7 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pariwisata Macet, Jalan Raya Lancar

Doni Sugiarto WijayabyDoni Sugiarto Wijaya
January 16, 2021
inEsai
Pariwisata Macet, Jalan Raya Lancar

Lukisan di atas kardus. Karya ini diberi judul “Pariwisata Macet Jalan Raya Lancar”.

Pada tanggal 1 Agustus 2002  Kulidan Kitchen  mengadakan pameran seni dengan tema kedaulatan pangan di masa pandemi. Pameran ini merupakan suara dari para seniman untuk memperhatikan kedaulatan pangan dan akses pangan yang adil bagi semua kalangan di masa pandemi. Masing masing seniman menuangkan gagasan kreatifnya di berbagai sarana.

Di dinding ruang galeri sisi selatan, ada satu lukisan yang unik. Keunikannya terletak pada media yang digunakan dalam karya seni tersebut yaitu kardus bekas kemasan barang elektronik yang dipotong berbentuk persegi panjang dengan ukuran sekitar 44 inch dan lebar hampir 31 inch.

Kardus bekas dilukis dengan tinta china berwarna hitam dan putih serta dihiasi dengan tulisan. Hasil lukisan itu tampak seperti gambar nyata berwarna hitam putih.  Kehandalan Slinat di sini yaitu memanfaatkan wadah pengemasan barang yang biasanya dibuang setelah diambil isinya menjadi media untuk bersuara lewat paduan kuas dan tinta. Hasil dari karya ini diberi judul “Pariwisata Macet Jalan Raya Lancar”.

Saat lukisan tersebut diamati dari kiri ke kanan, akan tampak tiga hal yaitu: tulisan di kiri atas, seorang perempuan yang memikul hasil panen dari ladang sambil mengenakan masker penutup wajah dan tulisan di kanan bawah. Tiga hal ini mengandung pesan yang berkaitan satu sama lain yang kemudian dapat mengundang suatu pertanyaan  mengenai posisi pertanian dan pariwisata dalam kehidupan sosial ekonomi Bali.

Tulisan di kiri atas berupa korona, pariwisata macet, jalan raya lancar. Dijabarkan dalam suatu paragraf dapat diungkapkan bahwa sejak pandemi covid-19 melanda seluruh dunia termasuk Indonesia, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik yang datang ke Bali menurun drastis. Banyak negara melarang warganya melancong ke luar negeri. Pemerintah daerah di Indonesia memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat hingga Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk mencegah penularan virus. Pariwisata terpukul keras hingga pertumbuhan di sektor tersebut nyaris 0%.

Masyarakat Bali sudah merasakan bagaimana beratnya memelihara akomodasi pariwisata seperti perawatan gedung, fasilitas untuk tamu dan peralatan penunjang kegiatan bisnis di tengah sepinya pemasukan. Puluhan ribu pekerja dirumahkan bahkan di PHK. Ratusan ribu yang masih bekerja di gaji tak tentu karena pengurangan jam kerja.

 Mereka pusing tujuh keliling untuk mencukupi kebutuhan ekonomi. Para pekerja ini sulit memperoleh nutrisi yang layak sehingga perlu diadakan bantuan sosial. Saatnya mempertanyakan pariwisata massal yang berlangsung karena ketidakadilan terhadap pekerja sering terjadi. Perlu diadakan diskusi publik hingga rapat umum mengenai pariwisata yang berkeadilan sosial.

Di sisi lain, volume kendaraan yang datang dari luar Bali mengalami penurunan. Sepinya kunjungan menyebabkan jumlah kendaraan yang terparkir meningkat karena rendahnya penyewaan dan perjalanan. Ditambah dengan himbauan PKM dan pembatasan kerumuman publik , lalu lintas di Bali lebih lengang daripada biasanya. Ada sedikit hal baik di tengah masalah berat yaitu waktu tempuh ke tempat tujuan lebih singkat juga tingkat kebisingan yang mereda. Bagi yang amat tidak suka bising, ini membawa segelintir kebahagiaan.

Geser kedua bola mata ke tengah, akan dijumpai gambar seorang petani perempuan yang mengenakan masker menjual hasil panen ke pasar. Ini menandakan wabah covid 19 berdampak serius pada warga di pedesaan. Di Bali setengah atau lebih total konsumsi hasil pertanian, peternakan dan perikanan dilakoni oleh  sektor pariwisata seperti rumah makan, hotel, dan tempat wisata. Belum lagi vila dan penginapan murah yang menyediakan dapur buat pada pelancong yang sering ke pasar atau swalayan membeli bahan makanan.

Rendahnya tingkat keramaian di pusat perbelanjaan dan banyaknya pekerja dirumahkan menyebabkan penurunan konsumsi makanan di sana maupun di pinggir jalan atau kios makanan kecil untuk menghemat pengeluaran. Roda perekonomian melambat. Para petani yang biasa bergantung pada hal-hal tersebut kewalahan karena banyak sekali produknya yang tidak terserap sehingga selisih hasil penjualan dengan biaya produksi amat tipis bahkan lebih besar yang kedua sehingga mengalami kerugian.

Banyak pedagang pasar tradisional menyadari menurunnya permintaan terhadap produk yang biasa dijajakan. Ini dipengaruhi oleh lesunya pariwisata Bali karena dua per tiga penduduk Bali secara langsung maupun tidak langsung hidup dari pariwisata. Kecilnya pendapatan memaksa untuk membeli sedikit.

Di bawah gambar lengan kanan , terdapat tulisan yang bunyinya bercocok tanam, panen makan, subak macet. Lahan hijau di Bali terus dikikis demi pariwisata. Sawah dan kebun ditutupi bangunan dan beton untuk melayani wisatawan dan kendaraan. Daerah resapan air menipis.

Pendirian vila dan penginapan dapat dikatakan nyaris liar. Tidak ada informasi apakah semua itu sudah memenuhi ketentuan Izin Mendirikan Bangunan atau Analisa Dampak Lingkungan bagi bangunan besar seperti hotel berbintang. Penegakan hukum tata ruang tidak dijalankan dengan tegas.

 Air yang seharusnya mengaliri sawah, pekarangan dan kebun yang terdapat tanaman dapat dimakan dialihkan untuk vila dan hotel. Ini yang membuat subak jadi macet. Konsekuensinya, sawah sulit mendapat pasokan air yang vital bagi produksi beras. Kemudian, beras yang dihasilkan dari lahan tersebut tidak maksimal. Hal ini mendorong para petani semakin meninggalkan mata pencahariannya lalu mendorong subak beralih fungsi untuk dapat uang dalam jumlah banyak dan singkat supaya  hidup layak.

Dalam hubungan antara sawah, ruang hijau dan bangunan yang membetoni lahan, wisatawan asng ingin menikmati Bali yang otentik dengan subak dan kebun sayur dan buah tropis dimana jarang ada di kebanyakan negara asal wisatawan ini melancong. Terus terkikisnya sawah dan kebun yang ditanami tanaman yang dapat dimakan, semakin membuat udara jadi gerah karena beton dan aspal membuat gas rumah kaca tidak diserap menjadi nutrisi bagi tanaman untuk hasilkan oksigen. Lahan hijau berbentuk kebun organik yang diselingi pepohonan tinggi dan hutan berfungsi untuk penyerapan dan penampungan air saat hujan. Keduanya berfungsi sebagai nutrisi bagi manusia.

Dalam hal ini, ekowisata subak Sembung di Denpasar utara menjadi oase di tengah himpitan lahan beton. Ia adalah contoh dimana produksi pangan berjalan bersamaan dengan pariwisata. Di situ menjadi tempat yang menampung keragaman flora dan fauna kota Denpasar. Akses yang dekat dari kota menjadi daya tariknya untuk dikunjungi.

Masyarakat dapat menelusuri persawahan sekaligus memperoleh udara yang lebih segar. Pengelolaannya dilakukan oleh komunitas di sana. Uang dari biaya parkir kendaraan menjadi pendapatan tambahan untuk petani di situ.

Untuk ke depannya, perlu dibangun sejenis pusat informasi dimana menyajikan sejarah pendirian subak Sembung, jenis tanah dan kandungan kimia tanah di situ, dan keragaman hayati hewan dan tumbuhan serta perannya dalam menjadikan padi hidup layak. Ini membuat pengunjung lebih menghargai ekosistem sawah. Berpotensi menjadi wisata ilmiah karena pengunjung mendapat ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kehidupan sehari hari yaitu peran tanah, biotanya serta hewan lain di sawah dalam produksi beras.

Pemerintah semestinya memodali petani di sana untuk mendirikan tempat penggilingan sekam dan pengolahan jerami padi serta limbah sekam untuk menjadi suatu produk bernilai ekonomi yang akan meningkatkan taraf hidup petani sehingga mereka mendapat semakin banyak manfaat yang berkelanjutan dari merawat subak. Di sinilah peran pemerintah dalam penelitian dan pengembangan.

Di masa pandemi ini juga ada komunitas seka teruna  yang bercocok tanam seperti di Kebun Berdaya yang terletak di banjar Tegeh Sari, Desa Pakraman Tonja, Kota Denpasar. Komunitas di Banjar tersebut mengelola kebunnya dari membabat semak lalu ditanami horticultura. Ada juga yang membangun kolam lele di situ. Ini berarti memproduksi vitamin, serat dan protein dalam satu lokasi.

Dalam budidaya lele, para pemuda ini kreatif dalam mensiasati mahanya pakan yaitu membudidayakan magot. Jika ketiga pesan dalam karya seni itu ditarik kesimpulan dalam satu kalimat maka intinya adalah jagalah pertanian di tengah dominasi ekonomi pariwisata karena manusia jauh lebih butuh nutrisi daripada pariwisata. [T]

Previous Post

Noorca M. Massardi | 7 Puisi Sapta dan 5 Puisi Panca

Next Post

Jukut Paku, Dari Tepi Sungai ke Pasar Kota | Kisah Tengkulak Budiman dari Manikyang

Doni Sugiarto Wijaya

Doni Sugiarto Wijaya

Lulus Kuliah tahun 2017 dari Universitas Pendidikan Nasional jurusan ekonomi manajemen dengan IPK 3,54. Mendapat penghargaan Paramitha Satya Nugraha sebagai mahasiswa yang menulis skripsi dengan bahasa Inggris. Sejak tahun 2019 pertengahan bulan Oktober, Doni mulai belajar menulis di blog secara otodidak. Doni menulis untuk bersuara kepada publik mengenai isu isu lingkungan hidup, sosial dan satwa liar.

Next Post
Jukut Paku, Dari Tepi Sungai ke Pasar Kota | Kisah Tengkulak Budiman dari Manikyang

Jukut Paku, Dari Tepi Sungai ke Pasar Kota | Kisah Tengkulak Budiman dari Manikyang

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Wayang Kulit Style Bebadungan, Dari Gaya Hingga Gema

by I Gusti Made Darma Putra
June 7, 2025
0
Ketiadaan Wayang Legendaris di Pesta Kesenian Bali: Sebuah Kekosongan dalam Pelestarian Budaya

JIKA kita hendak menelusuri jejak wayang kulit style Bebadungan, maka langkah pertama yang perlu ditempuh bukanlah dengan menanyakan kapan pertama...

Read more

Efek Peran Ganda Pemimpin Adat di Baduy

by Asep Kurnia
June 7, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

PENJELASAN serta uraian yang penulis paparkan di beberapa tulisan terdahulu cukup untuk menarik beberapa kesimpulan bahwa sebenarnya di kesukuan Baduy...

Read more

Menguatkan Spiritualitas dan Kesadaran Budaya melalui Tumpek Krulut

by I Wayan Yudana
June 7, 2025
0
Tumpek Landep dan Ketajaman Pikiran

TUMPEK Klurut, sebagai salah satu rahina suci dalam ajaran agama Hindu di Bali, memiliki makna yang sangat mendalam dalam memperkuat...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025

AWALNYA, niat saya datang ke Ubud Food Festival 2025 sederhana saja, yaitu bertemu teman-teman lama yangsaya tahu akan ada di...

by Julio Saputra
June 7, 2025
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co