2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Prank

tatkalabytatkala
March 16, 2020
inCerpen
Prank
9
SHARES

Cerpen: Luh Riasih

“Aku sangat mencintaimu, apapun akan kulakukan untukmu!”

 Terdengar manis. Begitulah perasaan Gusti terhadap Dayu. Ketulusan besar Gusti yang mencintai Dayu. Dan meski ia hanya kuli bangunan, Dayu menerima kekurangan itu dari Gusti.

Mereka  sudah lama menjalin kasih, bahkan masing-masing keluarga sudah saling mengenal. Dayu, yang sehari-hari mengajar di salah satu sekolah dasar di kampungnya sangat sulit untuk bertemu Gusti. Tempat tinggal mereka lumayan saling berjauhan.

Malam itu mereka bertemu. Gusti ingin menikahi Dayu. Ia merasa sudah mampu untuk menafkahi dan  menjadi kepala keluarga yang baik. Mendengar hal itu Dayu merasa sangat bahagia, namun di sisi lain dia ingat akan perkataan ayahnya saat di meja makan.

“Jika kau nanti menikah dengan seorang PNS, maka ikutlah bersama suamimu, ayah yakin kamu bahagia bersamanya. Namun jika kamu menikah dengan seorang kuli bangunan, maka tetaplah tinggal di rumah ini, biarkan suamimu yang ikut denganmu. Ayah tidak yakin kamu bahagia jika ikut dengan kuli bangunan itu!”

 Begitulah ucapan ayah Dayu, malam itu, sekitar tiga bulan lalu,

 Dengan sabarnya Gusti menunggu jawaban Dayu. Dayu berpikir sebentar. Lalu dia  menerima ajakan Gusti.  Syaratnya, tentu saja ikut apa perkataan ayah Dayu. Gusti ikut di rumah Dayu.

Mendengar hal itu, Gusti sangat senang, namun agak terusik,  dia tidak yakin jika keluarga akan mengiklaskan anak lelakinya ikut dengan istri. Melihat adat yang berlaku di desanya, sebagian besar orang-orang  yang sudah menikah pasti istrinya tinggal dengan suaminya.  

Gusti lantas bertemu dengan keluarganya. Ia menceritakan tentang syarat calon istrinya tersebut, dia juga menceritakan perasaan cinta yang sangat dalam terhadap Dayu. Mendengar hal itu keluarganya dengan sangat berat mengiklaskan anak sulungnya harus mau menuruti kata sang kekasih.

Satu bulan setelah mereka menikah menjadi hal yang sangat membahagiakan, namun beberapa hari belakangan ini  Gusti dan Dayu sering mengalami keributan, Gusti yang sekarang tidak lagi bekerja, hanya bisa mengandalkan gaji yang diterima Dayu sebagai pengajar.

“Aku sangat menyesal menjadi istrimu, selama ini,  kamu tidak bisa memberikan apa yang aku mau!”

Itulah ucapan Dayu ketika mereka ribut.

Selama ini Gusti hanya dianggap seperti budak oleh sang istri, namun Gusti tidak pernah mengeluh. Dia paham akan statusnya yang harus ikut adat istrinya. Pekerjaan yang seharusnya menjadi kewajiban istri, namun juga harus dia yang mengerjakan, dan hal itu sudah menjadi kebiasaannya.

Hingga suatu ketika dia merasa sudah gagal menjadi seorang kepala keluarga yang tidak  bisa membimbing istrinya.

Suatu pagi, si saat matahari mulai menampakkan diri, Gusti mencoba berbincang dengan sang istri. Setiap kalimat yang diucapkannya selalu berusaha meyakinkan sang istri untuk kembali seperti yang dulu, wanita yang dikenalnya polos, lugu, dan ,menerima segala kekurangannya. Namun, Dayu seperti tidak menggubris perkataan suaminya, dia terlihat biasa-biasa saja, entah apa yang terjadi padanya.

Setiap pagi Gusti selalu mengingatkan tentang kewajiban sang istri, dan selalu istrinya bersikap tidak peduli. Tetapi dia terus berusaha  agar istrinya bisa berubah.

Hingga suatu hari, Gusti diberitahu seorang guru, teman Dayu, kalau Dayu masih berada di sekolah bersama seorang lelaki. Gusti pun penasaran. Ia pergi ke tempat istrinya mengajar, ketika  menengok ke salah satu ruangan, dia melihat sang istri bersama seorang lelaki, entah itu siapa. Kakinya mulai gemetaran, wajahnya mulai memerah, cinta tulus yang selama ini dia berikan terhadap istrinya, merasa sudah dikhianati.

Dengan sigapnya dia melangkahkan kaki menghampiri sang istri, namun ruangan itu tiba-tiba gelap gulita, istri dan pria yang tadi sudah tidak ada, Gusti merasa semakin marah, lalu seketika ada suara wanita sedang bernyanyi terdengar dari ruangan itu, dia langsung mencari sumber bunyi tersebut, hingga tiba di sebuah ruangan yang dihiasi begitu banyak balon dan origami yang meriah,  dia benar-benar kaget, ternyata wanita itu adalah istrinya, dan pria itu juga di sana bermain gendang, ayah bahkan keluarga Dayu juga di sana. Hal  itu  semakin membuat Gusti bingung.

Dayu  menarik tangan sang suami, dia mengajak Gusti untuk menari di tengah ruangan tersebut, yang diiringi dengan irama gendang lelaki tadi, dan disaksikan oleh keluarga Dayu.

 “Aku tidak pernah berubah, aku masih tetap wanita yang kamu kenal dulu, perasaan ini masih tetap sama seperti yang dulu, I LOVE YOU My Husband,” ucap Dayu kepada sang suami,

Itu semakin membuat Gusti kebingungan, entah apa yang terjadi dengan istrinya, yang pasti dia tahu kalau istrinya berubah sikap satu bulan belakangan ini. Namun dia hanya diam,  sambil memandang bola mata istrinya.

“Kamu tidak perlu bingung, selama ini aku hanya ingin pranksuami kesayanganku, tidak mungkin suami sebaik dan setulus sepertimu tega aku sia-siakan. Aku hanya ingin tahu batas kesabaranmu jika dihadapkan terhadap suatu masalah yang besar. Dan kamu benar-benar lelaki yang tangguh, aku juga ingin membuktikan kepada ayahku, kalau suami yang baik itu tidak harus dipandang seberapa kekayaan yang dia miliki, na mun juga dari ketulusan dan tanggung jawabnya,” ucap Dayu sambil membalas pandangan manis sang suami.

Mendengar hal itu, Gusti baru bisa mengucapkan sesuatu hal terhadap Dayu

“Hal yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Prank iya prank. Dia yang hampir buat aku gelap mata. Aku merasa lega, karena kamu tidak pernah berubah.  Aku tidak akan pernah bisa memaafkan diriku, jika istri yang selama ini aku cintai harus jatuh kepelukkan orang. So I LOVE YOU Beby”. Itulah ucapan yang dilontarkan Gusti terhadap Dayu.

Sontak mereka berdua tertawa akan kejadian di pernikahannya yang dibilang masih seumur jagung. Ayah Dayu merasa sangat bersalah menilai Gusti, dia merasa malu terhadap menantunya.

“Saya sebagai mertua benar-benar merasa bersalah karena menilai dirimu berdasarkan materi. Ayah minta maaf atas semua ini!” kata sang mertua terhadap Gusti.

“Bagiku itu wajar, karena pasti setiap orangtua ingin yang terbaik untuk anaknya,” ucap Gusti.

Sang mertua lalu memeluk Gusti sambil menangis terharu akan ucapan Gusti.

 Di hari selanjutnya mereka melakukan aktivitas yang sudah tidak lagi sama dari hari-hari sebelumnya, Gusti dipanggil untuk mengerjakan proyek besar, dan dia dipercayai sebagai kordinatornya. Sedangkan Dayu masih mengajar di sekolah dasar, namun sembari menjalani kewajibannya sebagai istri.

Mereka sudah tidak tinggal dengan keluarga Dayu, Gusti yang mendapat bonus dari atasannya, bisa membeli rumah sendiri. [T]

*Cerpen ini hasil workshop penulisan cerpen sehari dalam acara Mahima March March March, 14 Maret 2020 di Rumah Belajar Komunitas Mahima.

Luh Riasih, Lahir di Panji, Sukasada, Buleleng, 13 Maret 2003. Kini masih menempuh pendidikan di SMAN 1 Sukasada.

Tags: Cerpen
Previous Post

Sebelas

Next Post

Ibu, Kau Menyesal Mengandungku?

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
Ibu, Kau Menyesal Mengandungku?

Ibu, Kau Menyesal Mengandungku?

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co