15 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
ilustrasi kompilasi gambar-gambar video dari youtube

ilustrasi kompilasi gambar-gambar video dari youtube

“Youtube Artist” Vs “Artist Youtube”

tatkala by tatkala
December 23, 2020
in Esai

Penulis: Siti Fakhriyya Jihan Muna, Nur Azizah Isnaini, dan Alfi Ma’unah

________

Waktu kecil sempat saya berpikir ketika bapak bertanya, “Nduk besok mau jadi apa?” Sampai akhirnya saya bilang, “Saya mau jadi Tasya gembala, Pak! Nanti kalau nyanyi lagu gembala bisa dapat uang.”

Lalu bapak cuma tertawa sambil mengetuk-ngetuk remot tv yang entah sudah berapa kali malfungsi dan kedip merahnya tidak muncul.

 Saya pikir hanya tv yang jadi ladang cuan. Sampai akhirnya ditahun emas saya ini mulai muncul beratus-ratus media sosial dan salah satunya adalah youtube yang muncul sebagai lahan anyar penggaet cuan bagi seluruh lapisan, baik bagi ekonomi lemah (persis seperti saya) sampai ekonomi sultan. Menurut saya ketenaran youtube selalu berkaitan dengan ‘kerja keras bagai kuda’ para youtube artist.

Di awal popularitas youtube, embel-embel adsense menghasilkan cuan masih tidak sepopuler sekarang. Banyak youtube artist membuat konten yang menampilkan kreativitas sekaligus pribadi masing-masing. Konten yang dibuat pun tidak macam-macam dan mungkin tidak secanggih sekarang.

Kita comot saja satu youtuber tenama yaitu Skinny Indonesian 24 milik  Andovi dan Jovi da Lopez yang merajai youtube era 2013 awal hingga konten mereka  yang memerankan Jokowi & Prabowo beradu rap dimasa pemilu pada tahun 2019 silam. Siapa tidak kenal mereka berdua? Ketenaran channel mereka memang luar biasa di masa itu.

Tapi sama seperti halnya remot tv bapak saya, kejayaan channel mereka kian tergerus oleh waktu dan fenomena baru, salah satunya adalah hijrahnya artis tv ke yotube akhir-akhir ini atau biasanya mereka disebut artist youtube. Fenomena ini membuat pesaingan sengit diantara dua kelompok warga ini.

Di konten youtube Semprod yang saya tonton kala itu, Jovi da Lopez mengatakan kalau netizen masa kini sering membandingkan views dari para content creator dan seringkali menghujat konten dengan views rendah walaupun konten tersebut bermutu. Andovi juga mengatakan bahwa mereka berdua telah berbicara langsung pada pihak youtube indonesia namun mendapat jawaban yang kurang memuaskan dan tidak mendapat solusi dari permasalahan mereka.

Oleh karena itu mereka memutuskan untuk hengkang dari platform yang membesarkan nama mereka dan memilih untuk beralih ke dunia perfilman yang dianggap lebih nyaman dan aman untuk saat ini.

Menariknya di konten tersebut juga Andhika Pratama mengatakan bahwa seharusnya Skinny Indonesian 24 tidak perlu hengkang dan seharusnya content creator yang sudah dahulu berada di youtube dapat berjalan beriringan dengan para artis yang baru hijrah ke youtube.

Chandraliow juga mengatakan bahwa dia kecewa karena seharusnya content creator yang ‘lama’ tak perlu meninggalkan youtube dan tetap bisa berkarya di youtube selama mereka mendapatkan haknya atau mereka dapat berjalan dua kaki bersebrangan yaitu di youtube sekaligus di dunia perfilman yang dijalani sekarang. Namun pilihan ini menurut saya seperti memegang madu sekaligus racun, karena salah langkah sedikit ya habis sudah.

Sebenarnya permasalahan antara artist youtube dan youtube artist ini hanya membutuhkan saling ‘legowo’ kedua pihak, baik artist youtube maupun youtube artist. Menurut saya sebaiknya youtuber  atau content creator yang sudah lama berada di youtube mulai membuat trobosan yang segar dan baru namun tidak menghilangkan sisi idealis mereka.

Seperti yang sudah dilakukan Raditya Dika yang membuat Podcast horor di youtubenya atau Reza ‘Arap’ Oktovian yang memilih menutup channel youtubenya namun kembali dengan ‘Lathi’ bersama Weird Genius yang langsung merajai trending topik youtube selama berminggu-minggu atau malah seperti Aulion dan Nessie Judge yang tidak merubah konten mereka namun hanya ‘Mark up’ tampilan youtubenya menjadi lebih kekinian dan modis. Perubahan-perubahan itu tetap sesuai dengan sisi idealis mereka dan tidak membuat viewer mereka berkurang bukan?

Sedangkan untuk artist youtube sebaiknya mulai kurang-kurangilah membuat konten yang kurang sehat seperti prank atau yang lainnya. Buatlah konten yang sekiranya dapat mendidik sekaligus bisa ditonton oleh masyarakat luas. Toh nantinya konten bagus ini bermanfaat banyak bukan cuma buat netizen tapi buat anak-anak mereka.

Nah, dari banyaknya curhatan saya di atas sudah dapat diambil kesimpulan sih. Kalau pemenang dari duel ini bukanlah youtube artist atau pun artist youtube. Melainkan konten yang disukai masyarakat. Mungkin setelah membaca ini juga tidak akan merubah itu. Konten viral, kekeyi, goyang jedag-jedug tetap akan jadi pemenangnya. Jadi, “Malaikat juga tahu… Viral yang jadi juaranya..”. [T]

Siti Fakhriyya Jihan Muna, Nur Azizah Isnaini, dan Alfi Ma’unah

Penulisnya ada tiga manusia dan seekor kucing. Ada Nur Azizah, Alfi Maunah dan Siti Fakhriyya Jihan, mahasiswa Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya. Tulisan ini menampung tugas akhir mata kuliah bahasa Indonesia kami yang tercinta. Jadi, selamat menikmati peluk hangat dari kami.

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi tatkala.co | Satia Guna
Cerpen

Utang | Cerpen Rastiti Era

by Rastiti Era
April 10, 2021
Esai

Api Baru Usai Hening

SETELAH HENING disadari, diterima, dan dialami langsung apa adanya dalam Nyepi, lalu apa? Tatanan hidup cara Bali memberi jawaban, ”Ngembak ...

March 15, 2021
Ilustrasi foto: Nata Kusuma
Esai

Tanpa Balas Jasa! – [Opini Seorang Guru Muda]

Sedari mereka tak diberikan tanda, mereka pun tak dibalas jasanya. Begitu kiranya semboyan yang relevan untuk kondisi guru dimasa kini. ...

November 24, 2019
Ilustrasi: IB Pandit Parastu
Cerpen

Pria dengan Rasa Jeruk

Cerpen: Ferry Fansuri SESAK penuh dan bau keringat, itu yang terlihat di sepanjang perjalananku dalam bis ekonomi dari Tegal menuju ...

February 2, 2018
Foto: L Taji
Esai

Random Note #3 – Dan… Lalu… Rabu Wage Dungulan Terlewati

Senja turun, kunci masuk, sebuah kantung  plastik menggantung, kolam yang keruh, mendung yang menggantung, tas punggung, tongkat. Dan… lalu…? Jalan ...

December 27, 2018
Ilustrasi foto: Pandu Kalam. Foto hanya ilustrasi
Opini

Keresahan Terhadap Penerapan Cara Kuno yang Semestinya Telah Menjadi Bangkai Pada Kalangan Terpelajar

Budaya Orientasi Kehidupan Kampus (OKK) dari tahun ke tahun tidak berubah, sama sekali tidak berubah. Buat tugas, bentak-bentak, jemur di ...

September 9, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Anak-anak di Banjar Ole, Marga, Tabanan, mengikuti workshop yang digelar CushCush Galerry
Acara

Burung Menabrak Pesawat, Lele Dipatuk Ayam | Charcoal For Children 2021: Tell Me Tales

by tatkala
April 13, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Gejala Bisa Sama, Nasib Bisa Beda

by Putu Arya Nugraha
April 13, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (68) Cerpen (163) Dongeng (13) Esai (1456) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (352) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (343)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In