27 February 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Khas

Berat Hati Meninggalkan, Berat Muatan Harus Diantar | Gesah Supir Truk #1

Satria Aditya by Satria Aditya
January 30, 2021
in Khas

Banyak pekerjaan yang menguras tenaga. Tapi menjadi supir truk, selain menguras tenaga, juga menguras perasaan.   

Saya sendiri tidak secara langsung merasakan bisa  betapa lelahnya mengendarai truk, apalagi truk bermuatan pasir, batu dan bahan-bahan lain — bahan yang digunakan untuk membangun rumah sederhana atau membangun villa mewah atau membangun hotel megah.  

Apalagi, konon, Indonesia adalah negara yang sedang membangun.  Artinya, semakin gencar pembangunan, semakin  padatlah lalu-lintas truk di jalanan.

Sebagai orang yang berumah di pinggir jalan raya, saya kerap bergaul dengan para sopir truk yang seringkali istirahat di depan rumah. Sejak remaja, saya kerap mendengar keluh-kesah supir truk, juga cerita-cerita lucu tentang perjalanan truk mereka sekaligus juga perjalanan hidup mereka.

Namanya juga keluh dan kesah, banyak cerita tentang suka dan duka, cinta dan rindu, senang dan susah. Yang saya dengar memang lebih banyak susahnya. Tapi segala susah itu kadang mereka ceritakan tanpa beban, kadang dengan intonasi yang lucu, entah cerita di warung kopi, entah di galian C atau di tempat bos sang pemilik truk.

Yang pasti, supir truk harus memiliki stamina yang kuat.  Truk yang mereka haruslah berjalan dengan kecepatan normal.  Kecepatan normal lo ya. Kalau mau ngebut pun tak bisa, karena beban yang berat, apalagi di sana-sini masih banyak jalan yang rusak.

Supir truk tak bisa kerja bersama keluarga. Ia kerja sendiri, kadang sesekali  ada kernet yang membantu. Kadang memang benar-benar sendiri.

Ia harus beradu nasib dengan meninggalkan keluarga. Istri dan anak haruslah menunggu di rumah dan supir haruslah tabah untuk meninggalkan anak dan istrinya beberapa hari. Kadang supir truk bisa mencari muatan yang sangat jauh.

Misalnya saja dari Jembrana haruslah mencari pasir yang berkualitas sampai ke Karangasem. Tentunya dengan kecepatan normal truk diperkirakan sampai sehari atau dua hari perjalanan. Apalagi truk juga harus beristirahat dan supir harus mengecek keadaan kendaraan di tengah perjalanan.

Istirahat itu wajib.  Agar tidak ada kejadian yang tidak diinginkan di jalanan, misalnya truk keluar jalan raya akibat supir ngantuk. Atau truk yang kelelahan, sehingga onderdilnya ngambek.. Ban pecah misalnya, oli gardan yang seketika rembes dan kadang mesin yang kadang sakit-sakitan karena truk tahun lawas masih dipakai untuk mengangkut bahan yang berat.

Sudah ditimpa kejadian buruk di jalan, kadang si bos pemilik truk menambahi dengan marah-marah. Betapa apes.

Sampai di lokasi muatan –para supir menyebutnya begitu—mereka akan menunggu alat berat mengisi bak truk mereka. Beberapa dari supir truk hanya mengisi setengah dari bak truk mereka, itu untuk kebutuhan yang kecil. Biasanya supir truk menyebutnya satu engkel atau setengah bak truk ELF. Muatan sedang-sedang ini bisa dianggap ringan.

Tetapi, lain cerita bagi supir truk yang mendapat muatan pasir dalam jumlah besar, misalnya untuk kebutuhan pembangunan yang sedang atau besar, seperti pembangunan perumahan berhektar-hektar, atau pembangunan hotel besar di tepi pantai yang luas. Kadang supir truk harus berhari-hari melayani pembangunan besar yang dikerjakan berbulan-bulan itu, kadang tanpa ada liburnya.

Untuk melayani proyek besar tentu saja para supir lebih banyak di jalan. Pergi ke tempat galian, balik ke areal pembangunan, besok begitu lagi, begitu terus. Pada saat seperti itu, jalanan seperti rumah mereka.

Di tengah perjalanan ketika sedang membawa muatan adalah hal yang paling berat untuk supir truk. Ditambah banyak medan jalanan yang menanjak terjal dan biasanya supir truk harus bisa mengantisipasi di mana harusnya kopling dan gas harus diinjak dan transmisi kendaraan harus dioper ke gigi dua atau satu.

Membawa muatan pasir tidak mudah, seperti yang kita lihat di jalan, truk bermuatan pasir berjalan dengan hati-hati karena tidak ingin pasir itu jatuh terbawa angin dan akan mengurangi isi dari pesenan pasir tentunya pembeli akan mengira-ngira pasir itu setara dengan yang dipesan atau tidak.

Bila digas pun dengan sedemikian kencang, truk hanya akan berjalan lambat dan bisa merusak mesin kendaraan itu juga. Jadi, kalau bertemu dengan truk yang bermuatan pasir dan berjalan lambat, ada baiknya langsung disalip dan juga ingat tanda klakson, karena supir truk tidak bisa jelas melihat ke belakang.

Muatan yang berat dan juga kendaraan yang berjalan lambat sering kali membuat supir truk ingin cepat pulang ke rumah. Muatan yang berat tidak sebanding dengan rindu yang terbendung berhari-hari. Meninggalkan adalah salah satu hal yang amat berat untuk dilakukan tetapi muatan yang terlanjur berat harus dibawa sampai tujuan.

Seberat-beratnya muatan, masih tetap lebih berat meninggalkan istri di rumah. Memang berat meninggalkan istri dan anak, tapi muatan yang berat harus diantar ke tempat tujuan. [T]

Tags: supir truktransportasitruk
Satria Aditya

Satria Aditya

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Pendidikan Ganesha

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi tatkala.co | Satia Guna
Cerpen

Sinar Bulan di Jalan Tantular | Cerpen Jong Santiasa Putra

by Jong Santiasa Putra
February 27, 2021
Esai

Lock Down & Hari Raya Nyepi, Sebuah Pengakuan Sekaligus Peringatan?

Saat China atau Italia memutuskan negaranya lock down, dari kita ada yang mencibir, kami telah melakukannya sejak lama, setahun sekali, ...

March 18, 2020
Marco Punx Bali
Kilas

Marco Punx Bali: “Punx Ci Nawang”, Ada Bayu KW Hingga Made Bawa Lolot

Ada yang menarik di gelaran acara Peluncuran Single dan Video Klip dari band Marco Punx Bali. Betapa tidak, band yang ...

January 30, 2020
Mangga Gedong Gincu, Mirip Poh Lembongan. Sumber foto: Tribunnews.com
Opini

Poh Lembongan, Mangga Khas Nusa Penida — Riwayatmu Kini

Nusa Penida (NP) memiliki mangga yang khas. Orang NP lumrah menyebutnya dengan nama poh (mangga) lembongan. Sementara, orang Bali daratan ...

July 9, 2020
Pemulis bersama teman yang baru diwisuda
Esai

Skripsi itu Cinta dan Dendam, Kami itu Manusia

Aku baru saja selesai melaksanakan sidang skripsiku bulan lalu. Bahagia rasanya. Apa yang kunanti selama hampir 7 bulan, kini sudah ...

October 14, 2019
ILustrasi tatkala.co / Nana Partha
Esai

I GUTO BRAHMANA JAWA

Catatan Harian Sugi Lanus, 6 Januari 2021. ________ Di masa lalu ada kisah dimana Bali dinilai perlu disucikan dan perlu ...

January 6, 2021

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jaja Sengait dari Desa Pedawa dan benda-benda yang dibuat dari pohon aren [Foto Made Saja]
Khas

“Jaja Sengait” dan Gula Pedawa | Dan Hal Lain yang Bertautan dengan Pohon Aren

by Made Saja
February 25, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Agus Phebi || Gambar: Nana Partha
Esai

Makepung, Penguasa dan Semangat Kegembiraan

by I Putu Agus Phebi Rosadi
February 27, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (156) Dongeng (11) Esai (1415) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (340) Kiat (19) Kilas (196) Opini (478) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (102) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In