30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Dimas, Calon Jemaah Haji Termuda dari Bali: Ia Gantikan Ayahnya yang Meninggal Sebelum Jadwal Keberangkatan

Yudi SetiawanbyYudi Setiawan
May 25, 2024
inKhas
Dimas, Calon Jemaah Haji Termuda dari Bali: Ia Gantikan Ayahnya yang Meninggal Sebelum Jadwal Keberangkatan

Dimas (kanan) dan ibunya. Foto : Yudi Setiawan

DI sebelah Utara Masjid At-Taqwa, Kelurahan Kampung Bugis, Buleleng, Bali, angin laut berembus dengan pelan. Di dalam gang kecil itu, tiga orang anak kecil sedang asik bermain engklek dengan riang gembira. Sedang, di dua rumah terakhir sebelum bibir pantai, tampak penghuni rumah sedang merapikan karpet-karpet yang baru saja ditinggalkan tamu-tamunya.

Rumah tersebut milik Zaenab Zainudin. Perempuan pensiunan guru sekolah dasar itu mengaku rumahnya akhir-akhir ini memang sering kedatangan tamu.

“Akhir-akhir ini banyak yang silaturahmi ke rumah, kadang saudara, kadang juga tetangga di kampung sini,” ujarnya memulai pembicaraan. Jum’at, 24 Mei, 2024.

Benar, kedatangan orang-orang itu lantaran Zaenab bersama anaknya akan menunaikan ibadah haji tahun ini. Yang menarik perhatian, anaknya itu menjadi calon jamaah haji termuda dari Bali. Anaknya itu bernama Dimas Adi Sudarmono, biasa disapa dengan nama Dimas.

Zaenab menjelaskan, keberangkatan Dimas, putranya itu, menjadi calon jemaah haji termuda dari Bali karena menggantikan mendiang suaminya yang telah meninggal dunia dua tahun lalu.

“Saya dan ayahnya Dimas sudah mendaftar haji sejak April tahun 2013, dan rencananya kuota keberangkatan kami itu di tahun 2025,” ujar perempuan berusia 61 tahun itu. “Karena ada penambahan jumlah kuota calon jamaah haji untuk tahun 2024, akhirnya jadwal keberangkatan haji dimajukan di tahun 2024 ini,” tambahnya

Ya, di Indonesia, untuk calon jemaah haji memang harus menunggu hingga bertahun-tahun untuk mendapatkan kuota keberangkatan ke tanah suci tersebut. Seperti Zaenab misalnya, harus menunggu sebelas tahun

Namun sayang, dengan rasa sesak yang tertahan, ia menceritakan bahwa suaminya meninggal dunia dua tahun lalu sebelum mendapatkan jadwal keberangkatan hajinya. “Karena ayahnya Dimas meninggal, jadinya Dimas yang menggantikan ayahnya untuk berangkat haji.

Dimas, pemuda kelahiran 26 Desember 2005 itu, ternyata tidak mengetahui jika kedua orang tuanya telah mendaftar haji sejak tahun 2013. Ia mengaku baru mengetahui kedua orang tuanya mendaftar haji pada Februari awal tahun 2024.

“Ya kaget awalnya, sama sekali tidak pernah diceritakan kalau orang tua sudah mendaftar haji,” ujarnya dengan malu-malu.

Dimas pada awalnya menolak ketika diminta untuk menggantikan ayahnya berangkat haji bersama ibunya. Alasannya, ia merasa malu untuk menyandang gelar haji pada  umurnya yang masih 18 tahun.

“Awalnya nolak. Karena malu. Masak masih muda sudah dipanggil haji,” ujar pemuda berbaju koko itu.

Namun, karena tidak ada pilihan lain, akhirnya ia mengiyakan tawaran tersebut. Meski pada awalnya ia menolak karena rasa malu, kini, ia merasa yakin dan bertekad untuk menjadi calon Jemaah haji termuda dari Bali.

“Setelah dipikir-pikir, akhirnya saya mengiyakan ajakan itu. Kasian Ibu sudah tua kalau tidak ada pendamping, toh ke tanah suci juga keinginan semua umat muslim, kan?” jelasnya.

Dimas tahu bahwa di Makkah, jamaah haji tidak hanya datang dari Indonesia saja. Dan sebagai anak laki-laki dengan fisik yang masih bugar, ketika nanti sudah berada di Makkah, Arab Saudi, ia akan sepenuh hati untuk mendampingi ibunya. “Takut Ibu nyasar sebenarnya, jadinya saya di sana selain beribadah, juga fokus mendampingi ibu,” terangnya.

Ketika ditanya mengenai persiapannya sebelum berangkat menunaikan ibadah haji, Dimas, sekali lagi, mengaku bahwa sebenarnya rasa malu tersebut belum benar-benar hilang. Ia masih memiliki rasa ketakutan jika harus menyandang gelar haji di usia muda.

“Saya kan suka pelihara ayam, takutnya nanti kalau sudah menjadi haji dan masih suka bermain ayam, orang-orang ngiranya saya mau adu ayam,” ujarnya sembari tertawa.

Ditambah lagi, ia mengaku banyak teman-temannya yang sudah memanggilnya haji. “Pak Haji, Pak Haji,” begitu katanya mengutip teman-temannya yang membercandainya.

Benar. Di Indonesia, gelar haji bukan semata-mata sebagai penanda bahwa orang tersebut sudah pernah menunaikan ibadah haji di Makkah saja. Melainkan, ada sebuah anggapan bahwa orang yang telah berhaji haruslah memiliki perilaku yang baik, dan dapat menjadi contoh yang baik pula di tengah-tengah masyarakat.

Sehingga, hal itulah yang membuat Dimas merasa memiliki beban jika harus menyandang gelar haji di usia muda. Tetapi, ia mengaku, ketika sepulang dari tanah suci Makkah, akan berupaya menjadi pribadi yang lebih baik agar menjadi haji yang mabrur.

Meski ke tanah suci Makkah untuk menunaikan ibadah haji adalah cita-cita seluruh umat muslim, Dimas merasa bingung antara harus merasa senang atau merasa sedih. Mengingat bahwa yang seharusnya berangkat menunaikan ibadah haji adalah kedua orang tuanya.

Dari sorot matanya Dimas seperti menyimpan rasa sedih yang mendalam. Terlebih ketika dia berkata, “Seharusnya ayah yang berangkat, tapi ayah sekarang sudah tidak ada.”.

Kalimat itu terucap dengan suara yang bergetar barangkali karena perasaan yang begitu hebat dari dalam hatinya.

Sehingga, ia mengaku telah menyimpan doa dan harapan yang akan ia panjatkan ketika sedang berada di hadapan Ka’bah nantinya. Benar, umat muslim meyakini bahwa berdoa di hadapan kiblat dari seluruh umat muslim di penjuru dunia tersebut sangatlah mustajab. Atau dengan kata lain cepat terkabul.

“Saya nanti di sana mau berdoa memohon kesembuhan Ibu supaya bisa berjalan normal lagi,” katanya. Sesaat setelah memberi jeda, ia menambahkan “Karena orang tua tinggal ibu saja, saya berharap ibu supaya cepat pulih agar bisa bareng Dimas terus sampai Dimas sukses nanti,” tambahnya sembari megusap pelan kedua bola matanya.

Dimas sedang merapikan perlengkapan hajinya. Foto : Bayu

Selain mendoakan kesembuhan ibunya, Dimas mengaku juga mendapatkan banyak titipan doa dari teman-temannya. Ia mengaku, titipan doa teman-temannya itu bermacam-macam. Dari yang serius sampai yang tidak serius pula.

“Teman-teman saya juga titip doa. Ada yang minta didoakan supaya sukses, supaya sehat terus, ada juga sampai yang meminta didoakan agar cepat mendapatkan jodoh,” jelasnya.

Padahal, ia mengaku, untuk mendoakan teman agar cepat mendapatkan jodoh sangatlah berat baginya. “Sebelum mendoakan teman saya supaya cepat mendapat jodoh, tentu saja saya duluan yang berdoa supaya dipertemukan dengan jodoh saya, kan saya juga belum ada jodoh,” tambahnya sembari tertawa.

Selain mendoakan kesembuhan ibunya dan teman-temannya, Dimas juga berdoa agar keberangkatanya menunaikan ibadah haji berjalan lancar. Sebab, ia memiliki rasa kekhawatiran ketika nanti sedang berada di atas pesawat.

“Sebenarnya takut naik pesawat, apalagi ini pertama kalinya saya naik pesawat,” jelasnya.

Meski begitu, Dimas mencoba menguatkan rasa ketakutannya itu dengan keyakinan jika kelak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, hal itu sudah menjadi takdirnya.

“Ya kalau terjadi gimana-gimana, matinya kan syahid,” terangnya.

Nemun, dengan cepat ibunya menambahkan,” Ya semoga tidaklah. Berangkat selamat, pulangpun selamat,” tambahnya.

Dimas dan Ibunya akan berangkat ke Makkah bersama 727 calon Jemaah haji lainnya dari Provinsi Bali. Dengan jumlah tersebut, Dimas tercatat sebagai calon jamaah haji termuda dari Bali dengan usia 18 tahun 4 bulan. [T]

Wajah Desa (Muslim) Pegayaman Saat Bulan Ramadan (1)
Wajah Desa (Muslim) Pegayaman Saat Bulan Ramadan (2)
Obituari Ustadz Mar’i Aly Baslom | Ustadz yang Ramah dan Dicintai Warga Muslim Singaraja
Keindahan Lain di Nusa Penida: Toya Pakeh, Satu Desa Penduduknya Muslim
Menikmati Kehangatan Akulturasi Budaya di Desa Pegayaman Bersama Mahasiswa Norwegia
Tags: hajiibadah hajiMuslimmuslim balimuslim buleleng
Previous Post

SEBARIS DOA | Catatan Harian Sugi Lanus

Next Post

Puisi-puisi Angga Wijaya | Di Canggu, Sajak-Sajak ini Untukmu

Yudi Setiawan

Yudi Setiawan

Kontributor tatkala.co

Next Post
Puisi-puisi Angga Wijaya | Di Canggu, Sajak-Sajak ini Untukmu

Puisi-puisi Angga Wijaya | Di Canggu, Sajak-Sajak ini Untukmu

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co