“Hari ini kami mendapatkan pengalaman baru. Serasa habis memilih presiden dan wakil presiden,” kata Luh Dewi Suparini, siswi kelas VIII B di SMPN 2 Sawan, setelah ia bersama teman-temannya selesai menggunakan hak pilihnya di TPS 02, Kamis, 2 Februari 2023.
Apakah Luh Dewi Suparini yang siswi SMP itu sedang ikut Pemilu? Tunggu dulu.
Pemilu serentak akan dilaksanakan tanggal 14 Februari 2024. Masih setahun lagi. Umur siswa-siswi SMP Negeri 2 Sawan di Kabupaten Buleleng, Bali, itu belum 17 tahun. Tentu juga belum kawin. Bagaimana bisa mereka memiliki dan menggunakan hak pilihnya.
Lalu mengapa mereka dengan girang mengatakan bahwa mereka telah menggunakan hak pilih seperti baru saja ikut Pemilu?
Di sekolah tidak ada sosialisasi Pemilu serentak 2024 dari KPU. Anak-anak SMP belum memiliki hak pilih. Jika pun ada program KPU masuk sekolah tentu sasarannya bukan siswa SMP. Di kelas juga tidak ada pelajaran simulasi pemilihan presiden dan wakil presiden.
Ternyata, selidik punya selidik, di SMP Negeri 2 Sawan ada pemilihan Ketua OSIS masa bakti 2023-2024. Kegiatan pemilihan ketua OSIS dilaksanakan dengan pemilihan langsung layaknya pemilu. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Suara Demokrasi.
Sebelum puncak kegiatan pada Kamis (02/03/23), Proyek Suara Demokrasi telah dilakukan dari beberapa hari sebelumnya. Seperti dilaksanakan kegiatan sosialisasi kepada siswa tentang Proyek Suara Demokrasi, OSIS, dan pemilihan Ketua OSIS secara langsung. Kemudian dilanjutkan dengan proses penjaringan dan penyaringan calon.
Proses pemilihan Ketua OSIS SMPN 2 Sawan, Buleleng, Bali | Foto: Komang Sujana
Anak-anak sangat antusias menyimak sosialisasi tentang manfaat berorganisasi yang disampaikan oleh salah satu guru. Buktinya setelah itu ada 113 siswa yang mendaftarkan diri menjadi calon pengurus OSIS.
Setelah itu, guru-guru mengadakan proses penyaringan untuk memilih 56 orang. Dari 56 orang tersebut diseleksi lagi untuk menentukan dua orang siswa yang akan dipilih secara langsung sebagai calon ketua OSIS.
Dua orang siswa yang akhirnya terpilih sebagai calon Ketua OSIS adalah Ketut Ayu Alit Sukariani dan Komang Ramadhika. Kedua calon ini diberikan kesempatan untuk mensosialisasikan diri. Puncaknya pada hari Kamis pagi sebelum pemilihan keduanya menyampaikan visi-misi dihadapan siswa-siswi SMP Negeri 2 Sawan.
Dalam penyampaiannya Ketut Ayu Alit Sukariani sebagai calon nomor urut 01 lebih fokus pada peningkatan kebersihan lingkungan. Sementara itu, Komang Ramadhika calon 02 ingin meminimalisasi kenakalan remaja dengan mendorong sekolah mengadakan kegiatan-kegiatan sesuai dengan minat dan bakat siswa.
Kegiatan tersebut semacam kampanye. Yang jelas bukan kampanye hitam. Kedua calon tidak saling menjelekkan atau melakukan propaganda negatif. Juga tidak ada tekanan-tekanan untuk memilih salah satu calon, apalagi serangan fajar menjelang pemilihan. Dua hal ini biasanya menjadi isu yang hangat dibicarakan pada setiap kontestasi pemilu.
Tujuannya adalah penanaman praktik demokrasi yang sehat dan bermartabat sejak dini. Mereka dituntun untuk lebih menunjukkan kemampuan menggali ide daripada menjelekkan calon lain. Ide-ide itu kemudian dituangkan dalam visi-misi yang realistis.
Mereka juga dituntun untuk kreatif bersosialisasi sehingga mampu menarik perhatian teman-temannya. Pun dengan siswa-siswi yang akan menggunakan hak pilihnya dituntun untuk menggunakan nalarnya dalam memilih. Seperti, menyimak dengan seksama kedua calon saat menyampaikan visi-misi sehingga bisa menilai kualitas setiap calon.
Sidang pleno dalam proses pemilihan Ketua OSIS SMPN 2 Sawan, Buleleng | Foto: Komang Sujana
Selain pengalaman dipilih dan menggunakan hak pilih, siswa juga mendapatkan pengalaman menjadi panitia pemungutan suara, layaknya sebagai kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS).
Ada 5 siswa yang bertugas sebagai panitia pemilihan di setiap TPS. Tugasnya mulai dari mengatur kelas menjadi TPS, memastikan logistik pemilihan sudah tersedia, melakukan pemungutan, dan penghitungan suara.
Pada proses ini mereka belajar bergotong royong. Juga belajar numerasi dasar. Gotong royong adalah salah satu dimensi profil pelajar Pancasila, sedangkan numerasi adalah kecakapan operasi hitung yang dibutuhkan untuk memenuhi kompetensi abad-21.
Mereka belajar kecakapan numerasi dasar melalui kegiatan penghitungan suara di TPS dan membuat laporan rekapitulasi penghitungan suara. Kelihatannya sederhana memang. Namun, jika tidak dilakukan secara teliti bisa saja terjadi kesalahan seperti ketidaksesuaian antara jumlah surat suara yang terpakai dengan jumah suara.
Buktinya pada Pemilu 2019 tidak sedikit KPPS yang melakukan salah hitung sehingga jumlah suara menjadi membengkak. Pengalaman ini tentu sangat berharga bagi mereka untuk meningkatkan kecakapan numerasi apalagi saat nanti menjadi KPPS senyatanya.
“Sangat senang walaupun sedikit tegang. Baru pertama kali menjadi panitia pemilihan Ketua OSIS,” kata Ketut Ngurah Yudi setelah selesai membacakan hasil penghitungan suara di TPS pada rapat pleno. Ia sendiri adalah ketua pemungutan suara di TPS 01.
Kepala SMP Negeri 2 Sawan, Ni Nyoman Kartikawati, S.Pd., mengatakan bahwa suara demokrasi adalah salah satu projek P5 yang dilaksanakan di sekolah bertujuan untuk membangun kesadaran peserta didik akan pentingnya demokrasi secara nyata di sekolah.
Kepala SMPN 2 Sawan, Ni Nyoman Kartikawati, S.Pd. (tengah),bersama calon ketua OSIS, Ketut Ayu Alit Sukariani (dua dari kiri) dan Komang Ramadhika 4 dari kiri | Foto: Komang Sujana
“Melalui kegiatan pemilihan ketua OSIS, pendidikan ini tentu akan menjadi bekal yang sangat berharga bagi peserta didik dalam kehidupan nyata mereka nantinya di tengah masyarakat,” katanya.
Pemilihan Ketua OSIS SMP Negeri 2 Sawan masa bakti 2023-2024 telah dilaksanakan secara langsung, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil mengacu asas Luber dan Jurdil dalam Pemilu.
Berdasarkan hasil rekapitulasi pleno calon nomor urut 01 Ketut Ayu Alit Sukariani memperoleh suara 107. Sementara itu calon 02 Komang Ramadhika unggul dengan perolehan suara 407. Dengan itu Komang Ramadhika ditetapkan sebagai ketua OSIS, sedangkan Ketut Ayu Alit Sukariani sebagai wakil ketua OSIS. [T]