30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Shopping Puisi di Malioboro

I Nyoman TingkatbyI Nyoman Tingkat
October 6, 2024
inTualang
Shopping Puisi di Malioboro 

Penulis di Jalan Maliobro, Yogyakarta | Foto-foto: Dok. Nyoman Tingkat

SETIAP datang ke Yogyakarta, saya selalu ingat empat  hal yaitu Jalan Malioboro, Kraton, Kota Pelajar, dan Umbu Landu Paranggi (ULP).

Pertama,Jalan Malioboro yang inspiratif dengan suguhan selalu menggugah. Ibarat puisi tidak pernah selesai digali oleh penyair di jalan legendaris ini.

Kedua, Kraton Yogyakarta sebagai pusat kunjungan wisata kota yang tertib melaksanakan ritual pagi sebelum waktu operasional kunjungan dibuka. Seperti tradisi saiban di Hindu, Kraton Yogyakarta juga melakoninya. Buktinya di pintu masuk utama juga ada sesajen pengeling-eling, mengingatkan bahwa Kraton masih merawat tradisi warisan leluhurnya.

Ketiga, Yogyakarta sejak dulu dikenal sebagai Kota Pelajar. Lembaga Pendidikan Tinggi Negeri dan Swasta  banyak di sini,  seperti UGM, UNY, UIN, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Sanata Darma, Universitas Atmajaya, Universitas Mercu Buana, Universitas Muhamadyah. Mahasiswanya pun dari berbagai daerah di Indonesia yang mengukuhkan Yogya sebagai Kota Pelajar yang multikultural.

Keempat, ULP yang menggelandang di Malioboro pada era 1970-an sampai dijuluki sebagai Presiden Malioboro. Presiden yang membangun jiwa bangsanya senantiasa menebar bibit berbobot bagi dunia perpuisian Indonesia. Muridnya pun telah banyak menjadi orang dan sukses di berbagai bidang di berbagai wilayah di Indonesia. Menyebut beberapa di antaranya Emha Ainun Najib, Ebiet G Ade, Korry Rayun Lampan.

Di Bali di bawah media Bali Post juga banyak penyair berkat sentuhan Umbu, seperti Mas Ruscitadewi, IB Parwita, Jengki Sunarta, dan sejumlah tamatan Sanggar Minum Kopi (SMK)  pada 1980-an. Kini coba dibangkitkan kembali melalui Jati Jagat Kampung Puisi (JKP).

Dari empat pengingat Kota Yogyakarta, tulisan ini berfokus pada  Jalan Malioboro dan Umbu Landu Paranggi. Mengapa? Jalan Malioboro adalah jalan kebudayaan tempat seni dan budaya disemaikan oleh ULP bersama kawan-kawan melalui Persada Studi  Klub (PSK) yang mengingatkan saya akan Perhimpunan Indonesia (PI) beranggotakan Pelajar Indonesia yang studi di Belanda untuk memikirkan lalu mengaktualisasikan ke arah mana Indonesia dibawa kelak bila merdeka. Mereka adalah pembaca literat melampui zamannya.

Demikian juga ULP dengan PSK-nya di Kota Pelajar Yogyakarta. Anggota PSK adalah pelajar yang menempuh pendidikan di Kota Yogyakarta. Mereka berasal dari berbagai daerah  lintas kampus tanpa melalui seleksi pendaftaran sebagai anggota. Kehadiran mereka secara sukarela dipertemukan oleh kesamaan frekuensi untuk menjadi literat di Jalan Raya Indonesia Merdeka.

ULP sadar bahwa Jalan Malioboro menjadi ikon Kota Yogyakarta selain Kraton menjadi pusat kesultanan yang membuatnya menjadi Daerah Istimewa berkat kesejarahannya pernah menjadi ibu kota Negara masa awal kemerdekaan. Di kalangan para pekerja seni dan budaya, Jalan Malioboro adalah kampus kehidupan untuk  mematangkan ide-ide menjadi karya nyata yang menyentuh adab kemanusiaan.

Oleh karena itu, tidaklah berlebihan bila widya wisata SMA Negeri 2 Kuta Selatan selama tiga hari di Yogyakarta menginap di hotel dan dua hari di Malang. Di Yogyakarta, rombongan menginap di Hotel Grace yang dekat dengan Malioboro dan dapat dijangkau dengan berjalan kaki untuk sekadar refreshing dan shopping bila masih ada bekal. Keuntungan ganda menginap di Hotel Grace.

Pertama, di Jalan Malioboro aneka hiburan musik nusantara dan nasional bisa ditonton oleh siswa secara gratis. Penonton yang terketuk hatinya bisa mendonasikan sejumlah rupiah seikhlasnya, dengan mengisi kotak amal. Tanpa paksaan, bukan dengan gaya ngamen yang umumnya seperti pengemis. Nyatalah bahwa aura Jalan Malioboro membentuk para pekerja seni berjalan di ladang seni persembahan sebagai manusia Bali memandang seni pada awalnya. Itulah yang pada akhirnya melahirkan taksu ‘karisma seni’ yang menyala sampai ke ujung dunia.

Kedua, di Jalan Malioboro terdapat tempat shopping dan kuliner yang saling mendukung. Shopping tidak sekadar membeli aneka busana, siswa dan pengunjung pada umumnya dapat menikmati aneka kuliner di angkringan yang juga menjadi ikon kota pelajar itu.  Di Jalan Malioboro, persisnya di Teras Malioboro (diresmikan 22 Januari 2022 oleh Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X)  semua orang  yang lewat dapat shopping puisi gratis.

Ada tiga petikan puisi inspiratif, dua dalam Bahasa Indonesia dan satu dalam Bahasa Jawa.  “Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan”, dan “Bagi setiap orang yang pernah tinggal di Jogya, setiap sudut kota di Jogja itu, romantis”. Satu petikan puisi Jawa di area masuk kuliner, “Urip sejatine gawe urup”, (Hidup sejatinya memberikan kehidupan yang lebih baik bagi sekitarnya : menyala).

Dari penelusuran berita on line, dua    kutipan puisi berbahasa Indonesia adalah petikan puisi Joko Pinurbo (Jokpin) yang meninggal 27 April 2024 dalam usia 62 Tahun. Ia lahir di Sukabumi 11 Mei 1962. Sayangnya, nama Jokpin tidak disertakan di Teras Yogya.  Sementara itu,  petikan puisi dalam Bahasa Jawa itu, belum ditemukan siapa pemiliknya. Mungkin milik bersama sebagai karya anonim sebagai mana sastra lama diproduksi tanpa nama pengarang. Contohnya, “da ngaden awak bisa”  tembang Ginada dalam kesenian Bali yang mencitrakan orang Bali selalu rendah hati.  Kerendahhatianlah yang membuatnya menyala ibarat lentera di malam gelap. Begitulah seyogyanya pencari di jalan kehidupan melalui jalur pendidikan : urip iku urup.

Latar puisi di Teras Malioboro Jogya  itu dapat menjadi oleh-oleh bagi  siapa saja yang berwisata ke Jogja untuk dibagikan kepada sahabat di dunia nyata dan dunia maya. Respon netizen pasti cepat dengan emoji dan kata-kata positif : wow…wah…, keren, mantap, dua jempol….

Begitulah Yogyakarta selalu mengetuk kesadaran dan kerinduan untuk kembali. Seperti juga orang luar Bali yang pernah datang ke Bali selalu ingin kemBali. Hal itu disampaikan tetamu yang berkali-kali datang ke Bali, mengaku selalu menemukan sudut berbeda dan inspiratif. Tidak berlebihan, Bali mendapat pujian orang dari berbagai negeri, sebagai sorganya dunia.

 Dengan status Yogyakarta sebagai Kota Pelajar, membuatnya menjadi kota inspiratif bagi Pemajuan Pendidikan di negeri ini. Di Kota ini juga perjuangan pergerakan melalui dunia Pendidikan diembuskan oleh Ki Hadjar Dewantara dengan mendirikan Perguruan Tamansiswa. Oleh ULP, kata “taman” dan “tanam” selalu dipertukarkan dalam arti taman menyediakan media tanam.

Di taman, pejalan kehidupan diajak untuk sadar menanam aneka bibit tanaman untuk menggenapi lahan yang kosong. Agar tampak indah, taman perlu ditanami aneka bibit tanaman dan dirawat dengan penuh cinta kasih agar kelak  bermanfaat bagi kehidupan. Ibarat pelukis, taman adalah kanvas yang mesti diisi dengan lukisan yang proporsional dan indah  memenuhi seluruh bidang dengan pewarnaan yang selaras dan simetris agar tampak estetis. Indah dipandang mata. Begitulah Pendidikan diniatkan ULP pengagum ajaran Ki Hadjar Dewantara, yang kini selalu dirujuk Kemendikbud Ristek dalam Kurikulum Merdeka dengan semangat Merdeka Belajar.

Berguru ke Yogyakarta tidak lupa Malioboro yang ikonik dan ULP yang tampil nyentrik. Selalu memantik penuh puitik. Jangan lupa shopping puisi sebagai oleh-oleh dengan cekrak-cekrek : foto diunggah untuk anak seluruh negeri. [T]

BACA artikel lain dari penulis NYOMAN TINGKAT

Yang Tercecer dari Borobudur dan Prambanan
Pasih Kauh Desa Adat Kedonganan dan Kafe yang Dikelola Banjar-banjar
Pasih Kangin Desa Adat Kedonganan: Dulu “Leke-leke”, Kini Jadi Incaran
Di Puncak Tegeh Buhu
Desa Adat Kutuh Sebagai Desa Pemancar
Di Puncak Tegeh Kaman
Tags: Jalan Malioboro YogyakartaPuisiSMAN 2 Kuta SelatanUmbu Landu ParanggiYogyakarta
Previous Post

Korelasi PKPU 13 Tahun 2024 dengan Kotak Kosong

Next Post

Ni Ketut Cita, Alam Memberkatinya Sebagai Pelari dan Hidup Memberinya Medali Emas

I Nyoman Tingkat

I Nyoman Tingkat

Kepala SMA Negeri 2 Kuta Selatan, Bali

Next Post
Ni Ketut Cita, Alam Memberkatinya Sebagai Pelari dan Hidup Memberinya Medali Emas

Ni Ketut Cita, Alam Memberkatinya Sebagai Pelari dan Hidup Memberinya Medali Emas

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co