8 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pameran Made Arya Palguna | Cerita Manusia, Wabah dan Kejenakaan Sehari-hari

I Gede Made Surya DarmabyI Gede Made Surya Darma
October 13, 2021
inUlasan
Pameran Made Arya Palguna | Cerita Manusia, Wabah dan Kejenakaan Sehari-hari

Made Arya Palguna di tengah pameran tunggalnya di Sika Gallery, Ubud, Bali

I Made Arya Palguna menggelar pameran tunggal bertema “Pragment of Desires”, Selasa, 12 Oktober sampai 12 November 2021, di Sika Gallery, Jl. Raya Campuhan, Sayan, Ubud, Gianyar. Karya-karya yang dipamerkan banyak bercerita tentang kehidupan sehari hari di masa pandemi Covid-19.

Pada pameran tunggal kali ini Palguna memilih tema Pragment of Desires. Made Palguna memamerkan 36 karya seni lukis ditambah dua patung. Karya-karya lukisan itu dikerjakan semasa pandemi melanda dunia.

Dalam karya-karyanya itu, Palguna mencoba menangkap cuplikan-cuplikan kehidupan sehari-hari dan diabadikan dalam bentuk lukisan entah itu di canvas dan kertas. Misalnya karya yang berjudul “Sun Bathing” yang melukiskan sosok manusia yang sedang berjemur di pantai. Lukisan itu dibuat dengan garis seminimalis mungkin sebagaimana gaya sketsa Made Palguna dengan latar belakang kertas daur ulang yang warnanya mirip pasir Pantai Sanur dan Kuta.

Palguna berceritra ide dari karya itu dipicu oleh banyaknya berita di media online maupun televisi yang menjelaskan salah satu cara untuk melawan pandemi adalah dengan cara berjemur. Sesederhana itu. Dan dari situ ia membuat lukisan orang berjemur sampai 7 seri.

Selain itu, terdapat karya patung yang dipamerkan berjudul “Membatu”. Patung ini menggambarkan sosok atau figur manusia yang bengong di tempat tidur dengan selimut seperti batu. Pada karya ini Palguna ingin mengabadikan cuplikan kehidupan manusia yang bengong di tempat tidur ketika dunia dilanda wabah.

Terdapat juga patung lain dengan wujud wajah manusia dan bantal guling yang dicat warna pink. Judul patung itu “Diam itu Emas”. Palguna ingin menyampaikan pesan bahwa di masa pandemi ini sebaiknya kita lebih banyak melakukan aktivitas di rumah, dan menghasilkan karya, biar tidak kena wabah virus ini.

Patung karya Made Arya Palguna berjudul “Diam Itu Emas”

Pesan yang senada disampaikan juga pada lukisan dengan judul “Out of Style” dan “Stuck”. Pada “Stuck”, Palguna berceritra tentang pada suatu ketika dengan adanya wabah ini kita merasa stuck, terdiam tidak menemukan solusi. Begitu pula pada “Out of Style”, Palguna mencoba mengabadikan cuplikan kehidupan yang sudah tidak lagi seperti biasanaya. Dengan kata lain bahasa keren anak muda “mati gaya”.

Hampir semua pesan yang melekat dalam karya-karya Palguna terkesan sederhana: adalah hal-hal yang dilakukan manusia sehari-hari di tengah wabah. Berjemur, diam, atau rebahan. Namun cerita sehari-hari itu terasa sangat penting, penuh makna, dan tak bisa diabaikan. Tentu saja, karena cerita sehari-hari itu diolah dengan ketajaman imajinasi dan intuisi, sehingga lukisan atau patung itu tak sekadar menjadi bentuk atau gambar yang meniru kehidupan sehari-hari di tengah wabah, melainkan mengadon kembali cerita itu menjadi bentuk yang merangsang mata sekaligus otak untuk memikirkan kembali tentang perilaku manusia yang berubah-ubah di tengah situasi yang tak pernah sama.

Gaya yang Sama

I Made Arya Palguna adalah seniman kelahiran Ubud tahun 1976 dan menempuh Pendidikan di Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogjakarta pada tahun 1996. Ia salah satu seniman yang tetap dengan gaya yang sama. Meski gaya-gayanya tak melompat-lompat atau berubah-ubah, ide-idenya terus berkembang sehingga lukisan-lukisannya sama sekali tak terkesan monoton, justru terasa makin kaya. Sejak tahun 2000 ia memilih berkesenian dengan karya piguratif, atas kekagumannya melihat karya-karya Pablo Picaso, Joan Miro dan Hendry Russo.

Beberapa trend seni rupa sempat terjadi di Yogjakarta. Sejumlah kawan kawannya mengalami gaya perubahan kekaryaan, misalnya terkena pengaruh boming seni rupa China di tahun 2006. Itu terjadi ketika buble ekonomi melanda dunia dengan adanya pengaruh karya-karya realisme China. Beberapa seniman yang berpengaruh waktu itu antara lain Yue Minjun, Fang Lijun, Ju Ming, Wang Guangyi, Xue Jiye, Zhou Chunya.

Namun Palguna tetap pada pendirian tidak terpengaruh dengan mengubah gaya lukisan. Walaupun di Indonesia waktu itu, karya-karya perupa yang berubah gaya menjadi mirip deretan seniman China tergolong laris manis dan menjadi boming seni rupa di Indonesia. Banyak seniman muda yang masih kuliah di Fakultas Seni Rupa ISI Yogjakarta, maupun di ITB, juga ISI Bali, memilih jalur realisme dalam berkarya, entah karena pengaruh pasar waktu itu.

Di awal tahun 2017 Palguna memilih hijrah ke kampung halamanya di Ubud untuk mendapatkan suasana baru setelah sekian lama memilih tinggal di Yogjakarta. Setahun kemudian, pada tahun 2018, Palguna mengadakan pameran tunggal “Coming Home: Momentary Lapse” di Komaneka Gallery.

Palguna sudah melakukan banyak pameran tunggal sebelumnya. Yang paling berkesan adalah pameran tunggalnya yang berjudul “ANJING” pada tahun 2000 di Bentara Budaya Yogjakarta. Kata “anjing” itu sangat propokative waku itu, membuat orang penasaran. Tentu karena sebuatan anjing di Jawa, Yogjakarta pada khususnya, sangatlah kasar. Seperti kita ketahui Yogjakarta adalah kawasan kota yang santun, dan dari segi berbicarapun sangat halus bahasanya. Namun pameran “Anjing” sangat ramai pengunjungnya dan mengalami kesuksesan waktu itu.

Pada tahun 2018, di kampungnya di Ubud, Palguna bersama sama kawan kawanya membentuk komunitas seniman dengan membangun ruang berkesenian bernama Kaktus Art Space. Tempat itu adalah sebuah ruko di Jalam Merta Sari milik Nyoman Susila. Komunitas itu dibentuk bersama Made Wira Dana, Nyoman Sujana Kenyem, Ida Bagus Purwa, Made Gunawan, I Kadek Susila Dwiyana, Made Romi Sukadana, Wayan Paramarta, Made Dolar Astawa, Teguh Ritma Iman, I Wayan Redika, Jinggo Pramarta, Dedy Reru, Made Duatmika, Made GalungAtmaja Wayan Arnata, I Wayan Gede Santiyasa, I Ketut Teja Astawa, A.A Ngurah Paramartha dan saya sendiri I Gede Made Surya Darma.

Kejenakaan Sehari-hari

Dalam pameran “Pragment of Desires” di Sayan ini, Palguna masih menunjukkan gaya lukisan dengan ide-ide sederhana. Meski menyampaikan sejumlah pesan yang terasa serius di tengah wabah ini, Palguna ternyata juga tak kehilangan kejenakaan dalam karya-karyanya. Seperti karya yang berjudul “Dog Farm”. Karya ini muncul ketika anjingnya punya anak. Lagi-lagi sesuatu yang sederhana. Kejenakaan yang ada di sekitar-sekitar kita.

Ada juga karya lukisan yang berjudul “Don’t Worry We are Fine So Far” yang melukiskan obyek monyet-monyet yang bergelantungan, dan satu pun tidak memakai masker. Digambarkan salah satu monyet duduk di ayunan seperti kursi goyang> Monyet-monyet itu tampak riang, saling bermain dengan gembira.

Ide lukisan monyet itu muncul ketika Palguna melewati kawasan Monkey Forest, yakni kawasan yang sering dilaluinya ketika datang dari studio Artbe Atelier, studio lukisan pribadi Made Palguna. Lukisan monyet-monyet inipun sengaja dibuat lebih besar, berbeda dengan ukuran lukisan lain. Ukurannya 200 x 250 cm dipasang pas di dinding terakhir ketika pengunjung melihat pameran Palguna.

Dipilihnya ukuran dan tempat di dinding terakhir itu seolah olah Palguna ingin menyampaikan pesan bahwa kita semua akan baik baik saja, seperti judul lukisan itu, “Don’t Worry We are Fine So Far.” [T]

Tags: ISI YogyakartaMade Arya PalgunaPameran Seni RupaSeni RupaUbud
Previous Post

Pandan Berduri dan Ketajaman Pikiran

Next Post

Lalapan Pasar Burung Sanglah dan Kehangatan yang Ditawarkannya

I Gede Made Surya Darma

I Gede Made Surya Darma

Pelukis. Lulusan ISI Yogyakarta. Founder Lepud Art Management

Next Post
Lalapan Pasar Burung Sanglah dan Kehangatan yang Ditawarkannya

Lalapan Pasar Burung Sanglah dan Kehangatan yang Ditawarkannya

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Wayang Kulit Style Bebadungan, Dari Gaya Hingga Gema

by I Gusti Made Darma Putra
June 7, 2025
0
Ketiadaan Wayang Legendaris di Pesta Kesenian Bali: Sebuah Kekosongan dalam Pelestarian Budaya

JIKA kita hendak menelusuri jejak wayang kulit style Bebadungan, maka langkah pertama yang perlu ditempuh bukanlah dengan menanyakan kapan pertama...

Read more

Efek Peran Ganda Pemimpin Adat di Baduy

by Asep Kurnia
June 7, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

PENJELASAN serta uraian yang penulis paparkan di beberapa tulisan terdahulu cukup untuk menarik beberapa kesimpulan bahwa sebenarnya di kesukuan Baduy...

Read more

Menguatkan Spiritualitas dan Kesadaran Budaya melalui Tumpek Krulut

by I Wayan Yudana
June 7, 2025
0
Tumpek Landep dan Ketajaman Pikiran

TUMPEK Klurut, sebagai salah satu rahina suci dalam ajaran agama Hindu di Bali, memiliki makna yang sangat mendalam dalam memperkuat...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025

AWALNYA, niat saya datang ke Ubud Food Festival 2025 sederhana saja, yaitu bertemu teman-teman lama yangsaya tahu akan ada di...

by Julio Saputra
June 7, 2025
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co