17 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Khas
Ade Putri & Dibal Ranuh dipandu Wena Wahyudi  di Jah Megesah #02

Ade Putri & Dibal Ranuh dipandu Wena Wahyudi di Jah Megesah #02

Menghapus Jarak Idealisme dan Komersialisasi Bersama Ade Putri & Dibal Ranuh di Jah Megesah #02

Jimbarwana Creative Movement by Jimbarwana Creative Movement
November 20, 2018
in Khas
14
SHARES

SEBUAH foto menyimpan seribu kata. Sementara teks memberi penekanan pada pemaknaannya. Segalanya bersinergi untuk menciptakan sesuatu yang lebih memiliki nilai.

Hal-hal yang selama ini dipandang sederhana sesungguhnya memiliki nilainya sendiri. Taruhlah itu nasi putih. Barangkali tanpa teknik pengisahan yang menarik, makanan pokok ini hanyalah menjadi sesuatu yang biasa karena begitu akrab dengan keseharian. Melalui storytelling, didukung oleh kreasi sebuah foto, seseorang bisa saja dengan ringan menceritakan tentang kisah perjalanan padi menjadi nasi, termasuk juga informasi mengenai di mana padi itu ditanam, bagaimana kultur petani hingga metode penanamannya.

“Dasarnya, sudah tentu adalah literasi dan wawancara. Dari sanalah penggalian informasi bisa dilakukan lebih mendalam. Dengan mengetahui proses hingga terciptanya, diharapkan kita bisa lebih menghargai makanan,” ungkap Culinary Story Teller dan Food Stylist, Ade Putri Paramadita, dalam Jah Megesah Vol. 02: Commercial Photography – The Magic of Story Telling, Sabtu (17/11) di Gedung Mendopo Ksari, Negara.

Kisah-kisah yang muncul dalam karya fotografi adalah media untuk berbagi. Berbagi di sini tentu tidak hanya berada dalam wilayah idealisme semata, namun bergerak cepat menuju komersialisasi. Setiap saat, standar ideal juga berlaku dinamis, berubah sesuai pergerakan jamannya. Dan hari ini, mengemas informasi dengan teknik storytelling dipandang efektif untuk mempromosikan sebuah produk. “Ini tidak hanya berlaku untuk kuliner saja. Fashion, handycraft, apa saja bisa diceritakan agar lebih menarik,” katanya.

Ade Putri Paramadita

Saat ini, tambah moderator Wena Wahyudi sekaligus penggagas Jah Megesah, sudah tidak jaman lagi mempromosikan produk dengan informasi yang “padat”. Justru teknik pengisahan dengan mengambil sudut pandang yang berbeda dari suatu produk, hari ini, jauh lebih berhasil mendekatkan produk tersebut dengan calon konsumennya. Segalanya tergantung kreativitas dan kemampuan untuk menemukan keunikan produk yang akan dipromosikan.

Dalam Jah Megesah Vol. 02 yang digagas Jimbarwana Creative Movement, Ade tidaklah sendiri. Ia ditemani Dibal Ranuh, seorang fotografer profesional yang dikenal dengan karya-karyanya unik dan menarik secara komposisi. Kreativitas adalah dasar dari segalanya yang menjadi pondasi sebuah karya. Kejelian memandang objek dan kemampuan mewujudkannya menjadi sesuatu yang menarik mutlak mesti dimiliki seorang fotografer.

“Sama halnya dengan storytelling, kita mesti jeli mengambil angle suatu objek. Jika sudah peka, kita bisa lebih mudah memilah sisi mana yang akan kita gunakan untuk menghasilkan karya yang kuat, baik secara visual maupun pesan,” ucap Dibal.

Di tengah kemajuan teknologi, Dibal berupaya memberikan pemahaman bahwa terkadang keberadaan alat tak penting lagi. Dengan catatan, seseorang mesti mengetahui peruntukan foto tersebut. “Jika untuk pribadi atau sifatnya personal branding, tak masalah memakai kamera handphone. Tapi jika digunakan untuk tujuan komersil yang lebih luas, menghadapi client, setidaknya gunakan device yang benar-benar layak untuk menghasilkan karya hires. Karena nantinya, hasil foto tidak hanya berhenti sebatas informasi online semata,” ucapnya.

Jah megesah Vol.2

Selain membahas tuntas mengenai fotografi, Dibal juga mengajak peserta Jah Megesah untuk mengikuti workshop mengenai teknik menghasilkan foto komersial, utamanya pengambilan angle dan pencahayaan. “Dalam food photography, misalnya, fotografer tidak bekerja sendiri. Tapi mesti bekerja sama dengan food stylist untuk menghasilkan komposisi yang menarik dan masuk akal. Nah, kebetulan Mbak Ade (Ade Putri Paramadita) adalah seorang food stylist, kita minta bantuannya untuk menata makanan secara artistik,” ucapnya.

Terik di luar berimbas juga pada bangunan Mendopo Ksari yang semi terbuka. Namun gerah itu tak menyurutkan minat peserta Jah Megesah untuk mengikuti workshop yang diadakan. Selain mengangkat food photography, Dibal juga memberikan workshop tentang fashion photography, utamanya mengenai pengambilan angle yang menarik untuk materi promosi.

Budayawan DS Putra mengapresiasi Jah Megesah Vol 02 sebagai upaya edukasi bagi masyarakat Jembrana. Ia hanya menyayangkan masyarakat, utamanya pemuda Jembrana yang kurang peka dengan adanya peristiwa budaya tersebut. “Kalau ada yang harus disayangkan, anak muda Jembrana kurang tanggap, atau Jimbarwana Creative (Movement) yang kurang berkoar?” katanya.

Dalam sesi diskusi, ia juga menekankan pentingnya mengelola cultural shock menjadi sesuatu yang lebih kreatif sebagai wujud apresiasi terhadap apa pun juga. Rasa takjub inilah yang mesti harus dimiliki untuk menumbuhkan apresiasi terhadap apa pun itu. “Terima kasih kepada narasumber yang berkenan mampir ke Gumi Wayah Tanah Mekepung Jimbarwana yang selama ini menjadi peta buta Bali,” demikian DS Putra. (T)

LANJUTKAN BACA:

  • Ade Putri Paramadita, Kuliner dan Imaji Rasa yang Tak Terbatas
Tags: fotografiJah MegesahjembranaKreativitaskuliner
Jimbarwana Creative Movement

Jimbarwana Creative Movement

Jimbarwana Creative Movement Merupakan sekumpulan pemuda Jembrana dari berbagai latar belakang disiplin ilmu, mulai dari creative enterpreneur hingga ke seniman digital. Kecintaan pada Jembrana sebagai "Ibu" melahirkan kegelisahan untuk menciptakan Jembrana yang lebih progresif.

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
9 perempuan book launch
Essay

Still We Rise | Balinese Women Movements: 2 Empowering Projects, 21 Inspiring Women

2021 - A New Year for More Female Voices “Still I rise”. Lecturer, writer, and feminist activist Sonia Kadek Piscayanti...

by Irina Savu-Cristea
December 24, 2020

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Digital Drawing ✍️:
Rayni N. Massardi
Puisi

Noorca M. Massardi | 7 Puisi Sapta dan 5 Puisi Panca

by Noorca M. Massardi
January 16, 2021
Ilustrasi: Komang Astiari
Opini

Reklamasi Teluk Benoa, “Profit” atau “Benefit”?

MUNGKIN saya sudah terlambat menguraikan hal ini. Karena saat ini sudah makin banyak masyarakat yang menolak reklamasi Teluk Benoa. Namun ...

February 2, 2018
Google
Opini

Mengingat Anies Baswedan di Tengah Pesta Kesenian Bali

MUNGKIN tidak banyak yang ingat, atau tak banyak yang peduli, atau tak banyak yang ingin mengingat dan ingin peduli, bahwa ...

February 2, 2018
Lukisan Komang Astiari
Cerpen

Papasangan

Cerpen I Wayan Kerti Bau harum menyeruak seisi kamar. Aroma wewangian serasa menusuk hidung. Suasana mistis terasa kental, menyemburatkan suasana ...

October 13, 2019
Pameran "Blackscape  Series Gus Sindu" di Yogyakarta
Ulasan

Blackscape Series; Momentum Sindu Memaknai “Hening“

“Saya menampilkan seri karya yang sekarang (Black Scape Series) dengan kesadaran penuh. Dalam membaca dan merespon tema pameran “Peacefull Seaker ...

November 13, 2018
Ilustrasi: IG @punggor
Esai

Dari Vespa, Aku Jatuh Cinta

Panasnya matahari dan terik berada tepat di atas kepala membuat kulit seakan terbakar, dan akhirnya memilih untuk duduk manis di ...

May 5, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jukut paku di rumah Pan Rista di Desa Manikyang, Selemadeg, Tabanan
Khas

Jukut Paku, Dari Tepi Sungai ke Pasar Kota | Kisah Tengkulak Budiman dari Manikyang

by Made Nurbawa
January 16, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Lukisan di atas kardus. Karya ini diberi judul “Pariwisata Macet Jalan Raya Lancar”.
Esai

Pariwisata Macet, Jalan Raya Lancar

by Doni Sugiarto Wijaya
January 16, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (65) Cerpen (149) Dongeng (10) Esai (1347) Essay (6) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (2) Khas (308) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (96) Ulasan (327)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In