31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Salib | Cerpen Erik Bhiu

Erik BhiubyErik Bhiu
November 3, 2024
inCerpen
 Salib | Cerpen Erik Bhiu

Ilustrasi tatkala.co

Saya menerima sepotong surat dari Mama pada suatu hari Minggu
Setelah subuh menjemput tubuh yang pasrah di ruang rindu
Isinya demikian:

“Nak, jika kau merindu, pergilah ke sudut kapel.
Temui Mama di sana dan duduklah dekat kaki Bunda.
Kita bisa bercerita dari hati ke hati
Dalam hening dan beningnya doamu.”

Salam dari keabadian.


***

INI tentang kehilangan, suatu perihal mengikhlaskan. Tak sedikit orang mengatakan “Tingkatan tertinggi dari mencintai seseorang adalah mengikhlaskan ia pergi.”

Lebih baik ia pergi daripada disakiti berulang-ulang kali. Maka, teriring doa yang tak pernah lapus, semoga setiap air mata yang pernah jatuh dari mata lelahmu demi aku dan orang yang kau cintai, Mama, menjadi sungai untukmu di surga.

***

Pukul 12.00 Wita, sebelas jam sebelum peristiwa kehilangan.                          

 “Halo, Kaka di mana?” Telepon dari adik perempuanku.

“Masih di Mataloko, Nona, baru saja selesai urus ijazah. Nona apa kabar?”

“Kapan pulang? Kaka cepat pul…”

Belum juga menjawab pertanyaan singkatku, aku malah kembali diserang sebuah pertanyaan, beriringan dengan sepenggal kalimat yang tidak ingin diteruskan. “Sudahlah mungkin ia hanya sekadar bertanya kabar atau telanjur rindu pada kakaknya ini,” timpalku dalam hati.

“Besok saya pulang.”

“Oke, Kaka.”

“Ya, Nona, salam bu…”

Aku hendak menyampaikan salam buat Mama, tetapi telepon lebih dulu dimatikannya. “Anak ini, apa dia tidak tahu sopan santun!” ungkapku kesal.

Udara Mataloko selalu sama. Dingin tetapi selalu bikin kangen. Aku menyusuri lorong-lorong sepi itu sendirian, sambil kutarik nafas dalam-dalam, menikmati udara yang bertiup dari Bukit Sasa. Dan beberapa menit kemudian, aku melewati pekuburan yang letaknya tepat di belakang kapela agung St. Alfonsus Maria de Ligouri.

Aku berhenti sejenak memandang makam para imam. Lantas aku teringat pada Bapak. Aku membayangi wajah Bapak yang meninggal setahun lalu karena sakit.

Kabut perlahan-lahan menutupi sebagian pekuburan, dan aku pun beranjak pergi. Aku sendiri heran mengapa wajah Bapak terlintas dalam benakku. “Ah… sudahlah. Toh nantinya, setiap orang pun akan menemukan ajalnya masing-masing. Siapakah yang mampu luput dari kematian?”

Tak lama berselang, handphone-ku berdering lagi, beberapa menit setelah berusaha mencerna pertanyaan tadi.

“Halo,..”

Lagi-lagi pembicaraanku dipotong. Aku sedikit kesal. “Untung saja kau adik perempuanku satu-satunya,” gumamku ngawur.

“Kaka harus pulang hari ini. Mama sakit lagi. Mama makin kritis.”

Bibirku dingin terbius kaku. Tak pernah kusangka Mama sakit lagi. Padahal beberapa hari lalu, sebelum aku ke Mataloko Mama masih sehat-sehat. Malam sebelum berangkat pun Mama sempat berpesan, “Hati-hati di jalan. Jangan tunda-tunda lagi urus ijazah biar studi aman dan lancar.”

Apa artinya pesan ini, toh semua ibu pasti akan memberikan pesan yang sama jika anaknya bepergian jauh. Namun, ketika aku mengabaikan pesan mama, aku justru terjebak dalam kesalahan dan rasa penyesalan yang tak bertepi. Siapa sangka, itulah suara sekaligus pesan terakhir yang keluar dari mulut Mama sebelum peristiwa kehilangan.

Pukul 23.00 Wita, tentang kepergian dan mengikhlaskan

Senja perlahan-lahan ditelan malam. Mega merah di ufuk barat sedikit lagi lenyap. Induk ayam dan anak-anaknya sudah sedari tadi naik ke sangkar. Pukul 19.00, suasana di rumah kolong benar-benar sepi, yang terdengar hanyalah tangisan Mama karena menahan sakit.

Semenjak melahirkan adik kembarku, Mama sering sakit-sakitan. Sampai pada akhirnya sebulan sebelum kepergiannya, Mama divonis dokter mengalami gagal ginjal. Ah, Tuhan, hati ini terlalu sakit melihat orang tercinta harus menanggung penderitaan seberat ini.

Hari kian larut, kira-kira pukul 23.00 Wita. Keadaan Mama tak lekas membaik, malah sebaliknya tangisan dan rintihan kesakitan terdengar semakin kuat dari mulut yang tak mampu berucap sepatah kata lagi itu. Suasana sepi berubah menjadi gaduh, bukan saja karena tangisan Mama, tetapi juga karena tangisan adik-adikku.

Aku memang tak berupaya bernazar pada Tuhan. Namun, di dalam hati kecil tertulis sepotong doa dari anak yatim ini, “Tuhan semoga hal terburuk tidak terjadi malam ini. Jikalau Engkau berkenan biarkan mama sembuh dan hidup bersama kami lebih lama lagi.”

Kutatap mata Mama dalam-dalam. Persis setelah kuucapkan kata-kata itu dalam hati, Mama perlahan-lahan menutup mata, pergi untuk selama-lamanya. Mama pergi dalam pelukan anak-anaknya, meninggalkan setetes air mata, tanpa kata-kata perpisahan.

Malam kedukaan malam perpisahan. Aku menangis sejadi-jadinya. Air mata yang sedari tadi kubendung kini mengalir dan membasahi seluruh wajah. Kudekap wajah Mama, tak henti-hentinya kucium keningnya. Bertubi-tubi kata-kata penyesalan dan pertanyaan lahir dari bibirku.

“Apakah semua bentuk cinta selalu berakhir dengan mengikhlaskan? Apakah setiap kenangan selalu tentang kematian?”

Mama tetap terbujur kaku. Ia pergi diiringi tangis pada gelap malam. Ingin aku mengadu tetapi pada siapa. Bapak aku tak punya. Anak yatim ini kini menjadi yatim piatu karena yang dicintai hilang satu persatu.

“Ah Tuhan, seberat inikah salib yang harus kupikul?”

*Mengenang mama, 2024

  • BACAcerpen laindi tatkala.co
Rumah Tusuk Sate | Cerpen Putri Santiadi
Cintaku dan Cinta Kawanku | Cerpen Kadek Susila Priangga
Untuk Mamah dan Nenek | Cerpen Alfiansyah Bayu Wardhana
Tumbal Politik | Cerpen I Made Sugianto
Hyang Ibu
Jerit Padi Luka Pesisir | Cerpen Gede Aries Pidrawan
Arus Pelayaran | Cerpen Karisma Nur Fitria
Sejak Itu Samsu Berubah | Cerpen Khairul A. El Maliky

Sumbi Tak Mengandung Anak Tumang | Cerpen Amina Gaylene
Tags: Cerpen
Previous Post

“Matinya Seorang Buruh Kecil”, Kumpulan Cerpen Anton Chekhov yang Membuat Saya Geleng-Geleng Kepala

Next Post

Gadis Kretek, Ubud, dan Sedikit Hantu-hantu: Perbincangan Singkat dengan Ratih Kumala

Erik Bhiu

Erik Bhiu

Berasal dari Kabupaten Ngada, telah menyelesaikan studi Filsafat di IFTK Ledalero. Saat ini sedang rajin menulis dan merapikan kenangan mama.

Next Post
Gadis Kretek, Ubud, dan Sedikit Hantu-hantu: Perbincangan Singkat dengan Ratih Kumala

Gadis Kretek, Ubud, dan Sedikit Hantu-hantu: Perbincangan Singkat dengan Ratih Kumala

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more

PENJARA: Penyempurnaan Jiwa dan Raga

by Dewa Rhadea
May 30, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

DALAM percakapan sehari-hari, kata “penjara” seringkali menghadirkan kesan kelam. Bagi sebagian besar masyarakat, penjara identik dengan hukuman, penderitaan, dan keterasingan....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co