6 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025

Dede Putra WigunabyDede Putra Wiguna
June 3, 2025
inPanggung
Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025

Dila Banda di UFF 2025 | Foto: tatkala.co/Dede

ASAP tipis mengepul dari wajan panas, menari di udara yang dipenuhi aroma tumisan bumbu. Di baliknya, sepasang tangan bekerja lincah—menumis, mencicip, dan mengusap pelipis yang dibasahi keringat. Wangi tumisan itu menyelinap ke hidung para penonton, menggelitik rasa penasaran, menggoda langkah untuk mendekat ke panggung.

Hari itu, Minggu, 1 Juni 2025, adalah hari terakhir Ubud Food Festival 2025—festival kuliner prestisius yang kini memasuki tahun ke-10 penyelenggaraannya. Di panggung Teater Kuliner, berdirilah Dila Banda, perempuan bertubuh ramping dengan celemek polos dan senyum yang tak putus-putus. Ia memperkenalkan satu menu khas dari Banda Neira: Terong Saus Kenari.

“Kalau di Maluku namanya kenari, tapi kerennya orang-orang bilang almond nut,” ujarnya sambil tersenyum.

Ia tertawa kecil, lalu memulai demo dengan meracik bumbu: bawang merah, bawang putih, cabai rebus agar tak terlalu pedas tapi tetap menyala warnanya, ditambah lengkuas, terasi, dan kenari. Semua diblender jadi satu, lalu ditumis sekitar 10 menit dengan empat sendok makan minyak kelapa. Aroma bumbu yang perlahan matang membuat para penonton menelan ludah, mulai saling berbisik, dan diam-diam berharap bisa mencicipi.

Setelah saus kenari siap, Dila mengupas terong satu per satu, memotong, menaburi garam, lalu menggoreng hingga keemasan. Tak ada plating mewah, tak ada pula hiasan modern. Tapi di balik kesederhanaannya, muncul kejujuran rasa yang menggugah. Ketika Dila mengucapkan, “hidangan ini hanya disiapkan untuk sepuluh orang,” penonton refleks bergerak, mengamankan tempat dengan harap-harap cemas.

Dila Banda menumis bumbu | Foto: tatkala.co/Dede

Dila Banda mengawasi proses menggoreng terong | Foto: tatkala.co/Dede

Sebagian penonton yang hadir hari itu, tampak baru pertama kali mendengar nama Banda Neira. Beberapa bahkan bertanya pelan, seolah malu, “Banda Neira itu di mana, ya?” Nama yang asing di telinga, tapi indah ketika dibayangkan.

Banda Neira adalah sebuah pulau di Provinsi Maluku. Untuk mencapainya, dibutuhkan perjalanan panjang selama kurang lebih dua belas jam. Tapi siapa pun yang pernah menginjakkan kaki di sana tahu, Banda Neira adalah tempat yang menyimpan keajaiban—laut sebening kaca, terumbu karang eksotis, sejarah yang berdesir di tiap sudut, dan rempah-rempah yang dulu membuat bangsa-bangsa saling berebut.

Hingga pertengahan abad ke-19, Banda Neira pernah menjadi pusat perdagangan pala dan fuli (bunga pala) dunia, karena Kepulauan Banda adalah satu-satunya tempat yang menghasilkan rempah-rempah bernilai tinggi. Kota modernnya didirikan oleh anggota VOC, yang membantai penduduk Banda untuk mendapatkan pala pada tahun 1621 dan membawa yang tersisa ke Batavia (kini Jakarta) untuk dijadikan budak.

Pulau ini juga terkenal sebagai tempat pembuangan tahanan politik pada masa Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda. Beberapa tokoh perjuangan nasional yang pernah merasakan tinggal di pulau ini di antaranya Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, dan Cipto Mangunkusumo. Pada 2016, rumah tempat Sutan Syahrir dan Mohammad Hatta tinggal telah dijadikan museum, sedangkan rumah Cipto Mangkusumo masih dibiarkan kosong.

Terong Saus Kenari | Foto: tatkala.co/Dede

Para penonton mengantre untuk terong saus kenari | Foto: tatkala.co/Dede

Di pulau itulah Dila Banda memulai perjalanannya di dunia kuliner, sejak usia dua puluh tahun. Bersama suaminya, Rizal Bahalwan, atau yang akrab disapa Abba, mereka mengelola dua penginapan: Mutiara Guest House dan Cilu Bintang Estate. Di sana, Dila menyajikan hidangan autentik Banda—resep turun-temurun dari zaman kolonial, dari tangan para leluhur yang memasak bukan hanya untuk kenyang, tapi juga untuk mengenang.

Hari itu, Abba turut mendampingi Dila. Ia bukan hanya pemilik penginapan, tetapi juga seorang pencerita ulung. Dengan suara tenang dan sorot mata penuh keyakinan, ia berbicara tentang jalur rempah, tentang pohon-pohon kenari yang tumbuh subur, dan bagaimana makanan bisa menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini.

Dila Banda membagikan terong saus kenari kepada penonton | Foto: tatkala.co/Dede

“Datanglah ke Banda Neira, di sana, makanan bukan cuma soal rasa. Ia adalah warisan,” ujar Abba dengan penuh semangat, ia kemudian menceritakan keindahan alam Banda Neira, yang menjadi surga bagi para penyelam, pecinta sejarah, dan penjelajah. Ia menjelaskan bahwa perjalanan ke pulau itu akan membawa pengunjung melewati bentang alam vulkanik, pantai berpasir putih, serta ekosistem bawah laut yang termasuk paling indah di dunia. Lalu, dengan suara yang lantang dan pasti, ia menambahkan: “Suatu saat nanti, kami akan buat Banda Neira Food Festival.”

Seketika, tepuk tangan pecah. Sebab dari cara ia mengatakannya, semua tahu, itu bukan sekadar impian. Itu adalah janji—seperti sepiring terong saus kenari yang dimasak dengan perlahan, menyatukan sejarah, cita rasa, dan harapan dalam hidangan sederhana penuh makna.

Dila Banda (kanan) | Foto: tatkala.co/Dede

Abba (kiri) dan Dila Banda (kanan) | Foto: tatkala.co/Dede

Tak lama setelah itu, satu per satu penonton yang beruntung mencicipi hidangan buatan Dila, mereka tampak begitu menikmati—mengunyah pelan, mencoba menangkap rasa yang tak mereka kenal tapi terasa akrab. Seorang perempuan muda tampak tertegun sesaat setelah suapan pertama, lalu tersenyum dan berbisik kepada kawannya, “Ini… enak sekali.”

Dan begitulah, dari perayaan kuliner di Ubud, sebuah pulau kecil di timur sana kembali dikenang. Lewat rasa, lewat cerita, lewat sepotong terong yang dilumuri saus kenari, Banda Neira pelan-pelan hadir di hati mereka yang menyaksikan dan mencicipi—mungkin, suatu hari nanti, mereka akan datang sendiri ke sana.

Reporter/Penulis: Dede Putra Wiguna
Editor: Adnyana Ole

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Ubud Food Festival 2025 Merayakan Potensi Lokal: Made Masak dan Bili Wirawan Siapkan Kejutan
Tags: kulinerUbud Food Festival
Previous Post

Kita Selalu Bersama Pancasila, Benarkah Demikian?

Next Post

Susu dan Tinggi Badan Anak

Dede Putra Wiguna

Dede Putra Wiguna

Kontributor tatkala.co, tinggal di Guwang, Sukawati, Gianyar

Next Post
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

Susu dan Tinggi Badan Anak

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co