5 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Semasih Diberi Waktu – Refleksi Aktor 11 Ibu 11 Panggung 11 Kisah

Tuti DirghabyTuti Dirgha
December 29, 2018
inEsai
Semasih Diberi Waktu – Refleksi Aktor 11 Ibu 11 Panggung 11 Kisah

Pentas Tuti Dirgha dalam 11 Ibu 11 Panggung 11 Kisah

23
SHARES

Suatu hari Sonia menuturkan niatnya untuk mengajukan proposal sebuah proyek yang melibatkan para ibu (saya salah satunya) sebagai tokoh yang menginsipirasi,berjuang untuk keluarga.

Awalnya saya masih gamang tentang bentuk dan kebutuhan proyek ini akan keberadaan saya. Untuk apa? Untuk siapa? Layakkah saya? Inikah waktunya saya ungkapkan keinginan saya?

Saya akui jauh di dasar hati, setelah meninggalnya suami, saya ingin membagikan sedikit pengalaman saya ketika mendampingi beliau semasa hidupnya, yang mungkin ada manfaatnya bagi perempuan lain.

Antara lain tentang bagaimana saya bisa menerima lelaki dari pernikahan yang dirancang keluarga. Bagaimana penyesuaian diri awal sebagai menantu, ipar, dan bagian dari keluarga yang notabene masih sangat kental tradisinya, terutama panggilan dan sebutan penghormatan yang harus tepat dalam percakapan sehari-hari ataupun saat rapat keluarga (prareman).

Juga bagaimana pakaian yang sepatutnya digunakan saat sowan ke rumah keluarga setingkat mertua, untuk melayat, ke undangan nikah, ataupun maturan.

Cukup banyak waktu yang saya lewati untuk mempelajari dan memahaminya. Beberapa saudara dan teman memberikan tuturan, kisah dan sisi pandang yang berbeda dalam menyikapi rumah tangga kami masing-masing.

Ada yang memilih bertahan dengan segala penderitaannya demi sebuah status. Ada yang mengajarkan saya mendobrak tradisi, ada juga yang memilih bercerai setelah mengantarkan pembantunya ke dokter karena keguguran, ironisnya dihamili suaminya sendiri.

Lama saya belajar untuk menyadari ternyata lelaki pilihan ibu memang ayah dan suami yang baik hingga akhir hayatnya, walau saya belum mengungkapkannya secara langsung. Saya berpikir masih cukup banyak waktu, bahwa saya takkan kehilangannya, takkan ditinggalkan sebelum saya siap.

Tatkala Sonia datang kembali dengan paparan yang jelas tentang Proyek Teater Dokumenter 11 Ibu 11 Panggung 11 Kisah yang merupakan hibah Cipta Media Ekspresi, saya memastikan diri, siap menjadi bagian proyek tersebut. Status single parent yang saya sandang akan saya jadikan dasar untuk bisa berbagi sesuai kacamata masing-masing pribadi, introvert-ekstrovert, meledak-ledak, ataupun pendiam dan memendam.

Kita akan saling menguatkan, memvibrasi para ibu yang merupakan bagian kehidupan yang memiliki permasalahan yang mungkin jauh lebih kompleks dari 11 ibu, bisa lebih menghargai  waktu, memaknai kualitas bukan kuantitas kebersamaan, karena tiap-tiap kita adalah bagian dari yang lainnya.

Janji temu pertama 11 ibu adalah di Rumah Belajar Komunitas Mahima. Bagi 11 ibu dalam pertemuan itu ada pertemuan pertama dan ada yang bertemu kembali. Anehnya, kami tak merasa asing satu sama lain. Pertemuan mengalir begitu saja, apakah karena rumah itu yang hangat ataukah Sonia, sang sutradara dan penulis naskah, yang selalu antusias dan hangat, terutama jika sudah menjabarkan bagan hingga detil-detil terkecil proyek ini (adakah ini salah satu hal yang mengesankan juri saat Sonia presentasi?)

Pertemuan berlanjut di rumah satu ibu ke ibu yang lainnya. Dalam proses inilah sangat terasa kedekatan kami terpupuk, belajar lebih banyak mendengarkan, berusaha mengungkapkan dengan bijak permasalahan, kondisi untuk didengarkan, bersikap terbuka, dan menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing, memilih dan memilah kalimat-kalimat, dan tindak-tanduk yang konstruktif dalam memberikan alternatif saran dan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. Seringkali kami hanyut dalam tangis bersama, sesekali tawa kami renyah berderai.

Pemahaman terbangun secara sukarela. Saya membayangkan bagaimana cara Sonia mendatangi kami satu persatu untuk bersedia terlibat dalam proyek ini. Saya merasa bahwa ketulusan juga terbentuk dengan sendirinya. Selain berlatih untuk naskah sendiri, kami juga selalu terlibat dalam setiap pementasan 11 Ibu. Tanpa diminta kami akan saling berbagi makanan yang dibawa sendiri saat salah satu ibu berlatih dan pentas.

Kami juga ikut berperan sebagai figuran demi suksesnya pentas-pentas tersebut (kecuali berhalangan karena kepentingan lain). Pernah pula kami menjadi pemompa semangat karena salah satu ibu bermasalah dengan naskah dan rumahtangganya.

Sungguh ini serupa teater terapi karena kemudian hubungan dengan pasangannya jadi membaik setelah pentas berlangsung. Yang pasti, kami tidak pernah berlagak menghakimi setiap kali naskah usai dipanggungkan.

Dalam proses latihan hingga pentas, setiap ibu melibatkan keluarga sebagai bagian dari kisahnya. Tidakkah itu indah? Elemen-elemen rumah bisa sebagai panggung. Semua anggota keluarga terlibat, semua merasakan, semua saling menguatkan. Apresiasi penonton lewat whatsapp, facebook, maupun komentar langsung, termasuk saran dan kritik memberi arti tersendiri bagi kami.

Sebagai orang Bali, saat pentas saya memunculkan latar Bale Gede, bagian penting tradisi karena setiap prosesi bertempat di sini. Layaknya wadah meramu kerukunan, pengejawantahan rasa, saling berbagi dan berkumpul, cerminan Rwa Bhineda (suka dan duka selalu berdampingan dalam kehidupan).

Satu lagi hal penting yang saya rasakan dari kebersamaan kami dalam proyek ini yaitu mekarnya kesadaran: sebagai perempuan, sosok gadis (daha) sebaiknya menyiapkan diri sepantasnya karena nantinya akan memasuki kehidupan baru (kahuripan) saat menikah.

Sebagai istri, berusaha menjaga hubungan sebaik kita bisa pada tiap bilah tahapan rumah tangga, (karena jodoh kan kuasa Tuhan). Sebagai ibu, melaksanakan swadharma suci, menyadari anak yang terlahir adalah titipan Tuhan melalui kita tapi bukan dari kita. Kita bisa tumpahkan kasih ibu sedalam-dalamnya semasih diberi waktu. (T)

Tags: ibuMonologPerempuanTeater
Previous Post

Kata Nirwan Dewanto, Ada 3 Alasan Kenapa Kita Membaca Buku “Jais Darga Namaku”

Next Post

Seni Rupa Bali di Penghujung Tahun 2018 -Catatan Seorang Penikmat Pasif

Tuti Dirgha

Tuti Dirgha

Penulis buku puisi Beri Aku Waktu

Next Post
Seni Rupa Bali di Penghujung Tahun 2018 -Catatan Seorang Penikmat Pasif

Seni Rupa Bali di Penghujung Tahun 2018 -Catatan Seorang Penikmat Pasif

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ritual Sebelum Bercinta | Cerpen Jaswanto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025

“Hey, do you sell this sauce? How much is it?” tanya seorang turis perempuan, menunjuk botol sambal di meja. “It’s...

by Dede Putra Wiguna
June 5, 2025
Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025

MATAHARI menggantung tenang di langit Ubud ketika jarum jam perlahan menyentuh angka 12.30. Hari itu, Minggu, 1 Juni 2025, Rumah...

by Dede Putra Wiguna
June 4, 2025
Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng
Kuliner

Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng

SORE menjelang malam di Pasar Senggol, di Pelabuhan Tua Buleleng, selalu tercium satu aroma khas yang menguar: adonan tipis berbahan...

by Putu Gangga Pradipta
June 4, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co