25 February 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
Ilustrasi tatkala.co | Nana Partha

Ilustrasi tatkala.co | Nana Partha

Tuhan Berumur Panjang Karena Kita Lucu

dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ by dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ
September 4, 2020
in Esai

Kalimat di atas saya ambil dari judul novel karya Nanoq da Kansas, “Plitik”. Bukan karena saya ingin mengupas arti dan maknanya, tapi entah kenapa ketika membaca kalimat itu saya luar biasa tertawa terbahak-bahak dan bahagia. Begitulah bagaimana kelucuan bisa tiba-tiba mengubah mood dan emosi kita.

Kali ini saya ingin menulis soal humor dan kaitannya dengan kesehatan mental. Sejak dulu kala, semua orang paham bahwa dengan kita melucu dan tertawa bersama bisa mengubah keadaan kesehatan mental seseorang. Sejak dulu kala juga orang berkumpul melakukan yoga tertawa atau yoga gembira semata-mata sebagai usaha untuk memperbaiki mood dan emosi kita.

Sama seperti apa yang saya tonton di film favorit saya dulu Patch Adams kisah tentang bagaimana Hunter Adam, seorang dokter yan memiliki minat pada isu kesehatan mental membuat sebuah gerakan dengan menghadirkan badut-badut di rumah sakit terutama di bagian penanganan kanker anak. Ia tidak hanya menjadi dokter tapi juga menjadi badut dalam arti sebenarnya, menghibur anak-anak di bangsal perawatan kanker. Hal itu menarik, bagaimana kegembiraan bisa menjadi sebuah obat.

Sense of humor atau perasaan dan sensitivitas kita terhadap suatu hal yang lucu bisa menandakan taraf kesehatan mental seseorang. Ketika seseorang bisa dengan sensitif memahami sebuah kelucuan dari suatu peristiwa biasanya mempunyai kepribadian yang lebih terbuka dan lebih mampu untuk menghadapi stres yang datang pada dirinya dalam kehidupan sehari-hari.

Ketika seseorang kehilangan sense of humour misalnya yang terjadi pada orang-orang yang mengalami depresi, menjadi kehilangan minat dan kegembiraan. Sesuatu yang sebelumnya bisa kita anggap lucu dan membuat kita tertawa  terbahak-bahak bersama, ketika kita mengalami depresi entah kemana sense of humour itu pergi.

Tentu Anda sudah cukup sering mendengar bahwa dengan tertawa bisa meningkatkan endorfin kita dan membantu mengoptimalisasikan fungsi serotonin dalam otak dan juga oksitosin kita. Tertawa terbahak-bahak juga membuat kita bernapas lebih dalam dan itu sangat baik untuk peredaran oksigenisasi di dalam otak kita.

Saya tidak membahas lebih banyak soal itu. Saya ingin melihatnya dari sudut psikologi. Banyak yang tidak tahu bahwa sebetulnya humor adalah salah satu dari enam mekanisme pertahanan diri kita yang tergolong mature atau matang. Ketika kita menghadapi masalah atau stres sebenarnya tingkat kesehatan mental kita tidak hanya dipengaruhi dari besar stres yang kita hadapi tetapi tergantung dari respon kita menghadapi stres tersebut.

Seringkali ketika menghadapi stress kita menyalahkan orang lain. Itu dinamakan proyeksi. Seringkali juga kita tidak mengakui bahwa hal itu adalah sebuah masalah, atau dinamakan denial.  Itulah contoh-contoh mekanisme atau respon diri yang kurang baik dan bisa membawa kita mengalami gangguan jiwa. Dan, humor menjadi salah satu dari enam mekanisme pertahanan diri yang matang.

Namun, perlu diketahui humor disini maksudnya adalah kemampuan kita secara sadar untuk mentertawai kesulitan-kesulitan kehidupan yang kita alami. Ada sebuah penelitian yang membandingkan tipe humor yang berseberangan. Yang pertama adalah Affiliative Humor atau humor yang kita bagi bersama tentang keadaan diri, menertawakan kesulitan yang ada dalam diri kita. Yang kedua adalah Aggressive Humor atau menertawakan kehidupan dan kesulitan orang lain, mencerca kehidupan orang lain sehingga menjadi lucu.

Ternyata yang berefek baik dan membantu pemulihan gangguan depresi selain dengan obat, artinya melengkapi pengobatan dan psikoterapi adalah Affiliative Humor atau menertewakan kehidupan diri kita sendiri. Kelihatannya tidak masuk akal, tetapi cobalah, seringkali kita juga pernah menggunakan hal ini. Saya teringat ketika suatu waktu berjalan dengan pasangan di saat hujan dan di jalan terdapat kubangan. Lalu sebuah mobil ngebut melintas, mencipratkan air kubangan itu ke badan kami. Bisa saja kami marah, tapi orangnya sudah pergi. Atau kami mengamuk tapi dia tidak bisa mendengar. Kami akhirnya tertawa, menertawai diri masing-masing, betapa lucu dan romantisnya hal-hal semacam itu.

Kita ingat ada komik kartun yang ada ketika saya kecil  dan menjadi favorit, yakni Donald Duck. Tokoh kartun itu sebenarnya mengajarkan kita bagaimana menertawai kesulitan-kesulitan yang terjadi dalam hidup. Donald Duck digambarkan sebagai orang yang paling sial dan itu menghibur banyak orang. Sebenarnya bakat-bakat itu sudah ada dalam diri kita. Jadi penting sekali mengembangkan kemampuan untuk bisa menertawai diri kita, melihat momen-momen buruk dalam diri kita menjadi sebuah hal yang lucu dan itu masuk akal untuk dilakukan.

Saya mempunyai pengalaman ketika berkumpul bersama teman-teman yang mengalami gangguan panik ataupun psikosomatis. Saat itu saya membimbing delapan hingga sembilan orang yang mengalami gangguan panik dalam sebuah grup terapi. Kami mengadakan challenge, menuliskan berapa kali jumlah masing-masing orang pernah datang ke Unit Gawat Darurat (UGD) karena “alarm palsu”, merasa takut mati atau takut sakit berat oleh karena serangan panik. Masing-masing peserta menuliskan hal itu. Ada yang 4 kali, ada yang 6 kali, dan terakhir ada menuliskan selama 17 kali dan kami tertawa bersama-sama saat mengetahui hal tersebut.

Termasuk orang yang membagi pengalaman bahwa dirinya pernah 17 kali datang ke UGD bahkan memaksa untuk dirawat di Intensive Care Unit (ICU), padahal tidak mengalami gangguan fisik apapun. Apa yang dialaminya bukanlah pura-pura, itu terjadi secara nyata karena serangan panik.

Momen yang saat itu sangat menyedihkan dan menegangkan bagi dirinya namun ia bisa membagi cerita itu dengan tertawa. Peserta lain ikut merasakan kelucuan dan kebahagiaannya. Hal tersebut sangat membantu pemulihan, melengkapi pengobatan dan psikoterapi mereka.

Pesan saya, marilah kita berlatih melihat setiap sisi kelucuan dari kehidupan dengan tertawa. Kita berhak untuk tertawa, tetapi saya tidak mengakhiri artikel ini dengan ikon Warkop DKI “Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang” tapi dengan kalimat “Sebaiknya kita mulai belajar tertawa sebelum nanti kita tertawa-tawa sendiri”.  Semoga kita semua selalu dalam keadaan mantap jiwa dan raga menghadapi semua kesulitan hidup dengan sesekali menertawainya. Salam mantap jiwa. 

dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ

dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ

Psikiater di Klinik Utama Sudirman Medical Center (SMC) Denpasar, Founder Rumah Berdaya, Pegiat kesehatan jiwa di Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) simpul Bali dan Komunitas Teman Baik

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi Florence W. Williams dari buku aslinya  dan diolah oleh Juli Sastrawan
Cerpen

Si Ayam Betina Merah | Cerpen Florence W. Williams

by Juli Sastrawan
February 24, 2021
Ilustrasi tatkala.co/Nana Partha
Cerpen

Primadona

Cerpen Putra Setiawan [] Suasana Krematorium  Mumbul perlahan mulai sepi ditinggal pelayat. Satu per satu rekan almarhum Inez beranjak pergi ...

March 29, 2020
Puisi

Puisi-puisi Pilihan Lomba Baca Puisi Komunitas Mahima 2020 – Katagori SMP

PUISI-PUISI LOMBA BACA PUISI KOMUNITAS MAHIMA 2020 - KATAGORI SMP IGA Darma Putra JELAGA di puncak gunung yang tinggi aku ...

October 12, 2020
Opini

Mengungkap Misteri “Suku Maya” di Mexiko atau di Layar Gadget

MENYEBUT  Suku Maya kita akan ingat dengan kisah atau pengetahuan modern dan canggih masa lampau yang pernah dipraktekkan oleh Bangsa ...

February 2, 2018
rOrAs Ensemble membawakan komposisi Word in Iron di Bentara Budaya Bali (Foto Bentara Budaya Bali)
Ulasan

Menonton Konser New Gamelan: Melompat Bangun atau Lelap Menuju Potongan Pengalaman Bunyi

Seseorang masih setengah bangun dari mimpinya yang lelap. Tiba-tiba aroma masakan ibu membuat perutnya lapar dan ingin sekali melompat dari ...

September 23, 2019
Ilustrasi foto by Deuh Rendra Home Production
Esai

Api Cinta di Dasar Hati || Prihal Cinta Sejati dalam Sastra Bali

Dulu, ketika belum ditemukan handphone, apalagi WhatsApp, Facebook dan sejenisnya, para remaja, teruna-teruni, atau ABG, menggunakan berbagai cara dan metode ...

January 4, 2021

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jaja Sengait dari Desa Pedawa dan benda-benda yang dibuat dari pohon aren [Foto Made Saja]
Khas

“Jaja Sengait” dan Gula Pedawa | Dan Hal Lain yang Bertautan dengan Pohon Aren

by Made Saja
February 25, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Iin Valentine | Teater Kalangan
Esai

Mencari Titik Temu antara Lintasan Teater dan Sekitarnya

by Iin Valentine
February 25, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (155) Dongeng (11) Esai (1410) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (340) Kiat (19) Kilas (196) Opini (477) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (101) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In