24 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Persona
Tini Wahyuni

Tini Wahyuni

Revolusi Seorang INTJ di Panggung Teater — Catatan Jelang Pentas Tini Wahyuni di 11 Ibu 11 Panggung 11 Kisah

Kadek Sonia Piscayanti by Kadek Sonia Piscayanti
November 17, 2018
in Persona
171
SHARES

SULIT menjelaskan seorang Ibu Tini Wahyuni dalam satu kata. Dia adalah seniman, dokter, pemikir dan penyendiri. Awalnya saya mengenal Ibu Tini Wahyuni sebagai pelukis. Dia juga ibu dari mahasiswa saya Kinanti Praditha, gadis cantik yang kini jadi pramugari.

Semakin lama semakin banyak pertautan saya yang menyebabkan saya semakin dekat dengannya. Ibu Tini Wahyuni adalah pengamat yang baik. Ia memperhatikan, menganalisis, menyikapi dan mendukung jika sebuah situasi berterima dengan hatinya.

Di dunia seni, Ibu Tini Wahyuni dikenal sebagai pelukis perempuan di Bali Utara yang karya-karyanya bertema kesunyian, kedamaian, cahaya dan semesta. Dari lukisannya tersirat bahwa dia sudah berdamai dengan dirinya. Padahal siapa yang tahu Ibu Tini adalah salah satu korban hidup (nyaris tewas) dari bom Bali tahun 2005 di Raja’s Café Kuta. Ambang kematian pertama.

Siapa juga yang tahu Ibu Tini pernah menderita tumor rahim tahun 2015. Myoma Uteri. Ia mengalami perdarahan berbulan-bulan hampir sembilan bulan sampai harus memutuskan operasi pengangkatan rahim, leher rahim hingga indung telur pada September 2015. Ambang kematian kedua.

Dalam kondisi itu Ibu Tini menghadapi semua sendiri karena suami juga sakit pasca kecelakaan yang menyebabkan cedera kepala berat. Saya melibatkan Ibu Tini Wahyuni sebagai salah satu ibu dari 11 ibu karena Ibu Tini adalah pejuang. Dia jatuh, tertatih dan bangkit lagi.

Kehidupannya masa kini adalah titik kulminasi dari seluruh kehidupannya. Perceraiannya dua kali sangat banyak memberinya waktu belajar. Sempat kehilangan hak asuh Kinanti anak tunggalnya sempat membuatnya limbung. Dia juga meninggalkan dunia dokter yang digelutinya.

Ia kini menjadi seniman pelukis, penulis dan penyendiri. Namun Ibu Tini menyadari bahwa kini ia memang lebih nyaman sendiri. Perceraiannya yang kedua mengajarkannya bahwa perceraian adalah sebuah cara mempersiapkan kematian yang damai.

Lalu mengapa Ibu Tini Wahyuni mau menerima tawaran bermain di project 11 Ibu 11 Panggung 11 Kisah ini. “Alasan saya menerima teater ini ada dua. Pertama tujuan yang ditawarkan project teater ini. Sebab tujuannya adalah untuk mendengar, berbagi, dan mengijinkan saya menjadi diri sendiri, maka saya tertarik. Kedua, karena project teater bagi saya adalah sebuah terapi, bagi diri saya dan bagi orang lain yang mengalami kisah mirip seperti saya. Dengan mendengar cerita saya, barangkali orang dapat mengambil pelajaran bermakna tentang hidup, perceraian dan kematian.”

Ia berkata jujur. Ibu Tini Wahyuni adalah seorang dengan kepribadian INTJ (Introversion, Intuition, Thinking and Judgement). Jumlah perbandingan orang dengan INTJ di seluruh populasi di dunia adalah 1-2 persen.

Demikian langkanya kepribadian ini menyebabkan orang dengan INTJ sangat jarang memiliki teman dekat. Kecenderungan seorang dengan INTJ adalah suka menyendiri, berpikir sendiri, menganalisis dan menghakimi. Dia bisa menjadi sangat sinis bagi orang lain. Juga menjadi pemikir yang tidak bisa ditawar.

Ibu Tini mengambil tes untuk mengetahui kepribadian dalam rangka ingin mengetahui apa yang terjadi pada dirinya sehingga ia menghadapi serentetan ‘chaos’ dalam hidupnya. Dia mencari tahu dan meneliti dirinya sendiri. Ketika ia mengambil tes ini, usianya 48 tahun. Apakah terlambat? Tidak.

Dari sana, ia belajar menerima, bahwa menjadi seorang INTJ adalah sebuah kelemahan namun juga kekuatan jika bisa dikelola dengan baik. Ibu Tini bermeditasi dan belajar berdamai dengan diri sendiri. Alhasil, revolusi terbesarnya adalah menjadi diri sendiri dan mulai belajar menerima kehadiran orang lain.

Dia menerima project 11 Ibu 11 Kisah 11 Panggung karena ingin berbagi dengan orang lain dengan cara memberikan versi terbaik dirinya. Ibu Tini Wahyuni adalah sebuah contoh bahwa penerimaan terhadap diri sendiri adalah awal revolusi besar yang akan berlanjut pada revolusi –revolusi besar lainnya. (T)

Tags: ibuMonologPerempuanTeater
Kadek Sonia Piscayanti

Kadek Sonia Piscayanti

Penulis buku “Perempuan Tanpa Nama” dan “Burning Hair”. Tinggal di Singaraja

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Sketsa Nyoman Wirata
Puisi

Puisi-puisi Alit S Rini | Aku dan Pertiwi, Percakapan di Depan Api

by Alit S Rini
January 23, 2021
Foto: koleksi penulis
Opini

Mahasiswa Kos dan Mahasiswa Rumahan: Punya Galau Masing-masing

SUDAH banyak yang bicara soal mahasiswa kos atau bicara soal merantau. Mahasiswa kos yang memikul harapan orang tua sejauh ratusan ...

February 2, 2018
Kelompok Sekali Pentas [Foto-foto: Ruang Hujan x Himatografi]
Ulasan

Menakar Puisi, Menapaki Sunyi Kelompok Sekali Pentas

Seorang perempuan berjalan menunduk. Sekelilingnya sunyi, sawah sepi kini. Sendiri saja ia, dalam huma propaganda. Ia merindukan keriangan masa kanak-kanak. ...

November 10, 2019
[Pameran Virtual Seni Rupa: Tidak Menyinggung Corona]
Ulasan

Bosan… Bosan… Bosan… Kami Mulai Bosan – [Pameran Virtual Seni Rupa: Tidak Menyinggung Corona]

Karya-karya dalam pameran ini tidak akan menyinggung persoalan wabah corona maupun isu-isu yang terbangun karenanya. Ini adalah pernyataan sekaligus sikap ...

June 8, 2020
Esai

Catatan Harian Sugi Lanus: Wajah Tuhan Dalam 11 Butir Kelapa

  MALAM ini saya punya dongeng untuk anak saya, tentang wajah Tuhan dalam 11 butir kelapa. [Spontan anak saya ambil ...

February 2, 2018
Pementasan drama musikal Sukreni Wang Sistri Listuayu oleh Kelompok Sekali Pentas di Gedung Ksirarnawa Taman BUdaya Denpasar, Kamis, 28 Februari 2019. (Foto; Adi Ngurah)
Ulasan

Drama Sukreni Wang Sistri Listuayu: Bahasa Bali, Populer, Modern, dan Kadar Tradisional

Pementasan Sukreni Wang Sistri Listuayu merupakan sebuah kelahiran drama musikal Bali yang modern. Optimisme Kelompok Sekali Pentas untuk menampilkan pementasan ...

March 2, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Pemandangan alam di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali. [Foto oleh Made Swisen]
Khas

“Uba ngamah ko?” | Mari Belajar Bahasa Pedawa

by tatkala
January 22, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Ni Nyoman Sri Supadmi
Esai

Teknologi Berkembang, Budaya Bali Tetap Lestari

by Suara Perubahan
January 23, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (150) Dongeng (10) Esai (1355) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (310) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (97) Ulasan (328)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In