11 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Desa Adat Kutuh Sebagai Desa Pemancar

I Nyoman TingkatbyI Nyoman Tingkat
September 6, 2024
inEsai
Desa Adat Kutuh Sebagai Desa Pemancar 

Foto : Pemancar TVRI Bukit Bakung di Desa Adat Kutuh. Foto I Nyoman Tingkat

DESA Adat Kutuh adalah salah satu desa adat di Gumi Delod Ceking dari 9 desa adat yang berada di Kecamatan Kuta Selatan.Secara kedinasan, Desa Kutuh adalah salah satu desa dinas termuda dari 6 desa/kelurahan di Kecamatan Kuta Selatan. Berdiri sejak 12 Maret 2002, setelah sebelumnya selama 3 tahun menjadi Desa Persiapan bergabung dengan induknya, Desa Ungasan.

Bersyukurlah Desa Kutuh menjadi Desa Adat sekaligus sehingga otonomi di antara keduanya sebagai Purusa-Pradana disepakati sebagai mana layaknya suami istri sedapur, sekasur, sesumur bersama.

Itu berbeda dengan desa lian, seperti Kelurahan Benoa yang mengampu tiga desa adat yakni Bualu, Peminge, dan Kampial. Demikian pula dengan Kelurahan Tanjung Benoa, mengampu dua desa adat yakni Desa Adat Tanjung dan Tengkulung.

Desa Adat Tengkulung adalah desa adat baru sebagai pemekaran dari Desa Adat Tanjung. Istimewanya, Desa Adat Tengkulung terdiri atas satu banjar adat, yaitu Banjar Tengkulung sekaligus menjadi Desa Adat Tengkulung. Mirip secara penamaan, Desa Adat Bualu, selain menjadi nama banjar adat sekaligus menjadi nama Desa Adat Bualu, tetapi ditopang oleh 8 banjar adat, yakni Banjar Adat Bualu, Peken, Terora, Celuk, Penyarikan, Bale Kembar, Pande, dan Banjar Adat Mumbul. 

Kompleksitas kelurahan/desa dengan beberapa desa adat pastilah berbeda dengan kelurahan/desa dengan satu desa adat. Dengan analogi, purusa-pradana, kelurahan/desa dengan beberapa desa adat, ibarat laki-laki berpolygami. Pastilah tidak mudah mengelolanya. Mengurus yang satu saja susah, apalagi banyak. Kecuali istrinya baik hati tidak pencemburu dan suaminya adil dan beradab sedapur, sesumur, dan sekasur. Syuuuur.

Namun apa pun itu, Bali dengan dualisme desa itu secara kasat mata sejak dulu hingga kini terkesan  baik-baik saja. Kalau pun ada riak-riak kecil, itu adalah bumbu romantis untuk menemukan kesepakatan pada gelahang, mencari titik temu.

Kembali ke Desa Kutuh dengan Desa Adat Kutuh, patutlah  bersyukur di tengah kemajuan zaman bergerak telah menjadi pilihan tempat tower besar tinggi sejak awal Orde Baru.

Di desa ini, tercatat ada sejumlah tower Pemancar TVRI, SCTV, ANTV, Metro TV, dan Bali TV.  Selain itu, Tower Pemancar Seluler juga banyak, sehingga jaringan komunikasi tersambung baik, dengan pengecualian beberapa tempat yang blank spot. Makna tower pemancar itu bagi Desa Adat Kutuh berdimensi jamak. Di satu sisi negatif, di sisi lain positif.  

Makna negatif yang bertalian dengan kemandegan literasi.

Pertama, di tengah keterbelakangan dan kemiskinan pada awal Tower Pemancar TVRI Bukit Bakung berdiri (1977), Desa Adat Kutuh telah diproyeksikan menjadi terdepan dalam akses budaya visual (menonton TV). Pada awal  gempuran televisi itu, tingkat baca masyarakatnya masih rendah.

Lompatan budaya visual nyata-nyata menenggelamkan budaya membaca. Suguhan acara TV yang bervariasi  memanjakan penontonnya. Bersamaan dengan itu, penonton “gagal” mengambil pesan (amanat) tontonan yang dikelabui melalui gaya hidup hedonis metropolitan.  Akibatnya, akselerasi budaya menonton tak terkejar oleh budaya membaca yang menekankan kedalaman pemaknaan. Sebuah ironi dalam peringatan Hari Aksara Internasional 8 September tiap tahun.

Kedua, idealnya tawaran kemajuan itu menjernihkan kualitas informasi dan memperluas relasi secara humanis. Namun kemajuan yang mendahului zaman, membuat gagap budaya akibat ketidaksiapan akan perubahan yang cepat bahkan makin supercepat pada abad digital kini. Akar masalahnya, lagi-lagi kurangnya literasi.

Sisi positif  kehadiran Tower Pemancar TV di Desa Adat Kutuh bertalian dengan akses informasi yang cepat dan bervariasi.

Pertama, kehadiran tower pemancar TV dan Seluler yang terpusat di Desa Adat Kutuh memberikan kesempatan lebih luas dan lebih cepat bagi upaya  mengedukasi masyarakatnya melalui hiburan dan tayangan edukatif yang menjangkau segala usia melalui saluran kotak ajaib yang dapat dinikmati dalam kebersamaan guyub sosial kemasyarakatan.

Itu pada awalnya ketika masyarakatnya masih homogen berbondong-bondong menonton siaran TVRI dengan suguhan terfilter Orde Baru. Orang tua desa menerima begitu saja apa kata TVRI tanpa berpikir kritis. Masyarakat seakan  “dilarang” berpikir kritis dengan tunduk pada kotak ajaib.

Kedua, seiring bergeraknya zaman kemajuan dan arah angin politik yang menawarkan kebebasan mulai 1990-an bermuncullah Stasiun TV Swasta yang gencar mengkritisi program pemerintah. Berkah pun jatuh kembali ke Desa Adat Kutuh dengan makin banyaknya Tower Pemancar TV Swasta.

Warga Desa Kutuh dapat menerima siaran TV secara variatif dari chanel ke chanel, padahal di kabupaten lain belum tentu terjangkau. Keterjangkauannya pun mesti dengan parabola yang hanya bisa dimiliki orang kaya perkotaan. Jadi, Desa Kutuh selangkah lebih maju mendapat tontonan dan tuntunan bila dimanfaatkan sebesar-besarnya sebagai pendidikan.

Begitulah, kehadiran Tower Pemancar TV di Desa Adat Kutuh mengakhiri masa romantisme bajang-bajang nembang sambil ngalih saang “gadis desa berlagu dendang sambil mencari kayu bakar”. Bersamaan dengan itu siaran Radio makin ditinggalkan. Padahal, sebelumnya Radio (terkenal: Menara, AR) menghadirkan hiburan dan request lagu bagi orang-orang Delod Ceking melalui kupon yang dibeli di Denpasar.

Pesan penyiar pun terngiang-ngiang hingga kini, “Koling-Koling adan tiangne”, begitulah Mbok Santi penyiar AR  melekat di hati pemuda kala itu, tak terkecuali bagi pemuda Delod Ceking.

Zaman berubah dan terus berproses. Kita tidak mungkin memutar jarum waktu. Namun peradaban perlu diingat dan dicatat untuk bahan refleksi bagi anak cucu kita kelak. Bahwa “kemajuan” hari ini adalah garis linieritas  dari trisemaya: atita (dulu), wartamana (kini), nagata (nanti).

Perjuangan yang harus dimenangkan oleh orang-orang Delod Ceking khususnya dan Orang Bali umumnya adalah hari ini lebih baik dari masa lalu. Masa depan lebih baik dari masa kini. Begitulah seyogyanya manfaat yang diraih desa-desa di Gumi Delod Ceking dengan makin banyaknya Tower Pemancar TV dan Tower Seluler di Desa Adat Kutuh yang menawarkan kejernihan informasi dan memerlukan kebeningan pikiran untuk menyerapnya. Salam hangat dari Gumi Delod Ceking! [T]

BACA artikel lain dari penulisNYOMAN TINGKAT

Di Puncak Tegeh Kaman
Sumur Peradaban Itu Bernama “Suukan”
Bak Inpres dan Cubang Air di Gumi Delod Ceking
“Bangbang” di Gumi Delod Ceking
Gumi Delod Ceking dan Dadu yang Terbalik
Berguru ke “Ngampan” Delod Ceking
Antara Pura Gunung Payung dan Pura Batu Pageh
Tags: desa adat kutuhDesa Adat PecatuGumi Delod CekingNusa Dua
Previous Post

Minikino Film Week 10 Tahun 2024, Memberdayakan Komunitas Lokal Melalui Budaya Sinema

Next Post

Kolaborasi ISI Denpasar dengan Dollina Charlotty Resort and Spa pada Program Magang MBKM di Polandia

I Nyoman Tingkat

I Nyoman Tingkat

Kepala SMA Negeri 2 Kuta Selatan, Bali

Next Post
Kolaborasi ISI Denpasar dengan Dollina Charlotty Resort and Spa pada Program Magang MBKM di Polandia

Kolaborasi ISI Denpasar dengan Dollina Charlotty Resort and Spa pada Program Magang MBKM di Polandia

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co