17 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Khas
Jais Darga

Jais Darga

Kata Nirwan Dewanto, Ada 3 Alasan Kenapa Kita Membaca Buku “Jais Darga Namaku”

tatkala by tatkala
December 29, 2018
in Khas
18
SHARES

Ada tiga alasan mengapa kita harus membaca buku “Jais Darga Namaku”.

Pertama, Jais menjadi eksemplar dari  perempuan Indonesia yang bisa meloloskan dirinya dari lingkungan asalnya dan menjadi manusia yang lain (manusia dunia). Kedua, agar kita lebih mengetahui dunia perdagangan seni kita. Ketiga, kita, khususnya di Indonesia punya permasalahan sulit keluar dari lingkungan asal usulnya.

“Sementara si ‘aku’ di buku ini melawan itu semua, dalam pengertian yang baik.”

Demikian antara lain kata penyair dan pemerhati seni budaya Nirwan Dewanto dalam acara bincang buku “Jais Darga Namaku” (penerbit KPG, 2018) dalam program Pustaka Bentara di Bentara Budaya Bali (BBB) Kamis (27/12).

Buku ini merupakan sebuah autobiografi (as told to), mengungkapkan sosok serta pergulatan hidup Jais Hadiana Dargawidjaja, seorang art dealer perempuan pertama di Indonesia dengan segala ambisinya.

Buku yang ditulis oleh sastrawan Ahda Imran ini mengetengahkan latar belakang kehidupan keluarga menak Sunda, dunia anak muda Kota Bandung 1970-an, hingga bisnis seni rupa di Paris, London, Amsterdam, New York, Singapura, dan Hongkong.

Kisah yang dihadirkan bukan saja seputar sosok Jais Darga, tapi juga pergulatan hidup seorang perempuan, seorang anak, seorang istri dan ibu. Berbaur dengan ambisi dan pergulatannya dalam dunia bisnis, dan  berlapisan kisah lainnya.

Selain dibahas Nirwan Dewanto, buku itu juga dibahas Ahda Imran yang menulis buku itu. Pada acara yang bekerja sama dengan penerbit KPG ini, bukan saja diungkap perihal proses kreatif penulisan buku “Jais Darga Namaku”, juga menguraikan pencapaian susastranya, dipandu oleh Putu Fajar Arcana.

“Buku ini mengungkapkan pada saya aspek-aspek mendalam jual beli seni oleh satu-satunya art dealer di Indonesia yang merintis karirnya dari bawah hingga memasuki balai lelang di kota-kota besar di Eropa dan New York. Dan hanya satu orang (Jais Darga) yang mampu memasuki balai-balai lelang sebesar itu,” kata Nirwan Dewanto.

Kata Nirwan Dewanto, bila kita tidak mengenal atau mengesampingkan pribadi Jais, maka kita bisa membaca buku ini sebagai sebuah roman atau novel.

Sementara itu, sang penulis buku ini, Ahda Imran, berbagi pengalaman dan proses penulisan buku setebal 500 halaman yang dikerjakannya selama lebih dari 3 tahun.

 “Selama proses penulisan buku ini Teh Jais menyerahkan sepenuhnya konstruksi, termasuk gaya penulisan buku ini sehingga saya memiliki keleluasaan sebagai penulis. Dalam penulisan autobiografi atau biografi, saya ingin menekankan pada subjek penulisan bahwa saya tidak menulis untuk konstruksi citraan dia, maka saya meminta kepada Teh Jais untuk membuka seluruh dirinya. Saya ingin mendapatkan chemistry dalam kehidupan dia termasuk pada hal-hal yang sangat mendetail,” kata Ahda Imran.

Ahda juga sempat melakukan meriset tempat-tempat di Paris selama 2 minggu, termasuk ke Amsterdam tempat Jais  pernah tinggal dulu. Bahkan bersama Jais berkesempatan bertemu dan mewawancarai Enrico Navarra, salah seorang kolektor besar yang mengoleksi karya-karya Basquiat tentang kondisi art market di Eropa pada masa 90-an, dimana kala itu Jais Darga menjadi pembeli karya seni di Paris.

“Saya tidak berpretensi menampilkan Jais Darga secara faktual. Buku ini adalah pengalaman saya melihat Jais Darga. Jadi setiap orang mungkin punya pengalaman dan perspektif yang berbeda tentang Jais,” papar Ahda Imran.

Pada kesempatan tersebut, hadir pula seniman dan budayawan yang juga sahabat Jais Darga, antara lain pemilik ARMA Museum, Anak Agung Rai, Putu Wirata Dwikora, Wayan Juniartha, Putu Suasta, Pino Confessa, Hartanto. Mereka turut berbagi kisah perjumpaan serta persahabatan dengan Jais selama puluhan tahun.

Selain itu hadir pula kritikus Prof. Dr. Nyoman Darma Putra, M.Litt, penyair dan penulis seni budaya Adi Wicaksono, dramawan Abu Bakar, seniman Made Kaek, Made Supena, Made Sumadiyasa, Wayan Jengki Sunarta, Oka Rusmini, Arif Bagus Prasetya, juga Mas Ruscitadewi dan lain-lain.

“Saya tidak akan sampai pada pencapaian saat ini tanpa sahabat-sahabat saya. Saya memulai karir di Bandung dan Jakarta, tapi saya merasa tumbuh dan paling genah di Bali, karena saya selalu dibantu oleh sahabat-sahabat saya. Untuk generasi muda pesan saya satu, kita harus percaya diri. Kita tidak boleh rendah diri, kita harus berani dan kita harus bisa. Tidak ada halangan, baik bahasa, suku, agama. Kita harus selalu melangkah dan tidak ada kata tidak bisa, kecuali takdir. Bali adalah rumah saya, ” ujar Jais Darga.

Bincang buku ini dimaknai pula pembacaan puisi dan pertunjukan musik akustik. (R/T)

Tags: Bentara BudayaBukuSeniSeni Rupa
tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi tatkala.co | Satia Guna
Cerpen

Utang | Cerpen Rastiti Era

by Rastiti Era
April 10, 2021
Esai

Judicial Review: Kelompok Musik Penyerak Kata-kata

Suatu hari saya ke Art Center Denpasar untuk berkumpul dan latihan Bersama teman-teman Teater kalangan. Rencananya kami berkumpul di sekitaran ...

November 7, 2019
Pengurus Bekraf Denpasar. Sumber foto: facebook
Peristiwa

Denpasar Punya Badan Kreatif, Buleleng dan Tabanan Boleh Iri

KOTA Denpasar kini memiliki Badan Kreatif (Bekraf), sebuah lembaga resmi yang dikukuhkan Walikota IB Rai Dharma Wijaya Mantra, di Pendopo ...

February 2, 2018
Esai

KLB Penyakit, KLB Politik, Sama Saja

Jika dalam dunia partai politik ada istilah KLB (Kongres Luar Biasa) maka dalam dunia kesehatan pun ada KLB, namun kalau ...

March 9, 2021
Penampilan pada Hospitality Dinner Menjelang Ubud Village Jazz Festival 2019
Khas

Hospitality Dinner Menjelang Ubud Village Jazz Festival 2019

Tiga hari menyongsong pergelaran utama Ubud Village Jazz Festival (UVFJ) 2019 ini, pihak UVJF mengadakan acara Hospitality Dinner di Museum ...

August 14, 2019
Ilustrasi tatkala.co || Nana Partha
Esai

Penggemar Lawar dan Peternak Kecil, Sama-sama Menunggu Kabar Baik

Rata-rata teman saya yang merupakan penggemar (pemburu) lawar babi kini melenguh seperti babi kehabisan napas ketika disembelih. Mereka diam di ...

May 14, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Anak-anak di Banjar Ole, Marga, Tabanan, mengikuti workshop yang digelar CushCush Galerry
Acara

Burung Menabrak Pesawat, Lele Dipatuk Ayam | Charcoal For Children 2021: Tell Me Tales

by tatkala
April 13, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Gejala Bisa Sama, Nasib Bisa Beda

by Putu Arya Nugraha
April 13, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (68) Cerpen (163) Dongeng (13) Esai (1456) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (352) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (343)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In