7 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Raka Sutama, Kegembiraan Usai Pilpres, Bayar Kaul Bersepeda Keliling Bali

Wayan JunaedybyWayan Junaedy
May 20, 2019
inKhas
Raka Sutama, Kegembiraan Usai Pilpres, Bayar Kaul Bersepeda Keliling Bali

Raka Sutama disambut meriah di Puspem Badung

1k
SHARES

Bukan Made Raka Sutama namanya kalau tidak menepati janji. Salah satu sifat khas Pak Made Raka adalah selalu menepati janji. Sebuah acara direncanakan, ditentukan tanggalnya, lalu pas hari H, acara yang dijanjikan tersebut pasti terlaksana.

Setelah sukses mendaki 5 gunung dalam sehari demi membayar kaul kemenangan Jokowi dalam pilpres, sekarang Pak Made Raka keliling Bali dengan target waktu tempuh 24 jam. Bukan keliling Bali mengendarai motor gede, tapi bersepeda. Mengandalkan otot dan stamina.

Beberapa tahun yang lalu, Pak Made Raka pernah sukses menempuh jarak keliling Bali dengan sepeda gunung satu hari satu malam tanpa istirahat tidur sebelum mencapai garis finis.  Sekarang beliau ingin mengulangi kesuksesan itu lagi. Tapi kali ini yang dipilih adalah sepeda roadbike.

Roadbikeadalah jenis sepeda yang diperuntukkan di jalan raya yang mulus, dengan bannya yang kecil. Biasanya si pengendara agak merunduk, karena frame sepeda roadbike memaksa si pengendara merunduk. Ini tujuannya untuk mendapatkan kecepatan. Dengan merunduk, kekuatan lebih optimal tersalur ke kaki.

Dulu jenis sepeda ini dikenal dengan istilah sepeda balap, karena memang jenis sepeda ini dipakai untuk balapan. Kecepatan sepeda ini bisa menyaingi sepeda motor, bisa 50-60 kilometer per jam. Tergantung stamina dan otot si pengendara sepeda. Kalau saya sih kelasnya di angka 30 kilometer per jam saja di jalan mendatar…hehehe

Minggu, tanggal 19 Mei 2019, mereka berangkat dari posko Kapal CC pukul 5 pagi. Melalui jalan timur. Tiga orang pesepeda: Pak Made Raka, Nyoman Mertawan dan Wahyu Santosa. Dikawal oleh Made Guna Diarta (Bero) pakai sepeda motor, sebagai marshaluntuk menjaga keselamatan para pesepeda. Di sepeda motor Bero terpasang bendera merah-putih.

Info di grup WA dari sang marshal, pukul 7 pagi sudah mencapai Gowa Lawah. Mereka berfoto bersama sambil membentangkan spanduk yang bertuliskan: “KAUL ANAK NEGERI, JOKOWI NAIK LAGI, NAIK SEPEDA KELILING BALI.” Tulisan yang sangat baik. Pilihan kata-katanya bagus. Ada aura kegembiraan dan semangat pada tulisan itu.

Saat di Gowa Lawah, awalnya peserta gowes 3 orang

Rombongan mereka mencapai Tirta Gangga pukul 8 pagi. Luar biasa. Sepagi itu sudah mencapai Tirta Gangga. Dari Tirta Gangga menuju Pura Ponjok Batu, rombongan itu terpisah, mulai tercerai-berai. Saat inilah kekuatan stamina itu sangat menentukan, atau istilah kerennya endurance, istilah yang sering kami sebut di komunitas sepeda. Di jalur antara Tulamben sampai ke Pura Ponjok Batu, walaupun datar, udaranya sangat panas.

Di sinilah nyali seorang pesepeda diuji. Saat stamina menurun, udara begitu panas, momen inilah yang membuat nyali bisa ciut. Bersepeda terasa begitu menyiksa. Sengatan matahari bisa menguras sekian persen stamina tubuh. Tapi Pak Made Raka telah dibentuk oleh berbagai latihan. Campuran sebagai seorang pelari, pendaki gunung dan pesepeda telah membentuk tubuhnya demikian kokoh.

Staminanya begitu kuat, walau umurnya sudah semakin senja di angka 53 tahun. Tantangan saat mendaki gunung telah membentuk mentalnya untuk tidak  gampang menyerah sebelum menancapkan bendera merah putih di puncak.

Rombongan itu betul-betul terpisah. Pak Made Raka dikawal oleh Bero sendirian. Sedangkan Nyoman Mertawan dan Wahyu Wibawa jauh di belakang tanpa pengawalan. Kabarnya, Wahyu Wibawa mengalami kram kaki yang parah dan tidak bisa melanjutkan perjalanan. Layanan taksi online Grab telah membawanya balik pulang.

Pukul 10.30 Made Raka sudah mencapai Pura Ponjok Batu. Biasanya ini adalah tempat titik istirahat yang dipilih panitia Roda Jaya gowes keliling Bali massal tiap tahun. Istirahat beberapa menit di sini, Pak Made Raka melanjutkan perjalanan lagi, menuju kota Singaraja.

Sebenarnya, di samping dikawal oleh Bero sebagai marshal, ada dua teman Pak Made Raka yang membuntuti dengan sepeda motor. Mereka betul-betul ingin menyaksikan sendiri perjalanan Made Raka keliling Bali dengan sepeda. Mereka adalah teman-teman Made Raka saat mendaki gunung.

Pukul 12.00 WITA, saat matahari betul-betul di posisi lurus dengan kepala, Pak Made Raka berhasil mencapai kota Singaraja. Mereka tiba di kota di utara Pulau Bali itu tepat pukul 12 siang. Nampak sebuah foto yang dikirim ke whatsapp grup oleh Bero, Pak Made Raka tidur telentang kelelahan. Paha dan betisnya yang penuh otot, nampak licin  berkeringat, berkilatan ditimpa cahaya. Otot yang sedang dipaksa bekerja hari ini, seharian penuh.

Sebenarnya menurut yang saya baca di google, tidak boleh langsung tidur telentang seperti itu karena kelelahan, sebab bisa memicu henti jantung. Tapi mudah-mudahan itu tidak terjadi pada Pak Made Raka. Semoga rahayu sampai di rumah kembali, ketemu sama anak dan istri dalam keadaan sehat. Segala doa dan komen bermunculan di whatsapp grup kami.

Saat tiba di kota Singaraja, peserta yang mengawal Pak Made Raka tambah banyak. Ada Pak Made Puja, yang datang dari Marga, dan Pak Made Darwi yang jauh-jauh dari Kuta. Mereka menunggu di kota Singaraja sambil menikmati kuliner ala Buleleng, Siobak. Mereka  mengawal dengan sepeda motor. Perjalanan dilanjutkan lagi setelah makan siang. Rombongan itu pasti menarik perhatian orang banyak. Lima pesepeda motor yang mengawal seorang pesepeda, yang sedang melaju dengan mengandalkan otot dan stamina, di bawah sengatan matahari.

Konvoi memasuki Seririt, Pemuteran, Gerokgak. Mereka seperti berkejaran dengan matahari yang pelan-pelan mulai turun di langit barat. Sekitar pukul 5 sore mereka tiba di pertigaan Gilimanuk, setelah melewati hutan Bali Barat yang panjang. Di sana disambut dua orang pesepeda dari KMCC Jembrana, Putu Airlangga dan Ajik Bolang. Sekarang iring-iringan itu bertambah lagi; 3 orang pesepeda yang dikawal 5 pengendara sepeda motor. Tambah ramai, dan tambah meriah. Biar gaungnya bergema di sepanjang jalan menuju Kota Jembrana.   

Tiba di kota Jembrana pukul 7 malam. Beberapa kali video-video pendek perjalanan diunggah ke grup whatsapp Kapal CC. Semua orang di grup kami memberi jempol. Terbayang betapa capeknya keliling Bali dalam 24 jam. Capek dan pegal. Ini demi Jokowi, begitu selalu ucap Pak Made Raka. Salah satu pendukung militan paslon 01 ini. Jauh-jauh hari Pak Made Raka telah mengucapkan kaul. Dan hari ini dibayar dengan cara kesatria.

Istirahat di kota Singaraja untuk makan siang

Di kota Jembrana, kabarnya sempat mampir di rumah Bli Sutha, sesepuh Kapal CC yang tinggal di Denpasar. Makan malam dulu. Mengisi karbohidrat untuk cadangan energi. Perjalanan masih jauh.

Iringan-iringan melanjutkan perjalanan, meninggalkan kota Jembrana yang indah di Bali Barat. Membelah malam, di antara lampu-lampu kendaraan dan bising suara mesin.  Lalu lintas yang masih ramai pada jam itu. Bendera merah putih masih setia terpasang di motor-nya Bero, sang marshal, yang setia mengawal dari pukul 5 pagi sampai malam ini.

Itu dikenal dengan jalur maut, sebab dilewati bus-bus besar dan truk yang membawa logistik. Tapi setelah Pak Made Puja mengunggah video sudah berada di Pantai Soka, hati terasa lega. Sudah dekat. Semoga tidak terjadi apa-apa di jalan. Pak Kadek Purwadadi juga ikut menyambut mereka di Desa Mandung, pas di depan kantor radio Global, untuk selanjutnya ikut di rombongan menuju posko Kapal CC.            

Hampir pukul 11 malam. Kami semua memantau lewat whatsapp grup. Agaknya semua orang begadang malam ini. Kami mengandalkan laporan dari Pak Made Puja, bagaikan Widura yang sedang mengabarkan kondisi anak-anak Drestarasta di medan Kurusetra…hehehe

Semua teman bergegas ke posko Kapal CC untuk menyambut kedatangan mereka. Hanya saya yang masih berkutat dengan keyboard di rumah, menyiapkan artikel tentang kesuksesan Pak Made Raka membayar kaul keliling Bali dalam sehari. Semuanya bagi tugas. Ada yang mengawal dari A sampai Z, ada menjemput di beberapa titik, ada yang menyambut di tempat finis, dan ada juga yang menuliskan artikelnya.

Akhirnya pukul 11.15 malam, Pak Made Raka tiba di posko Kapal CC. Teman-teman sudah banyak yang menunggu di posko. Karena kabarnya teman-teman Pak Made Raka sesama pendaki gunung banyak yang menunggu di puspem Badung, perjalanan lanjut lagi sampai puspem Badung.

Selesai sudah perjalanan Made Raka Sutama, membawa misi merayakan kegembiraan pilpres dan terpilihnya Jokowi untuk yang kedua kali, dengan gowes keliling Bali. Rencana awal menempuh waktu 24 jam, tapi ternyata bisa dipangkas menjadi 18 jam 15 menit. Luar biasa. Keliling Bali dengan bersepeda selama 18 jam 15 menit.

Di depan Puspem Badung, Pak Made Raka Sutama disambut meriah  oleh teman-teman pendaki gunung dan juga teman-teman Kapal CC. Selebrasi kecil disiapkan. Sukses Pak De! Saya betul-betul hormat dan salut. [T]

Tags: balap sepedabaligowesJokowiolahragaPilpressepeda
Previous Post

Pura Pucak Bukit Sangkur: Tangga Lumut dan Keheningan di Tengah Hutan

Next Post

Siddharta Gautama: Pangeran yang Meninggalkan Tahta

Wayan Junaedy

Wayan Junaedy

Lahir dan tinggal di kawasan Taman Margarana, Marga, Tabanan. Suka gowes, suka menulis, suka berteman

Next Post
Nyepi: Terapi Kesehatan, Terapi Kita, Bumi dan Peradaban

Siddharta Gautama: Pangeran yang Meninggalkan Tahta

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co