14 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Puisi
Wayan Redika, Contemplation, 2009, Oil on Canvas, 125x180 cm

Wayan Redika, Contemplation, 2009, Oil on Canvas, 125x180 cm

Muhammad Daffa# Pada Usia 17 Tahun, Menanti Musnah

Muhammad Daffa by Muhammad Daffa
February 2, 2018
in Puisi
32
SHARES

MENANTI MUSNAH

 

Aku hampir musnah terlempar api yang memercikku dengan riciknya pijar nyala. Kujalani Titian ilahi

Menelungkupkan pelaku dosa tak berdaya di hadapan tuhannya. Aku panjangkan seutas ayat-ayat

Karunia semesta tercatat dalam lembar-lembar kitab suci, agar lebih hancur sepi padaku, ke tubuhku

Pun telah kugonggongkan tanya, beriring dengan waktu terpatah saat tubuhku mulai terasa deru

Debu surga, mengibaskan nyala mataku memandang hari

Mulai putih warnanya, mulai hilang pendarnya

 

Surga diciptakan dari kasih sayang penghuni surga dan janji Tuhan. Tidak pernah sekali pun mengingkari

Adanya munajat yang kupanjatkan senantiasa, bergemuruh doa seiring jelang keberangkatan fajar

 

Barzakh selalu jalan dalam ruang, melepaskan lembar waktu

Bagi kita yang sudah semestinya percaya bahwa saat itu tiba, ketika

Fajar telah tumbuh di mata, bersama senja. Mengikut lepasnya daun-daun usia

 

Sebentar ada, sebentar jingga. Jingganya usia

2016

 

PADA USIA 17 TAHUN

 

Gigi-gigi senja menuding tujuh belas usiaku memanjat ketinggian hari telah berlalu lewat

Aku tak bisa lagi berpura ketika segenap jiwa telah tertumpah benih maut mengincar

 

Jalan membuka bentangnya, sewaktu aku memang menitikkan derap di atasnya

Untuk kemudian sayup dan berlalu dalam ruang paling kosong, putih surga terkucur wangi cahaya

 

Wajah almanak telah berhasil mencatat belasan usiaku menginjak tujuh belas

Biarkanlah aku memelas, ujarku. Tapi sosok senja masih mengincarku dengan cakar sepi merobek

 

Dingjnnya usia hampir larut, dalam genang air matamu. Kuputihkan suaraku agar samar, agar tak

Dengar padamu. Tapi yang kurasa dan kumiliki sekarang hanya sepi, suasana sepi yang mengutuk

Dengan liar dan jalang matanya

 

2016

 

PESAN KEPADA SEPI

 

Tak ada basa-basi dalam pertemuan malam ini, telah kucatat beberapa cermin penyimpan niat

Tak kunjung berani mengacung tentang pesan-pesannya sebelum melebur dalam sepi

 

Kesunyian terburuk ialah segala redup mata dalam membaca gugusan tanda akan sampai

Di ujung-ujung ubunan, di mana pun maut bagimu menyapa sama

Seakan tanpa kenal dengan nama-nama

 

Kau berkata padaku kemarin hari akan sepi kini, tidak bisa kita duga

Betapa lekas desirnya meraba mata dan pori-pori pada raga

 

Cemerlang pikirmu tidak bisa takjub padanya: lihatlah betapa jemputannya tanpa kenal nama

Tanpa tanya, “betulkah ini rumah anu?”

Kenalilah lebih awal tanda redup mata, sangat tiba-tiba ia menyeruput usiamu

Tanggal dari kehidupan, menitik lengang di suasana ruang tunggu

 

Ada pesan tertinggal samar di dinding-dinding waktu, tengoklah sekilas ratap

Pada yang masih tinggal belum lalu sama sekali

 

Maka di sebuah hari, kubasuh pesan yang basah oleh sedu peziarah

Dengan cahaya. Aku sangat berharap isinya akan baik tak berkabar buruk

 

Tertulis pesan itu dengan rapi dan penuh gurau menjelang pulang

Sebelum maut sampai pada jemputan

 

“Jika sepi tertanam pada tubuhku, telah kutahu sebelum itu akan begini adanya

Lengang kupilih tersebab ia tanpa lelah mengawas sabar dengan mata waktunya

Tanpa kupilah yang mana yang benar peduli, yang mana yang tak samar-samar bagi mata

Kusampaikan kalimat terakhir untuk sepi yang serba ajaib dan musykil

Adakah didengar kata-kata beruntun menebar raung di kamar, menjelang angin senja datang

Membawa sebuah keranda dari kejauhan. Sayup-sayup kau mulai menjauh, menjelma debar hening

Padaku hari ini, beberapa menit lagi’

 

2016

Tags: Puisi
Muhammad Daffa

Muhammad Daffa

Muhammad Daffa, lahir di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 25 Februari 1999. Puisi-puisinya dipublikasikan di sejumlah media cetak lokal dan nasional, serta tersebar di banyak antologi bersama. Buku puisi tunggalnya TALKIN(2017) dan Suara Tanah Asal(2018). Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Airlangga, Surabaya.

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi tatkala.co | Satia Guna
Cerpen

Utang | Cerpen Rastiti Era

by Rastiti Era
April 10, 2021
Foto: Ole
Opini

Bak Diterjang Virus, Buleleng Akhirnya Demam Festival

BELAKANGAN ada sebuah fenomena baru muncul di Buleleng. Yaitu, munculnya berbagai festival di berbagai tempat. Seperti wabah, seperti virus menular, ...

February 2, 2018
Esai

Siang Malam Berpikir Sendiri

Saya ini Cangak yang tidak bisa menghentikan pikiran. Susah sekali pikiran itu dihentikan. Saat saya ingin diam, malah dia yang ...

April 9, 2019
Pameran Shadow Nyoman Erawan di Bentara BUdaya Bali (2017)
Puisi

Fajar Ramadan# Puisi-puisi: Kereta Waktu, Setelah Dunia Selesai

. KERETA WAKTU Dalam kereta waktu Adakah yang lebih menyakitkan Dari badai dan pohon-pohon yang pergi Rel-rel hanya tawarkan setasion ...

February 2, 2018
Pertunjukan “W.ADU.AN”  di Canasta Art Space, Denpasar. (Foto: Putu Sayoga)
Ulasan

Kebebasan dalam Keterbatasan Pertunjukan “W.ADU.AN” dan Beberapa Refleksi Diri Melalui Cermin

Ketika membicarakan tentang ruang pertunjukan teater, jarak antara penonton dan panggung seperti sengaja diciptakan: baris kursi penonton bertingkat disediakan agar ...

November 25, 2019
Penulis selfie di Pantai Pandawa
Perjalanan

Liburan Hari Raya Galungan: Cahaya Pantai Pandawa, Dari Kutuh untuk Dunia

  HARI Selasa, sehari sebelum Hari Raya Galungan, 1 Oktober 2017, pukul setengan lima sore waktu setempat, saya dan Bang ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Anak-anak di Banjar Ole, Marga, Tabanan, mengikuti workshop yang digelar CushCush Galerry
Acara

Burung Menabrak Pesawat, Lele Dipatuk Ayam | Charcoal For Children 2021: Tell Me Tales

by tatkala
April 13, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Gejala Bisa Sama, Nasib Bisa Beda

by Putu Arya Nugraha
April 13, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (68) Cerpen (163) Dongeng (13) Esai (1456) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (352) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (343)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In