10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kami Hidup di Sepanjang Sungai Kalimalang | Cerpen Pry S.

Pry S.byPry S.
January 18, 2025
inCerpen
Kami Hidup di Sepanjang Sungai Kalimalang | Cerpen Pry S.

Ilustrasi tatkala.co | Rusdy

KAMI HIDUP DI SEPANJANG SUNGAI KALIMALANG. Sebuah tempat di mana setiap hati saling bertaut dan rekaan surga telah berhenti sampai di sini. Kami hidup di sepanjang sungai Kalimalang karena kaki menuntun langkah ini untuk tak usah kemana-mana lagi.

Saat itu, hari masih sore saat seorang nenek tua sedang menyapu halaman rumahnya yang masih tanah. Gugur dedaunan dari pohon yang meranggas di depan rumahnya mulai terkumpul di satu titik untuk kemudian segera dibakar. Angin sore membawa bau lembut daun yang mulai mengering, bercampur dengan aroma tanah basah yang masih tertinggal dari hujan pagi tadi.

Nenek itu tinggal sendiri di sebuah rumah besar yang sudah dibangun sejak ia masih kecil. Almarhum ayahnya sendirilah yang mewariskan rumah itu dalam surat wasiat yang sampai sekarang masih tersimpan rapi bersama dokumen penting lainnya. Dahulu, rumah ini sering dipenuhi suara riuh anak-anaknya yang berlari di halaman, atau suaminya yang bersiul sambil menyiapkan perangkap ikan di sungai Kalimalang. Kini, semua itu hanya tinggal kenangan.

Tapi rumah di pinggiran Sungai Kalimalang itu tak seramai dulu lagi. Anaknya satu-persatu meninggalkan rumah, berkeluarga entah di mana dan mempunyai beberapa orang anak yang bahkan ia sendiri belum pernah melihatnya.

Tak tahukah mereka bahwa seorang cucu adalah salah satu syarat yang dapat menyempurnakan wujud setiap manusia berusia lanjut —seperti halnya ia sekarang? Mungkin suatu hari nanti ia akan pindah dari situ, dari rumah di pinggir sungai itu. Percakapan indah itu pun terjadi perlahan-lahan.

“Nenek sedang apa?” Suara seorang anak kecil tetangganya membuyarkan lamunan.

“Eh, Andin. Ini nenek lagi nyapu,” jawabnya singkat sambil tersenyum kecil.

“Nyapu apa, Nek?”

“Nyapuin daun-daun tua.”

“Kenapa daun-daun tua disapu, Nek?” Si kecil lalu jongkok tak jauh dari tumpukan daun yang disapu Nenek.

“Karena daun-daun tua ini jatuh dari pohonnya, dan hanya akan mengotori halaman kalau tidak dibersihkan.”

“Oo.. Jadi disapu biar bersih ya, Nek?!”

“Iya. Daun yang sudah tua akan rontok dari pohon, jatuh ke tanah, dan tidak berguna lagi. Nanti akan dibakar saja.”

“Nek, Ndin mau bantuin Nenek, nyapuin daun-daun tua. Boleh?”

“Boleh saja. Tapi nggak usah. Ini khan udah kerjaan nenek saban sore. Ndin main aja lagi sama Tiwul, sama Malik, dan sama temen-temen Ndin lainnya.”

“Enggak ah. Ndin mau di sini aja dulu. Ndin mau temenin nenek.”

Tanpa disuruh, anak kecil itu langsung saja duduk di beranda depan rumah itu. Api pelan-pelan mulai membakar tumpukan daun, melahirkan asap putih yang sesak–membumbung naik kemudian hilang dimakan langit sore. Sambil berdiri, nenek cuma bisa diam menyaksikan peristiwa yang ia ciptakan sendiri barusan. Apakah daun-daun tua itu pernah mengira sebelumnya bahwa suatu hari wujudnya akan musnah.

“Dan asap itu pun akan segera terlupakan,” bisik nenek pelan. Si kecil tak mendengar karena bola mata bulatnya memperhatikan pemandangan sederhana ini dengan takjub. Andin lalu berkata, “Nek, kalo Ndin udah gede nanti, Ndin mau nyapu halaman ini juga. Tapi Ndin nggak mau berhenti di situ. Ndin mau nyapu sungai juga, biar sungainya bersih lagi.”

Nenek tertawa kecil, matanya berkaca-kaca. Ia tidak tahu bagaimana menyapu sungai, tapi ia memahami keinginan anak itu. Dipeluknya erat Andin, dan untuk pertama kalinya sejak lama, ia merasa tidak lagi sendirian. “Terima kasih, Ndin. Semoga mimpi kamu terwujud,” bisik nenek di telinga kecil itu.

Bertahun-tahun kemudian, Andin–yang beranjak dewasa, menikah, dan punya dua anak–tinggal di rumah besar milik nenek di samping sungai Kalimalang. Setelah menyapu pekarangan rumah, ia selalu menebar kembang melati di atas nisan nenek di dekat pohon besar depan rumah. Nisan itu menghadap ke sungai, seakan menjadi penjaga abadi tempat ini.

***

KAMI HIDUP DI SEPANJANG SUNGAI KALIMALANG. Sebuah tempat di mana setiap hati saling bertaut dan rekaan surga telah berhenti sampai di sini. Kami hidup di sepanjang sungai Kalimalang karena kaki menuntun langkah ini untuk tak usah kemana-mana lagi.

Sampai suatu hari ada dua orang pemuda yang sedang duduk-duduk di taman samping sungai Kalimalang sehabis hujan gerimis. Mereka bercakap-cakap dalam bahasa sederhana. Dan segalanya seperti terasa menakjubkan. Seorang pemuda tampan berambut tebal hingga jatuh menutupi mata memulai percakapan.

PEMUDA 1:

“Adakah kau percaya padaku sekarang? Saat-saat ini adalah saat yang terbaik sejak 10 tahun persahabatan kita berjalan.”

PEMUDA 2:

“Ternyata kau betul. Untung kau mengajakku ke sini sekarang. Padahal tadinya kupikir akan lebih baik jika di rumah saja. Tidak kusangka sungai Kalimalang bisa sebagus ini sehabis hujan. Dan coba kau lihat di sana, aspal jalan raya seakan memantulkan cahaya keindahan sesungguhnya dari nyala lampu setiap kendaraan yang lewat. Begitu dekat dan nyata. Padahal baru malam ini aku tidak mabuk apa-apa.”

PEMUDA 1:

“Ha.. ha.. ha.. ha! Tidak hanya aku, tapi kau juga betul kawan. Aku bahkan pernah berpikir bahwa Tuhan sepertinya selalu tinggal tak jauh dari sini. Dan lalu.. bagaimana kabar orang tuamu di kampung? Apa-apa saja yang sudah kau bangun selama di sana?”

Untuk selanjutnya kedua pemuda ini bakal terus saling berbicara. Mereka memang teman lama, dan baru malam ini takdir kembali mempertemukan keduanya. Keindahan sungai Kalimalang memaksa kedua pasang mata itu terus menatap setiap sudut yang tersedia. Kelak di masa mendatang, kedua sahabat ini akan terus hidup bertetangga, beristri-anak-dan cucu di sebuah pemukiman sepanjang Sungai Kalimalang.

***

KAMI HIDUP DI SEPANJANG SUNGAI KALIMALANG. Sebuah tempat di mana setiap hati saling bertaut dan rekaan surga telah berhenti sampai di sini. Kami hidup di sepanjang sungai Kalimalang karena kaki menuntun langkah ini untuk tak usah kemana-mana lagi.

Tenangnya alam, segar bau tetumbuhan, udara yang memabukkan, kicau rindu nyanyian burung, lukisan awan di percikan langit; semuanya seperti melebur–berjalan tenang dan membaur seiring arus sungai imaji tanpa polusi yang diairi indahnya kecoklatan.

Jika anda memasuki daerah kami lewat jalan utama, anda dapat melihat barisan panjang dan teduhnya hijau pepohonan tua; bukti bahwa para leluhur kami sangat menghargai keserasian hidup antara manusia dengan alam.

Kenikmatan perjalanan anda menyimak pemandangan sekitar tentunya tak akan mengalami gangguan, sebab aspal yang melapisi jalan raya di bawahnya terbuat dari pasir alam dan kerikil-kerikil keselamatan dalam cairan sutera hitam yang telah mengeras dengan cara lembut.

Dan dapat dipastikan bahwa kami termasuk orang-orang yang berbahagia. Maka silahkan anda lihat sendiri bahwa anak-anak kami tumbuh riang dan subur dengan gizi sempurna yang mengalir di setiap jengkal darahnya.

Beranjak dewasa, generasi muda kami akan bekerja keras untuk menjadikan hidup ini lebih dari sekedar menggapai keinginan; karena bagi kami, hidup adalah sebuah rute berjalan yang tujuannya sudah hadir sejak saat sekarang.

Kami juga akan berbicara kepada siapa saja dengan sopan santun yang menyenangkan, layaknya setiap senyuman adalah lambang kebiasaan yang terlestarikan.

Lalu bagaimana dengan para orangtua? Para orangtua atau yang telah hidup di masa sebelumnya selalu meninggalkan tradisi, budaya, dan petuah bijak hasil pemikiran atas pengalaman selama ini–falsafah sederhana–yang kelak dijadikan bahan pertimbangan serta pembelajaran kami di kemudian hari.

Kami juga memperlakukan daerah pemukiman ini sebagai tempat tinggal yang nyaman untuk menghabiskan usia lanjut, demi menghadapi saat-saat perpindahan jiwa ke dunia selanjutnya dengan cara indah, halus, dan tenang.

Di sini, kematian merupakan pengalaman baru sebagai ritual suci yang mampu dimiliki setiap insan. Sebuah kematian yang menggairahkan, layaknya gairah akan kehidupan mereka itu sendiri.

Kami semua memang hidup di sepanjang sungai Kalimalang. Sebuah tempat di mana setiap hati saling bertaut dan rekaan surga telah berhenti sampai di sini. Kami hidup di sepanjang sungai Kalimalang karena kaki menuntun langkah ini untuk tak usah kemana-mana lagi. [T]

KLIKuntukBACAcerpen lain

Mors Vincit Omnia | Cerpen Kiki Sulistyo
Bercakap-Cakap dengan Pencuri
Tukang Sulap dan Bocah Pemain Biola | Cerpen Hasan Aspahani
Sedihku Berakhir di Verona | Cerpen Putu Arya Nugraha

Tags: Cerpen
Previous Post

Puisi-puisi Komang Berata | Cara Menghukum Pengkhianat

Next Post

Mencari Idealitas Baleganjur | Ulasan Lomba Baleganjur Taksu Agung Festival 2025

Pry S.

Pry S.

Mantan jurnalis, aktif menulis esai dan resensi musik di Jakartabeat, Pop Hari Ini dan Serunai. Menggeluti dunia programming dan Agile Framework. Kini tinggal dan bekerja di Denpasar.

Next Post
Mencari Idealitas Baleganjur | Ulasan Lomba Baleganjur Taksu Agung Festival 2025

Mencari Idealitas Baleganjur | Ulasan Lomba Baleganjur Taksu Agung Festival 2025

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co