8 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tuhan Berumur Panjang Karena Kita Lucu

dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJbydr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ
September 4, 2020
inEsai
Ketidakpastian Pandemi: Dukungan Psikososial Vs Teori Konspirasi

Ilustrasi tatkala.co | Nana Partha

Kalimat di atas saya ambil dari judul novel karya Nanoq da Kansas, “Plitik”. Bukan karena saya ingin mengupas arti dan maknanya, tapi entah kenapa ketika membaca kalimat itu saya luar biasa tertawa terbahak-bahak dan bahagia. Begitulah bagaimana kelucuan bisa tiba-tiba mengubah mood dan emosi kita.

Kali ini saya ingin menulis soal humor dan kaitannya dengan kesehatan mental. Sejak dulu kala, semua orang paham bahwa dengan kita melucu dan tertawa bersama bisa mengubah keadaan kesehatan mental seseorang. Sejak dulu kala juga orang berkumpul melakukan yoga tertawa atau yoga gembira semata-mata sebagai usaha untuk memperbaiki mood dan emosi kita.

Sama seperti apa yang saya tonton di film favorit saya dulu Patch Adams kisah tentang bagaimana Hunter Adam, seorang dokter yan memiliki minat pada isu kesehatan mental membuat sebuah gerakan dengan menghadirkan badut-badut di rumah sakit terutama di bagian penanganan kanker anak. Ia tidak hanya menjadi dokter tapi juga menjadi badut dalam arti sebenarnya, menghibur anak-anak di bangsal perawatan kanker. Hal itu menarik, bagaimana kegembiraan bisa menjadi sebuah obat.

Sense of humor atau perasaan dan sensitivitas kita terhadap suatu hal yang lucu bisa menandakan taraf kesehatan mental seseorang. Ketika seseorang bisa dengan sensitif memahami sebuah kelucuan dari suatu peristiwa biasanya mempunyai kepribadian yang lebih terbuka dan lebih mampu untuk menghadapi stres yang datang pada dirinya dalam kehidupan sehari-hari.

Ketika seseorang kehilangan sense of humour misalnya yang terjadi pada orang-orang yang mengalami depresi, menjadi kehilangan minat dan kegembiraan. Sesuatu yang sebelumnya bisa kita anggap lucu dan membuat kita tertawa terbahak-bahak bersama, ketika kita mengalami depresi entah kemana sense of humour itu pergi.

Tentu Anda sudah cukup sering mendengar bahwa dengan tertawa bisa meningkatkan endorfin kita dan membantu mengoptimalisasikan fungsi serotonin dalam otak dan juga oksitosin kita. Tertawa terbahak-bahak juga membuat kita bernapas lebih dalam dan itu sangat baik untuk peredaran oksigenisasi di dalam otak kita.

Saya tidak membahas lebih banyak soal itu. Saya ingin melihatnya dari sudut psikologi. Banyak yang tidak tahu bahwa sebetulnya humor adalah salah satu dari enam mekanisme pertahanan diri kita yang tergolong mature atau matang. Ketika kita menghadapi masalah atau stres sebenarnya tingkat kesehatan mental kita tidak hanya dipengaruhi dari besar stres yang kita hadapi tetapi tergantung dari respon kita menghadapi stres tersebut.

Seringkali ketika menghadapi stress kita menyalahkan orang lain. Itu dinamakan proyeksi. Seringkali juga kita tidak mengakui bahwa hal itu adalah sebuah masalah, atau dinamakan denial.  Itulah contoh-contoh mekanisme atau respon diri yang kurang baik dan bisa membawa kita mengalami gangguan jiwa. Dan, humor menjadi salah satu dari enam mekanisme pertahanan diri yang matang.

Namun, perlu diketahui humor disini maksudnya adalah kemampuan kita secara sadar untuk mentertawai kesulitan-kesulitan kehidupan yang kita alami. Ada sebuah penelitian yang membandingkan tipe humor yang berseberangan. Yang pertama adalah Affiliative Humor atau humor yang kita bagi bersama tentang keadaan diri, menertawakan kesulitan yang ada dalam diri kita. Yang kedua adalah Aggressive Humor atau menertawakan kehidupan dan kesulitan orang lain, mencerca kehidupan orang lain sehingga menjadi lucu.

Ternyata yang berefek baik dan membantu pemulihan gangguan depresi selain dengan obat, artinya melengkapi pengobatan dan psikoterapi adalah Affiliative Humor atau menertewakan kehidupan diri kita sendiri. Kelihatannya tidak masuk akal, tetapi cobalah, seringkali kita juga pernah menggunakan hal ini. Saya teringat ketika suatu waktu berjalan dengan pasangan di saat hujan dan di jalan terdapat kubangan. Lalu sebuah mobil ngebut melintas, mencipratkan air kubangan itu ke badan kami. Bisa saja kami marah, tapi orangnya sudah pergi. Atau kami mengamuk tapi dia tidak bisa mendengar. Kami akhirnya tertawa, menertawai diri masing-masing, betapa lucu dan romantisnya hal-hal semacam itu.

Kita ingat ada komik kartun yang ada ketika saya kecil  dan menjadi favorit, yakni Donald Duck. Tokoh kartun itu sebenarnya mengajarkan kita bagaimana menertawai kesulitan-kesulitan yang terjadi dalam hidup. Donald Duck digambarkan sebagai orang yang paling sial dan itu menghibur banyak orang. Sebenarnya bakat-bakat itu sudah ada dalam diri kita. Jadi penting sekali mengembangkan kemampuan untuk bisa menertawai diri kita, melihat momen-momen buruk dalam diri kita menjadi sebuah hal yang lucu dan itu masuk akal untuk dilakukan.

Saya mempunyai pengalaman ketika berkumpul bersama teman-teman yang mengalami gangguan panik ataupun psikosomatis. Saat itu saya membimbing delapan hingga sembilan orang yang mengalami gangguan panik dalam sebuah grup terapi. Kami mengadakan challenge, menuliskan berapa kali jumlah masing-masing orang pernah datang ke Unit Gawat Darurat (UGD) karena “alarm palsu”, merasa takut mati atau takut sakit berat oleh karena serangan panik. Masing-masing peserta menuliskan hal itu. Ada yang 4 kali, ada yang 6 kali, dan terakhir ada menuliskan selama 17 kali dan kami tertawa bersama-sama saat mengetahui hal tersebut.

Termasuk orang yang membagi pengalaman bahwa dirinya pernah 17 kali datang ke UGD bahkan memaksa untuk dirawat di Intensive Care Unit (ICU), padahal tidak mengalami gangguan fisik apapun. Apa yang dialaminya bukanlah pura-pura, itu terjadi secara nyata karena serangan panik.

Momen yang saat itu sangat menyedihkan dan menegangkan bagi dirinya namun ia bisa membagi cerita itu dengan tertawa. Peserta lain ikut merasakan kelucuan dan kebahagiaannya. Hal tersebut sangat membantu pemulihan, melengkapi pengobatan dan psikoterapi mereka.

Pesan saya, marilah kita berlatih melihat setiap sisi kelucuan dari kehidupan dengan tertawa. Kita berhak untuk tertawa, tetapi saya tidak mengakhiri artikel ini dengan ikon Warkop DKI “Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang” tapi dengan kalimat “Sebaiknya kita mulai belajar tertawa sebelum nanti kita tertawa-tawa sendiri”.  Semoga kita semua selalu dalam keadaan mantap jiwa dan raga menghadapi semua kesulitan hidup dengan sesekali menertawainya. Salam mantap jiwa. 

Previous Post

Perjalanan Menuju “Ubud Royal Weekend” 5 September 2020

Next Post

“Katinggal”, Wisuda di Tanah Bali Aga, Tenganan Pegringsingan

dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ

dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ

Psikiater di Klinik Utama Sudirman Medical Center (SMC) Denpasar, Founder Rumah Berdaya, Pegiat kesehatan jiwa di Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) simpul Bali dan Komunitas Teman Baik

Next Post
“Katinggal”, Wisuda di Tanah Bali Aga, Tenganan Pegringsingan

“Katinggal”, Wisuda di Tanah Bali Aga, Tenganan Pegringsingan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sastrawan Harus Miskin: Panduan Praktis Menyalahkan Negara (dan Sedikit Menyindir Masyarakat)

by Pry S.
June 8, 2025
0
Sastrawan Harus Miskin: Panduan Praktis Menyalahkan Negara (dan Sedikit Menyindir Masyarakat)

AKHIR Mei kemarin, Kompas menerbitkan sebuah feature bertajuk ‘Sastrawan Tak Bisa Menggantungkan Hidup pada Sastra.’ Liputan ini dibuka dengan narasi...

Read more

Wayang Kulit Style Bebadungan, Dari Gaya Hingga Gema

by I Gusti Made Darma Putra
June 7, 2025
0
Ketiadaan Wayang Legendaris di Pesta Kesenian Bali: Sebuah Kekosongan dalam Pelestarian Budaya

JIKA kita hendak menelusuri jejak wayang kulit style Bebadungan, maka langkah pertama yang perlu ditempuh bukanlah dengan menanyakan kapan pertama...

Read more

Efek Peran Ganda Pemimpin Adat di Baduy

by Asep Kurnia
June 7, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

PENJELASAN serta uraian yang penulis paparkan di beberapa tulisan terdahulu cukup untuk menarik beberapa kesimpulan bahwa sebenarnya di kesukuan Baduy...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi
Persona

I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi

ISU apakah sastrawan di Indonesia bisa hidup dari sastra belakangan ini hangat diperbincangkan. Bermula dari laporan sebuah media besar yang...

by Angga Wijaya
June 8, 2025
Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025

AWALNYA, niat saya datang ke Ubud Food Festival 2025 sederhana saja, yaitu bertemu teman-teman lama yangsaya tahu akan ada di...

by Julio Saputra
June 7, 2025
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co