28 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Ulasan
Cover buku WHY?: THE ANALECTS OF CONFUCIUS dan para tokoh-tokoh di dalamnya

Cover buku WHY?: THE ANALECTS OF CONFUCIUS dan para tokoh-tokoh di dalamnya

Komik Khong Hu Cu yang Keren

Bhujangga Lanus by Bhujangga Lanus
January 7, 2020
in Ulasan
14
SHARES

Untuk mengisi liburan, saya membeli buku ini. Saya berpikir panjang untuk memilih buku WHY? diantara Bill Gates dengan Khong Hu Chu.

Akhirnya, saya memilih untuk membaca buku Khong Hu Chu.

Mengapa saya memilih untuk membaca buku ini?

Saya memilih untuk membaca buku ini karena ada banyak hal yang ingin saya tahu dari tokoh terkenal ini, dan saya tidak memilih Bill Gates karena saya sudah banyak tahu tentang Bill Gates.

Informasi tentang buku ini:

  • Judul Buku: WHY?: THE ANALECTS OF CONFUCIUS
  • Jumlah halaman: 189 halaman.
  • Harga buku: Rp.120.000,00.
  • Penulis buku: Yeongseon CHO.
  • Penerbit: PENERBIT PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO.
  • Kategori usia: 12+ tahun keatas.

Menurut saya, buku ini sangatlah bagus dan menarik. Saya sangat terkesan setelah saya membaca buku ini. Cerita tentang Nabi Khongcu-nya juga sangatlah menarik.

Apa saja yang menarik dari buku ini?

1.            Buku ini bergambar. Jadi, buku ini enak dilihat dan dibaca. Saya juga jadi mudah untuk membayangkannya.

2.            Bahasanya yang santai membuat saya mudah untuk memahami isi dari buku ini dan enak dibaca.

3.            Ringkasan poin-poin dibuat dalam komik yang menarik, sehingga lebih mudah dipahami.

Buku ini menceritakan tentang Nabi Khongcu yang berubah menjadi anak kecil karena mesin waktu yang memanggilnya ke masa depan. Beliau berusaha untuk menularkan pikirannya terhadap seorang anak yang ditemuinya di masa depan yaitu Komji dan Omji. Beliau juga menularkannya kepada orang lain.

Nabi Khongcu adalah salah satu tokoh besar di negeri China. Nabi Khongcu lahir pada 2.500-an tahun yang lalu, atau bisa dibilang 500-an tahun sebelum masehi. Pada awalnya, Nabi Khongcu dilahirkan di keluarga yang miskin. Namun, suatu hari ia memutuskan untuk belajar lebih banyak, dan akhirnya menciptakan sebuah ajaran. Hal-hal yang ia ajarkan kepada pengikut-pengikutnya atau murid-muridnya adalah tentang ajaran moral, sikap teladan, dan pantang menyerah.


Contoh-contoh atau hal-hal yang diajarinya adalah:

1.            KEINGINAN adalah hal yang lebih baik daripada BAKAT, dan MENYUKAI adalah hal yang lebih penting dibandingkan KEINGINAN: Hanya memiliki BAKAT saja itu tidak cukup. Kita harus memiliki KEINGINAN untuk mengembangkannya. Dan jika kita MENYUKAI dan menikmatinya, akan menjadi lebih baik karena kita akan menjadi dekat dengan KEINGINAN dan dapat dikembangkan lebih dalam.

2.            PERATURAN dibuat untuk dipatuhi dan ditaati: Kita harus mematuhi peraturan yang telah dibuat atau diciptakan supaya dapat menciptakan masyarakat yang bersih, tertib, dan damai. Sebagai contohnya, kita harus membuang sampah pada tempatnya supaya lingkungan menjadi bersih dan rapi, dan jika kita membuang sampah sembarangan, lingkungan akan menjadi kotor dan tidak teratur. Oleh karena itu, peraturan dibuat atau diciptakan untuk kita patuhi dan taati.

3.            BERPIKIR terlebih dahulu sebelum BERTINDAK: JIka kita ingin bertindak sesuatu, kita harus berpikir terlebih dahulu “Apakah tindakan tersebut mesti dilakukan atau tidak?” dan meyakininya agar kita tidak menyesal kemudian, dan hal itu akan merugikan diri kita sendiri dan kadang juga bisa merugikan orang lain.

4.            BERTINDAK terlebih dahulu sebelum BERBICARA: Orang yang pandai adalah orang yang tidak banyak berbicara tetapi ia dapat bertindak dan melakukannya (sama seperti istilah “air tenang menghanyutkan”). Kita harus melakukan dan membuktikan apa yang akan kita bicarakan supaya orang lain percaya dengan kita.

5.            Kita harus memiliki dasar yang kuat dalam mencapai sesuatu: Jika kita memiliki keinginan untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan, maka kita harus memiliki dasar keinginan yang kuat yaitu dengan SEMANGAT dan USAHA KERJA KERAS. Sama seperti membangun gedung, bila kita membangun dasarnya dengan sangat kuat, maka bangunan tersebut dapat berdiri dengan kokoh dan tidak mudah terjatuh.

Informasi tentang Nabi Khongcu:

1.            Nama Lengkap: Khong Hu Cu, Konfusius (Confusius, bahasa Latin), Kong Qiu, atau sering hanya disebut Khongcu (Khongzi) nama aslinya adalah Qiu alias Zhongni artinya “anak kedua dari bukit Ni”.

2.            Orang Tua:

•             Ayah: Kong Shu Lianghe, seorang perwira dari negeri Lu

•             Ibu: Yan Zhenzai

3.            Tempat & Tanggal Lahir: Tanggal 27 bulan ke-8, tahun 551 sebelum masehi di kota Zouyi, di desa Changping, saat ini di Provinsi Shandong, Cina.

4.            Masa Hidup: 551-479 Sebelum Masehi

5.            Gelar atau Julukan: Tianzi Muduo (Genta Rohani Tuhan)

Nabi Khongcu di masa hidupnya sangat disenangi oleh banyak orang. Banyak orang ingin bertanya kepadanya karena kepintaran dan kebaikannya. Pada saat beliau telah wafat pada umur 70-an, murid-muridnya yang setia dengannya membuat sebuah kitab yang bernama KITAB LUN YU atau ANALEK, yakni kitab yang berisi tentang ajaran-ajaran dan nasehat-nasehat yang telah beliau sampaikan. Ajarannya pun tersebar ke berbagai tempat dengan nama KHONG HU CU atau CONFUCIUS (dalam bahasa Latin). [T]

Tags: BukuKhong Hu CukomikKonfusius
Bhujangga Lanus

Bhujangga Lanus

Siswa kelas VII, penulis pemula

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Sketsa Nyoman Wirata
Puisi

Puisi-puisi Alit S Rini | Aku dan Pertiwi, Percakapan di Depan Api

by Alit S Rini
January 23, 2021
Pentas Teater Kalangan
Ulasan

Menonton, Pentas, dan Sudut Pandang yang Berubah – [Catatan Guyub Kalangan]

Seperti hari-hari biasa aku melakukan rutinitasku. Bangun, ngampus, terus tidur-tiduran di kos. Aku lupa tepatnya tanggal berapa tapi yang pasti ...

July 20, 2019
Esai

Dokter & Dukun, Tujuan Sama, Satu Naik Heli, Satu Naik Boat, Tidaklah Bertabrakan…

Kenapa dukun dan dokter bersaudara? Karena tujuan mereka sama, yaitu menyembuhkan orang sakit. Kalau tujuannya buruk, entah itu dukun entah ...

March 16, 2019
Lukisan capung di dinding Kulidan Kithen
Ulasan

Tentang Capung – Pendidikan Ekologi dari Dinding Kulidan Kitchen and Space

Kulidan Kitchen merupakan tempat makan yang unik terletak di Jalan Salya, Guwang, Sukawati , Gianyar. Hidangan kentang goreng di sini ...

February 11, 2020
Foto : Dok. Pasemetonan Jegeg Bagus Tabanan
Acara

Lomba Tari Bali dan Lomba Busana | Festival Budaya XI Pasemetonan Jegeg Bagus Tabanan

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun 2021 ini, Pasemetonan Jegeg Bagus Tabanan - Duta Pariwisata dan Budaya Kabupaten Tabanan, kembali menghadirkan ...

January 20, 2021
Ilustrasi: tatkala.co/Nana Partha
Esai

Kulit Putih, Wajah Glowing, Pakai High Heels – Ah, Cantik Itu Duka

Tempo lalu, di tengah merebaknya kasus Covid-19 lengkap dengan segala kekhawatiran banyak orang, saya keluar rumah untuk membeli hand sanitizer ...

March 22, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Moch Satrio Welang dalam sebuah sesi pemotretan
Kilas

31 Seniman Lintas Generasi Baca Puisi dalam Video Garapan Teater Sastra Welang

by tatkala
January 27, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Puji Retno Hardiningtyas saat menyampaikan ringkasan disertasi dalam ujian terbuka (promosi doktor) di Universitas Udayana, Selasa, 26 Januari 2021.
Opini

Antara Keindahan dan Kehancuran | Wacana Lingkungan Alam dalam Puisi Indonesia Modern Karya Penyair di Bali Periode 1970-an Hingga 2010-an

by Puji Retno Hardiningtyas
January 28, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (150) Dongeng (10) Esai (1363) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (312) Kiat (19) Kilas (193) Opini (472) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (97) Ulasan (330)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In