13 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Ngurit Padi Bali, Usaha Perbaikan Genetik Padi Merah di Buleleng

JaswantobyJaswanto
March 7, 2024
inKhas
Ngurit Padi Bali, Usaha Perbaikan Genetik Padi Merah di Buleleng

Petugas Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng sedang menyemai padi merah di lahan Subak Sambangan | Foto: Jaswanto

DI TENGAH lahan becek dan berlumpur, sekelompok petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng dan dua orang petani sedang bersiap menebar benih padi merah (padi bali) di sepetak lahan Subak Sambangan, Banjar Babakan, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Kamis (7/3/2024) pagi. Di atas bedengan-bedengan yang sebelumnya sudah diberi garis dan patok penanda benih, mereka menyusun bulir-bulir padi itu secara merata.

“Bibit ini sebelumnya sudah direndam di air selama dua hari,” ujar Made Suadyana sambil menyuguhkan kopi hitam yang baru saja diseduh. Pagi itu gerimis memang turun. Meski tak sampai membuat kuyup, tapi cukup melunakkan tanah dan membuat alas kaki bernoda lumpur. “Setelah direndam, ditiriskan sehari, baru disemai,” sambung petani pemilik lahan yang dijadikan Dinas Pertanian sebagai uji penanaman itu.

Di tengah gerimis, Suadyana memimpin orang-orang dari Dinas Pertanian itu untuk mulai menebar benih. Mereka melepas alas kaki. Membenamkan kaki yang telanjang itu ke dalam lumpur berair di sela-sela bedengan. Gabah-gabah padi merah yang terbungkus plastik dibedah dan ditebar secara merata. Sementara mereka menyemai sambil bersenda gurau, seorang petani lainnya asyik dan fokus memotong ilalang. “Untuk dijadikan penutup benih yang sudah ditebar,” terang Suadyana sebelum terjun ke petak penyemaian.

I Gusti Ayu Maya Kurnia, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Buleleng, dan jajaran sedang menyemai bibit padi merah | Foto: Jaswanto

Ilalang-ilalang yang panjang itu dipotong seukuran bedengan, sekitar setengah meter. Pemakaian rumput belukar ini bukan tanpa alasan. Tapi sungguh sangat beralasan. Bisa saja sebenarnya menggunakan jerami sebagai penutup benih yang telah disebar, tapi itu sangat berisiko. “Kalau pakai jerami, biasanya masih ada satu atau dua padi tersisa di sana. Nanti itu ikut tumbuh, campur jadinya,” kata Suadyana.

Padi merah yang disemai di lahan Suadyana, merupakan bibit yang diambil dari Desa Munduk. Di Buleleng, daerah Munduk, Gobleg, dan Gesing memang masih menanam dan melestarikan varietas padi bali—jenis padi yang hari ini mulai digantikan dengan padi hibrida. Banyak petani menilai, meski harganya lebih mahal, rentang waktu semai, tanam, sampai panen padi bali terlalu panjang. Petani hari ini tak cukup sabar akan hal itu. Tapi mau bagaimana lagi, zaman telah berubah.

“Bibit awalnya memang dari Munduk. Tapi yang kami tanam saat ini merupakan hasil panen tahun lalu—yang ditanam di Subak Babakan,” ujar petani pensiunan POPT Dinas Pertanian Buleleng itu. Sebagai seorang yang pernah mengabdikan diri di Dinas Pertanian Buleleng, Suadyana merelakan beberapa petak sawahnya untuk dijadikan lahan persemaian, percobaan pengembangan varietas padi merah di Buleleng.

Sebelum hari penyemaian dilakukan, katanya, ia dan pihak dinas sudah melakukan koordinasi dengan pengurus Subak Sambangan untuk memastikan suplai air ke lahan percobaan itu cukup. “Sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan kualitas padi yang dihasilkan bisa lebih bagus dari tahun-tahun sebelumnya,” sambungnya.

Proses pemotongan ilalang sebagai penutup bibit padi yang sudah ditebar di persemaian | Foto: Jaswanto

Secara teknis, program ini tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pihak Dinas Pertanian masih mencoba menerapkan SOP yang sama. Meski begitu, pertimbangan dalam pemilihan lahan, pemeliharaan, usaha pencegahan hama, akan dan sudah dilakukan berdasarkan kondisi di lapangan, tidak monoton harus mengikuti purwarupa setahun atau dua tahun yang lalu.

“Setelah bibit ditanam, maksudnya dipindah ke lahan yang lebih luas, seperti tahun-tahun sebelumnya, kami akan melakukan pengamatan seminggu sekali,” kata Suadyana.

Pengamatan itu dilakukan sebagai bentuk lanjutan proses percobaan dan kontrol apakah tanaman membutuhkan penanganan—Suadyana menyebutnya penyemprotan—pestisida atau tidak. Dan mengenai pemupukan akan digunakan pupuk organik. “Tapi, kalau diperlukan kimia, itu pun harus sesuai rekomendasi dinas—karena mereka yang tahu takarannya,” tutur Suadyana tegas.

Uji Mutu Pengendalian OPT

Sebagaimana yang tertuang dalam judul, kegiatan yang diinisiasi Dinas Pertanian Buleleng ini bertujuan untuk memperbaiki genetik padi merah Desa Munduk. Hal ini dilakukan sebagai sebuah usaha untuk, setidaknya, sebagaimana telah disinggung di atas, dapat memangkas masa semai, tanam, dan panen.

Di Munduk, padi jenis ini ditanam di ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Tapi di tangan orang-orang Dinas Pertanian, varietas ini dicoba ditanam di dataran yang lebih rendah. Dan ini bukan percobaan yang pertama.

Penyemaian di lahan milik Suadyana di Subak Sambangan itu merupakan yang ketujuh—G7 mereka menyebut. Pada tahun sebelumnya, setidaknya dua tahun belakangan, mereka mencoba menyemai dan menanam di wilayah Subak Babakan Sambangan, tidak jauh dari tempat percobaan tahun ini.

Program perbaikan genetik padi merah ini sudah dikerjakan sejak tahun 2019. Perlu diketahui, dari awal penanaman sampai hari ini, fokus Dinas Pertanian memang bukan berorientasi pada jumlah produksi. Tapi lebih kepada, sekali lagi, pemangkasan masa semai dan panen. Toh, percobaan ini juga dilakukan di lahan yang terbatas. Bahkan, di Munduk, di Gobleg, atau di Gesing, pada umumnya padi merah juga ditanam tidak lebih luas dari padi hibrida.

“Jadi, untuk saat ini, fokus kami bukan peningkatan produksi dulu, tapi mempersingkat masa semai dan panen, baru produksi,” I Gusti Ayu Maya Kurnia, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Buleleng, menerangkan. Perempuan yang akrab dipanggil Bunda itu ikut serta menebar benih padi merah di Subak Sambangan pagi itu.

Sampai sejauh ini, menurut Bunda Maya, percobaan yang dilakukan cukup membanggakan. Padi merah yang biasanya membutuhkan masa semai sampai sebulan bisa dipangkas menjadi dua puluh sampai dua puluh lima hari. Ini sebuah pencapaian. Sebab, di tanah asalnya, di Munduk, misalnya, petani membutuhkan waktu semai sampai sebulan lebih. Mempersingkat masa semai adalah salah satu tujuan Dinas Pertanian.

Made Suadyana sedang menata ilalang di atas bibit padi yang sudah disemai | Foto: Jaswanto

Tak hanya masa semai, masa panen juga berusaha dipangkas. Pada percobaan terakhir, setahun lalu, sejak winih padi merah ditanam di Subak Babakan, sekitar 137 hari sudah dapat dipanen. Padahal, biasanya, padi merah baru bisa dipanen setelah berumur 160-an hari. Ini menjadi kabar baik bagi petani yang “tak sabaran” —walaupun kenyataannya masih kalah cepat dengan masa panen padi hibrida.

Selain melakukan percobaan untuk memangkas masa semai dan panen, program ini juga bertujuan untuk menguji mutu pengendalian hama—atau organisme pengganggu tumbuhan (OPT)—padi merah yang berasal dari Munduk. Untuk melakukan itu, rencananya Dinas Pertanian Buleleng akan bekerja sama dengan  Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) setelah padi dipanen.

“Ini merupakan usaha untuk menciptakan varietas padi merah Buleleng. Selama ini kita belum punya varietas sendiri,” ujar Maya.  Ia terlihat sangat serius saat mengutarakan hal tersebut. Setelah berhasil dengan percobaan uji mutu pengendalian OPT, Dinas Pertanian baru akan fokus memikirkan produktivitas padi merah.

Sampai hari ini, dalam konteks masalah dan tantangan yang dihadapi, iklim adalah anomali—dan ini sangat berpengaruh terhadap hasil panen dan proses pelaksanaan program. “Itu hal yang tidak bisa diprediksi. BMKG memberi informasi bahwa hari ini akan hujan, pada kenyataannya malah terik. Kita tidak bisa mengendalikan itu,” ujar Kabid Tanaman Pangan itu sembari tersenyum dan menyeka keringat di dahinya.

Sedangkan dalam hal uji mutu pengendalian OPT, untuk tahun-tahun yang lalu, bisa dikatakan tidak cukup menyenangkan. Tapi ini bukan karena ketidakseriusan atau kelalaian petugas, hanya saja lahan yang dipilih ternyata sudah terpapar hama wereng dan kawan-kawan—yang mengharuskan petugas melakukan penanganan menggunakan pengawahama kimia. Untuk itu, berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini petugas lebih selektif dalam menentukan lahan yang dijadikan tempat uji coba dan serius perihal perlakuan terhadap hama.

“Panen di tahun-tahun yang lalu sampai tidak kami kirimkan untuk diuji. Tapi untuk tahun ini, kami berharap bisa diuji. Kami melibatkan petugas OPT yang sudah pengalaman dalam menangani padi merah di desa-desa di Banjar. Setidaknya ada lima orang POPT yang kami libatkan secara intensif—karena ini sangat penting,” terang Maya serius. Petugas POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) tersebut sudah terlibat sejak pemilihan benih, perendaman, penyemaian, hingga penanaman, perawatan, dan panen nantinya.[T]

Reporter: Jaswanto
Penulis: Jaswanto
Editor: Adnyana Ole

Tabanan dan Elegi Padi Bali
Padi, “Guremisasi Petani”, dan Mengembalikan Pertanian kepada Paradigma Budaya
Berdamai Dengan Perubahan di Bali (dan dari Bali)
Tags: Desa GoblegDesa MundukDinas Pertanian Kabupaten Bulelengpadi balipadi merahSubak Sambangan
Previous Post

Strategi Pengembangan Pasar Wisata

Next Post

Ramadan, Jalan Jeruk, dan Wajah Pluralisme di Bali

Jaswanto

Jaswanto

Editor/Wartawan tatkala.co

Next Post
Ramadan, Jalan Jeruk, dan Wajah Pluralisme di Bali

Ramadan, Jalan Jeruk, dan Wajah Pluralisme di Bali

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

LELUHUR JAGUNG

by Sugi Lanus
June 13, 2025
0
PANTANGAN MENGKONSUMSI ALKOHOL DALAM HINDU

—Catatan Harian Sugi Lanus, 13 Juni 2025 *** Ini adalah sebuah jejak “peradaban jagung”. Tampak seorang ibu berasal dari pulau...

Read more

Apa yang Sedang Disulam Gus Ade? — Sebuah Refleksi Liar Atas Karya Gusti Kade

by Vincent Chandra
June 12, 2025
0
Apa yang Sedang Disulam Gus Ade? — Sebuah Refleksi Liar Atas Karya Gusti Kade

Artikel ini adalah bagian dari tulisan pengantar pameran tunggal perupa Gusti Kade di Dinatah Art House, Singapadu, opening pada tanggal...

Read more

Tanah HGB, Kerjasama dan Jaminan Kredit

by I Made Pria Dharsana
June 10, 2025
0
Perjanjian Pengalihan dan Komersialisasi Paten dalam Teori dan Praktek

Tanah HGB, Kerjasama dan Jaminan Kredit : Pasca Putusan MK Nomot 67/PUU-XI/2013 Penulis: Dr. I Made Pria Dharsana, SH., MHumIndrasari...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja
Panggung

Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja

DI acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” itu, Rizki Pratama tampaknya energik ketika tampil sebagai opening di Café Halaman Belakang...

by Sonhaji Abdullah
June 10, 2025
New Balance Sneakers Store di Indonesia Terpercaya
Gaya

New Balance Sneakers Store di Indonesia Terpercaya

SAAT ini sneakers bukan lagi sekadar kebutuhan untuk melindungi kaki saja melainkan telah berkembang jadi bagian penting dari gaya hidup....

by tatkala
June 9, 2025
I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi
Persona

I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi

ISU apakah sastrawan di Indonesia bisa hidup dari sastra belakangan ini hangat diperbincangkan. Bermula dari laporan sebuah media besar yang...

by Angga Wijaya
June 8, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [19]: Mandi Kembang Malam Selasa Kliwon

June 12, 2025
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co