleng

Susiani, penyampai bahasa isyarat untuk difabel dalam acara debat paslon bupati dan wakil bupati Buleleng di Hotel Banyualit, Lovina, Buleleng | Foto: tatkala.co/Son

PENGAMANAN pada debat publik ketiga untuk Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng di Banyualit SPA’N Resort, Lovina, itu, dijaga petugas keamanan cukup ketat. Di setiap pengkolan, di areal gedung utama itu, sejak sore, petugas tak memberi celah bagi penyusup masuk, Rabu, 20 November 2024 malam itu.

Motor dan mobil petugas keamanan pun telah bertengger—penuh siap mengejar siapa saja berbuat jahat atau nakal, membuat ribut dalam acara debat itu. Bahkan, sebelum masuk ke ruang utama, panitia juga dengan tilik mengecek setiap identitas seperti id card—atau keperluan apa seseorang menghadiri acara itu.

Ya, agar tidak adanya pengacau. Semua dikendalikan, termasuk memastikan tidak adanya yel-yel di dalam ruangan—hanya dibolehkan tepuk tangan.

Para pendukung Cabup dan Cawabup—mulai masuk mengantre satu jam sebelum acara. Apik. Wangi. Sisiran. Tentu, tua muda ada di sana. Dan di dalam ruang utama debat itu, pasangan 01, Sugawa Korry-Suardana datang dengan wajah tenang, dan menyalami siapa saja yang menyapanya dengan jarak dekat.

Begitupun dengan pasangan 02, Nyoman Sutjidra-Supriatna, mereka, datang dengan wajah tenang. Kalem. Mereka duduk di kursi belakang, tentu, di sekitar tim pemenangannya masing-masing itu, menunggu maju dipanggil ke atas panggung.

Sebelum on air alias acara akan dimulai—sebentar lagi itu, para tamu undangan dan para pendukung dari masing-masing calon, terlebih dahulu dites tepuk tangannya oleh seorang pemandu siaran. Keras-keras. Ramai-ramai. Lebih keras… Sekali lagi. Prok. Oke, stand by.

Penonton/timses/pendukung paslon yang duduk rapi dan tertib seperti mendengarkan ceramah dalam acara Deabat Ketiga Paslon Bupati/Wakil Bupati Buleleng, Rabu, 20 Novemver 2024 | Foto: tatkala.co/Son

Tak ada teriakan “Oke Gass” untuk menyemangati Sugawa Korry-Suardana dan “Joss24” untuk Sutjidra-Supriatna. Hanya ada tepuk tangan saja—dengan duduk yang, tentu dalam hal ini, tidak boleh jingkrak-jingkrak nyambil lempar jargon masing-masing. Tidak boleh.

Tidak lama kemudian, tiap-tiap pasangan dipanggil satu-persatu. Acara segera dimulai. Sebagaimana calon pemimpin, Sugawa Korry-Suardana dan Nyoman Sutjidra-Supriatna, mereka melambaikan tangan—dengan diikuti senyum dan tangan salam diacungkan sedada. Tidak ada gaya koprol di sana. Mereka berjalan dengan penuh wibawa.

Pula saat menaiki anak tangga perdebatan secara giliran ke atas panggung itu, penuh siap bertarung. O, malam ini adalah debat final—yang tegang. Tapi sayang, bukan karena debatnya yang sengit, tetapi—agaknya melelahkan, tak ada selebrasi suara hore atau asik atau cie—sehingga terkesan membosankan. Hambar.

Bahasa Isyarat itu Bahasa Humanis, Yel-yel itu Bahasa Ekspresif

Tampak para pendukung itu yang duduk seperti sedang menonton ceramah barangkali, karena batinnya menggebu-gebu—untuk bilang Oke Gass atau Joss24 tetapi merasa tabu. Sehingga wajah mereka—para pendukung yang hadir di kursi penonton—sesekali wajahnya tawar dengan tepuk tangan yang seperti tak bersemangat.

Meski begitu, tepuk tangan yang pendek-pendek tanpa yel-yel itu mereka tetap tampak berhasil mengantarkan si jagoan ke arena perdebatan. Atau saat si jagoan mengembat lawannya dalam perdebatan. Tapi, ya, itu, suasananya tetap terasa kaku. Terlalu tertib.

Paslon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng, Sugawa Korry-Suardana | Foto: tatkala.co/Son

Paslon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng, Sutjidra dan Supriatna | Foto: tatkala.co/Son

Apakah KPU terlalu takut kepada yel-yel sehingga mesti dilarang? Atau, kepingin cepat-cepat beres acaranya? Tentu bukan itu soalnya, Ton. Ya, demi keamanan dan kedamaian demokrasi Pilkada 2024, khusus di sesi debat final ini. Ahoy.

Sementara di sebuah ruang—di bagian ruang debat yang direkam TV dan disiarkan langsung itu—Susiani (54), perempuan paruh baya yang mengenakan baju putih dan kacamata di wajahnya, tampak tetap sibuk dalam heningnya sendiri. Tangannya masih  terus memberi isyarat—meneerjemahkan bahasa lisan para calon ketika berdebat.

Cahaya lampu—penerang wajah memintalkan tubuhnya membayang ke tembok. Di depan kamera untuk sebuah televisi—TVRI, ia terus menyampaikan isyarat dari bahasa lisan tanpa luput satupun tak tersampaikan.

Ya, Ibu Susiani—sedang mengalihwahanakan bahasa lisan ke bahasa isyarat untuk teman-teman difabel di Buleleng, atau di mana pun yang menonton acara debat itu.

Susiani, penyampai bahasa isyarat untuk difabel dalam acara debat paslon Bupati dan wakil Bupati Buleleng | Foto: tatkala.co/Son

Sementara Susiani masih terus memberikan bahasa melalui tangannya yang semiotis tadi, sejumlah wartawan koran cetak atau tak dicetak di koran alias onlen, tampak juga terus sibuk mengetik—melihat siaran langsung di YouTube.

Dalam debat itu, perhatian bisa ditujukan pada Sub Tema; Membentuk Manusia Dengan Kepribadian Humanis, Moderat dan Anti Kekerasan.

Calon Wakil Bupati Gede Supriatna—sebagai penjawab pertama, menyampaikan sesuatu tentang kekerasan perempuan dan anak, di Kabupaten Buleleng yang,  menurutnya, menunjukkan trend yang meningkat.

Hal ini, lanjut Supriatna, tentunya menjadi persoalan bagi kita semua, bagi seluruh warga Buleleng dan pemerintah Buleleng. Demikian juga, trend peningkatan ini menjadi indikator bagaimana tingkat kondisi sosial yang ada, bisa menunjukkan mengapa banyak terjadi kekeresan kepada perempuan dan anak di Buleleng.

“Hal-hal inilah menjadi PR ke depan, lewat beberapa program-program dan kebijakan-kebijakan yang bisa nantinya memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat, sampai kepada penekanan untuk tindak kekerasan seksual ini,” katanya.

Misalnya, dengan melakukan edukasi yang menyeluruh kepada masyarakat. Kemudian juga, menerbitkan atau merancang sebuah perda, yang mana sudah ada di Kabupaten Buleleng yaitu  perlindungan perempuan dan anak. Yang mestinya hal ini bisa menjadi, menekan terjadinya kekerasan perempuan dan anak.

Sampai di sini, ia juga akan berusaha akan meminimalkan kejadian-kejadian kekerasan perempuan dan anak, lewat program-program misalnya memberikan konseling kepada warga masyarakat. Demikian juga memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat dari tingkat bawah sampai tingkat pendidikan tinggi. Demikian juga menyiapkan rumah aman, bagi yang mengalami kekerasan perempuyan dan anak pada dinas sosial.

Kemudian ia juga akan melakukan monitoring di tempat—fasilitas umum dengan memasang CCTV atau patroli secara langsung melalui dinas terkait.

Dari penjelasan tersebut, dengan waktu dua menit, Gede Suardana segera menanggapi atas jawaban Supriatna itu. Dalam hal ini, Suardana memandang—nyaris sama cara menangani isu ini. Tetapi ia menambahkan yang lain, berbeda, yaitu—jika terpilihnya nanti, katanya. Ia akan membuat satu aplikasi—aduan untuk penyintas. Tentu, selain agar si penyintas bebas menguatarakkan isi hati dan aspirasi, Suardana juga memandang jika hal demikian akan sangat penting sebagai sebuah data base—perkembangan isu tersebut di kota ini.

Di tengah perdebatan—yang tidak tegang-tegang amat itu, Susiani—sang penyampai bahasa isyarat itu—masih terus memberikan isyaratnya dengan baik kepada masyarakat yang difabel.

“Saya berharap, melalui bahasa isyarat ini, teman-teman difabel dapat mengerti dan bisa menentukkan pilihannya sendiri terkait tadi atau yang lainnya yang sudah disampaikan,” kata Susiani. Ia adalah Guru di SLB 1 Kabupaten Buleleng.

Ia juga sangat berharap—apa yang disampaikan terkait perlindungan perempuan dan anak, tentu, katanya, bagaimana teman-teman difabel juga dapat merasakan keramahan itu.

Jadi, bahasa isyarat adalah bahasa yang humanis, sunyi namun penting. Sementara yel-yel lebih pada bahassa ekspresif, penyemangat, yang, tampaknya, di-off-kan dari debat duduk penonton di ruang debat itu. Semoga tetap damai. [T]

Reporter/Penulis: Sonhaji Abdullah
Editor: Adnyana Ole

Jangan Lupa Sisiran Saat Nonton Debat Final Paslon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng
Debat Pertama Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng: Menyoal SDM, Perempuan, Anak, dan Kaum Marjinal
Saling Sorot Masalah, Saling Menggali Potensi | Dari Acara Debat Pertama Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng 2024
Bali Dalam Politik: Pola Kampanye Semu Calon Pejabat Publik Dilihat Dari Perspektif Dramaturgi Erving Goffman
Sentimen Politik Jelang Pilkada dalam Media Sosial
Demokrasi dalam Pilkada dan Partai Politik
Tags: Pilkada 2024Pilkada Buleleng
Previous Post

Serba-serbi Piala Citra FFI 2024: Dari Dominasi “Jatuh Cinta Seperti di Film-Film” Hingga “Politik Dinasti” Garin Nugroho

Next Post

Optimalisasi “Nation Branding” Melalui Pariwisata dalam Dinamika Kepentingan Nasional dan Interdependensi Global

Sonhaji Abdullah

Sonhaji Abdullah

Kontributor tatkala.co

Next Post
Tantangan Pariwisata Indonesia: Daya Saing Global dan Keberlanjutan Lokal

Optimalisasi “Nation Branding” Melalui Pariwisata dalam Dinamika Kepentingan Nasional dan Interdependensi Global

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

ORANG BALI AKAN LAHIR KEMBALI DI BALI?

by Sugi Lanus
May 8, 2025
0
PANTANGAN MENGKONSUMSI ALKOHOL DALAM HINDU

— Catatan Harian Sugi Lanus, 8 Mei 2025 ORANG Bali percaya bahkan melakoni keyakinan bahwa nenek-kakek buyut moyang lahir kembali...

Read more

Di Balik Embun dan Senjakala Pertanian Bali: Dilema Generasi dan Jejak Penanam Terakhir

by Teguh Wahyu Pranata,
May 7, 2025
0
Di Balik Embun dan Senjakala Pertanian Bali: Dilema Generasi dan Jejak Penanam Terakhir

PAGI-pagi sekali, pada pertengahan April menjelang Hari Raya Galungan, saya bersama Bapak dan Paman melakukan sesuatu yang bagi saya sangat...

Read more

HINDU MEMBACA KALIMAT SYAHADAT

by Sugi Lanus
May 7, 2025
0
HINDU MEMBACA KALIMAT SYAHADAT

— Catatan Harian Sugi Lanus, 18-19 Juni 2011 SAYA mendapat kesempatan tak terduga membaca lontar koleksi keluarga warga Sasak Daya (Utara) di perbatasan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co