7 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Untuk Tahun Ini, “A Place for Everything and Everything Is In Its Place”

Putu Sri SuciyatibyPutu Sri Suciyati
January 7, 2021
inEsai
Untuk Tahun Ini, “A Place for Everything and Everything Is In Its Place”

Putu Sri Suciyati

Bagi kebanyakan dari kita, tahun baru ini merupakan tahun dimana semua perubahan besar-besaran yang telah kita lalui di tahun sebelumnya terbayarkan.

Awal tahun ini, rasa optimisme itu terasa lebih “real”. Doa dan harapan yang dipanjatkan oleh setiap individu di mana pun berada hampir terdengar sama yaitu agar situasi dan kondisi yang kita hadapi bersama saat ini lekas sirna dan kehidupan normal bisa segera dijalankan kembali!

Doa dan harapan yang tulus sudah pasti akan terjadi.

Mari menengok kembali ke tahun kemarin dimana saya lebih suka menyebutnya tahun penuh  perubahan ,cleansing dan kebangkitan sekadar untuk mengingatkan diri kita sejauh mana pribadi kita ini telah ‘ menjadi  jauh lebih baik’.

Ada yang berubah sehingga terjadilah kebangkitan dalam artian yang mendalam. Terlebih dahulu , ada kuasa  yang jauh lebih besar dari kuasa intelek manusia itu sendiri yaitu kuasa dari alam semesta – Sang Pencipta.

Di awal  cerita, pada saat kita collapse ketika semua kegiatan rutinitas normal kita harus dihentikan, seolah-olah kita dibawa lagi untuk melihat kedalam yaitu kepada  ketidakberdayaan kita, sisi vulnerability kita dan siapa sejatinya diri kita ini.

Perubahan dari yang biasanya semuanya terkontrol, tiba-tiba berubah 180 derajat.

Kita lepas kendali! Seperti ada penderitaan yang muncul, sebelum pada akhirnya  kebangkitan itu terjadi. Biasanya penderitaan terjadi  terlebih dahulu dalam level pikiran/mental dan emosional  seperti : rasa khawatir, pesimis, takut dan seolah-olah tersesat tanpa tujuan –– sebelum muncul atau terlihat pada level fisik.

Tidak semua dari kita memiliki kemampuan yang sama  untuk menyelamatkan diri meskipun dihadapkan pada situasi yang mirip. Bagi mereka yang gemar mengolah batin benar-benar dekat dan tahu tentang dirinya sendiri , cenderung lebih cepat merasakan tuntunan.

Pemikiran dan emosi negatif di atas harus kemudian dibersihkan. Yang saya lakukan adalah dengan banyak-banyak mendapatkan pengetahuan melalui membaca dan menonton video-video dengan konten yang mengedukasi  tentang self-improvement.

Ada lagi metode yang dapat dilakukan untuk menggantikan pikiran-pikiran yang bersifat destruktif seperti di atas yaitu dengan cara menanamkan benih-benih pikiran positif melalui afirmasi. Namun apabila sudah ditanam, jangan lupa disiram dan diberi pupuk supaya kuat mengakar. Setelah proses cleansing terjadi , selanjutnya yang dibangkitkan adalah pemahaman yang lebih mendalam tentang sang diri dan berserah.

Pemahaman itu membangkitkan keyakinan untuk menyerahkan semuanya  terhadap  Kemahakuasaan Sang Pencipta dan semesta . Bukan pasrah. Berserah yang dimaksud ialah mengalir saja dengan penuh percaya diri tanpa mengesampingkan kualitas diri kita. Apa yang kita tahu tentang energi semesta ialah , apa yang kita kirimkan  itulah yang akan kita dapatkan dalam level energi.

Jika kita mengirimkan penderitaan dan meyakini jika diri kita benar adanya menderita , maka penderitaanlah yang akan datang . Demikian pula sebaliknya.
Apabila energi optimisme yang kita kirimkan maka semesta menjawab dengan peluang – peluang indah dalam hidup. Ketahuilah jika semesta bekerja dengan energy-based bukan analytical mind. Itulah mengapa jalan semesta itu kadang tidak terduga dan diluar dari apa yang bisa kita pikirkan.

Mengenai  sisi positif dari sebuah peristiwa – karena dalam kehidupan pasti akan selalu ada 2 sisi yang berbeda – adalah munculnya kesadaran. Kita dibawa sadar kembali ke dalam diri esensial kita yang bersifat lebih halus bukan materi, seperti badan pikiran dan emosi. Diingatkan  lagi akan folosofi hidup dari Tri Hita Karana : tiga penyebab kesejahteraan dalam hidup.

Pola pikir dan emosi kita akan membentuk kualitas hidup kedepannya. Karena hal tersebut sangat terkait dengan bagaimana kita melihat dan menerima hidup itu sendiri. Pikiran dan emosi dipelihara dengan cara yang berbeda dari badan fisik , tentu saja karena unsur pembentuknya bukan bersifat material atau kebendaan .

Orang bijaksana bilang , peliharalah pikiran dan perasaan dengan baik dan benar sehingga itulah nanti yang akan membimbingmu dalam hidup. Pikiran dan emosional terkoneksi dengan kuat . Dari pikiran yang positif , terlahirlah ide-ide cemerlang . Dari pikiran yang positif terciptalah suasana hati yang positif pula. Kekuatan pikiran itu ,  benar adanya dapat dipergunakan untuk  tujuan yang baik  maupun buruk tergantung bagaimana setiap individu mempergunakannya.

Dalam lingkungan pergaulan kita , ada banyak contoh yang bisa kita amati tentang  bagaimana kehidupan itu dapat dijalankan dengan penuh rasa syukur oleh mereka yang berpikiran positif meskipun sebenarnya memiliki kehidupan yang pas-pasan.

Begitupula sebaliknya , bagaimana orang yang kehidupannya tercukupi namun masih saja merasa kekurangan ditambah iri hati dan cemburu  karena salah paham dikiranya hidup ini adalah sebuah kompetisi antara satu dengan yang lainnya. Sungguh telah gagal diri ini  meyakini dan mempercayai bahwa masing-masing dari kita adalah individu yang unik yang terlahir dengan sudah membawa karunia masing-masing dari Yang Maha Kuasa.

Jadi  setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan saat ini, bukan semata – mata hanya karena nasib dan karma. Kita pula menaruh usaha atas bagaimana kita membentuk kehidupan kita sendiri termasuk bagaimana kita ingin mentransformasikan diri kita sendiri.

Cobalah untuk perjalanan kedepannya, kita lebih memfokuskan perhatian kita kedalam – mencari jati diri sejati demi memperkuat survival plan kita  .  Banyak – banyak luangkan waktu mempelajari dan mengolah pikiran dan rasa. Bisa dengan berafirmasi positif , visualisasi dan bermeditasi – apapun itu yang membawa kepada ketenangan jangan hanya memenuhi kebutuhan fisik saja agar tercipta keseimbangan. 

Terlalu memaksakan diri untuk harus begini dan begitu pun kurang baik , nanti bisa jadi sakit hati apabila ekspektasi tidak bertemu dengan realitas. Diri ini harusnya diperhatikan dan dicintai bukannya malah dikritisi. Bagi yang telah mengeksplorasi dirinya sendiri , tetap selalu dibutuhkan konsistensi untuk mempertahankannya. Tidak mudah, pola-pola pikir lama harus di cleansing terlebih dahulu untuk selanjutnya di re-programm. Tahun ini adalah waktu yang tepat untuk menjadi diri sendiri yang lebih baik.

Merespon terhadap kehilangan – apakah itu pekerjaan , mungkin teman , atau sesuatu yang kita sayangi – ditahun kemarin maupun dalam kehidupan secaraumum , memang meguras emosi. Sejatinya yang ada ialah semua yang kita kira adalah milik kita , hanya bersifat sementara kecuali perubahan itu sendiri yang kekal adanya. Bahkan hidup ini pun adalah sementara.

Dalam perubahan itu , ada yang pergi dan pasti ada yang datang ,  harus ada yang dikosongkan untuk menyediakan tempat untuk yang lebih baik agar terjadi. Yang lama akan digantikan dengan yang baru. Berjalan ke masa depan , ada baiknya beban masa lalu ditinggalkan dibelakang agar langkah menjadi lebih ringan . Sebelum merespon atas sesuatu , temukanlah sisi  baik dalam sebuah peristiwa itu sehingga menciptakan reaksi dan tindakan yang bijak. 

Apa yang tidak menjadi milik kita saat ini lagi , membuat kita mengerti akan arti bersyukur atas apa yang kita punyai. Meski secara teori terdengar simple , namun dalam praktek kita selalu lupa untuk menjalankannya .  Karena tahu akan segalanya pasti akan mengalami perubahan seiring dengan waktu mau tidak mau kita harus memiliki kemampuan untuk survive ,  yaitu sebisa mungkin menjadi yang terbaik di masa apapun dengan cara mengeksplorasi potensi diri dan ide-ide baru.

Yang membuat cerita perjalanan kita berbeda dari kemarin – kemarin sudah barang tentu bagaimana kita sebagai diri telah berevolusi, secara fisik , batin , emosi dan mental. Bagiamana kita menjadi lebih siap dan dewasa dalam menanggapi sebuah peristiwa dan sejauh mana pemahaman yang telah kita dapatkan tentang diri kita sendiri .

Untuk menciptakan realitas hidup yang baru , berawal dari vision yang berasal dari intelek . Ingin menjadi seperti apa kita dikemudian hari termasuk kehidupan seperti apa yang ingin kita jalani. Vision yang kuat otomatis berdampak pada pikiran kita. Kita cenderung untuk memikirkan dan melakukan hal-hal yang dapat menunjang agar vision itu ter-realisasi. Pengetahuan tentang diri adalah modal utama kita untuk bertahan dalam perubahan itu sendiri.

Pengetahuan diri yang dimaksud lebih kepada mengetahui kualitas apa saja yang : saya miliki , talenta apa lagi yang ada dalam diri saya , karakter saya yang sesungguhnya ,  interest saya , kecakapan saya , kegemaran saya , apa yang  manjadi block atau sesuatu yang harus saya perbaiki . Semakin banyak kita mengetahui tentang diri kita sendiri semakin banyak peluang – peluang yang sebenarnya sudah ada namun baru terlihat – yang dapat diambil.

Seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya , semesta ini bekerja dengan metode merespon terhadap energi bukan menganalisa dengan pikiran logis. Untuk mengundang semua kebaikan ke dalam diri kita maupun ke dalam hidup kita , yang pertama dilakukan adalah menjadi kebaikan itu sendiri . Berdamailah dengan masa lalu yang  mungkin saja at some point telah menorehkan luka hati .

Berdamailah agar tidak membawa kesengsaraan batin kepada diri sendiri. Memang yang telah terjadi tidak bisa diulang lagi – tidak dapat dihindari – dan memang harus terjadi . Terima saja dengan berjiwa besar  dan ikhlaskan , suatu saat nanti pasti ada nikmat yang lebih besar. Mengupas tentang self-development through self care and self love ,  terlalu kompleks untuk diringkas. Luas ruang lingkupnya , banyak poin yag harus disinggung.

Untuk menjadi kebaikan itu sendiri , berbenahlah dari dalam.  Mulai dari level pikiran dan mental . Bagaimana kita menciptakan kebaikan itu sendiri melalui pikiran – pikiran yang kita tanamkan melalui afirmasi dan visualisasi.  Ya! Pikiran itu sangat kuat. Ia bisa menciptakan ‘ belief system ‘ yang baru. Pikiran yang diulang  ulang menyebabkan kita mempercayai hal tersebut adalah  benar adanya. Berpikir tentang kebaikan berulang-ulang , menyebabkan kita mempercayai tentang kebaikan itu.

Begitupun sebaliknya. Kemudian yang harus dibenahi adalah sisi emosional kita dengan bersedia untuk melepaskan emosi – emosi negatif agar tidak menkonsumsi ketenangan batin . Hidup kita ini kaya akan cerita yang meninggalkan memori terlepas dari baik ataupun buruk . Cerita dimasa lampau tersebut pun masih meninggalkan sisi emosionalnya. Jarang kita bisa memaafkan dengan tulus  , mereka yang meninggalkan luka hati. Masih saja ada emosi kekecewaan ,  ketidakpuasan , kemarahan , kesedihan dan mungkin bahkan dendam. Memaafkan adalah something that we have to deal with jika kita ingin menyembuhkan luka emosional dan batin kita.  Semua itu harus dilebur terlebih dahulu , sehingga ada ruang nantinya bagi emosi – emosi positif seperti cinta kasih untuk berkembang. Banyak-banyak meluangkan waktu untuk ketenangan . Karena dalam ketenangan itu , kejernihan muncul.

Dalam menciptakan kebaikan dalam pikiran dan batin sangat diperlukan kejernihan , sejernih apa kita bisa melihat kebaikan yang ingin kita ciptakan. Apabila “software” kita ( mental dan batin ) sudah diupgrade , seimbangkan juga dengan meng-upgrade badan fisik kita.  Badan fisik butuh bergerak , good hygiene , pangan yang baik , dan istirahat yang cukup.

Jika semuanya tumbuh dan berkembang serta diperhatikan dengan porsi yang seimbang , hasilnya sudah pasti pribadi yang baru, dengan pancaran energi yang baru , aura yang baru , dan cerita kehidupan yang baru. No More Drama!

Selamat mengaplikasikan metode baru untuk cerita kehidupan yang jauh lebih menarik. Semoga kita semua senantiasa selalu berada dalam tuntunan dan perlindungan dari Yang Maha Kuasa, serta senantiasa kiranya kita selalu diberikan anugrah yang berlimpah [T]

Previous Post

Maskulinitas Perpolitikan Indonesia: Glass Ceiling bagi Perempuan dalam Ranah Politik

Next Post

Hope & Freedom – Run for Mental Health

Putu Sri Suciyati

Putu Sri Suciyati

Tinggal di Puri Tengah Siangan , Banjar Triwangsa, Siangan, Gianyar, Bali. Bisa ditemui di FB: Putu Suciyati dan IG: putu_suciyati

Next Post
Hope & Freedom – Run for Mental Health

Hope & Freedom – Run for Mental Health

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co