KAMIS Paing Medangsia, 17 Oktober 2024 bersamaan dengan Purnama Sasih Kapat, saya memberikan materi Pelatihan Kepemimpinan OSIS (Diklatpim) bagi calon pengurus OSIS SMA Negeri 2 Kuta dan SMA Negeri 2 Kuta Selatan di dua tempat yang berbeda.
Diklatpim OSIS SMA Negeri 2 Kuta berlangsung di Pondok Jaka Sangeh selama tiga hari mulai Buda Umanis Medangsia, 16 Oktober 2024 sampai Jumat Pon Medangsia,18 Oktober 2024, sedangkan Diklatpim OSIS SMA Negeri 2 Kuta Selatan berlangsung juga selama tiga hari mulai Kamis Paing Medangsia 17 Oktober sampai Sabtu Wage Medangsia, 19 Oktober 2024 di The Sila’s Bedugul.
Ada kesamaan materi yang diberikan kepada calon pemimpin di kedua SMA, memudahkan saya membuat persiapan dengan penekanan pada Profil Pelajar Pancasila sesuai dengan visi misi sekolah. Walaupun kedua sekolah memiliki visi yang berbeda, semangatnya sama. Keduanya ingin mewujudkan sekolah yang dicita-citakan melahirkan lulusan untuk menjadi manusia Indonesia seutuhnya sehat lahir batin sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020, Profil Pelajar Pancasila adalah perwujudan Pelajar Indonesia yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Profil Pelajar Pancasila terdiri atas enam dimensi meliputi beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global.
Diklatpim OSIS yang digelar 3 hari itu sesuai dengan semangat Merdeka Belajar : belajar di mana saja, dengan siapa saja, kapan saja. Semangat ini selaras dengan konsep belajar seumur hidup mendekatkan peserta didik dengan alam lingkungan. Jika melihat posisi SMA Negeri 2 Kuta dan SMA Negeri 2 Kuta Selatan berada dekat pantai, Diklatpim OSIS dilaksanakan dekat dengan gunung. Semangatnya adalah Segara-Giri, sebagaimana kearifan Melayu mengajarkan petuah, garam di laut asam di gunung bertemu dalam belanga. Menjadi pemimpin itu perlu tahu sari rasa dengan dharma wiweka, berpegang teguh pada regulasi yang ada.
Diklatpim OSIS dikedua SMA ini banyak memiliki persamaan manfaat. Pertama, keduanya dirancang out bond keluar dari empat tembok ruang kelas, mencari ruang kelas alternatif di tempat terbuka dengan suasana alam pedesaan memanjakan mata sekaligus berkemah. Konsepyang dikembangkan adalah malajah sambal malali sesuai dengan metode belajar widya wisata. Keakraban dan kegembiraan dibangun sambil menikmati suasana alam pedesaan dengan suara burung yang menghibur. Belajar lebih menyenangkan berharap mereka kasmaran belajar di sekolah nantinya, setelah Diklatpim OSIS.
Kedua, mendekatkan peserta Diklatpim OSIS dengan alam lingkungan. Pendidikan berbasis alam sesuai dengan Program Sekolah Adiwiyata. Diharapkan peserta Diklatpim OSIS terketuk hatinya makin mencintai sekolah dengan memuliakan alam lingkungan. Turut aktif memelihara dan merawat tanaman di taman sekolah sehingga sekolah menjadi taman belajar sebagaimana diterapkan Ki Hadjar Dewantara di Taman Siswa, sebelum Indonesia Merdeka.
Ketiga, pembelajaran dilaksanakan fleksibel dengan moda glamping (glamour camping) sebagai bagian dari aktivitas wisata yang sedang hit di kalangan anak muda dengan menawarkan fasilitas dan kenyamanan ala hotel. Di Pondok Jaka Sangeh misalnya, peserta Diklatpim OSIS SMA Negeri 2 Kuta dapat mengeksplorasi alam dengan tataan rumah tradisional Bali kuno dengan dinding tanah liat, tampak sangat klasik. Model rumah demikian pernah ada dan jejaknya jelas sebagai penguat data sejarah.
Begitu pula di The Sila’s Agrotourism Bedugul, peserta Diklatpim OSIS SMA Negeri 2 Kuta Selatan dapat mengeksplorasi alam dengan berbagai wahana yang tersedia, tentu berbayar menyesuaikan isi dompet. Pemandangannya pun tidak kalah dengan Heha Sky View, Taman Langitnya Jogja di Kabupaten Gunung Kidul. Dengan moda glamping, pembelajaran mestinya lebih inspiratif.
Keempat, kedua SMA yang melaksanakan Diklatpim dalam waktu nyaris bersamaan terkait dengan masa bakti pengurus OSIS Tahun Pelajaran 2023/2024 yang akan segera berakhir dengan jadwal pelantikan pada 28 Oktober 2024. Mengapa Oktober? Karena Oktober adalah bulan Pemuda dengan Sumpah Pemuda sebagai momentum secara nasional.
Dalam kosmologi Hindu Bali, Oktober bertautan dengan Sasih Kapat dengan Purnama Kartika, yang jatuh pada Kamis Paing Medangsia, 17 Oktober 2024, ketika Ida Bhatara di Pura Luhur Uluwatu sedang nyejer. Pun, banyak desa adat di Bali melaksanakan ritual ngusaba nini khususnya bagi desa-desa adat tua saat Purnama Kartika. Saat bunga-bunga di taman sedang mekar, sebagaimana tersurat dalam Kidung Wargasari, “…Kartika panedenging sari…”
Sebagai Plt. di SMA Negeri 2 Kuta sejak 1 November 2023, pada 31 Oktober 2024, saya genap setahun merangkap tugas Kepala Sekolah, dengan tugas definitif di SMA Negeri 2 Kuta Selatan. Tidak mudah mengelola dua sekolah yang berbeda budaya kerja dan budaya disiplinnya. Keduanya juga berbeda dari Program yang dijalankan walaupun Kurikulumnya sama, Kurikulum Merdeka.
SMA Negeri 2 Kuta yang pernah saya pimpin sebelumnya, sekarang sedang melaksanakan Program Gerakan Sekolah Sehat (GSS) mulai Tahun Pelajaran 2024/2025, sedangkan SMA Negeri 2 Kuta Selatan sedang melaksanakan Program Sekolah Penggerak (PSP) sejak Tahun Pelajaran 2022/2023.
Dua Gerakan di dua SMA yang berbeda ini saya coba dekati dengan pikiran positip untuk membangun budaya positip dalam rangka mewujudkan sekolah yang dicita-citakan. Pendekatan humanis saya gunakan untuk membangun komunikasi antarguru dan pegawai termasuk dengan para siswa. Saya mengajak mereka belajar secara bertahap untuk beradaptasi dan sesekali para siswa minta foto bareng bahkan selfi untuk diunggah di akun media sosialnya masing-masing.
Dengan karakteristik dua sekolah yang berbeda, materi Diklatpim OSIS saya selaraskan dengan program sekolah masing-masing. Walaupun berbeda sekolah, interseksi program menjadi kolaborasi yang sangat menjanjikan dengan pola ATM (Adaptasi, Tiru, Modifikasi). Dua sekolah saling menguatkan dalam pelaksanaan program sebagai implementasi dari semangat konvergensi dari Ki Hadjar Dewantara.
Senyampang sesi materi Diklatpim OSIS dijatahkan waktu pada Kamis Paing Medangsia, 17 Oktober 2024, bertepatan dengan Purnama Kartika, saya memanfaatkan waktu seefektif mungkin. Selesai sesi materi dengan calon OSIS SMA Negeri 2 Kuta di Pondok Jaka Sangeh sekitar pukul 11.00 Wita, saya meluncur ke The Sila’s Bedugul memberikan materi bagi calon OSIS SMA Negeri 2 Kuta Selatan (pk. 13.30—14.30), setelah mereka rehat Masima Krama Toska (Makan Siang Bersama Krama Toska) sesuai dengan Program Sekolah.
Sambil menyaksikan game peserta Diklatpim dipandu para pembina yang siaga mendampingi, saya menikmati kopi pahit sore dengan penuh nikmat berlatar alam pegunungan yang hijau memukau. Menyeruput kopi sore di tempat glamping terasa luar biasa dengan pemandangan yang indah.
Begitulah dari Diklatpim OSIS saya meninggalkan The Sila’s Bedugul menuju Pura Ulun Danu Beratan melaksanakan persembahyangan. Meru Tumpang 11 yang menjadi ikon Pura Ulun Danu Beratan tampak megah penuh taksu. Saya bersyukur dapat menyaksikan taksu-nya, dengan sinar matahari yang berpendar di Danau Beratan sebelum diseruput kabut lalu hujan turun.
Wisatawan tampak berteduh setelah berfoto ria dari berbagai sisi. Syukur tiada akhir saya panjatkan kehadapan Tuhan dengan segala manifestasi-Nya di Pura Ulun Danu Beratan, saya dapat melaksanakan persembahyangan saat gerimis tipis turun ibarat Batara Lelangit Manyiratin Tirta pada umat-Nya saat Purnama Kartika.
Inilah berkah Diklatpim OSIS menuju perjalanan wisata spiritual. Tanpa penyertaan dan restu-Nya, perjalanan ini tidak pernah terjadi. Om Shanti, Shanti, Shanti, Om. [T]
BACA artikel lain dari penulis NYOMAN TINGKAT