28 February 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Kiat
Jaje leburan bisa dipepes atau dipanggang. /Foto-foto: memulung dari facebook

Jaje leburan bisa dipepes atau dipanggang. /Foto-foto: memulung dari facebook

Sejumlah Resep Membuat “Leburan Cake” di Sekitar Hari Galungan & Kuningan

Made Adnyana Ole by Made Adnyana Ole
August 2, 2019
in Kiat
1
SHARES

USAI odalan di Pura atau usai rerahinan gede semisal Galungan dan Kuningan, nasib jaje dan buah surudan alias lungsuran di zaman now ini sungguh mengenaskan. Ia kadang terbuang begitu saja, sama nasibnya dengan sampah janus bekas banten, atau sama apesnya dengan plastik bekas pembungkus buah.

Lebih beruntung jika si empunya jaje surudan punya babi. Jaje (kue khas Bali) itu bisa dicampur dagdag, dedak, dan banyu, sebagai makanan babi yang cukup mewah. Kadang-kadang, yang punya kolam ikan, buah-buah surudan bisa disebar ke kolam dan ikan-ikan akan merasa kaget mendapat makanan sehat sesuai anjuran pemerintah.

Dulu, dulu sekali, pada zaman old, ketika saya kanak-kanak, mungkin sekitar tahun 1970-an hingga 1980-an, jaje leburan adalah menu primadona sehabis hari raya atau seusai odalan. Ayah saya, sebelum pergi ke sawah, biasanya hanya cukup menyantap jaje leburan bersama kopi, tanpa perlu makan nasi lagi. Sore, sebelum tidur, biasanya jaje leburan kembali dibuka, lalu dicuil-cuil sambil ngobrol bersama keluarga.

Saya sendiri, sebelum sekolah pada pagi hari, jaje leburan biasa jadi sarapan. Itu dulu, ketika perut anak-anak desa kebal dengan berbagai makanan.  Kini, jika kids zaman now diberi sarapan jaje leburan mungkin langsung menutup hidung. “Makanan apa ini?” ujarnya. Atau, kalau terpaksa dimakan sebagai sarapan, mungkin perutnya langsung mual. Atau langsung mengidap panas dalam.

Namun jangan salah juga. Sejumlah orang Bali kini masih banyak yang tetap setia melestarikan jaje leburan usai odalan atau setelah Hari Raya Galungan dan Kuningan. Saya sempat menelusuri sejumlah akun facebook orang Bali dan menemukan sejumlah foto jaje leburan. Saya langsung ngiler. Maklum, saya kan generasi zaman old.

Seorang teman, Ni Made Laksanawati, dari Desa Tunjuk, Tabanan, dalam akunnya sempat mengaplud foto pepes jaje leburan. Di keterangan fotonya tertulis: “Niki jaje lungsuran, lebur tyang dados jaje mepes.. .sane berminat ngiring mampir wau lebeng niki…,”  Artinya: “Ini jaje surudan, saya lebur jadi kue pepes… yang berminat silakan mampir, baru matang ini,”.

Dalam akun facebook lain, June Handayani, saya temukan foto kue Bali dan buah-buahan. Lalu di laman ia tulis,  “Dari karangasem, ga berasa capek ketika melihat oleh2 gine xixixi Siap2 ngae jaje leburan”.


Jaje dan buah surudan. /Foto: FB/June Handayani

Wayan Balx Sutama di akun facebook juga sempat menulis, “Jani hari valentine sing ade nak ngemaang bunga ajk coklat..kanggoang gen jaje leburan timpalin ngopi...”. Artinya: “Sekarang hari Valentine, tak ada yang menghadiahi bunga dan coklat, tak apalah jaje leburan dipakai teman ngopi”.

Lalu ada Kris ToniKumbayer, di lamannya menulis, “Ayo kita bikin jaje LEBURAN…. spy sama2 nyaman…”.

Ada juga Komang Bren menulis “Kopi pahit metimpal roko, jaje leburan ken dodol biu…”.

Semua ungkapan yang ditulis di media sosial itu membuktikan bahwa jaje leburan sesungguhnya tak benar-benar terkubur. Banyak lidah orang Bali yang masih merindukan cita-rasa jaje leburan yang khas, tiada duanya. Cita rasa yang tak dimiliki kue lain di seluruh dunia.

Jika jaje leburan mulai ditinggalkan mungkin karena dunia masa kini yang bergerak sedemikian cepat. Karena kesibukan yang padat akibat kebutuhan hidup yang pepat, orang tak mau lagi susah-payah mengolah jaje surudan menjadi jaje leburan, dan lebih suka membeli kue baru di minimarket. Padahal membuat jaje leburan bisa sungguh gampang dan bisa dijadikan ajang rekreasi di dapur modern.

Saya sempat menanyakan resep termudah untuk membikin jaje leburan kepada Ni Made Laksanawati setelah ia mengaplud foto di facebook. Jawabannya sungguh enteng. “Aluh sajan De… Jaja gina, jaja dendeng, sirat, biu, campur, ulet + 5 sendok kanji, cairkan gula bali secukupnya, aduk rata…bungkus daun, kukus. Setelah dikukus panggang bolak balik ..jadi dah.”

Saya terjemahkan resepnya dengan meniru narasi dalam buku resep masakan:

  • Kumpulkan buah dan jaje surudan seperti jaje gina, jaje dendeng, sirat, dan pisang.
  • Setelah terkumpul, semua jaje dan pisang dicampur, diulet, sampai adonan cukup halus. Tapi jangan terlalu halus.
  • Ambil kanji 5 sendok makan (atau disesuaikan) lalu dicampurkan ke adonan.
  • Cairkan gula bali, lalu campurkan ke adonan sampai rata.
  • Adonan dibungkus daun lalu dikukus atau dipanggang bolak-balik.
  • Setelah matang,  jaje leburan siap dihidangkan.
  • Saat menghidangkan, jaje leburan yang dikukus bisa dipotong-potong lalu dihidangkan dengan tambahan parutan kelapa. Atau langsung saja makan.

Adonan jaje leburan yang dipotong tipis-tipis. /Foto: FB/Balix Sutama

Atau ada resep lain:

Setelah adonan dibuat, adonan dibentuk bulat-memanjang (bayangkan bantal guling). Lalu adonan itu dipotong-potong tipis sehingga mirip seperti kerupuk atau seperti daging bacon, daging tipis untuk burger. Potongan tipis-tipis itu bisa dijemur agar kering lalu dipanggang, atau jika berkenan bisa digoreng menggunakan minyak kelapa.


BACA JUGA:

  • “Jaja Leburan” dan Kenangan Yang Tak Lesap


Di zaman now ini, mungkin jaje leburan bisa dihidangkan dengan cara lebih elegan sesuai zaman. Cara pengolahannya bisa juga menggunakan peralatan dapur modern yang canggih.

Misalnya adonan jaje leburan itu dimasukkan ke dalam loyang bundar yang biasa dipakai untuk adonan kue bolu. Atau bisa juga menggunakan peralatan cetakan masa kini yang berbentukhati  (lambang cinta), berbentuk bintang, atau berbentuk bunga mawar. Lalu dimasukkan ke dalam oven.

Setelah matang bisa saja dihidangkan dengan hiasan coklat, susu, dan gula putih kental. Hiasannya bisa meniru kue tart atau kue sejenis yang banyak dipajang di toko kue. Jangan lupa ubah namanya menjadi “Leburan Cake”. (T)

Tags: hari raya galungankulinerupacara
Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi tatkala.co | Satia Guna
Cerpen

Sinar Bulan di Jalan Tantular | Cerpen Jong Santiasa Putra

by Jong Santiasa Putra
February 27, 2021
Foto: Mursal Buyung
Opini

Kritik Dibilang Hujat – Simpang Siur Dunia Kita

SAYA tergelitik membaca berita di salah satu media online Nasional. “Jokowi: Banyak yang susah membedakan hujatan dan kritik” begitu kira-kira ...

February 2, 2018
Esai

Pura-Pura Menjadi Manusia

Di Pasaman Barat, Sumbar, seorang caleg dilaporkan telah melakukan tindakan asusila dengan mencabuli anak kandungnya sendiri. Di Surabaya, KPK melakukan ...

March 16, 2019
ILustrasi tatkala.co / Nana Partha
Esai

Desa Sanur, Padang Sanur & Toponimi Bali

Pernahkah mendengar nama desa Sanur dikaitkan-kaitkan dengan kata "nur" (serapan bahasa Arab) yang berarti "cahaya" yang konon menjadi muasal kata ...

September 27, 2020
Esai

Mimpi Arak Bali yang Jadi Nyata

BEBERAPA bulan lalu, saya sempat menulis tentang arak Bali. Artikel yang saya tulis sambil lalu, sambil meminum beberapa sloki arak Bali. ...

November 10, 2019
Dongeng

Mengapa Kita Tidak Menemukan Warna Hitam dalam Pelangi?

Tatkala dulu, di bulan mati, istana kayangan dikelilingi cahaya bintang-bintang, menandakan para bidadari berkumpul bersuka-ria dan bercanda-ria. “Teman-teman, ayo kita ...

December 8, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jaja Sengait dari Desa Pedawa dan benda-benda yang dibuat dari pohon aren [Foto Made Saja]
Khas

“Jaja Sengait” dan Gula Pedawa | Dan Hal Lain yang Bertautan dengan Pohon Aren

by Made Saja
February 25, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Agus Phebi || Gambar: Nana Partha
Esai

Makepung, Penguasa dan Semangat Kegembiraan

by I Putu Agus Phebi Rosadi
February 27, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (156) Dongeng (11) Esai (1415) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (340) Kiat (19) Kilas (196) Opini (478) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (102) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In