11 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Opini

Ditunggu, Buku Register Koruptor…

Eka Prasetya by Eka Prasetya
February 2, 2018
in Opini
37
SHARES

 

KORUPSI merajalela. Ada di mana-mana. Setiap hari, koran-koran selalu dihiasi berita korupsi. Televisi, juga menyajikan berita korupsi. Portal berita, ikut diramaikan dengan berita korupsi.

Sampai hari ini belum ada sanksi efektif yang membuat jumlah koruptor berkurang. Koruptor tetap saja muncul. Mereka seperti rumput. Dicabut satu, tumbuh lagi. Dicabut lagi, tumbuh lagi. Tidak habis-habis.

Lebih menjijikkan lagi, tingkah koruptor seperti selebritis. Saat keluar dari gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), koruptor sudah dikerubungi wartawan. Melambai-lambai kepada juru kamera. Lalu dengan gaya yang sok cool mengatakan “Semua akan dijelaskan pengacara saya”.

Begitulah koruptor di negara kita. Dari hasil memakan uang negara, dia bisa membayar pengacara mahal. Membangun opini publik bahwa mereka tidak bersalah. Berdebat di pengadilan, dan akhirnya menang dengan hukuman miring. Tambah miring lagi saat dapat bonus remisi.

Barangkali satu-satunya hukuman yang bisa membuat koruptor jera, hanya hukuman mati. Tapi atas nama hak asasi manusia, ada yang menentangnya. Katanya membunuh koruptor tidak berperi-kemanusiaan. Lha, apa korupsi itu berperi-kemanusiaan.

Mungkin ada cara lain biar koruptor jadi jera. Misalnya membuat buku register koruptor. Semua koruptor yang hukumannya sudah incraht, wajib masuk dalam buku register ini. Dari buku ini, kita bisa tahu siapa saja yang pernah menggarong uang rakyat.

Bentuk bukunya tidak usah ruwet-ruwet. Seperti buku wisuda saja. Ada nama, tempat tanggal lahir, alamat, jumlah uang yang dikorupsi atau jumlah uang suap yang diterima, dan lama masa hukuman. Oh ya, jangan lupa masukkan foto. Biar wajahnya diingat dalam sejarah koruptor.

Alangkah senangnya jika buku register koruptor itu bisa diterbitkan oleh salah satu penerbit, lalu dijual di toko-toko buku seluruh Indonesia. Boom, bisa langsung jadi best seller. Malah, bisa jadi buku itu tidak sampai muncul di rak toko buku. Gara-gara diborong sama koruptor-koruptor itu.

Tapi jangan khawatir. Saat sudah diborong habis, penerbit sudah punya cukup modal melakukan cetak ulang. Sekalian memperbarui data koruptor dalam buku itu.

Siapa tahu dengan buku register koruptor ini, jumlah koruptor di negeri kita bisa berkurang drastis. Selain kapok dijatuhi hukuman, rasa malu sebagai koruptor akan melekat seumur hidup.

Kalau buku register koruptor ini terwujud, saya yakin negara kita akan masuk rekor dunia. Kalau bukan rekor “Jumlah Koruptor Terbanyak di Dunia”, mungkin “Negara dengan data Koruptor Terlengkap”. (T)

Desember 2017

Tags: BukuKorupsiperpustakaan
Eka Prasetya

Eka Prasetya

Menjadi wartawan sejak SMA. Suka menulis berita kisah di dunia olahraga dan kebudayaan. Tinggal di Singaraja, indekost di Denpasar

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi tatkala.co | Satia Guna
Cerpen

Utang | Cerpen Rastiti Era

by Rastiti Era
April 10, 2021
Ilustrasi tatkala.co | Nana Partha
Esai

Ketidakpastian Pandemi: Dukungan Psikososial Vs Teori Konspirasi

Saat ini kita mulai merasakan masa pandemi Covid-19 cukup panjang. Tadinya banyak orang berharap ini hanya sebentar dan sekarang kita ...

May 1, 2020
Ilustrasi diolah dari gambar Google
Cerpen

Bagaimana Surat Pertama Ditulis | Cerpen Rudyard Kipling

Cerpen Rudyard KiplingDiterjemahkan dari cerita How The First Letter oleh Juli Sastrawan dari buku Just So Stories. _____ Dahulu kala ...

March 3, 2021
Atraksi seni di Buleleng Festival 2017/ Foto: Eka
Opini

Catatan Buleleng Festival: Makin Kehilangan Bentuk

  BULELENG Festival (Bulfest) 2017 sudah berakhir, 6 Agustus lalu. Sebanyak 76 seniman tradisi, sebelas band lokal, dan tiga artis ...

February 2, 2018
Esai

Seharusnya Tak Ada Satu pun Hari Kemerdekaan

I have a dream that one day this nation will rise up and live out the true meaning of its ...

August 8, 2019
Sumber: https://www.mongabay.co.id/
Penyelam asal Inggris, Rich Horner menyelam di antara lautan sampah di Nusa Penida, Bali yang diunggah di akun facebooknya pada 3 Maret 2018. Foto : screenshot YouTube The Guardian.
Opini

Andai Pariwisata Tak Merasuki, Siapa Yang Peduli Sampah Plastik di Nusa Penida?

Andai pariwisata tidak berkembang di Nusa Penida, saya yakin tidak akan ada yang peduli dengan sampah plastik. Sampah-sampah itu pasti ...

November 28, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Suasana upacara ngusaba kadasa di Desa Kedisan, kintamani, Bangli
Khas

“Ngusaba Kadasa” ala Desa Kedisan | Dimulai Yang Muda, Diselesaikan Yang Muda

by IG Mardi Yasa
April 10, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Gde Suardana
Opini

Tatkala Pandemi, (Bali) Jangan Berhenti Menggelar Ritual Seni dan Budaya

by Gde Suardana
April 10, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (163) Dongeng (13) Esai (1455) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (352) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (342)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In