10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pikiran dan Luka Tak Berdarah dalam Diri – Ulasan Buku “Yang Belum Usai: Kenapa Manusia Punya Luka Batin?”

Karisma Nur FitriabyKarisma Nur Fitria
June 23, 2024
inUlas Buku
Pikiran dan Luka Tak Berdarah dalam Diri – Ulasan Buku “Yang Belum Usai: Kenapa Manusia Punya Luka Batin?”


Judul : Yang Belum Usai: Kenapa Manusia Punya Luka Batin?
Genre : Non-fiksi
Penulis : Pijar Psikologi
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tahun Terbit : 16 Maret 2020
Halaman : 280 halaman

“Peluklah tubuh kita yang begitu kuat menahan setiap luka yang disebabkan oleh keluarga, teman, sahabat, pasangan, media, bahkan diri kita sendiri” (halaman 40).

Kutipan buku di atas akan membuat pembaca merasa tersentuh. Manusia memiliki tubuh yang kuat dalam menghadapi berbagai hal. Sebagaimana kutipan tersebut, manusia terkadang lupa menghargai apa yang paling dekat dengan dirinya -tubuhnya sendiri-. Manusia justru cenderung lebih sibuk untuk menyenangkan orang lain.

Penting sekali untuk menjaga, menghargai, serta merawat sesuatu yang tidak pernah meninggalkan diri. Tubuh yang senantiasa menemani dalam kondisi apapun dan tidak pernah meninggalkan justru sering diabaikan hingga tanpa sadar menjadi penuh luka. Luka ini tidak hanya luka secara fisik saja namun juga soal sebuah luka yang berada jauh di dalam kesadaran manusia.

Sejak kecil manusia hanya diperkenalkan dengan jenis luka fisik yang dapat dilihat, berdarah dan dapat disembuhkan melalui pengobatan. Padahal terdapat jenis luka lain yang perlu disembuhkan. Luka itu disebut dengan luka batin, sebuah luka yang sering kali tidak disadari manusia. Setiap manusia memiliki luka yang tidak berdarah atau luka batin dalam dirinya. Penting bagi manusia untuk mengetahui, memahami, dan memberikan usaha memulihkan luka batin itu. Buku “Yang Belum Usai: Kenapa Manusia Punya Luka Batin?” hadir untuk membantu manusia mengenali macam-macam luka batin dalam dirinya.

Ketika membaca buku ini, pembaca akan diajak mengenali luka batin yang ada dalam dirinya. Setiap langkah pengenalan luka batin dalam buku ini akan ditambah dengan contoh penerapan yang mudah dipahami dan diterapkan oleh pembaca. Mengenal luka batin lalu memberinya nama merupakan tahap awal dari usaha manusia dalam menyembuhkan diri. Selain cara mengenal luka batin, buku ini juga berisi beberapa cara agar manusia dapat memulai langkah untuk pulih dari luka itu.

Keterlibatan Pikiran dalam Usaha Mengenal Luka Batin

Luka batin yang ada dalam diri manusia dapat bersumber dari banyak hal bahkan bisa jadi keberadaannya dekat dengan diri. Misalnya, luka yang berasal dari keluarga atau orang tua, pasangan, teman, atau malah diri sendiri. Usaha mengenal luka batin yang ada dalam diri akan melibatkan perdebatan hebat secara emosi. Penting untuk menjadi teman yang baik bagi diri sendiri sebelum menggali luka batin dalam diri. Dengan begitu, manusia dapat mengendalikan dirinya lebih baik.

Manusia yang memulai usaha untuk mengenal luka batinnya maka akan melibatkan pikiran. Pikiran inilah yang menyimpan segala memori baik atau buruk sehingga dapat mengatur kehidupan manusia. Melalui pikiran manusia dapat memahami apa yang harus dilakukan, atau mana yang baik dan yang buruk, dan lainnya. Pikiran layaknya sebuah program yang setiap saat membantu manusia.

“Pikiran adalah bagian diri yang kuat” (halaman 94).

Sepakat dengan kutipan dalam buku di atas, bahwa pikiran memiliki peran yang sangat kuat dalam diri manusia. Pikiran akan membantu manusia dalam menyusun program “kewaspadaan” atas pengalaman traumatis yang pernah dialami. Akan tetapi, seringkali pikiran juga berbahaya apabila diri tidak bisa mengendalikannya.

Pada buku ini menyebut istilah “Sampah Pikiran”. Sampah pikiran ini dapat mengganggu baik aktivitas ataupun dari sisi emosional seseorang akan mulai merasa tidak nyaman. Sampah pikiran ini adalah sesuatu yang semestinya dibuang tetapi banyak manusia justru menyimpannya, seperti “aku tidak terlihat menarik sama sekali”, “orang lain pasti akan menertawakan diriku” dan lainnya. Contoh sampah pikiran ini tidak semestinya ditimbun dan sebaiknya dibersihkan karena akan berpengaruh terhadap jalannya aktivitas dan emosional manusia.

Melalui buku ini, manusia akan memahami beberapa hal yang sebelumnya tidak terpikirkan seperti cara mengelola sampah pikiran. Penting bagi manusia untuk dapat mengontrol pikirannya. Penelitian menyatakan bahwa permasalahan psikologis seperti cemas dan depresi bukan disebabkan oleh situasi, konidisi atau tindakan yang terjadi, melainkan dari cara seseorang menyikapi atau memandang sebuah situasi. Hal ini tentu berhubungan dengan pikiran-pikiran yang semestinya tidak layak ditimbun.

Terdapat tiga cara membersihkan sampah pikiran yang dapat diikuti dalam buku, yaitu menulis, therapy notes, dan gratitude journal. Pertama, menuliskan pengalaman yang membuat diri merasa tertekan. Hal ini berfokus pada emosi yang berkaitan dengan pengalaman, emosi dan pikiran, serta menuliskan pengalaman sesuai realitas kejadian. Menulis dengan tujuan melepaskan emosi ini dapat membantu daripada menahan emosi itu.

Kedua, therapy notes dianjurkan dengan cara membuat semacam catatan kecil. Hal yang dapat dituliskan seperti pikiran dan perasaan yang muncul dalam suatu keadaan tertentu. Setelah membuat catatan kecil, berikutnya adalah membaca dan mendalami catatan tersebut dengan tujuan agar bersiap untuk menghadapi situasi sulit mendatang.

Ketiga, gratitude journal merupakan langkah untuk menuliskan setiap hal baik yang terjadi dalam kehidupan. Setiap kejadian baik seperti ucapan syukur, rasa terima kasih kepada seseorang, atau diri sendiri, atau lainnya, akan membuat seseorang merasa lebih baik. Membaca ulang gratitude journal yang dituliskan sebelumnya dapat menghadirkan pengaruh positif dan membantu mengikis sampah pikiran.

Tiga hal di atas hanya sebagian dari berbagai cara yang terdapat di buku dalam upaya memahami atau menyembuhkan luka. Begitu hebatnya pikiran dapat mempengaruhi keadaan jiwa seseorang. Disebutkan bahwa cara berpikir yang salah akan menambah masalah. Cara berpikir akan berpengaruh terhadap masalah mood, seperti depresi dan kecemasan. Hal ini menunjukkan adanya relevansi antara pikiran dengan luka batin yang dialami seseorang.

Pemahaman lebih lanjut terkait pikiran manusia yang sangat berpengaruh terhadap kondisi jiwa dapat ditemukan dalam buku. “Yang Belum Usai: Mengapa Manusia Punya Luka Batin?” mengajak pembaca untuk lebih terbuka dengan luka batin yang ada dalam diri dan cara pulih dari itu. Masih jarang manusia yang secara sadar ingin mengenal dan menyembuhkan luka batin dalam dirinya. Buku ini sengaja hadir dengan tujuan membantu masyarakat lebih terbuka dengan kondisi luka batin yang terpendam dalam diri.

Pembahasan yang ringan memudahkan pembaca memahami maksud dari setiap bab dalam buku ini. Disertai dengan contoh dan langkah-langlah yang dikaitkan dengan kehidupan sangat memudahkan pembaca awam dalam mengenali dirinya. Buku ini akan sangat membantu pembaca yang ingin dalam mengenal, memahami, dan memberikan usaha dalam menyembuhkan luka batin dalam diri.

Buku ini disusun oleh para ahli di bidang psikologi, setiap babnya merupakan artikel yang di tulis oleh pakarnya. Buku ini memiliki kelebihan dalam penggunaan bahasa yang nyaman dibaca. Sebagaimana tujuannya agar membantu masyarakat lebih menyadari luka batin yang ada, buku ini layak dan nyaman untuk dibaca berbagai kalangan dalam usaha memahami diri. Disertai dengan contoh seperti pengalaman-pengalaman yang mungkin terjadi sebagai kemungkinan dari akar dari luka batin seseorang.

Dengan kelebihan yang dimiliki oleh buku ini, terdapat satu hal yang sebaiknya diperhatikan oleh penulis. Penggunaan istilah-istilah asing sebaiknya diberikan padanan dalam bahasa Indonesia jika memang ada. Hal ini akan sangat membantu pembaca awam dalam memahami isi yang dimaksud. Mengingat pembaca buku ini ditargetkan kepada masyarakat umum sehingga penggunaan istilah asing akan membatasi pembaca dalam memahami maksud tulisan.

Disusun dengan rapih mulai dari pengenalan luka batin, lalu mengendalikan pikiran, kemudian cara atau langkah mengatasi konflik batin dan seterusnya memudahkan pembaca dalam memahaminya dengan runtut. Buku “Yang Belum Usai: Mengapa Manusia Punya Luka Batin?” memberikan pengalaman yang berarti bagi pembaca dalam proses pengenalan diri terutama soal luka batin.

Manusia perlu menyadari pentingnya untuk mengenali luka batin yang ada dalam dirinya. Buku ini dapat menjadi sebuah referensi bagi berbagai kalangan untuk membantu pembaca dalam usaha menyadari luka batinnya. Keterlibatan pikiran dengan luka batin yang ada dalam diri manusia menjadi fokus tersendiri. Buku ini akan memandu pembaca dalam perjalanan mengenal luka batin dan cara mengatasinya dengan baik. [T]

Menggemparkan Suara di Tengah Ketidakadilan: Ulasan Kumpulan Puisi “Jari Tengah” karya Alfian Dippahatang
Kisah Cinta yang Mendewasakan — Ulasan Novel “Malik & Elsa 2” karya Boy Candra
“Yang Menyublim di Sela Hujan”: Memandang Pendidikan dan Kehidupan di Tanah Papua
Lada dari Papa
Indonesia dari Pinggir: Memoar Perjalanan yang Mengagumkan
Apakah Aku Normal?
Meretas Penyimpangan dalam Perjalanan Budaya dan Spiritualitas Tanah Minangkabau pada Novel “Segala Yang Diisap Langit” karya Pinto Anugrah
Menafsirkan Goresan Luka dari Pisau yang Tak Dapat Maaf
Alusi dan Ihwal yang Belum Selesai dalam “Bolang dari Baon”
Tags: BukuPsikologiresensi buku
Previous Post

Peran Komunikasi dalam Negosiasi

Next Post

“Nurunang”: Rangkaian Penataan Pura Desa Lan Puseh Desa Adat Beringkit, Mengwi, Badung

Karisma Nur Fitria

Karisma Nur Fitria

Mahasiswi berusia 20 tahun yang sedang menempuh pendidikan di program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Yogyakarta. Memiliki ketertarikan dalam bidang kepenulisan berbagai genre baik fiksi maupun non fiksi. Tengah berusaha mengembangkan project humanity @katabantu_ dengan konsep menjual e-book karya sastra dan 100% hasil penjualannya akan didonasikan untuk aksi kemanusiaan.

Next Post
“Nurunang”: Rangkaian Penataan Pura Desa Lan Puseh Desa Adat Beringkit, Mengwi, Badung

“Nurunang”: Rangkaian Penataan Pura Desa Lan Puseh Desa Adat Beringkit, Mengwi, Badung

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co