9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Sthala Ubud Village Jazz Festival 2024, Panggung Kebebasan Itu Telah Dibuka

JaswantobyJaswanto
August 3, 2024
inPanggung
Sthala Ubud Village Jazz Festival 2024, Panggung Kebebasan Itu Telah Dibuka

Rason saat pentas di panggung Padi UVJF 2024 | Foto: tatkala.co/Jaswanto

CAHAYA sore yang keemasan jatuh di sebuah panggung kecil yang ditata dengan sangat artistik. Bambu-bambu dianyam, disambung-disatukan, dan menjelma menjadi semacam seni instalasi yang seolah hendak menyuarakan sesuatu—entah apa. Yang jelas panggung itu diberi nama: Padi.

Sesaat setelah orang-orang duduk di kursi malas yang empuk, melenakan, dan beberapa duduk di kursi plastik, pula lesehan di tikar di depan panggung—dengan suguhan sebotol bir dingin, tentu saja—seorang anak umur 12 tahun, dengan kepercayaan diri yang mengesankan, duduk di hadapan mereka sambil menata gitar di pangkuannya. Tiga orang yang jauh lebih tua darinya mengekor dan bersiap dengan alat musik masing-masing. Anak kecil itu bernama Rason Wardjojo. Ia memulai Sthala Ubud Village Jazz Festival 2024 dengan permainan gitar yang memukau.

Sore itu, Sthala Ubud Village Jazz Festival (UVJF), panggung kebebasan itu, resmi digelar di Sthala A Tribute Portfolio Hotel, Ubud, Gianyar, Jumat (2/8/2024). Dan tak hanya Rason, beberapa musisi jazz Tanah Air dan luar negeri, sebelum dan sesudah acara seremoni, juga menunjukkan kebolehannya di tiga panggung yang telah disiapkan: Panggung Padi, Giri, dan Subak.

Dian Pratiwi saat pentas di panggung Giri UVJF 2024 | Foto: tatkala.co/Jaswanto

Musisi Asal Spanyol, Rodrigo Parejo tampil di panggung Giri UVJF 2024 | Foto: tatkala.co/Jaswanto

Ketiga panggung dengan sekuen konsep yang unik dan asyik itu dirancang dan dialirkan oleh Klick Swantara dan Diana Surya, dua arsitek muda dari Achimetriz, Bali, yang selalu menawarkan suasana baru dalam setiap karyanya.

“Kami sengaja membuat beberapa perbedaan sekuen dari lorong pintu masuk, hingga gerai-gerai yang ada di festival ini. Kami merancangnya agar pengunjung mempunyai pengalaman yang baru saat memasuki arena festival ini dibanding tahun lalu,” ujar Klick Swantara di sela-sela kesibukannya.

Sepertinya panggung-panggung tersebut dibikin bukan hanya atas dasar estetika semata, tapi juga mempertimbangkan fungsi utamanya sebagai singgasana bagi para musisi jazz. Bahkan Klick mengaku merasakan jiwa dan ruhnya berada di salah satu panggung yang ia rancang—sehingga mencipta rasa nyaman dan boleh jadi juga mewakili repertoar yang dibawakan setiap musisi.

Memang, tidak bisa dimungkiri bahwa venue Sthala Ubud Village Jazz Festival (UVJF) 2024 tahun ini sungguh mengesankan. Selain estetika panggung dan beberapa seni instalasi di beberapa sudut, pemandangan sungai dan bunyi-bunyian yang dihasilkannya juga menambah kesejukan mata di sela-sela telinga yang mendengar simfoni jazz.

Uwe Plath saat pentas di panggung Giri UVJF 2024 | Foto: tatkala.co/Jaswanto

Noe Clerc dari Prancis tampil di panggung Subak UVJF 2024 | Foto: tatkala.co/Son

Adien Fazmail Quinteto menutup hari pertama UVJF 2024 di panggung Padi | Foto: tatkala.co/Son

Sthala Ubud Village Jazz Festival 2024 dibuka dengan penuh suka cita. Ada beberapa pidato di atas panggung yang disampaikan Lasta Arimbawa, general manager Sthala A Tribute Portfolio Hotel, yang mengatakan bahwa festival ini sesuai dengan spirit Sthala. Selain itu, dari pagelaran ini Sthala juga mendapat banyak keuntungan tidak langsung.

Heru Djatmiko, perwakilan team UVJF 2024, menegaskan kembali bahwa UVJF tetap mempertahankan idealisme dengan tidak menampilkan genre musik lain. Sedangkan Anom Darsana dan Yuri Mahatma, Co-Founder UVJF, menggandeng Aram Rustamyants dari New Centropezn Quartet untuk menandatangani kerja sama antara UVJF dengan Rostov Festival, Rusia.

Festival jazz yang menampilkan seratus persen musik jazz ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pariwisata Gianyar, I Wayan Gede Sedana Putra, yang kemudian disusul dengan pertunjukan tari kontemporer dari Tanzer Dance Company.

“Kami Dinas Pariwisata Gianyar mendukung penuh Sthala Ubud Village Jazz Festival,” ungkap Sedana Putra.

Penampilan Tanzer Dancer Company di pembukaan UVJF 2024 | Foto: tatkala.co/Son

Sebelum dan setelah acara seremoni tersebut, sebagaimana telah disinggung di atas, para musisi jazz menampilkan beberapa reportoar, di antaranya adalah Rason; Benny Irawan Trio; Uwe Plath Quartet (Jerman) with Dian Pratiwi; New Centropezn with Horns (Rusia); Jazz Centrum; Noe Clerc Trio (Perancis); Rodrigo Pajero Quartet (Spanyol); Andien Fazmail Quinteto.

“Musik jazz, dengan segala keteraturannya, memberikan saya kebebasan dalam mengekspresikan diri,” ucap Dian Pratiwi, penyanyi jazz yang mengisi panggung Giri Sthala Ubud Village Jazz Festival 2024.

Sampai di sini, bacalah kalimat John Fordham dalam Jazz berikut: “Ketika penulis F. Scott Fitzgerald menyatakan datangnya Abad Jazz pada tahun ‘20-an, ia maksudkan kata “jazz” untuk menjabarkan suatu sikap. Anda tidak usah tahu musiknya untuk memahami rasanya ….”

Tentu Fitzgerald menyatakan pendapatnya, sebagaimana dituliskan Seno dalam “Jazz, Parfum, dan Insiden” (2017), dalam konteks pembebasan sebuah sub-kultur dari rasa rendah diri, yakni sub-kultur budak-budak hitam dari Amerika keturunan Afrika.

Panggung Padi UVJF 2024 | Foto: tatkala.co/Son

Namun, yang penting dari pernyataannya itu, tulis Seno lagi—kita tidak usah menjadi ahli musik untuk menyukai jazz. Sehingga, tidak penting jazz itu apa, yang penting kita dengar saja musiknya. Rasa yang ditularkannya. Emosi yang diteriakkannya. Jeritan yang dilengkingkannya. Raungan yang menggemuruh memuntahkan kepahitan.

Itulah uniknya jazz bagi Seno. Ia seperti hiburan, tapi hiburan yang pahit, sendu, mengungkit-ungkit rasa duka. Selalu ada luka dalam jazz, selalu ada keperihan. Seperti selalu lekat rintihan itu—rintihan dari ladang-ladang kapas maupun daerah lampu merah. Dan di Sthala Ubud Village Jazz Festival, kita dapat—meminjam bahasa Seno—“mendengar rasa, dalam bahasa suara”.[T]

Reporter: Jaswanto
Penulis: Jaswanto
Editor: Adnyana Ole

Siap-siap, Ubud Village Jazz Festival 2024 Segera Dimulai
Ubud Village Jazz Festival: Seratus Persen Panggung untuk Musik Jazz
Malam Puncak Ubud Village Jazz Festival 2023: Musik Jazz Adalah Bahasa Universal
Ubud Village Jazz Festival 2024 akan Dihias 110 Karya Lampion dari Iluh Bali untuk Yayasan Kanker Anak
Tags: jazzUbudUbud Village Jazz Festival
Previous Post

Merenungi Ajian “Tri Samaya” Lewat Film “Sekawan Limo”

Next Post

“Dark Tourism”: Menyibak Hikmah dari Kegelapan

Jaswanto

Jaswanto

Editor/Wartawan tatkala.co

Next Post
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

“Dark Tourism”: Menyibak Hikmah dari Kegelapan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co