2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Karma Itu Nyata | Kisah “Penjarah” dari Hutan yang Masuk Rumah

Ananta KurniabyAnanta Kurnia
February 21, 2022
inEsai
Karma Itu Nyata | Kisah “Penjarah” dari Hutan yang Masuk Rumah

Seekor monyet masuk rumah di Gilimanuk

Keseharian saya dan warga sekitar di daerah Gilimanuk, sekitar Hutan Bali Barat, awalnya berjalan normal seperti biasa. Keadaan sekitar, suasana rumah, termasuk suasana warung kecil-kecilan yang saya kelola dengan sederhana selalu kondusif; tenang, nyaman, dan aman sebagai manamestinya.

Namun, suatu saat, suatu hari, ketenangan itu secara mendadak sirna.  Ada  penjarah masuk rumah, dan rasanya ketenangan ini seperti diserang Negara Api Konohagakure.

Mereka secara menyerang secara diam-diam, senyap dan menyusup. Mereka menyerang warung saya. Mereka mencuri makanan serta makanan ringan semacam chiki-chiki-an yang luput dari penjagaan manusia.

Para penyerang ini sungguh ahli. Mereka bisa datang tanpa kedengaran. Mereka bisa menyusuri kabel tanpa terjatuh. Mereka tentu juga ahli melompat dari rumah ke rumah lain, seperti yang biasa dilakukan Naruto.

Bukan hanya saya yang merasakan keresahan ini, tetangga lain pun merasakan nasib yang sama, dan bahkan beberapa nitizen pun mencuitkan keresahannya lewat media sosial. Terlebih-lebih para warga yang mempunyai pohon berbuah produktif seperti jambu, mangga, kelengkeng, belimbing, pisang dan buah lainnya yang siap panen malah dibabat habis oleh si penjarah.

Para pencuri ini melakukan aksinya tidak secara bersamaan, namun beraksi dengan cara mereka masing-masing sehingga banyak rumah warga yang telah menjadi korbannya. Bukan hanya makanan dan buah-buahan saja yang raib, terkadang juga genteng rumah yang agak rapuh jadi pecah, asbes yang sudah tua jadi jebol, kalvalum yang sudah lama jadi reot. Pokoknya magenep kerugian yang ditanggung akibat ulah sang pencuri ini.

Dan yang lebih menjengkelkan lagi, ternyata penjarah ini posturnya sangat mini, bahkan lebih minimalis dari tuyul dan juga konon jauh lebih bodoh dari manusia. Ini memang nyata, aneh bin ajaib. Meskipun dengan segala keterbatasannya jika dibandingkan manusia, hingga saat ini, saya dan juga termasuk para warga lainnya belum menemukan solusi yang efektif untuk menghentikan ulah para penjarah ini.

Yah, meskipun begitu, kita sebagai manusia yang cerdas, selalu punya cara dan ide brilian dalam menghadapi penjarah ini. Salah satu upaya yang saya lakukan adalah membuat senjata pamungkas guna menakut-nakuti si penjarah ini agar berhenti dan jera dari perbuatannya.

Dengan penuh keyakinan, senjata pamungkas tersebut mulai saya buat dengan memanfaatkan kayu bekas yang kutemukan di RRC (Rawa-wara Cacalan) Gilimanuk. Setelah senjata  sudah jadi, langsung saja saya lakukan uji coba gladi bersih untuk memastikan seberapa akurat bidikan dan seberapa besar kekuatan tembakan yang dihasilkan.

Hari demi hari kulalui seperti biasanya, namun kali ini hampir setiap hari selama sepekan diam-diam saya mempelajari gerak-gerik dan jam terbang para penjarah itu. Karena seringnya menjarah pohon serta isi rumah sebagian warga Gilimanuk, saya pun hapal jam-jam rawan para penjarah datang untuk mencuri. Biasanya penjarahan dilakukan pada pagi dan sore hari.

Berbekal pengamatan tersebut, saya pun mencoba mengelabuinya dengan cara sengaja meletakkan satu renteng chiki-chiki harga 500-an di warung dalam posisi agak di tengah, sementara itu saya bersembunyi sambil mengamati kedatangan si penjarah.

Seetelah menunggu beberapa saat, di waktu yang tepat dan di momen yang tepat pula, penjarah secara senyap berusaha mengambil chiki-chiki jebakan, dan satu  detik sebelum jemarinya meraih chiki-chiki, saya langsung lompat dan meneriakkan “Hwaaaaaaa…!”.

Tujuannya untuk membuat si penjarah kaget dan jantungan. Begitu penjarah itu kaget saya langsung membidik dan melontarkan ketapel sehingga peluru kerikil pun melesat. Karena si penjarah gerakannya sangat gesit dan lincah, alhasil peluru ketapel saya meleset.

Penjarah itu selamat, dan kabur, lalu  menjauh melompati rumah tetangga hingga pada jarak yang dirasa cukup aman.

Di atas rumah tetangga, penjarah itu berhenti dan berbalik arah seraya menatap wajah saya dengan ekspresi mata melotot sambil memain-mainkan alisnya ditambah juga membuli saya dengan menjulurkan lidahnya.

Saya benar-benar diejek. Penjarah itu seakan-akan melontarkan kalimat ejekan dan kalimat balas dendam.

“Makanya, Bos, jangan merusak hutan, tak enak kan rasanya kalau diusik rumahnya? Rasain lu sekarang!”

Penjarah itu rumahnya memang di hutan. Penjarah itu adalah kera atau monyet. Mungkin karena makanan di hutan langka akibat hutan yang sering dirusak manusia, makanya monyet itu mulai masuk ke kampung.

Kawanan monyet silih berganti masuk rumah, makin bertambah banyak dan terus menerus menyatroni rumah saya dan sejumlah rumah warga lain di Gilimanuk. Ulah monyet itu kerapkali juga difoto dan fotonya diunggah di media sosial seperti facebook. Bertaburanlah komen-komenan para nitizen.

Dari sinilah akhirnya saya sadar, sudah kodrat hukum alam. Setiap ada aksi, pasti ada reaksi. Kalau hutan dirusak, maka penghuni hutan akan masuk ke kampung warga. Makanya, jika ingin rumah aman dari monyet, rawatlah hutan agar makanan para hewan tetap tersedia di dalam hutan. [T]

Tags: faunakehutananTaman Nasional Bali Barat
Previous Post

Desa Wisata Taman Sari di Banyuwangi, Hebat Bersama, Bumdes Kelola Homestay Milik Warga

Next Post

Teruna Banjar Pegok-Sesetan Gabungkan Baleganjur dan Janger, Terciptalah Tabuh Khas Pegok

Ananta Kurnia

Ananta Kurnia

Pengangguran. Lahir dan tinggal di Gilimanuk, Jembrana, Bali

Next Post
Teruna Banjar Pegok-Sesetan Gabungkan Baleganjur dan Janger, Terciptalah Tabuh Khas Pegok

Teruna Banjar Pegok-Sesetan Gabungkan Baleganjur dan Janger, Terciptalah Tabuh Khas Pegok

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co