28 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Khas
Rudolf Dethu dan Ayip Budiman

Rudolf Dethu dan Ayip Budiman

Jah Megesah Vol. 03 – Modal Manusia, Musik dan Militansi

Jimbarwana Creative Movement by Jimbarwana Creative Movement
February 12, 2019
in Khas
64
SHARES

Membangun peradaban adalah membangun mental manusia. Manusia menjadi energi besar kemajuan apabila memiliki kebanggaan dan keterlibatan aktif bagi apa yang diperjuangkannya.

Dua pembicara Jah Megesah Vol. 03, Rudolf Dethu dan Ayip Budiman bersepakat menempatkan manusia menjadi unsur paling vital, melalui kreativitas dan militansi yang dimilikinya.

Mengambil tema Rumah Sanur: Modal Manusia, Musik, dan Militansi, Jah Megesah yang diselenggarakan di Rompyok Kopi Komunitas Kertas Budaya, Negara, Jembrana, dan dimoderatori Umam al Maududy itu mendapat atensi yang serius banyak pihak. Sebab aktivasi ruang baik berupa komunitas ataupun wilayah atau kota, memiliki persamaan mendasar, meski dengan tantangan yang beragam.

“Yang paling penting adalah menumbuhkan kebanggaan terhadap apa saja yang diperjuangkan. Jika kebanggaan ini melekat, otomatis militansi akan tumbuh sebagai modal dasar untuk membangun sesuatu. Apa pun itu,” ungkap Ayip.

Ayip merupakan inisiator Rumah Sanur. Sejak awal, ia memang membentuk Rumah Sanur menjadi rumah kreatif bagi siapa saja. Melaui Rumah Sanur, Ayip berupaya mengarahkan pembangunan kreativitas yang inklusif dengan membentuk ekosistem kreatif untuk mendorong inovasi sosialyang berfokus pada pengelolaan sumberdaya dan pengembangan produk.

Untuk mencapainya, Ayip menjelaskan bahwa ada tiga hal mendasar yang menjadi titik berangkat Rumah Sanur, yakni sense of place, 3rd space, dan serendipity space. Ketiganya bersinergi untuk memberi sensasi pertemuan bagi setiap orang. “Kesan sebuah tempat sangat penting di dalam menumbuhkan keinginan untuk selalu datang. Menariknya adalah, ketika orang-orang dari berbagai latar belakang mengunjungi Rumah Sanur, kita menskenariokan kedatangan itu agar terjadi hubungan baru diantara pengunjung. Karena itu, konsep yang dibangun di Rumah Sanur memungkinkan untuk terjalinnya relasi baru antara sesama pengunjung. Sekali lagi, kita sengaja skenariokan jalinan relasi itu,” terangnya.

Di sisi lain, Rudolf Dethu mengungkapkan strategi untuk menarik kedatangan pengunjung adalah lewat media musik. Ia percaya, musik merupakan alat komunikasi paling efektif untuk mempertemukan, sekaligus merekatkan berbagai kalangan.

“Musik bisa merangkul siapa saja, paling gampang ditularkan untuk menciptakan crowd. Karena itu, musik yang kita programkan mesti lintas genre dan berjenjang untuk menarik jenis massa yang berbeda,” ungkapnya.

Dethu yang selama ini dikenal sebagai propagandis mengingatkan bahwa modal manusia adalah segala-galanya. “Melelahkan itu pasti. Kita mesti menjadi host, menyambut setiap orang yang datang dan menciptakan suasana yang akrab ke sesama audience. Selain itu, kita juga melakukan pendampingan terhadap musisi. Memang benar kita open terhadap segala genre musik, tapi bukan berarti kita tidak mengkurasinya. Kurasi penting untuk menjaga kualitas pertunjukan sekaligus sebagai tanggung jawab kita juga kepada publik,” tambahnya.

Kota dan Hal yang Mengitarinya

Mengelola suatu wilayah, baik dalam skala kecil (komunitas) maupun besar (kota) sesungguhnya memiliki pendekatan yang sama. Dalam kesempatan itu, pengelola Rompyok Kopi sekaligus Koordinator Komunitas Kertas Budaya, Nanoq da Kansas, mengisahkan bagaimana ia dan kawan-kawan di Jembrana cukup militan untuk membangun tempat yang diproyeksikan sebagai rumah singgah tersebut. Hampir setiap hari, selalu saja ada aktivitas utamanya mengenai pembelajaran seni kepada pelajar di Jembrana. “Tapi akhirnya malah warga yang seperti enggan datang. Rompyok jadi terkesan tenget dan hanya jadi tempat bagi ‘orang-orang serius’,” ungkapnya.

Terkait hal ini, sekali lagi Dethu menerangkan jika segalanya akan bisa cair lewat musik. Namun yang mesti digarisbawahi adalah, komunikasi yang ditawarkan harus lebih ngepop. Karena itu, pengelola mesti mampu merangkul setiap kalangan dari berbagai usia.

Peserta Jah Megesah Vol 3 di Rompyok Kopi Kertas Budaya, Jembrana

Sementara Ayip menjelaskan bahwa keberadaan tempat harus memberi manfaat dan mampu mengakomodasi aktivitas warga.Hal ini berarti, penting untuk menciptakan persamaan antara sesama manusia, tidak ada perlakuan yang berbeda.

Di sisi lain,lanjut pria yang juga merupakan konsultan branding beberapa kota di Indonesia,pemahaman terhadap peta potensi wajib dimiliki. Namun tak berhenti sampai di sana, pemuktahiran juga menjadi keharusan karena selalu berlaku dinamis. Setiap tempat, termasuk kota memiliki karakternya masing-masing, entah itu karena pengaruh historis atau lainnya. Dengan demikian, setiap kota mesti memiliki story telling-nya sendiri untuk memproduksi wacana yang mampu mencerminkan identitas masing-masing, tanpa mengabaikan siapa saja yang menjadi bagian di dalamnya.

“Segalanya harus dirangkul, bergerak bersama dan menciptakan kesamaan visi untuk mencapai apa yang diharapkan. Interaksi harus dibangun dengan titik berat pada transformasi pengetahuan,” demikian Ayip.

Sementara Wakil Bupati Jembrana, Made Kembang Hartawan, mengapresiasi program Jah Megesah yang diselenggarakan Jimbarwana Creative Movement (JCM) bersama Komunitas Kertas Budaya. Menurutnya program ini penting sebagai media edukasi, utamanya di era digital yang demikian pesat.

“Orang-orang yang survive adalah mereka yang kreatif dan mampu meningkatkan nilai produk. Kreativitas masyarakat Jembrana tentu juga merupakan kekayaan daerah yang mesti diapresiasi dengan serius. Karena itulah, Pemda (Pemkab Jembrana) ingi memaksimalkan kreatif muda Jembrana, salah satunya dengan membangun creative hub,” tukasnya.

Tags: Industriindustri kreatifjembranakreatifitas
Jimbarwana Creative Movement

Jimbarwana Creative Movement

Jimbarwana Creative Movement Merupakan sekumpulan pemuda Jembrana dari berbagai latar belakang disiplin ilmu, mulai dari creative enterpreneur hingga ke seniman digital. Kecintaan pada Jembrana sebagai "Ibu" melahirkan kegelisahan untuk menciptakan Jembrana yang lebih progresif.

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Sketsa Nyoman Wirata
Puisi

Puisi-puisi Alit S Rini | Aku dan Pertiwi, Percakapan di Depan Api

by Alit S Rini
January 23, 2021
Ilustrasi: IB Pandit Parastu
Cerpen

Semua Kucing itu ada di Penjara

Cerpen: Ferry Fansuri PAGI ini seperti hari sebelumnya, aku selalu menikmati secangkir kopi hitam racikan dari biji Gayo pemberian dari ...

February 2, 2018
Ilustrasi: Putik Padi
Esai

Bagaimana Proses Terjadinya Hujan? – Berceritalah Ibu kepada Ratna

RATNA duduk termenung di samping jendela memperhatikan rintik-rintik nyanyian hujan jatuh dari langit. Ia terheran akan rintik-rintik hujan. “Mengapa begitu ...

February 2, 2018
Wayan Redika, Blessing, 2005, Acrylic On Canvas, 100x100cm
Puisi

I Putu Agus Phebi Rosadi# Puisi: Upas Tawun, Sepasang Bola Mata Penuh Cahaya

. UPAS TAWUN Kau akhirnya percaya Mimpi adalah pertanda Seekor gagak menikam jantung anakmu malam itu Sampai kini ia lemas ...

February 2, 2018
Para lansia di Desa Sampalan Tengah, Klungkung, melakukan senam bersama
Peristiwa

Senang Melihat Lansia Senam dengan Gembira – Kabar KKN Undiksha di Sampalan Tengah

SEBAGAI mahasiswa, sekaligus sebagai anak muda, kita senang melihat para lansia (warga usia lanjut) beraktifitas. Mereka bergerak, mereka bergembira. Itulah ...

February 2, 2018
Foto: Ali
Peristiwa

Serambi Masjid, Pengungsi Gunung Agung, dan Kampung Islam Buitan

  “Nanti, mudah-mudahan saya bisa kembali ke sini,” kataku sebelum meninggalkan Kampung Islam Desa Buitan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Moch Satrio Welang dalam sebuah sesi pemotretan
Kilas

31 Seniman Lintas Generasi Baca Puisi dalam Video Garapan Teater Sastra Welang

by tatkala
January 27, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Puji Retno Hardiningtyas saat menyampaikan ringkasan disertasi itu disampaikan dalam ujian terbuka (promosi doktor) di Universitas Udayana, Selasa, 26 Januari 2021
Opini

Antara Keindahan dan Kehancuran | Wacana Lingkungan Alam dalam Puisi Indonesia Modern Karya Penyair di Bali Periode 1970-an Hingga 2010-an

by Puji Retno Hardiningtyas
January 28, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (150) Dongeng (10) Esai (1363) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (312) Kiat (19) Kilas (193) Opini (472) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (97) Ulasan (330)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In