13 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Sikap Raja dan Masyarakat Terhadap Air dalam Peradaban Bali Kuno

Kadek Edi PalgunabyKadek Edi Palguna
May 21, 2024
inEsai
Sikap Raja dan Masyarakat Terhadap Air dalam Peradaban Bali Kuno

Danau Tamblingan | Foto: Edi Palguna

BALI bisa dibilang sangat rutin untuk menjadi tuan rumah dalam helatan forum internasional, pada pertengahan bulan ini dari tanggal 18-25 Mei 2024 kembali dipercaya menjadi tempat penyelenggaraan WWF (World Water Forum) ke-10. Perhelatan WWF ini cukup penting, baik dalam usaha perlindungan air dan masa depan pijakan setiap umat manusia. Pembicaraan tentang air dilakukan langsung oleh para kepala negara anggota dan para tokoh dunia, salah satunya ada Elon Musk sebagai pemilik Space X.

Terpilihnya Bali tentunya telah melewati berbagai syarat untuk kegiatan ini. Salah satunya adalah adanya ekosistem subak sebagai pengelola air tradisional Bali dalam kegiatan irigasi pertanian. Subak dalam konteks persawahan secara teknis sama dengan teknik pertanian di daerah lainnya yang pada prinsipnya sebagai ketahanan pangan masyarakat.

Nah, mungkin ini salah satu keunikannya, dalam konteks budaya warga subak yakni petani tidak hanya berpacu dengan peningkatan hasil, namun selalu melakukan penyelarasan dengan alam dan sang pencipta, dalam bentuk pemuliaan yang diwujudkan dalam berbagai ritual dan prilaku warga yang berlandaskan konsep Tri Hita Karana.

Pemulian yang dilakukan seakan sawah, air dan padi ibarat dewa yang sangat dihormati, terlihat dari awal proses Bertani masyarakat subak melaksanakan berbagai ritual, mulai dari mapag toya (menyambut air), nuasen dan mubuin (bajak sawah), biukukung (saat padi mulai berbuah), mantik padi (upacara memanen padi), dan mendak nini (padi setelah panen).

Alasan berikutnya ialah tidak terlepas dari banyaknya aktivitas keagamaan dan kebudayaan Bali yang tak terlepas dari penggunaan air, misalnya melukat, melasti dan penggunaan tirta dalam kegiatan upacara. Dalam kegiatan budaya masyarakat Bali telah menunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berkembangnya mitos-mitos tentang sumber air, dan pembangunan tempat-tempat suci disekitar sumber air.

Budaya tersebut tidak terlepas dari proses pemuliaan air dan keberlangsungannya sampai pada masa berikutnya. Dan pertanyaannya sejak kapan pemuliaan air di Bali dilakukan?, mari kita telusuri dalam beberapa bukti catatan kuno dan tinggalan arkeologi lainnya.     

Catatan kuno di Bali terdiri dari beberapa jenis, seperti lontar dan prasasti. Sampai saat ini catatan kuno yang tertua adalah berupa prasasti, yang terbuat dari logam dan batu sehingga bisa bertahan hingga ribuan tahun dengan jumlah yang cukup banyak. Prasasti tersebut mencantumkan banyak nama raja pada masa Bali Kuno dari abad ke-9 hingga ke 14 Masehi secara keberlanjutan dari Raja Sri Kesari Warmadewa yang pertama hingga yang ke-23 Raja Sri Astasura Ratnabhumibanten.

Prasasti pada masa Bali Kuno menggunakan Bahasa Bali Kuno dan Jawa Kuno, yang ditulis dengan huruf Bali Kuno dan Jawa Kuno. Prasasti-prasasti tersebut sudah dialih aksarakan oleh Epigraf yang bernama Goris pada Tahun 1954, yang kemudian dikutip oleh para peneliti selanjutnya termasuk dalam tulisan ini.

Isi dalam prasasti sebagian besar merupakan titah dan ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan raja, untuk mengatur daerah-daerahnya yang mengalami kesulitan atau permasalahan pada rakyatnya, baik dibidang ekonomi, religi, dan sosial budaya. Salah satu permasalahan yang tidak luput dari perhatian raja masa Bali Kuno adalah terkait aktivitas masyarakat dalam kaitannya dengan air.

Pemuliaan air yang dilakukan oleh masyarakat Bali Kuno tampaknya dilakukan dengan pola sistem atau sesuai dengan siklus air, mulai dari perlindungan pohon-pohon di hutan bagian hulu hingga di daerah aliran sungai.

Menurut Epigraf I Gde Semadi Astra pada tahun 2010 dalam artikelnya menyebutkan, raja pada masa Bali Kuno telah mengeluarkan aturan dalam prasastinya seperti pada Buwahan D (1103 Saka) yang menyebutkan ada beberapa pohon yang dilarang untuk ditebang seperti kemiri, bodhi dan beringin. Selanjutnya dalam prasasti Buwahan B (947 Saka), menyebutkan larangan untuk mebuka lahan baru, atau alih fungsi hutan.

Memang secara langsung tidak menyertakan alasan-alasan larangan tersebut oleh raja, namun dari keputusan yang dimuat dalam prasasti menunjukan bahwa raja dan masyarakat saat itu sadar betul dengan kelestarian lingkungan. Jika dilihat dari bentuk larangan seperti penebangan pohon dan pembukaan lahan hutan, itu adalah bagian dari ekosistem air, karena beberapa pohon seperti beringin merupakan dari penghasil air dan demikian pula keberadaan hutan yang luas juga mendukung jumlahnya debit air yang akan dihasilkan.

Pada daerah aliran sungai (DAS) air kemudian dimanfaatkan secara praktis, baik untuk keperluan rumah tangga maupun untuk irigasi pertanian. Bagi masyarakat Bali Kuno air yang mengalir di DAS tidak hanya semata untuk kepentingan secara praktis, namun mereka menganggap sebagai daerah yang sakral dan suci. Hal tersebut dapat diketahui dengan banyaknya situs-situs kuno tempat suci yang dibangun dibibir sungai seperti di DAS Pakerisan dan Petanu yang berada didaerah Gianyar.

Situs kuno yang berada di DAS Pakerisan misalnya dari hulu terdapat situs Stupa Pegulingan dan petirtaan Tirta Empul di Desa Manukaya yang tercatat dalam prasasti direnovasi pada tahun 960 Masehi. Kearah selatan dipinggiran sungai berikutnya terdapat situs petirtaan Pura Mengening yang memiliki debit air yang tinggi seperti tirta empul dan sampai saat ini kedua situs tersebut masih disakralkan dan dijadikan tempat untuk melukat.

Gambar: Komplek Petirtaan Pura Tirta Empul Desa Manukaya Tampaksiring dalam dokumentasi kuno (Sumber: id.pinterest.com)

Masih didaerah Tampaksiring Gianyar, di DAS Pakerisan terdapat juga situs Candi gunung Kawi yakni sebuah candi yang dipahatkan pada dinding tebing DAS yang dilengkapi dengan ceruk-ceruk pertapaan kuno. Candi Gunung Kawi merupakan tempat pendharmaan keluarga Raja Udayana beserta anak-anak beliau Marakata dan Anak Wungsu yang melanjutkan pemerintahannya.

Adanya ceruk-ceruk pertapaan menandakan bahwa sungai bagi masyarakat Bali Kuno tidak hanya untuk kebutuhan hidup secara biologis, namun juga penting untuk kegiatan spiritualitas seperti bertapa karena memberikan suasana sejuk dengan irama aliran sungai yang menenangkan.

Pemanfaatan daerah aliran sungai dengan karakter yang sama dengan keberadaan situs-situs kuno berlanjut hingga pada bagian hilir di daerah pesisir pantai. Saking banyaknya tidak cukup untuk disebutkan dalam tulisan ini, tidak mungkin bisa disampaikan dalam satu tulisan esai, sebaiknya pembaca telusuri lebih dalam pada buku-buku sejarah lainnya.

Kutipan-kutipan data sejarah tersebut yang dituliskan dalam esai ini sifatnya untuk memperkuat bahwa masyarakat Bali kuno sudah sadar betul terhadap keberadaan air. Kepedulian pada air tidak hanya dalam bentuk forum-forum semata, namun pada prinsipnya telah dilakukan dengan aksi terhadap ekosistem air yang dimulai dengan menerapkan aturan yang dikeluarkan raja dan dalam bentuk pemujaan dalam wujud situs-situs yang bersifat sakral dan suci. [T]

Jelajah Sungai dalam Sastra dan Sarira
Hutang Budi kepada Petani: Kesaksian Sastra Kawi dan Bali
“Nglebur Basa Gegawan”: Strategi Adaptasi Diri Seorang Ida Padanda Made Sidemen
World Water Forum dan Riwayat Air Bali Kini
Tags: airbali kunosastra
Previous Post

Alusi dan Ihwal yang Belum Selesai dalam “Bolang dari Baon”

Next Post

Honor Tulisan dan Kreativitas Penulis

Kadek Edi Palguna

Kadek Edi Palguna

I Kadek Edi Palguna, kelahiran Tampaksiring, Gianyar, Bali. Lulusan Arkeologi Udayana dan Kajian Budaya Udayana, sekarang aktif sebagai Dosen Ilmu Budaya di Kampus STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Aktif sebagai anggota dalam organisasi PAEI (Perkumpulan Ahli Epigrafi Indonesia Komda Bali).

Next Post
Telenovela

Honor Tulisan dan Kreativitas Penulis

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co