11 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Masima Krama Toska: Membangun Kebersamaan

I Nyoman TingkatbyI Nyoman Tingkat
November 2, 2024
inEsai
Masima Krama Toska: Membangun Kebersamaan

Siswa-siswi SMAN 2 Kuta Selatan sedang makan bersama | Foto: Dok. Penulis

SEJAK menempati gedung baru,SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska: Two South Kuta) pada Januari 2020 telah memiliki Program Makan Siang Bersama. Program itu berlangsung selama 2,5 bulan sebelum Pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia, yang berakibat pada pembelajaran daring selama hampir 3 tahun. Sebelum menempati gedung baru, SMA Negeri 2 Kuta Selatan meminjam ruang belajar selama 6 bulan di SMA Negeri 1 Kuta Selatan.

Ide saya menginisiasi Program Makan Siang Bersama kala itu adalah untuk membangun kebersamaan. Apa yang saya gagas lima tahun silam, ternyata kini menjadi Program Nasional. Makan Siang Bersama di SMA Negeri 2 Kuta Selatan, kini memasuki babak baru dengan nama Program Masima Krama Toska (Makan Siang Bersama Keluarga Besar SMA Negeri 2 Kuta Selatan).

Program Masima Krama Toska kental dengan kearifan lokal Bali tanpa bermaksud untuk berpikir sempit kedaerahan. Namun, sebaliknya, memperkenalkan kearifan lokal Bali untuk menasional bahkan semakin mengglobal. Secara semantik, masima krama berarti melakukan silaturahmi.

Dalam konteks politik kekinian, seorang politikus masima krama untuk mendapatkan dukungan, biasanya dengan umpan yang menjanjikan walaupun terkesan provokatif bin instan. Ulah aluh, ulah elah.  Singkatnya pragmatis gelis.

Namun, tidak demikian halnya Program Masima Krama Toska di SMA Negeri 2 Kuta Selatan. Pertama, Program Masima Krama untuk menyukseskan program pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dengan program makan siang bergizi. Sekolah di bawah naungan Kemendikdasmen wajib hukumnya menyukseskan program ini dalam rangka mendidik dan membangun kebiasaan positif di kalangan generasi muda. Ini adalah bagian dari bakti kepada guru wisesa.

Kedua, Program Masima Krama bertujuan mewujudkan sinergi Program Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) dan Gerakan Sekolah Sehat (GSS) yang getol dikampanyekan ke sekolah-sekolah.

Di Bali, Program PJAS diinisiasi oleh Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) diniatkan untuk memastikan makanan yang dijual di kantin sekolah aman dan bergizi tidak mengandung bahan berbahaya, misalnya borax.

Sementara itu, GSS diinisiasi oleh Direktorat SMA sebagai gerakan bersama diniatkan untuk melaksanakan kampanye Program 5 Sehat: Sehat bergizi, sehat fisik, sehat imunisasi, sehat jiwa, dan sehat lingkungan.

Ketiga, mewujudkan kebersamaan dan kesetaraan dalam pilihan menu makanan. Menu tidak mesti mahal asalkan diperlukan oleh tubuh untuk menjaga imun meningkatkan iman. Dengan demikian, belajar menjadi tenang untuk meraih prestasi sesuai dengan semangat Merdeka Belajar.

Keempat, mendidik para siswa agar tertib waktu untuk makan mulai dari sarapan, makan siang, dan makan malam. Selama ini, ditengarai banyak siswa yang tidak sarapan sebelum pergi ke sekolah. Alasannya, bermacam-macam: tidak terbiasa, tidak sempat, belum siap makanan di rumah. Dengan adanya Program Masima Krama di Toska, semua alasan itu terjawab.

Kelima, Masima Krama mencakup sarapan pagi (breakfast) dan makan siang (lunch) karena secara umum waktu dari pagi hingga sore disebut siang dan sisanya disebut malam. Ini sesuai dengan hukum Rotasi Bumi yang menyebabkan adanya siang dan malam. Hukum Rwabineda dalam konteks ini terang gelap yang sama temponya.

Dalam konteks Bali, dalam Program Masima Krama Toska terdapat nilai-nilai yang patut dikembangkan dan dilembagakan sebagai habitus. Mulai dari cara memperoleh makanan yang disarankan menurut Pustaka Hindu, adalah makanan yang satwika, yaitu makanan yang diperoleh dengan cara yang baik dan benar.

Makanan yang baik adalah makanan bergizi yang diperlukan tubuh dan tidak mesti mahal. Makanan yang benar adalah makanan yang diperoleh dengan semangat karma yoga (hasil kerja sebagai sarin pagaen, sarin pakaryan, sari kerja, kerja masari).

Dengan demikian, bukan saja makanan itu masuk ke mulut, melainkan juga mengalirkan vibrasi positif ke seluruh bagian tubuh melalui darah. Aliran darah ke seluruh organ tubuh berasal dari saripati makanan yang kita konsumsi yang memengaruhi vibrasi buana alit dan pancarannya terbaca ke luar.

Selain itu, perlu pula diperhatikan etika dengan belajar makan. Tetua sering menasihati untuk “malajah madaar”. Jangan sampai disindir dengan “madaar dogen sing bisa, apa buin magae”, kepada orang makan dan minum berlebihan sampai mabuk, tetapi kerjanya malas.

Etika lain yang perlu diperhatikan dalam Program Masima Krama dan makan pada umumnya dapat dibaca dalam Gaguritan Pati Jlamit (Pupuh Sinom) karya Ida Ketut Sudiasa (Ida Pedanda Gede Ketut Sidemen) dari Gria Kelodan Taman Sari Sanur. Dalam geguritan itu, terdapat etika makan dari mulai, makan, sampai selesai makan.

Etika mulai makan diawali dengan berdoa yang dalam tradisi Bali dimulai dengan mengaturkan banten saiban. “…rikala madahar, pang masari amretane, negak masila apang luhung, ada sesapan abedik, Ong maha mrta sapala nama swaha…” (Ketika makan agar bertuah, duduklah bersila dengan baik, ucapkan mantra “Ong maha mrta sapala nama swaha…”).

Kalau tidak didoakan makanan yang kita makan, kita disebut maling. “…yening tusing buka keto, awake kaucap maling” (kalau tidak didoakan, kita dicap maling).

Selanjutnya, posisi saat makan juga perlu diperhatikan. Secara implisit terbaca, saat makan yang utama menghadap ke utara atau ke timur. Ini sesuai dengan kiblat sembahyang umat Hindu pada umumnya. Makan pada hakikatnya adalah memuja dan berterima kasih kepada Dewa Amrtha.

Di dalam Gaguritan Patijlamit juga disebutkan beberapa istilah: makan sambil berdiri disebut nyeret—“…de pesan majalan, jele ento kahadanin, madan nyeret ane keto”. Makan sambil jongkok disebut ngaloglong. Bila makan berdiri disebut nglaler.

Selain itu, disebutkan pula kiblat saat makan. Bila menghadap selatan nidik disebut. Bila menghadap ke barat disebut mamantet. Bila makan mengambil dengan mulut disebut mlokpok, bila makan sambil tidur disebut ngamah. Nasihat tentang makan dalam geguritan ini juga disebut sebagai ritual dengan ungkapan “anggo ngupakara idup”.

Begitu pula selesai makan pun ada etikanya.“Suba suud madaar nasi, buin ingetang, da masehin lima di piringe lad  anggon cening, plih yani buka keto, nundung amrta kahadaning, yan suba suwud madahar, limane sasadang malu, di tlapakan batise dadua. Ento memah, lautang mabaseh jani, to pangancingan amrtha”.

Artinya, setelah selesai makan nasi, harap diingat, jangan mencuci tangan di piring yang dipakai makan, salah kalau itu dilakukan, menolak amrtha disebut, jika sudah selesai makan, tangan dikeringkan di kedua telapak kaki. Setelah itu barulah mencuci tangan di air mengalir, itulah pengunci amrtha.

Dalam konteks Program Masima Krama Toska, etika dalam makanjuga perlu ditanamkan. Sebab makanan yang mengalir ke dalam tubuh akan menjadi sari pikiran (manacika) yang menjadi dasar wacana dalam perkataan (wacika) dan selanjutnya menjadi dasar berbuat (kayika). Ketiganya itu disebut Trikaya Parisudha, sebagai landasan etika paling mendasar dalam ajaran Hindhu.

Selain mengembangkan etika, Program Masima Krama Toska adalah ajang membangun kebersamaan dan saling menyemangati. Nilai sebuah kebersamaan itu sangatlah mahal dalam komunitas belajar di sekolah.[T]

BACA artikel lain dari penulis NYOMAN TINGKAT

Canang Sari : Budaya Positif Dari Toska
Bincang Buku Karya Siswa Toska : Menulis Untuk Keabadian
Maju Bersama Indonesia Raya | Catatan Bulan Bahasa di SMAN 2 Kuta Selatan
Berguru ke Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Tags: Masima Krama ToskaPendidikanProgram makan siang gratisSMAN 2 Kuta Selatan
Previous Post

Refleksi 2 November: Mencari Makna di Balik Perubahan Teknologi

Next Post

Melihat Fatris dari Pinggir

I Nyoman Tingkat

I Nyoman Tingkat

Kepala SMA Negeri 2 Kuta Selatan, Bali

Next Post
Melihat Fatris dari Pinggir

Melihat Fatris dari Pinggir

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co