26 February 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai

“Bayanganku Lebih Baik” – Jadilah Bayangan Diri, Bukan Orang Lain

I Nengah Juliawan by I Nengah Juliawan
October 10, 2019
in Esai
29
SHARES

“Aku tak butuh teman yang berubah saat aku berubah dan mengangguk saat aku mengangguk. Bayanganku bisa melakukannya dengan lebih baik” –Plutarch–

Terbahak dalam hati di saat seorang seolah-oleh setuju dengan apa yang dilakukan oleh penguasa danawa.  Seolah-olah setuju, padahal aku tersadar bahwa di balik semua itu hanyalah sabatas tipu muslihat, layaknya seorang artis papan atas yang mampu mengolah rasa, bahasa serta tingkahnya, agar nampak natural. Kita tahu, itu hanyalah kebohongan peran semata.

Ada kebutuhan lain tersembunyi dalam aksi mengangguk, tersenyum, bahkan sedia membungkuk dengan lirihnya. Aku tak tahu kebutuhan itu, sungguh!

Namun yang aku tahu, dia secara sadar telah merendahkan dirinya agar terhindar dari “kelaparan”. Tentunya ada pertanyaan yang menampar dalam benakku, “Nyamankah kalian hidup dalam kepura-puraan semu seperti itu? Apa bedanya kau dengan yang tidak hidup, jika hidupmu tidak hidup menjadi dirimu sendiri?”

Aku teringat bahwa lelaki jawa kuno pernah berkata padaku, bahwa untuk menjadikan dirimu sendiri “hidup” dalam dunia ini kau cukup bersikap seperti pendahulumu yang sederhana dan menerima apa yang ditawarkan oleh pertiwimu.

Lalu kenapa kebohongan peran ini sangat popular dan menjalar seperti telah menjadi persekongkolan aksi?

Menurut aku yang hanya abdi seorang punakawan rendahan ini, hal-hal tersebut dapat terjadi tentu karena arah perubahan yang drastis dan non sistematis, yang mana perubahan merupakan sesuatu yang memang terkadang menakutkan, bahkan ada air mata disertai kepedihan yang mengucur deras, membuat kita tidak nyaman, bingung, dan sulit untuk beradaptasi. Akan tetapi, perubahan dan waktu adalah hal yang abadi dan tidak dapat untuk dihindari.

Seringkali perubahan menjadi salah satu faktor utama mengapa perubahan terkadang datang tanpa kita sadari dan kita dituntut untuk menjadi seseorang yang mampu beradaptasi, dan karena perubahan tersebut orang-orang yang tak mampu untuk beradaptasi akan enggan untuk keluar dari tempurungnya dan menghalalkan segala cara demi kekenyangannya sendiri.

Orang-orang tersebut adalah yang selalu merasa lapar dan tidak pernah puas. Mereka akan selalu mematuhi dan mengikuti para penguasa danawa dengan kekayaannya. Para makhluk nista ini sangat mudah dikenali, biasanya berwujud laki-laki, namun ada juga yang berwujud perempuan, cirinya sangat kentara, entah sadar atau tidak atau memang pura-pura bodoh. Mereka sesungguhnya terlihat jelas mulai dari kepribadiannya yang vulgar, hipokrit (banyak muka), ambisius yang tinggi dalam tatanan vokalisasi. Aku coba ibaratkan seperti “Kuluk Ngongkong Tuara Ngutgut”.

Memang iya betul seperti anjing yang mengongong namun tidak mengigit. Suaranya yang lantang, dengan nada yang tinggi tapi tak satupun pekerjaan terselesaikan, bahkan parahnya makhluk ini biasanya mengakui pekerjaan orang lain bahwa seolah-olah dialah yang berkeringat untuk pekerjaan tersebut. Dan tak dapat dipungkiri kembali, bahwa mereka bekerja bukan karena tugas dan kewajiban, tetapi karena pujian, uang, dan jabatan.

Mengapa aku sebutkan bahwa bayangan itu lebih baik? Jelas, karena tidak ada peniru yang lebih baik dari bayangan itu sendiri. Berhentilah berubah ke arah yang tidak menjadikan dirimu hidup sebagai pribadi dirimu sendiri dan jika kau masih bersikap seperti mahluk-mahluk nista tersebut, maka kau tidak akan pernah merasa nyaman dalam hidupmu, tak pernah merasa bebas dan merasakan benar-benar hidup, selalu terkungkung dalam langkah-langkah yang sama.

Jika kepercayaan diri menjadi masalah bagimu untuk hidup maka mulailah putuskan sulur-sulur hitam yang menjalar dalam penyimpangan etikamu. Sadarilah kekuatan, talenta, dan minat terbaik dalam dirimu dan jangan tergoda untuk mengurusi kelebihan dan kekuatan orang lain, mulailah untuk ikhlas dan terus belajar.

Pedalami sastra-sastra masa lalu yang penuh akan petuah hidup serta kosongkan ego, isi dengan diskusi komunikasi positif bersama orang-orang yang bahagia dengan kejujurannya, dan selalu ikhlas bekerja daripada apa yang diberikan kepadamu saat ini. Niscaya kau akan meraih sebuah hasil yang berlipat ganda pada masa yang mendatang, tidak perlu untuk lagi menjadi orang lain dalam hidupmu demi rasa nyaman tersebut.

Mulailah membuat komitmen hari ini untuk selalu memberikan yang terbaik, karena seperti kata Napoleon Hill, “Ia yang mengerjakan lebih dari apa yang dibayar, pada suatu saat akan dibayar lebih dari apa yang ia kerjakan” [T]

Tags: filsafatgaya hidupkehidupansastra
I Nengah Juliawan

I Nengah Juliawan

Lahir di Denpasar. Kini dosen di STAHN Mpu Kuturan Singaraja

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi Florence W. Williams dari buku aslinya  dan diolah oleh Juli Sastrawan
Cerpen

Si Ayam Betina Merah | Cerpen Florence W. Williams

by Juli Sastrawan
February 24, 2021
Esai

Pesta Dansa

Apa yang spesial dari sebuah pesta dansa? Saya tidak tahu karena saya belum pernah berdansa. Bagaimana bergerak mengikuti irama musik, ...

May 8, 2019
Komposisi Perspektif karya Komang Wulandari (Foto Bentara Budaya Bali)
Kilas

Komang Wulandari dan AA Putu Atmaja, Komposer Muda yang Menyikapi Ulang Gamelan Bali

Dua komposer muda yakni Ni Komang Wulandari (23 tahun) dan Anak Agung Putu Atmaja (30 tahun) unjuk karya terkini mereka ...

August 26, 2019
Ulasan

Seni Rupa untuk Menyembuhkan Derita Bangsa

Cinta ibarat anggur. Barang siapa meneguknya, ia akan merasa semakin dahaga – Jalaluddin Rumi Kita baru saja melangsungkan bulan-bulan politik ...

July 16, 2019
Foto ilustrasi: Pameran instalasi di atas pohon || Foto Mursal Buyung
Esai

Ayah, Rumah Pohon, dan Cara Elegan Menghadapi Problematika Masa Muda

Selama hidup kita tentu selalu ingin menjadi lebih baik, wajar sekali dan sangat manusiawi. Menjadi lebih baik tentu sebaiknya disertai ...

February 22, 2021
Esai

Festival Penonton, Penonton Festival

Berpuluh-puluh tahun setelah Bali berhasil mengembangkan PKB (Pesta Kesenian Bali) sebagai ruang akomodatif dalam merancang festival kebudayaan, dengan ratusan produk ...

December 6, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jaja Sengait dari Desa Pedawa dan benda-benda yang dibuat dari pohon aren [Foto Made Saja]
Khas

“Jaja Sengait” dan Gula Pedawa | Dan Hal Lain yang Bertautan dengan Pohon Aren

by Made Saja
February 25, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Dedek Surya Mahadipa
Esai

Cerita-Cerita Biasa dan Tak Biasa Semasa Pandemi

by Dedek Surya Mahadipa
February 26, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (155) Dongeng (11) Esai (1412) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (340) Kiat (19) Kilas (196) Opini (477) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (101) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In